Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Bahan :
• Antikoagulan EDTA
• Kapas alkohol 70%
• Air bebas ion dan larutan HNO3
Distribusi Darah :
1. Untuk pemeriksaan hemoglobin
♦ Dari 10 ml darah yang diperoleh, 1 ml dituang kedalam tabung plastik yang
sudah diberi antikoagulan EDTA degan dosis sesuai aturan.
♦ Kemudian dicampur sampai homogen dan diberi identitas. Selama menunggu
dibawa ke laboratorium, sampel diletakkan kedalam rak dan dimasukkan
kedalam kotak pendingin.
♦ Sampel dikirim ke laboratorium dan harus diperiksa sebelum 4 jam setelah
pengambilan.
Bahan :
- Larutan Drabkin
KCN 0,768 mmol/l …………. 50 mg
K3Fe(CN)6 0,607 mmol/l ………. 200 mg
KH2PO4 1,029 mmol/l ………..140 mg
Non ionic detergent ………… 0,5 – 1 ml
Akuades deionized ad ……… 1000 ml
PH 7,0 – 7,4
Warna harus kuning pucat, jernih, bila dibaca dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm, dengan air sebagai blanko, serapan harus nol. Larutan
ini harus disimpan dalam botol coklat dan tiap bulan dibuat larutan baru.
- Cyanmethemoglobin standar (siap pakai)
- Antikoagulan EDTA
- Darah kapiler
Cara Kerja :
1. Kedalam tabung reaksi/botol kecil dimasukkan 5 ml larutan Drabkin.
2. Isaplah darah kapiler 20 µl dengan pipet mikro atau pipet Sahli.
3. Kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet dihapus dengan kain kasa
kering/kertas tissue
4. Darah dalam pipet dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
Drabkin.
5. Pipet dibilas beberapa kali dengan larutan Drabkin tersebut.
6.Campur larutan ini dengan cara menggoyang tabung perlahan-lahan hingga larutan
homogen dan dibiarkan selama 3 menit.
7. Baca dengan spektrofotometer pada gelombang 546 nm, sebagai blanko
digunakan larutan Drabkin.
8. Kadar Hb ditentukan dengan perbandingan absorban sampel dengan absorban
standar.
Bahan reaksi dan sampel ditambahkan pada Reaction cell seperti urutan berikut :
♦ Pemasangan elektroda untuk menyambungkan sampel, speciment diluent,
konyugasi anti feritin alkalin fosfatase, dan feritin yang dilapisi partikel mikro
untuk inkubasi yang baik pada reaction cell.
♦ The Enzyme-labelled antibody, feritin dan partikel mikro membentuk ikatan
sebagai komplek antibody-antigen-antibodi.
♦ Sebagian dari campuran reaksi yang mengandung komplek-antibodi-antigen-
antibodi berikatan dengan partikel mikro dipindahkan pada glass fiber matrix.
♦ Matrix dicuci untuk membuang material yang tidak terikat.
♦ Substrat 4-methylumbelliferyl fosfat ditambahkan pada matrix dan fluorescent
yang dihasilkan diukur dengan MEIA optical assembly.
Bahan :
• Asam campur (HNO3 : HClO4 : HCl = 6 : 6 : 1 )
• Air Susu Ibu (ASI)
• Larutan Standar Zink
Cara Kerja :
♦ Pipet 5 ml contoh ASI kedalam labu kheldhal
♦ Tambahkan 15-20 ml asam campur dan aduk rata.
♦ Destruksi (panaskan) diatas hot plate pada suhu 300-4000C sampai jernih (± 30-
40 menit).
♦ Angkat dan pindahkan cairan yang jernih tersebut kedalam labu kheldhal, bilas
dengan air bebas ion beberapa kali.
♦ Saring larutan tersebut dalam tabung 25 ml.
♦ Hasil saringan merupakan larutan ekstrak untuk pengukuran dengan alat AAS.
Bahan :
• Asam campur (HNO3 : HclO4 : HCl = 6 : 6 : 1 )
• Air Susu Ibu (ASI)
• Larutan Standar Besi
Cara Kerja :
♦ Pipet 5 ml contoh ASI kedalam labu kheldhal
♦ Tambahkan 15-20 ml asam campur dan aduk rata.
♦ Destruksi (panaskan) diatas hot plate pada suhu 300-4000C sampai jernih (± 30-
40 menit).
♦ Angkat dan pindahkan cairan yang jernih tersebut kedalam labu kheldhal, bilas
dengan air bebas ion beberapa kali.
♦ Saring larutan tersebut dalam tabung 25 ml.
♦ Hasil saringan merupakan larutan ekstrak untuk pengukuran dengan alat AAS.
Pertambahan BB/
U dan PB/
U Bayi Perempuan menurut Kelompok
Variabel Waktu Perlakuan (n : 12) Kontrol (n : 13) Total (n : 25) NCHS,
Pengamatan WHO
Kenaikan 1 0,32 ± 0,53 0,63 ± 0,47 0,48 ± 0,51 0,8
BB/U 2 0,99 ± 0,34 0,35 ± 0,38 0,66 ± 0,48 0,7
(Kg) 3 0,56 ± 0,44 0,35 ± 0,18 0,45 ± 0,34 0,7
4 0,48 ± 0,29 0,65 ± 0,45 0,56 ± 0,39 0,6
Kenaikan 1 3,28 ± 1,54 2,52 ± 1,54 2,88 ± 1,56 4,5
PB/U 2 1,65 ± 0,99 1,50 ± 0,81 1,57 ± 0,89 3,3
(Cm) 3 1,06 ± 0,63 1,31 ± 0,60 1,19 ± 0,62 2,7
4 1,88 ± 1,42 1,18 ± 0,59 1,52 ± 1,11 2,5
Uji Beda Konsumsi Pangan Ibu dan Tingkat Kecukupan Gizi (Tanpa Mie)
Variabel t Derajat Bebas Sig
Konsumsi Energi AWAL -1,21 54 0,23
Konsumsi Protein AWAL 0,18 54 0,86
Konsumsi Seng AWAL 0,86 54 0,40
Konsumsi Besi AWAL -0,09 54 0,93
Konsumsi Vit A. AWAL -0,42 54 0,68
Konsumsi Vit. C AWAL -0,15 54 0,89
Konsumsi Kalsium AWAL 0,42 54 0,67
Konsumsi Fosfor AWAL 0,53 54 0,60
Tkt Kecukupan Energi AWAL 2,02 54 0,05
Tkt Kecukupan Protein AWAL 0,48 54 0,63
Tkt Kecukupan Seng AWAL -0,79 54 0,43
Tkt Kecukupan Besi AWAL 0,09 54 0,93
Tkt Kecukupan Vit A AWAL 0,49 54 0,63
Tkt Kecukupan Vit. C AWAL 0,15 54 0,89
Tkt Kecukupan Kalsium AWAL -0,28 54 0,78
Tkt Kecukupan Fosfor AWAL -0,13 54 0,90
Tkt Kecukupan Energi AKHIR -0,59 54 0,56
Tkt Kecukupan Protein AKHIR -0,02 54 0,99
Tkt Kecukupan Seng AKHIR -0,23 54 0,82
Tkt Kecukupan Besi AKHIR 0,29 54 0,77
Tkt Kecukupan Vit A AKHIR -0,50 54 0,62
Tkt Kecukupan Vit. C AKHIR -0,11 54 0,92
Tkt Kecukupan Kalsium AKHIR 0,39 54 0,70
Tkt Kecukupan Fosfor AKHIR 0,32 54 0,75
Uji Beda Konsumsi ASI, MPASI Sebelum & Setelah
Intervensi pada Kelompok Kontrol
Variabel t Derajat Bebas Sig
Konsumsi Energi MPASI 2,67 28 0,01*
Konsumsi Protein MPASI 2,60 28 0,02*
Konsumsi Seng MPASI 1,54 28 0,14
Konsumsi Besi MPASI 0,73 28 0,47
Konsumsi Vit A. MPASI -2,57 28 0,02*
Konsumsi Vit. C MPASI 0,50 28 0,62
Konsumsi Kalsium MPASI 0,50 28 0,62
Konsumsi Fosfor MPASI 0,73 28 0,47
Tkt Kecukupan Energi MPASI -1,47 28 0,15
Tkt Kecukupan Protein MPASI -1,71 28 0,10
Tkt Kecukupan Seng MPASI -1,58 28 0,13
Tkt Kecukupan Besi MPASI -1,68 28 0,11
Tkt Kecukupan Vit A MPASI -1,80 28 0,08
Tkt Kecukupan Vit. C MPASI -0,58 28 0,57
Tkt Kecukupan Kalsium MPASI -0,85 28 0,41
Tkt Kecukupan Fosfor MPASI -1,13 28 0,27
Konsumsi Energi ASI 0,54 28 0,60
Konsumsi Protein ASI 0,53 28 0,60
Konsumsi Seng ASI 0,54 28 0,60
Konsumsi Besi ASI 0,21 28 0,60
Konsumsi Vit A. ASI 0,53 28 0,60
Konsumsi Vit. C ASI 0,53 28 0,60
Konsumsi Kalsium ASI 0,53 28 0,60
Konsumsi Fosfor ASI 0,53 28 0,60
Tkt Kecukupan Energi ASI 1,72 28 0,10
Tkt Kecukupan Protein ASI 1,86 28 0,07
Tkt Kecukupan Seng ASI 1,65 28 0,04*
Tkt Kecukupan Besi ASI -0,51 28 0,30
Tkt Kecukupan Vit A ASI -0,55 28 0,59
Tkt Kecukupan Vit. C ASI -0,59 28 0,56
Tkt Kecukupan Kalsium ASI -0,70 28 0,48
Tkt Kecukupan Fosfor ASI -0,72 28 0,59
Uji Beda Konsumsi dan Tingkat Kecukupan Gizi Ibu Total (Pangan + Mie)
Hasil Uji berpasangan (sebelum & setelah intervensi) Hb, Feritin Darah
(PairedSampleTest)
B. Akses Pangan
1. Berapa jauh jarak warung sembako dengan rumah : ………….m/km
2. Sarana transportasi apa yang digunakan membeli kebutuhan pangan?
a. Jalan kaki : 1. Ya 2. Tidak b. Motor/Mobil : 1. Ya 2. Tidak c. Angkot :1. Ya
2.Tidak
3. Sumber perolehan pangan :
a. Produksi sendiri : 1. Ya 2. Tidak b. Membeli : 1. Ya 2. Tidak c.Diberi:1. Ya
2.Tidak
4. Apakah keluarga saat ini menerima bantuan pangan spt raskin/MPASI ?
a. Raskin : 1. Ya 2. Tidak b. MPASI : 1. Ya 2. Tidak c.Lainnya :1. Ya 2.Tidak
5. Apakah dipekarangan rumah/kebun ada :
a. Tanaman pangan : 1. Ya 2. Tidak b. Ternak : 1. Ya 2. Tidak c. Ikan :1. Ya
2.Tidak
C. Pengeluaran Pangan Keluarga
2. Vitamin A
a. Apakah sejak melahirkan ibu menerima kapsul/suplemen zat gizi lain ?………….
b. Jika Ya, dari siapa mendapatkannya………..dan apa nama suplemennya ……..
c. Berapa jumlah kapsul yang diterima ………
d. Berapa jumlah kapsul yang dikonsumsi ……..
e. Jika tidak, apakah ibu membeli sendiri……
f. Berapa jumlah kapsul yang diterima ………
g. Berapa jumlah kapsul yang dikonsumsi ……..
Selingan
(Camilan
Siang
Selingan
(Camilan)
Malam
VIII. Keadaan Gizi dan Konsumsi Pangan Bayi
Selingan
(Camilan
Siang
Selingan
(Camilan)
Malam
4. Berapa lama setelah melahirkan ASI baru keluar ? …….jam, ………. hari
5. Berapa lama setelah melahirkan bayi baru disusui ? ……jam hari
6. Apakah ibu memberi kolostrum? 1. ya 2. tidak
7. Jika tidak, jelaskan alasannya…………….
8. Apakah bayi mendapat ASI eksklusif (sejak lahir sampai saat ini) 1. Ya 2. Tidak
9. Jika tidak, alasannya…………, jenis makanan yang diberikan…………….
10. Apakah ibu mempunyai kesulitan menyusui bayi? 1. Ya 2. Tidak
11. Jika ya, penyebabnya? 1. putting susu tidak keluar 2. putting terlalu besar 3. putting
masuk
12. Isapan bayi setiap menyusu 1. Kuat 2. Lemah
13. Kondisi ibu saat menyusui 1. Stres (tdk tenang) 2. Tenang
14. Jenis mkn/minuman yang khusus dikonsumsi untuk memperbanyak ASI ……………
15. Suplemen khusus yang dikonsumsi untuk memperbanyak ASI ……………
16. Jika ya, sebutkan ……….
17. Apakah bayi mendapat susu formula? 1. ya 2. tidak
18. Jika ya, alasan memberi susu formula……………
19. Apa nama susu formula yang diberikan……………
20. Perbandingan susu dan air untuk membuat susu formula ………sendok peres………ml
air
21. Frekuensi pemberian susu formula : ………kali/hari
IX. Morbiditas Ibu Sebulan Yang Lalu
Apakah selama sebulan terakhir ibu pernah sakit?1. Ya (isi table) 2. Tidak
Apakah selama sebulan terakhir bayi pernah sakit?1. Ya (isi table) 2. Tidak
Lampiran 24. Uji ANCOVA Pengaruh Suplementasi terhadap Kadar Besi ASI