Вы находитесь на странице: 1из 40

Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan (PPh)

by: Rahmat Kurniawan, SE, M.Si, Ak


Pengurang Penghasilan Bruto*)
Dalam menentukan PhKP yang menjadi dasar
perhitungan PPh terutang, Ph Bruto dapat
dikurangi dengan biaya-biaya yang menurut
ketentuan perpajakan dapat dikurangkan

*) hanya dapat dimanfaatkan oleh WP yang menggunakan


pembukuan
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan

Pasal 6 UU PPh
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari Ph
Bruto yaitu biaya untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara Ph
Pembebanan Biaya
Berdasarkan masa manfaat biaya:
1. Masa manfaat  1 th: pembebanan
dilakukan sekaligus pada saat biaya tsb
dikeluarkan
2. Masa mafaat  1 th: pembebanan dilakukan
secara bertahap setiap tahun, sesuai dengan
masa manfaat harta yg dimiliki/digunakan
oleh WP
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha:
 Biaya pembelian bahan
 Biaya atas pekerjaan/jasa: upah, gaji, honorarium, bonus,
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk
uang
 Bunga, sewa dan royalti
 Biaya perjalanan
 Biaya pengolahan limbah
 Premi asuransi
 Biaya promosi dan penjualan (diatur dengan PMK)
 Biaya administrasi
 Pajak kecuali PPh
Penilaian Persediaan (Fiskal)
 Cost method (harga perolehan), yang
dilakukan secara rata-rata (average method)
atau FIFO

Tidak diperkenankan menggunakan metode COMWIL atau


FIFO
Biaya Bunga
 Biaya bunga termasuk premium, diskonto, dan
imbalan karena jaminan pengembalian utang
dapat dikurangkan seluruhnya dari Ph Bruto
 Bunga pinjaman selama masa konstruksi suatu
aset merupakan komponen biaya langsung dari
harga pokok/harga perolehan aset tsb. Biaya
ini dikapitalisir sampai konstruksi selesai.
Pembebanan biaya bunga tsb dilakukan melalui
penyusutan/amortisasi/diakui pada saat
penjualan barang sbg bagian dari HPP
Biaya Bunga
 Apabila terdapat deposito/tabungan yg dananya
langsung/tidak langsung berasal dari dana pinjaman
yg dibebani bunga:
 Apabila rata-rata pinjaman  rata-rata
deposito/tabungan, maka bunga atas pinjaman tsb
tidak dapat dikurangkan sbg biaya
 Apabila rata-rata pinjaman  rata-rata
deposito/tabungan, maka bunga atas pinjaman yang
boleh dikurangkan sbg biaya adalah biaya bunga
atas selisih antara jumlah rata-rata pinjaman
dengan jumlah rata-rata deposito atau tabungan
Biaya Bunga
Contoh:
Jumlah rata-rata pinjaman dalam 1 th Rp 150 jt
Jumlah rata-rata deposito dalam 1 th Rp 40 jt
Bunga pinjaman seluruhnya Rp 30 jt

Berapa bunga pinjaman yg dapat dikurangkan sbg biaya,


dengan asumsi suku bunga dan suku bunga
deposito/tabungan sama?
Biaya Bunga
Deposito/tabungan yg dikecualikan:
 Dana pinjaman yg ditempatkan dalam rek giro
yg atas jasanya dikenakan PPh Final
 Adanya keharusan menempatkan dana dalam
deposito/tabungan utk memenuhi ketentuan
perundangan, sepanjang jumlahnya semata-
mata utk memenuhi ketentuan tsb
 Dapat dibuktikan bahwa deposito/tabungan tsb
dananya berasal dari tambahan modal/sisa laba
setelah pajak
Biaya Promosi & Penjualan
sebagai Pengurang Ph Bruto
Biaya promosi untuk industri rokok:
Biaya Promosi
Peredaran Usaha Biaya Promosi *)
(% dari Peredaran Usaha)

 Rp 500 M Maks 3% Maks Rp 10 M

Rp 500 M – 5 T Maks 2% Maks Rp 30 M

 RP 5 T Maks 1% Maks Rp 100 M

*)
wajib membuat daftar nominatif, yang memuat data
penerimaan berupa nama, alamat, NPWP dan besarnya
biaya yg dikeluarkan
Biaya Promosi & Penjualan
sebagai Pengurang Ph Bruto
Biaya promosi*) untuk industri farmasi yg
dapat dikurangkan dari Ph Bruto Maks 2%
dari peredaran usaha, Maks Rp 2,5 M

*)
wajib membuat daftar nominatif, yang memuat data
penerimaan berupa nama, alamat, NPWP dan
besarnya biaya yg dikeluarkan
Pemakaian HP
 Biaya perolehan/pembelian HP yg dimiliki
dan dipergunakan prsh utk pegawai
tertentu karena jabatannya/pekerjaannya,
dapat dibebankan biaya sebesar 50%
melalui mekanisme penyusutan (fiskal)
 Atas biaya pulsa dan perbaikan HP
sebagaimana diatas, dapat dibebankan sbg
biaya 50%
Pemakaian Kendaraan (sedan)
 Biaya perolehan/pembelian/perbaikan besar
kendaraan sedan atau yg sejenis yg dimiliki
dan dipergunakan prsh karena jabatan atau
pekerjaannya, dapat dibebankan sbg
sebesar 50% melalui mekanisme
penyusutan (fiskal)
 Biaya pemeliharaan/perbaikan rutin
kendaraan sebagaimana di atas, dapat
dibebankan sbg biaya sebesar 50%
Pemakaian Kendaraan
(bus, minibus)
 Biaya perolehan/pembelian/perbaikan besar
kendaraan bus/minibus atau yg sejenis yg
dimiliki dan dipergunakan prsh utk antar
jemput pegawai, dapat dibiayakan
seluruhnya melalui mekanisme penyusutan
(fiskal)
 Biaya pemeliharaan/perbaikan rutin
kendaraan sebagaimana di atas, dapat
dibiayakan seluruhnya
Biaya Perolehan Software Komputer
(aplikasi umum)
 Biaya perolehan dan upgrade program
aplikasi umum yg dimiliki dan dipergunakan
prsh dibebankan sekaligus pada bulan
pengeluaran (cash basis)
 Apabila program aplikasi umum tsb satu set
pembeliannya dengan hardware,
pembebanannya sudah termasuk dalam
penyusutan hardware tsb

Biaya Perolehan Software Komputer
(aplikasi khusus)
 Biaya perolehan dan upgrade program
aplikasi khusus yg dimiliki dan dipergunakan
prsh dibebankan secara amortisasi
 Apabila biaya tsb hanya berupa upgrade
program aplikasi khusus, maka biaya tsb
terlebih dahulu ditambahkan pada nilai sisa
buku fiskal yg masih ada, dan amortisasinya
dilakukan dengan masa manfaat
baru/penuh terhitung mulai bulan
dilakukannya upgrade
Biaya Entertainment
Biaya entertainment (jamuan dan sejenisnya)
dapat dibiayakan dengan syarat:
 Benar-benar dikeluarkan dan ada hub nya
dengan kegiatan usaha WP
 Dibuatkan daftar nominatif dan dilampirkan
dalam SPT Tahunan PPh (memuat no urut,
tanggal dan jenis entertainment, nama
tempat, alamat, jumlah, nama relasi,
posisi, nama perusahaan, jenis usaha)
BPHTB & PBB
sebagai Pengurang Ph Bruto
 BPHTB atas hak atas tanah yg dimiliki dan
dipergunakan dalam perusahaan dibiayakan
dengan mekanisme amortisasi sesuai Pasal 11A
UU PPh
 BPHTB atas hak atas bangunan yg dimiliki dan
dipergunakan dalam perusahaan dibiayakan
melalui penyusutan sesuai Pasal 11 UU PPh
 PBB atas tanah dan bangunan yg dimiliki dan
dipergunakan dalam perusahaan dapat
dikurangkan sekaligus sebagai biaya
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
sebagai Pengurang Ph Bruto
Syarat:
 Memenuhi ketentuan dalam UU PDRD
 Memenuhi ketentuan Pasal 6 ayat 1 (a)
UU PPh
 Tidak termasuk pengeluaran untuk
sanksi berupa bunga, denda atau
kenaikan
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Penyusutan dan amortisasi, sepanjang harta
yang disusutkan/diamortisasi digunakan utk
mendapatkan, menagih dan memelihara Ph
 Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan Menkeu
 Kerugian karena penjualan atau penagihan harta
yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Kerugian selisih kurs mata uang asing, dengan
ketentuan:
 Merupakan biaya (deductable exp)
 Selisih kurs karena fluktuasi
 Taat asas dan sesuai SAK
 Selisih kurs karena kebijakan pemerintah di bidang
moneter dibukukan dalam akun sementara di
neraca, dan pembebanannya bertahap berdasarkan
realisasi pembayaran valas tsb
 Selisih kurs krisis moneter 1997 baik yg sudah
direalisir maupun belum dapat dibebankan
sekaligus/diamortisasi selama 5 th
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Biaya Litbang perusahaan yg dilakukan di
Indonesia
 Biaya beasiswa, magang dan pelatihan
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
a. Telah dibebankan sbg biaya dalam Lap L/R Komersial
b. WP harus menyerahkan daftar piutang yg tidak dapat
ditagih kepada DJP
c. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada
PN/instansi pemerintah yang menangani piutang negara;
atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan
piutang/pembebasan utang antara kreditur & debitur
ybs; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan
umum/khusus; atau adanya pengakuan dari debitur
bahwa utangnya telah dihapuskan utk jml utang tertentu
d. Syarat (c) di atas tidak berlaku utk penghapusan piutang
tak tertagih debitur kecil (Maks RP 350 jt)
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Sumbangan utk bencana nasional (diatur PP)
 Sumbangan utk Litbang di Indonesia (diatur PP)
 Biaya pembangunan infrastruktur sosial (diatur
PP)
 Sumbangan fasilitas pendidikan (diatur PP)
 Sumbangan utk pembinaan olahraga (diatur PP)
 Biaya-biaya utk mendapatkan, menagih dan
memelihara Ph di bidang usaha pertambangan
Migas dan pertambangan umum (diatur PP)
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Kompensasi kerugian tahun-tahun lalu (maks 5 thn)
Contoh:
PT A dalam th 2009 rugi Rp 1,2 M (Fiskal)
Dalam 5 th berikutnya, L/R fiskal PT A sbb:
2010: laba Rp 200 jt
2011: rugi Rp 300 jt
2012: nihil
2013: laba Rp 100 jt
2014: laba Rp 800 jt
Kompensasikan kerugian th 2009 tsb?
Biaya-biaya yang dapat
dikurangkan
 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi OP sbg WPDN
dengan ketentuan sbb:
Rp 15.840.000 utk WP ybs
Rp 1.320.000 tambahan utk WP yang kawin
Rp 15. 840.000 tambahan utk seorang istri yang Ph
nya digabung dengan Ph suami
Rp 1.320.000 tambahan utk setiap anggota keluarga
sedarah dan klrg semenda dalam garis keturunan lurus
(orang tua, mertua, anak kandung), serta anak angkat
yg menjadi tanggungan sepenuhnya (tidak punya Ph
dan biaya hidupnya ditanggung WP), maks 3 orang
Status WPOP DN

Status
Keterangan
WPOP DN

Tidak kawin ditambah banyaknya tanggungan


TK/….

Kawin ditambah banyaknya tanggungan


K/….

kawin, tambahan untuk isteri (hanya seorang) yang Ph nya


K/I/…. digabung dgn Ph suami, ditambah banyaknya tanggungan
WP kawin yg secara tertulis melakukan perjanjian pemisahan
PH harta dan Ph
WP kawin yg telah hidup berpisah ditambah banyaknya
HB/…. tanggunga
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
Dasar hukum:
Pasal 9 UU PPh dan PP Nomor 138 Tahun
2000
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Pembagian laba, dengan nama dan bentuk
apapun (ex: deviden),
termasuk deviden yg dibayarkan oleh prsh
asuransi kepada pemegang polis dan
pembagian SHU koperasi
 Biaya utk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu atau anggota
 Pembentukan atau pemupukan dana
cadangan, kecuali ditentukan lain dan
dengan jumlah terbatas
Cadangan yg Diperbolehkan
 Cadangan piutang tak tertagih utk bank dan badan usaha
yg menyalurkan kredit, SGU dengan hak opsi, prsh
pembiayaan konsumen, dan prsh anjak piutang
 Cadangan utk prsh asuransi, termasuk cadangan bantuan
sosial yg dibentuk oleh BPJS
 Cadangan penjaminan utk LPS
 Cadangan biaya reklamasi utk usaha pertambangan
 Cadangan biaya penanaman kembali utk usaha
kehutanan
 Cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat
pembuangan limbah industri utk usaha pengolahan
limbah industri
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan
asuransi bea siswa yg dibayarkan oleh WPOP, kecuali jika
dibayar oleh pemberi kerja dan premi tsb dihitung sbg Ph
bagi WPOP ybs
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Penggantian/imbalan sehubungan dgn pekerjaan/jasa
dalam bentuk natura/kenikmatan, kecuali:
 penyediaan makanan & minuman bagi seluruh pegawai
yg berkaitan dengan pekerjaan di tempat kerja atau
dapat berupa kupon bagi pegawai bag pemasaran,
transportasi dan dinas luar lainnya
 Penggantian/imbalan dalam bentuk natura/kenikmatan
yg berkaitan dgn pelaksanaan pekerjaan utk daerah
tertentu
 Pemberian natura dan kenikmatan yg merupakan
keharusan (ex: pakaian dan peralatan keselamatan kerja,
seragam satpam, antar jemput pegawai, penginapan utk
awak kapal)
Imbalan dalam Bentuk
Natura/Kenikmatan di Daerah Tertentu
Berupa sarana dan fasilitas di lokasi kerja utk:
 Tempat tinggal bagi pegawai dan keluarganya
 Pelayanan kesehatan
 Pendidikan bagi pegawai dan keluarganya
 Peribadatan
 Pengangkutan bagi pegawai dan keluarganya
 Olahraga bagi pegawai dan keluarganya, tidak
temasuk golf, power boating, pacuan kuda, dan
terbang layang
NB: sepanjang sarana dan fasilitas tsb tidak tersedia sehingga pemberi
kerja harus menyediakannya sendiri
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Jumlah yg melebihi kewajaran yg dibayarkan kepada
pemegang saham atau pihak yg memiliki hub istimewa
 Harta yg dihibahkan, bantuan/sumbangan dan warisan
sebagaimana yg dimaksud Pasal 4 ayat (3) huruf a dan b,
kecuali:
 sumbangan yg dimaksud Pasal 6 ayat (1) huruf i, j, k, l
dan m
 zakat yg diterima oleh BAZ/LAZ yg dibentuk/disahkan
pemerintah atau
 sumbangan keagamaan yg sifatnya wajib bagi pemeluk
agama yg diakui di Indonesia yg diterima oleh lembaga
keagamaan yg dibentuk/disahkan pemerintah
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 PPh
 Biaya utk kepentingan pribadi WP/orang
yg menjadi tanggungannya
 Gaji yg dibayarkan kpd anggota
persekutuan, firma, CV yg modalnya tidak
terbagi atas saham
 Sanksi adm berupa bunga, denda dan
kenaikan serta sanksi padana berupa
denda sehubungan dgn pelaksanaan
perundangan perpajakan
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Pajak Masukan atas perolehan BKP/JKP yg
tidak dapat dikreditkan, karena:
 Faktur pajak tidak memenuhi ketentuan UU
PPN (Faktur Pajak Standar cacat), kecuali dapat
dibuktikan bahwa PPN tsb nyata-nyata telah
dibayar
 PM atas pengeluaran yg tdk dapat dikurangkan
dalam menentukan besarnya PKP sebagaimana
dimaksud Pasal 9 ayat (1)
Biaya-biaya yg tidak dapat
Dikurangkan dari Ph Bruto
 Biaya-biaya utk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yg bukan objek pajak, yg
pengenaan pajaknya final, berdasarkan NPPN atau
NPK
 PPh yang ditanggung pemberi penghasilan, kecuali
PPh Pasal 26 sepanjang PPh tsb ditambahkan sbg
dasar penghitungan utk pemotongan PPh Pasal 26
tsb
 Kerugian dari harta/utang yg tidak dimiliki dan tidak
dipergunakan dalam usaha/kegiatan utk
mendapatkan, menagih dan memelihara Ph yg
merupakan objek pajak
THE END

TERIMA KASIH

Вам также может понравиться