Вы находитесь на странице: 1из 22

Gas Mulia Definisi Golongan Gas Mulia

Gas Mulia adalah golongan yang paling stabil


dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsurnya
adalah He (Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr
(Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang
bersifat radioaktif. Elektron valensi kulit terluar
unsur-unsur golongan Gas Mulia dianggap
“penuh” sehingga unsur-unsur Gas Mulia
menjadi unsur yang stabil. Karena sifat
stabilnya, unsur-unsur Gas Mulia ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik. Konfigurasi
elektron unsur-unsur Gas Mulia adalah ns2np6,
kecuali He 1s2.
Sejarah Gas Mulia
Dalam satu golongan, Jari-jari atom unsur-unsur
Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar
Pada tahun 1898, Huge Erdmann mengambil
karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa
Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil
Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat
karena gaya tarik inti atom terhadap elektron
kereaktifan Gas Mulia yang sangat
terluar semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-
rendah. Nama Noble dianalogikan dari Noble
unsur Gas Mulia sangat kecil sehingga hampir
Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan
mendekati nol.
dengan kekayaan dan kemuliaan.
Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding
Gas Mulia pertama ditemukan pada tanggal 18
lurus dengan kenaikan massa atom. Titik lebur
Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph
unsur-unsur Gas Mulia mengikuti sifat titik
Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti
didih.
gerhana matahari total mereka menemukan
sebuah garis baru di spektrum sinar matahari.
Mereka menyakini bahwa itu adalah lapisan gas Sifat kereaktifan unsur-unsur Gas Mulia berurut
yang belum diketahui sebelummnya, lalu Ne > He > Ar > Kr > Xe. Rn
mereka menamainya Helium. radioaktif. Konfigurasi elektron Gas Mulia
dijadikan sebagai acuan bagi unsur-unsur lain
Berikut ini adalah asal-usul mana unsur-unsur dalam sistem periodik. Contoh,
Gas Mulia, yaitu:
11Na : [Ne] 3s1 untuk Ne : 1s2 2s2 2p6
a. Helium (ílios or helios) = Matahari
b. Neon (néos) = Baru Br : [Ar] 4s2 3d10 4p5 untuk Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2
35

c. Argon (argós) = Malas 3p6


d. Kripton (kryptós) = Tersembunyi
e. Xenon(xénos) = Asing Elektron valensi Gas Mulia sangat stabil karena
f. Radon (pengecualian) diambil dari memenuhi kaidah duplet (untuk Hidrogen dan
Radium Helium) dan oktet. Sehingga Gas Mulia
dijadikan acuan bagi unsur-unsur lain dalam
Nama-nama di atas diambil dari bahasa sistem periodik untuk stabil. Contoh,
Yunani. Pada awalnya, Gas Mulia dinyatakan
sebagai gas yang inert tetapi julukan ini Na : 2 8 (1)    elektron valensi Na = 1
disanggah ketika ditemukan senyawa Gas Mulia.
Na harus memenuhi kaidah oktet. Jadi untuk
stabil Na harus melepas 1 elektron menjadi Na +
Cl : 2 8 (7)     elektron valensi Cl = 7 Kelima unsur yang telah ditemukan adalah
sebagai berikut:
Cl harus memenuhi kaidah oktet. Jadi untuk
stabil Cl harus menerima 1 elektron menjadi Cl - 1. Flourin (F) ditemukan dalam
Flourspar oleh Schwandhard pada
Keberadaan di Alam tahun 1970 dan pada tahun 1886
Ferdinand Hendri Moissan dari
Unsur-unsur Gas Mulia, kecuali Radon, Francis berhasil membuar gas
melimpah jumlahnya karena terdapat dalam
Flourin melalui proses Elektrolisis.
udara bebas. Argon terdapat di udara bebas
dengan kadar 0,93%, Neon 1,8×10-3%, Helium 2. klorin (Cl) ditemukan oleh Schele
5,2×10-4%, Kripton 1,1×10-4%, dan Xenon pada tahun 1974 diberi nama oleh
8,7×10-6%. Helium adalah unsur terbanyak Davy pada tahun 1810.
jumlahnya di alam semesta karena Helium 3. Bromin (Br) ditemukan oleh Balard
adalah salah satu unsur penyusun bintang. pada tahun 1826. Brom merupakan
zat cair bewarna coklat kemerahan,
mudah menguap pada suhu kamar,
uapnya bewarna merah. Brom
bersifat kurang reaktif dibandingkan
Halogen Clor.
4. Yodium (I) ditemukan oleh Courtois
pada tahun 1811.
5. Astatin (At) ditemukan oleh DR.
Corson, K.R. Mackenzie, dan E.
Segre pada tahun 1940. Astatin
merupakan unsur radioaktif pertama
yang dibuat sebagai hasil pemboman
Bismut dengan partikel alfa.

B. Keberadaan di Alam

Halogen merupakan golongan non-logam


yang sangat reaktif, sehingga unsur-
unsurnya tidak dijumpai pada keadaan
A. SEJARAH bebas. Pada umumnya ditemukan dialam
dalam bentuk senyawa garam-garamnya.
Unsur-unsur kimia yang berada pada Garam yang terbentuk disebut Halida.
golongan 17/VII A di dalam tabel periodik Flourin ditemukan dalam mineral-mineral
dikelompokan sebagai golongan Halogen. pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit
Golongan tersebut dinamakan (Na3AlF6). Klorin, Bromin, dan Iodin
“Halogen” yang artinya “pembentuk garam” terkandung pada air laut dalam bentuk
(berasal dari bahasa yunani: Halos: Garam; garam-garam halida dari natrium,
Genes : Pembentuk). Unsur-unsur magnesium, kalium, dan kalsium. Garam
pembentuk garam tersebut terdiri dari: halida yang paling banyak adalah NaCl
Flourin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), 2,8% berat air laut. Banyaknya ion halida
Yodium (I), Astatin (At) dan unsur pada air laut : 0,53 M Cl- ; 8X10-4 M Br- ;
Ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. 5X10-7 M I-. Selain itu, klorin ditemukan di
alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral  Flourin dan klorin berwujud gas
seperti kamalit dan silvit. pada suhu ruangan sebabtitik didih
dan titik leleh/beku yang lebih
Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah rendah dari suhu ruangan (25oC).
sebagai garan (NaIO3) di daerah Chili,  Bromin memiliki titik didih lebih
Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan tinggi dari suhu ruangan, sedangkan
dalam senyawa NaI banyak terdapat pada titik lelehnya lebih rendah sehingga
sumber air diwatudakon ( Mojokerto). berwujud cair.
 Iodin dan Astatin berwujud padat
Selain di alam, ion halida juga terdapat karena titik didih dan titik bekunya
dalam tubuh manusia. Ion clorida lebih tinggi.
merupakan anion yang terkandung dalam  Kelarutan halogen dalam air dalam
plasma darah, cairan tubuh, air susu, air satu golongan dari atas kebawah
mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion kelarutannya semakin kecil karena
iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion bertambahnya massa atom relatif.
flourida merupakan komponen pembuat Tetapi, flourin tidak larut tetapi
bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO4)3F] yang bereaksi: 2F2 + 2H2O ? 4HF + O2
terdapat pada lapisan email gigi.  Sedangkan bromin kelarutannya
paling besar karena berwujud cair
C. Sifat-Sifat Unsur Halogen (paling mudah larut). Iodin sukar
larut dalam air. Agar iodin larut
1. Sifat fisik unsur halogen dengan baik, ditambahkan garam KI.
Reaksi: I2 + KI ? KI3
Sifat Fluor Klorin Bromi Iodin Asta
fisik in n tin 2. Sifat kimia unsur halogen
Wujud gas gas cair padat Pada
zat t Sifat kimia Flou Klor Bro Iod Astat
Warna Kunin Hijau Merah ungu - rin in min in in
g kekunin kecokl Massa atom 19 35,5 80 127 210
muda gan atan Jari-jari atom 72 99 115 133 155
Titik - -34,6 C 58,78o 184,3 337o
o
(pm)
didih 188,1 C 5oC C Jari-jari ion 136 180 195 216 -
o
4C X-
Titik - - -7,25oC 113,5o 302o Keelektroneg 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2
beku 219,6 100,98o C C atifan
2oC C Energi 1680 1260 1140 101 -
Kerapa 1,1 1,5 3,0 5,0 - ionisasi 0
tan
(g/cm3)
 Jari-jari atom dari atas ke bawah
Kelaru berea 20 42 3 - dalam tabel periodik semakin
tan ksi bertambah karena jumlah kulit terisi
dalam elektron semakin banyak.
air  Jari-jari ion lebih besar dari jari-jari
(g/Lair) atom karena akan menerima elektron
sehingga kulitnya terisi penuh.
 Elektronegatifitas dari F sampai At mampu mendesak ion halogen dari
semakin kecil karena jari-jarinya garamnya yang terletak dibawahnya.
semakin besar sehingga akan terletak
jauh terhadap inti maka elektron Contoh:  F2 + 2KCl –> 2KF + Cl2
akan sulit untuk diterima.
 Energi ionisasi dari atas ke bawah Br- + Cl2 –>  Br2 + Cl?
semakin kecil karena jika jari-jari
atom kecil, lebih dekat dengan inti, Br2 + 2I- –>  Br- + I2
energi ionisasinya semakin
kuat/besar. Br2 + Cl- –> (tidak bereaksi)

Daya pengoksidasi I2 + Br- –> (tidak bereaksi)

Data potensial reduksi: Sifat asam

F2 + 2e- –>  2F- Eo= +2,87 Volt Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur
halogen, yaitu: asam halida, dan oksilhalida.
Cl2 + 2e- –>  2Cl- Eo= +1,36 Volt
a.  Asam halida (HX)
- - o
Br2 + 2e –>  2Br E = +1,06 Volt
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF),
- - o
I2 + 2e –>  2I E = +0,54 Volt asam klorida (HCl), asam bromida (HBr),
dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara HX
akn mudah mengalami reduksi dan disebut atau kemudahan senyawa halida untuk
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah memutuskan ikatan antara HX.
adalah I2 karena memiliki potensial reduksi
terkecil. Dalam golongan VII A, semakin keatas
ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
 Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2 kekuatan asam :
 Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
HF < HCl < HBr < HI
Reduktor terkuat akan mudah mengalami
oksidasi mudah melepas elektron ion iodida b.  Titik didih asam halida
paling mudah melepas electron sehingga
bertindak sebagai reduktor kuat. Titik didih dipengaruhi oleh massa atom
relative (Mr)  dan ikatan antar molekul :
Reaksi pendesakkan
 Semakin besar Mr maka titik didih
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya semakin tinggi.
ditentukan oleh potensial sel. Tetapi,  Semakin kuat ikatan antarmolekul
berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat maka titik didih semakin tinggi.
dilihat dari reaksi pendesakkan halogen.  Pengurutan titik didih asam halida:
Halogen yang terletak lebih atas dalam
golongan VII A dalam keadaan diatomik HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr Unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan
terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul air, hidrogen, logam, non-logam, metalloid,
yang sangat kuat “ikatan hydrogen” basa, dan antar halogen.
sehingga titik didihnya paling tinggi.
Reaksi dengan air
c.  Asam Oksihalida
Flourin bereaksi dengan air akan
Asam oksihalida adalah asam yang membentuk larutan asam dan oksigen.
mengandung oksigen. Halogennya memiliki
bilangan oksidasi ( +1,+3, dan +7 ) untuk 2F2 + 2H2O –> 4HF +O2 (dalam tempat
Cl,Br,I karena oksigen lebih gelap)
elektronegatifan. Pembentukannya :
Klorin dan bromin bereaksi dengan air
X2O + H2O –> 2HXO membentuk larutan asam halida dan asam
oksilhalida.
X2O3 + H2O  –>  2HXO2
Cl2 +  H2O –> HClO + HCl
X2O5 + H2O  –>  2HXO3
Br2 +  H2O ? HBrO + HBr
X2O7 + H2O  –>  2HXO4
Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga
Biloks Oksida Asam Asam tidak bereaksi.
Halogen Halogen Oksilhalida Oksilklorida
+1 X2O HXO HClO I2 + H2O –> (tidak bereaksi)
+3 X2O3 HXO2 HClO2
+5 X2O5 HXO3 HClO3 Tetapi I2 larut dalam larutan KI
+7 X2O7 HXO4 HClO4
I2 + KI –> KI3
v  Kekuatan asam Reaksi dengan hidrogen
Semakin banyak atom oksigen pada asam Semua halogen bereaksi dengan hidrogen
oksilhalida maka sifat asam akan semakin membentuk hydrogen halida (HX) serta 
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl bereaksi menurun dari F2 ke I2. Contoh :
yang menyebabkan O pada O-H sangat polar
sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan F2 + H2 –> 2HF        (bereaksi kuat di
kekuatan asam oksilhalida: tempat gelap)
HClO > HBrO > HIO Cl2 + H2 –> 2HCl      (bereaksi di tempat
terang)
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah
senyawa HClO4 (asam perklorat). Br2 + H2 –> 2HBr      (bereaksi pada suhu
500oC)
D. Reaksi Kimia
I2 + H2 –> 2HI        (bereaksi  dengan
pemanasan katalis Pt )
Reaksi dengan logam Reaksi halogen dengan basa enser dingin
menghasilkan halida ( X- ) dan hipohalida
Halogen bereaksi dengan sebagian besar ( XO- ), sedangkan reaksi halogen dengan
logam menghasilkan senyawa garam/halida basa pekat panas menghasilkan halida ( X- )
logam. dan halat ( XO3- ). Contoh :

2Na + Cl2 –> NaCl X2 + 2NaOH ( encer, dingin ) –> NaX


+NaXO + H2O  ( X = Cl, Br, I )
2Fe + 3Cl2 –> 2FeCl3
X2 + 2NaOH ( pekat, dingin ) –> NaX
Sn + 2Cl2 –> SnCl4 +NaXO + H2O  ( X = Cl, Br, I )

Mg + Cl2 –> MgCl2 2F2 + 2NaOH ( encer, dingin ) –>? 2NaF +


OF2 + H2O
2Al + 3Cl2 –> 2AlCl3
2F2 + 2NaOH ( pekat, panas ) –> NaX + O2
Halida logam yang terbentuk bersifat ionic + H2O
jika energi ionisasina rendah dan logamnya
memiliki biloks rendah. Hamper semua Reaksi antar unsur halogen
halide bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+,
Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok Unsur-unsur halogen memiliki harga
adalah AlCl3. elektronegativitas yang berbeda sehingga
akan terbentuk senyawa kovalen. Senyawa
Reaksi dengan non-logam yang terbentuk memiliki 4 kategori : XY,
XY3, XY5, XY7 (X adalah halogen yang
Halogen bereaksi dengan non-logam lebih elektronegatif). Contoh :
membentuk asam halida/senyawa halide.
Halogen dapat bereaksi dengan F2 + Cl2 –> 2FCl
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur
lain. Contoh : Cl2 + 3I2 –> 2ClI3

Xe + F2 –> XeF2 E. Pembuatan

2Kr + 2F2 –> KrF4 pembuatan skala laboratorium

2P + 3Cl2 –> 2PCl3. Di laboratorium, zat-zat kimia dibuat dalam


jumlah seperlunya untuk digunakan
Reaksi dengan unsur metalloid eksperimen/praktikum dengan cara yang
cepat dan alat yang sederhana. Klorin,
2B +3Cl2 –> 2BCl3 bromin, dan iodine dapat dihasilkan dari
oksidasi terhadap senyawa halida dengan
2Si + 2Cl2 –> SiCl4 oksidator MnO2 atau KMnO2 dalam
lingkungan asam. Senyawa halide
Reaksi dengan basa dicampurkan dengan MnO2 atau KMnO2
ditambahkan H2SO4 pekat, kemudian
dipanaskan. Reaksi yang berlangsung secara o   Mencampurkan bromide, H2SO4, dan
umum : MnO2.

2X- + MnO2 + 4H+ –> X2 + Mn2+ + 2H2O Unsur iodine dapat dibuat dengan cara.

10X- + 2MnO4- + 16H+ –> 5X2 + 2Mn2+ + o   Dengan mereaksikan NaIO3 dan natrium
8H2O bisilfit.

Senyawa klorin juga dapat dibuat dalam 2NaIO3 + 5NaH2SO3 –> 3NaHSO4 +
skala labooratorium dengan cara : 2Na2SO4 + H2O + I2

o   Proses Weldon o   Dalam skala laboratorium pembuatan


iodin analog dengan pembuatan bromin,
Dengan memanaskan campuran MnO2, hanya saja bromida diganti dengan iodida.
H2SO4, dan NaCl
Senyawa HF dan HCl dapat dibuat juga di
Reaksi : MnO2 + 2H2SO4 + 2 NaCl –> laboratorium dengan mereaksikan garam
Na2SO4 + MnSO4 + H2O + Cl2 halide (NaF dan CaCl2) dengan asam sulfat
pekat dan dipanaskan sesuai dengan
o    Mereaksikan CaOCl2 dan H2SO4 persamaan reaksiberikut :

CaOCl2 + H2SO4 –> CaSO4 + H2O + Cl2 2NaF + H2SO4 –> Na2SO4 + 2HF

o   Mereaksikan  KMnO4 dan HCl CaCl2 + H2SO4 –> CaSO4 +2HCl

KMnO4 + HCl –> 2KCl + MnCl2 + 8H2O + Senyawa HI dan HBr tidak dapat dibuat
5Cl2 seperti itu karena Br- atau I- akan dioksidasi
oleh H2SO4.
Sifat oksidator bromin yang tidak terlalu
kuat. Dalam proses industri, bromine dibuat 2NaBr + H2SO4 –> Na2SO3 + Br2 + H2O
dengan cara mengalirkan gas klorin ke
dalam larutan bromide. MgI2 + H2SO4 –> MgSO3 + I2 + H2O

Reaksi : Cl2 + 2Br- –> Br2 +2Cl- HBr dan HI biasanya dibuat dengan pereaksi
H3PO4.
Dalam skala laboratorium, bromin dibuat
dengan cara : 3NaBr +H3PO4 –> Na3PO4 + 3HBr

o   Mencampurkan CaOCl2, H2SO4, dengan 3MgI2 + 2H3PO4 –> Mg3(PO4)2 + 6HI
bromida.
Pembuatan dalam industri
CaOCl2 + H2SO4 –> CaSO4 + H2O + Cl2
Flourin
Cl2 + 2Br- –> Br2 + 2Cl-
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis
o   Mencampurkan KMnO4 dan HBr pekat. garam kalium hydrogen flourida (KHF2)
dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF Berlangsung pada suhu ± 430oC dan tekanan
3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC. 200 atm. Hasil reaksinya teercampur ± 44%
Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baj N2.
dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung pembuatan bromin
air karena F2yang terbentukakan
menoksidasinya. Air laut mengandung ion bromida (Br-)
dengan kadar 8 x 10-4.dalam 1 liter air laut
KHF2 –> K+ + HF2- dapat diperoleh 3 kilogram bromin
(Br2). Campuran udara dan gas Cl2 dialirkan
HF2 –> H+ + 2F- melalui air laut. Cl2 akan mengoksidasi Br-
menjadi Br. Udara mendesak Br2 untuk
Katode    : 2H+ + 2e- –> H2 keluar dari larutan.

Anode     : 2F- –> F2 + 2e- Cl2 + 2Br- –> 2Cl- + Br2

Untuk mencegah kontak (reaksi) antara Br2 dalam air dapat mengalami hidrolisis
logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk sesusai reaksi.
digunakan diafragma berupa monel ( sejenis
campuran logam ). Br2 + H2O –> 2 H+ + Br- + BrO-

Pembuatan klorin Untuk mencegah hidrolisis, kesetimbangan


akan digeser ke kiri dengan penambahan H+
Proses downs yaitu elektrolisis leburan NaCl
(NaCl cair). Sebelum dicairkan, NaCl Pembuatan Iodin
dicampurkan dahulu dengan sedikit NaF
agar titik lebur turun dari 800oC menjadi 2NaIO3 + 5NaHSO3 –> 3NaHSO4 +
600oC. 2Na2SO4 + H2O + I2

Katode : Na+ 2e- –> Na Atau :

Anode  : 2Cl- –> Cl2 + 2e- 2IO3- + 5HSO3- –> 5SO42- + 3H+ + H2O +I2

Untuk mencegah kontak (reaksi) antara Endapan I2 yang terbentuk disaring dan
logam Na dan Cl2 yang tebentuk, digunakan dimurnikan dengan cara sublimasi.
diafragma lapisdan besi tipis.
Kegunaan Halogen
Proses gibbs, yaitu elektrolisis larutan NaCl.
Fluorin
Katode : 2H2O + 2e- –> 2OH- + H2
1.   Asam flourida digunakan untuk
Anode  : 2Cl- –> Cl2 + 2e- mengukir (mengetsa) gelas.

Proses deacon Reaksi : CaSiO3 + 8HF –> H2SiF6 + CaF2 +


3H2O
Reaksi  :4HCl + O2 –> 2H2O
2.  Natrium heksafluoroksilikat ( Na2SiF6 ) 8.      Kalium klorat (KCl) bahan pembuat
digunakan untuk bahan campuran  pasta mercon dan korek api.
gigi.
9.      Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan
3.   Natrium fluorida ( NaF ) untuk pematri (solder).
mengawetkan kayu.
Bromin
4.   Belerang hexafluorida ( SF6 ) sebagai
insulator. 1.      Natrium bromide (NaBr)sebagai obat
penenang saraf
5.  Kriolit ( Na3AlF6 ) sebagai bahan pelarut
dalam pengolahan bahan alumunium.

6.   Freon-12 ( CF2Cl2 ) sebagai zat 2.      Perak bromide(AgBr)disuspensikan


pendingin pada kulkas dan AC. dalam gelatin untuk film fotografi

7.   Teflon digunakan sebagai pada peralatan 3.      Metil bromide(CH3Br)zat pemadam
mesin. kebakaran

Klorin 4.      Etilen


dibromida(C2H4Br2)ditambahkan pada
1.      Asam klorida ( HCl ) digunakan pada bensin untuk mengubah Pb menjadi PbBr2.
industri logam. Untuk mengekstrasi logam
tersebut. Iodin

2.      Natrium klorida ( NaCl ) digunakan 1.      Sebagai obat antiseptic


sebagai garam dapur.
2.      mengidentifikasi amilum
3.      Kalium klorida ( KCl ) sebagai pupuk
tanaman. 3.      Kalium Iodat(KIO3)ditambahkan pada
garam dapur
4.      Amoniumklorida ( NH4Cl ) sebagai
bahan pengisi batu baterai. 4.      Iodoform(CHI3)merupakan zat organic

5.      Natrium hipoklorit ( NaClO ) 5.      Perak Iodida(AgI)digunakan dalam


digunakan sebagai pengelontang ( breaching film fotografi.
agent ) untuk kain dan kertas.

ClO? + zat pewarna ? Cl- + zat tak berwarna

6.      CaOCl2/( Ca2+ )( Cl- )( ClO- ) sebagai


serbuk pengelontang atau kapur klor.
Logam Alkali
7.      Kalsium hipoklorit ([Ca( OCl2 )2 ]
sebagai zat disenfekton pada air ledeng.
yang berbentuk cair jika suhu lingkungan
pada saat pengukuran melebihi 28oC.
Meskipun mereka adalah logam paling kuat,
tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa
diiris menggunakan pisau. Hal ini karena
mereka hanya memiliki satu elektron valensi
pada kulit terluarnya. Sedangkan jumlah
kulitnya makin bertambah dari atas ke
bawah dalam tabel unsur periodik. Sehingga
ikatan antar logamnya lemah.
Penjelasan Umum Titik didih dan titik leleh
Golongan IA disebut juga logam alkali. Titik didih adalah titik suhu perubahan
Logam alkali melimpah dalam mineral dan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh
terdapat di air laut.  Khususnya Na adalah titik suhu perubahan wujud dari padat
(natrium), di kerak bumi termasuk  logam ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke Cs
terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca. kecenderungan titik didih dan titik lelehnya
Walaupun keberadaan ion natrium dan turun. Seperti terlihat pada tabel.
kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah
usaha untuk mengisolasi logam ini dari
Sifat Li Na K Rb Cs
larutan air garamnya gagal sebab
kereaktifannya yang tinggi pada air. Titik 1347 883 774 688 678
Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium Didih (oC)
(1807) bisa diisolasi dengan Ttik Leleh 181 97,8 63,6 38,9 28,4
mengelektrolisis garam leleh KOH atau (oC)
NaOH oleh H. Davy di abad ke-19.
Kemudian  Li (litium) ditemukan sebagai Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini,
unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera bisa disimpulkan bahwa Cs memiliki titik
setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan didih dan titik leleh terendah dibandingkan
metode elektrolisis. Setelah itu pada tahun logam lainnya karena ia memiliki ikatan
1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), logam paling lemah sehingga akan lebih
ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik mudah untuk melepas ikatan.
spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan
dengan menggunakan teknik radiokimia Warna nyala
tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat
rendah karena memiliki waktu paro 21 Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah
menit. Logam-logam ini juga bersifat memiliki sprektum emisi. Sprektum ini
sebagai reduktor dan mempunyai warna dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan
nyala yang indah sehingga dipakai sebagai dalam nyala Bunsen, atau dengan
kembang api. mengalirkan muatan listrik pada uapnya.
Ketika atom diberi energi (dipanaskan)
elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang
Sifat Fisis lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan,
maka elektronnya akan kembali lagi ke
Secara umum, logam alkali ditemukan tingkat dasar sehingga memancarkan energi
dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) radiasi elektromagnetik.  Menurut Neils
Bohr, besarnya energi yang dipancarkan Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang
oleh setiap atom jumlahnya tertentu lainnya.
(terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi.
Sebagian anggota spektrum terletak di Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang
daerah sinar tampak sehingga akan lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya,
memberikan warna-warna yang jelas dan karena ion logam alkali membentuk ion
khas untuk setiap atom. positif. Ion positif mempunyai jumlah
elektron yang lebih sedikit dibandingkan
atomnya. Berkurangnya jumlah elektron
menyebabkan daya tarik inti terhadap
lintasan elektron yang paling luar menjadi
lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih
tertarik ke arah inti.

Kereaktifan

Logam alkali sangat reaktif dibandingkan


logam golongan lain. Selain disebabkan oleh
jumlah elektron valensi yang hanya satu dan
ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini
juga disebabkan oleh harga energi
ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan
logam golongan lain. Dari Li sampai Cs
Sifat Kimia harga energi ionisai semakin kecil sehingga
logamnya semakin reaktif. Kereaktifan
Energi Ionisasi logam alkali dibuktikan dengan
kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen,
Energi ionisasi pertama adalah energi yang unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
yang terikat paling lemah dari satu mol atom Reaksi-reaksi
dalam keadaan gas. Energi ionisasi dalam
satu golongan berhubungan erat dengan jari- Reaksi dengan air
jari atom. Jari-jari atom pada golongan
alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin Logam alkali bereaksi dengan air
besar, sesuai dengan pertambahan jumlah menghasilkan gas hidrogen dan logam
kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan
maka semakin besar jari-jari atomnya. sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat,
Semakin besar jari-jari atom, maka daya kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium
tarik antara proton dan elektron terluarnya (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan ledakan.
semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya Reaksi antara logam dan air adalah sebaga
pun semakin kecil. berikut:
Pada logam alkali yang memiliki satu 2M + 2H2O  –>   2MOH + H2
elektron valensi ia akan lebih mudah
membentuk ion positif agar stabil dengan Reaksi dengan Oksigen
melepas satu elektron tersebut. Li menjadi
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu
membentuk oksida. Li, Na, K biasanya yang rendah (di bawah 180oC).
disimpan dalam minyak untuk menghindari
adanya kontak dengan oksigen. Oksida yang 4L   +  O2  –>   2L2O
terbentuk dari logam alkali bermacam-
macam. Li membentuk oksida normal Li2O. Untuk menghasilkan peroksida, selain
Na membentuk peroksida Na2O2. Bila jumlah okseigen yang dibatasi juga harus
jumlah oksigen berkurang atau dengan disertai pemanasan. Jika oksigennya
tekanan rendah dapat membentuk oksida berlebih maka akan terbentuk superoksida.
normal Na2O. K, Rb, dan Cs membentuk
super oksida MO2. 2L(s)   +   O2   –>   L2O2(s)

Reaksi dengan Air L(s)     +   O2?    LO2

Logam alkali bereaksi dengan air Reaksi dengan unsur-unsur Halogen


menghasilkan gas hidrogen dan basa kuat.
Reaksi ini berlangsung sangat eksotermis Unsur halogen bersifat sebagai
yang berarti ia akan menimbulkan panas pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan
ketika bereaksi dengan air. Litium (Li) garam halida
sedikit bereaksi dan sangat lambat, natrium
(Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar 2L(s)   +  X2 –>  2LX
sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs)
menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam Reaksi dengan Hidrogen
dan air adalah sebagai berikut:
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan
2M + 2H2O   –>    2MOH + H2 senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah
senyawa yang mengandung atom hidrogen
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin dengan bilangan oksidasi
kuat sifat logamnya maka semakin kuat sifat negatif.                                                            
basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan                                                                   
semakin mudah (berhubungan dengan energi 2L(s)       + H2(g)    –>     2LH(s)
ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang
terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs Keberadaan di alam
yang paling membentuk basa kuat.
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak
Reaksi dengan Oksigen terdapat di alam adalah senyawa natrium
dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini
membentuk oksida ( bilangan oksigen = -2), bersifat radioaktif dengan waktu paro
peroksida (bilangan oksigen = -1), atau pendek 21 menit, sehingga mudah berubah
superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li menjadi unsur lain.
sampai Cs, kecenderungan logam alkali
untuk menghasilkan senyawa peroksida atau Natrium terutama didapatkan pada air laut
superoksida semakin besar karena sifat dalam bentuk garam NaCl yang terlarut.
logamnya semakin reaktif. Untuk Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah
menghasilkan oksida logam alkali, jumlah 0,47 molar. NaCl kita temui juga dibeberapa
daerah sebagai mineral pada halit (batu Sumber logam Li adalah spodumene
karang NaCl). Selain berupa NaCl, natrium [LiAl(SO)3]. Spodumene dipanaskan pada
tersebar di kulit bumi sebagai natron suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4
(Na2C03.10H20), kriolit (Na3AlF6), sendawa panas, dan dilarutkan ke air untuk
chili (NaNO3), albit (Na2).Al2O3.3SiO2) dan memperoleh larutan Li2SO4. kemudian,
boraks (Na2B4O7.1OH2). Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3
membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Kalium terdapat dikulit bumi sebagai
mineral silvit (KCl), karnalit Li2SO4 +  Na2CO3 –>  Li2CO3 +  Na2SO4
(KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), dan
feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh- Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl
tumbuhan, kalium banyak terkandung untuk membentuk LiCl.
sebagai garam oksalat dan tatrat. Jika
tumbuh-tumbuhan diperabukan, kita Li2CO3 +  2HCl –> 2LiCl +  H2O +  CO2
memperoleh K2CO3. Sebagai unsur-unsur
alkali yang paling banyak dijumpai di alam, Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan
tidak aneh jika unsur natrium dan kalium LiCl.
ikut berperan dalam metabolisme pada
tubuh makhluk hidup. Pada tubuh man usia Katoda :  Li+ +  e- –>  Li
dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan
dalam menghantarkan konduksi saraf, serta Anoda  :   2Cl- ?  Cl2 + 2e-
dalam memelihara keseimbangan osmosis
dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC),
K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+, biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk biaya dapat ditekan dengan cara
pertumbuhan. menambahkan KCl (55% LiCl dan 45%
KCl) yang dapat menurunkan titik leleh
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit menjadi 430oC.
dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih
banyak daripada sesium dan rubidium.
Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat
dalam mineral fosfat trifilit, dan pada Elektrolisis Natrium
mineral silikat lepidolit kita temukan litium
yang bercampur dengan alumunium. Sumber utama logam natrium adalah garam
batu dan air laut. Na hanya dapat diperoleh
Ekstraksi Logam dari elektrolisis lelehan NaCl.

a. Metode Elektrolisis Katoda :  Na+ +  e- –>  Na

Logam Li dan Na adalah reduktor kuat Anoda  :   2Cl- –>  Cl2 + 2e-
sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu a.  Metode reduksi
logam-logam ini diperoleh dengan cara
elektrolisis. Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs
dilakukan metode reduksi sebab jika dengan
Elektrolisis Li
metode elektrolisis logam ini cenderung Disamping sebagai pemindah panas dan
larut dalam larutan garamnya. sebagai getter, logam natrium memiliki
beberapa kegunaan lain sebagai berikut.
Reduksi K
a.       Emisi warna kuning yang cemerlang
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). tatkala dipanaskan menyebabkan uap
Logam ini didapatkan dengan mereduksi natrium     dipakai sebagai lampu
lelehan KCl. penerangan dijalan-jalan raya atau pada
kendaraan.sinar kuning natrium ini
Na  +  KCl  –>  K  +  NaCl mempunyai kemampuan untuk menembus 
kabut.
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan
karena K mudah menguap maka K dapat b.      Logam natrium digunakan sebagai
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan reduktor dalam pembuatan logam titanium
akan tergeser ke kanan untuk memproduksi dari senyawanya.
K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama
dengan proses reduksi K. TiCl4 + 4Na  –>   Ti +4NaCl

Kegunaan logam dan senyawa-senyawa c.       Logam natrium digunakan dalam


yang mengandung alkali pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan
yang ditambahkan pada bensin.
Logam-logam alkali mempunyai titik leleh
yang rendah sehingga dapat digunakan Pb +4Na +4C2H5Cl® Pb(C2H5)4 = 4NaCl
sebagai medium pemindah panas pada suatu
reaktor nuklir. Logam alkali mudah Senyawa-senyawa alkali lebih banyak
dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa kenggunaanya jika dibandingkan dengan
ke pusat reaktor, dimana logam alkali logam-logam murninya, sebab jumlahnya
menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut cukup berlimpah di alam, terutama garam-
ditransfer oleh alkali cair kepada bagian garam natrium dan kalium. Dibawah ini
diluar reaktor untuk menguapkan air. Uap tercantum beberapa contoh senyawa alkali
yang timbul kemudian dipakai untuk beserta keguanaannya.
menjalankan generator listrik.
 NaCl, Garam dapur (garam meja);
Oleh karena logam alkali mudah bereaksi bahan baku pembuatan
dengan air atau oksigen, logam-logam alkali NaOH,Na2CO3, logam Na, dan gas
sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap klorin.
air atau gas O2 pada proses pembuatan  NaOH, Soda kaustik; bahan utama
tabung-tabung vakum peralatan elektronika. dalam industri sabun,kertas dan
tekstil; pemurnian bauksit; ekstrasi
Logam alkali yang banyak digunakan adalah senyawa-senyawa aromatic dari
natrium. Berlimpahnya senyawa natrium batubara.
dialam menyebabkan logam ini relatif  Na2CO3, Soda cuci; pelunak
murah dibandingkan dengan logam-logam kesadahan air; zat pembersih
alkali yang lain. (cleanser) peralatan rumah tangga;
industri gelas.
 NaHCO3, Soda (soda kue);  K-sitrat, Obat diuretik dan saluran
campuran pada minuman dalam kemih.
botol (beverage) agar menghasilkan  K-hidrogentartrat, Bahan pembuat
CO2; bahan pemadam api; obat- kue (serbuk tartar).
obatan; bahan pembuat kue.
 NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan
senyawa nitrat yang lain
 NaNO2, Pembuatan zat warna
(proses diazotasi); pencegahan


korosi.
Na2SO4, garam Glauber;obat
Alkali Tanah
pencahar (cuci perut); zat pengering
untuk senyawa organik.
 NaOCl, Zat pengelantang(bleaching)
untuk kain.
 Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”)
dalam fotografi.
 Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis
logam alumunium.
 Na-benzoat, Zat pengawet makanan
dalam kaleng; obat rematik.
 Na-sitrat, Zat anti beku darah. DEFINISI ALKALI TANAH
 Na-glutamat, Penyedap masakan
(vetsin). Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang
 Na-salsilat, Obat antipiretik (penurun terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
panas). dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
 KCl, Pupuk; bahan pembuat logam
(Sr), Barium (Ba),  dan Radium (Ra). Di
kalium dan KOH
sebut logam karena memiliki sifat sifat
 KOH, Bahan pembuat sabun mandi;
seperti logam. Disebut alkali karena
elektrolit batu baterai batu alkali.
mempunyai sifat alkalin atau basa jika
 KBr, Obat penenang saraf (sedative); direaksikan dengan air. Dan istilah tanah
pembuat plat potografi. karena oksidasinya sukar larut dalam air,
 KClO3, Bahan korek api, mercon, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di
zat peledak. kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali
 KIO3, Campuran garam dapur tanah” biasa digunakan untuk
(sumber iodine bagi tubuh manusia). menggambarkan kelompok unsur golongan
 K2CrO4, Indicator dalam titrasi II A.
argentomeri.
 K2Cr2O7, Zat pengoksidasi
(oksidator). Tiap logam memiliki kofigurasi elektron
 KMnO4, Zat pengoksidasi; zat sama seperti gas mulia atau golongan VIII
desinfektan. A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan
 KNO3, Bahan mesiu; bahan pembuat kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi
HNO3. elektron pada Magnesium (Mg) yaitu :
1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang
dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali begitu juga pada pelepasan elektron yang
tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron ke-3 dan seterusnya. Maka EI 1< EI 2 < EI
paling luarnya telah siap untuk di lepaskan,  3. Dalam satu golongan (dari atas ke
agar mencapai kestabilan. bawah), EI semakin kecil karena jari-jari
atom bertambah sehingga gaya tarik inti
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas terhadap elektron terluar semakin kecil.
tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam Akibatnya elektron terluar semakin mudah
bentuk monoatomik , unsur ini mudah untuk dilepaskan. Dalam satu periode (dari
bereaksi dengan oksigen, dan logam murni kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-
yang ada di udara, membentuk lapisan luar jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik
pada oksigen. inti terhadap elektron terluar semakin besar.
Akibatnya elektron terluar semakin sulit
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR untuk dilepaskan.

Jari-Jari Atom adalah jarak dari inti atom Afinitas Elektron adalah energi yang
sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya dilepaskan oleh atom apabila menerima
jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya sebuah elektron untuk membentuk ion
nomor atom unsur tersebut. Semakin besar negatif. Semakin negatif harga afinitas
nomor atom unsur-unsur segolongan, elektron, semakin mudah atom tersebut
semakin banyak pula jumlah kulit menerima elektron dan unsurnya akan
elektronnya, sehingga semakin besar pula semakin reaktif. Dalam satu golongan (dari
jari-jari atomnya. Jadi, dalam satu golongan atas ke bawah), harga afinitas elektronnya
(dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari
semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya
ke kanan), nomor atomnya bertambah yang semakin besar. Unsur golongan utama
berarti semakin bertambahnya muatan inti, memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas
Akibatnya tarikan inti terhadap elektron elektron terbesar dimiliki oleh golongan
terluar makin besar, sehingga menyebabkan VIIA.
semakin kecilnya jari-jari atom.
Keelektronegatifan adalah kemampuan
Jari-Jari Ion. Ion mempunyai jari-jari yang suatu unsur untuk menarik elektron dalam
berbeda secara nyata jika dibandingkan molekul suatu senyawa. Harga
dengan jari-jari atom normalnya. Ion keelektronegatifan ini diukur dengan
bermuatan positif (kation) mempunyai jari- menggunakan skala Pauling yang besarnya
jari yang lebih kecil, sedangkan ion antara 0,7 sampai 4. Unsur yang mempunyai
bermuatan negatif (anion) mempunyai jari- harga keelektronegatifan besar, cenderung
jari yang lebih besar jika dibandingkan menerima elektron dan akan membentuk ion
dengan jari-jari atom normalnya. negatif. Sedangkan unsur yang mempunyai
harga keelektronegatifan kecil, cenderung
Energi Ionisasi (EI) adalah energi yang melepaskan elektron dan akan membentuk
diperlukan atom dalam untuk melepaskan ion positif. Dalam satu golongan (dari atas
satu elektron sehingga membentuk ion ke bawah), harga keelektronegatifan
bermuatan +1. Jika atom tersebut semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari
melepaskan elektronnya yang ke-2 maka kiri ke kanan), harga keelektronegatifan
akan diperlukan energi yang lebih besar, semakin besar.
Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
Energi Ionisasi I (KJ mol-1) 900 740 590 550 500
-1
Energi Ionisasi II (KJ mol ) 1800 1450 1150 1060 970
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90

M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
Sifat Logam dan Non Logam. Sifat logam Kereaktifan. Kereaktifan bergantung pada
berhubungan dengan keelektropositifan, kecenderungan unsur untuk melepas atau
yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode (dari
melepaskan elektron membentuk kation. kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan
Sifat logam bergantung pada besarnya menurun, tapi akan semakin bertambah
energi ionisasi (EI). Makin besar harga EI, hingga golongan alkali tanah (VIIA).
makin sulit bagi atom untuk melepaskan
elektron dan makin berkurang sifat Unsur golongan ini bersifat basa, sama
logamnya. Sifat non logam berhubungan seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
dengan keelektronegatifan, yaitu kebasaannya lebih lemah. Senyawa
Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa

kecenderungan atom untuk menarik


elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke bersifat asam atau pun basa. Sedangkan
kanan), sifat logam berkurang sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam
sifat non logam bertambah. Dalam satu alkali tanah merupakan logam yang
golongan (dari atas ke bawah), sifat logam tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif
bertambah sedangkan sifat non logam dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali
berkurang. Unsur logam terletak pada tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan
bagian kiri-bawah dalam sistem periodik dapat menghantarkan panas dan listrik
unsur, sedangkan unsur non logam terletak dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini
pada bagian kanan-atas. Unsur-unsur yang juga memiliki kilapan logam.
terletak pada daerah peralihan antara unsur
logam dengan non logam disebut unsur Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom
metaloid. Metalloid adalah unsur yang yang besar dan harga ionisasi yang kecil.
mempunyai sifat logam dan non logam. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan
jari-jari atom semakin besar. Selain itu
semua logam alkali tanah juga mempunyai
kecenderungan teratur mengenai
keelektronegatifan yang semakin kecil dan
daya reduksi yang semakin kuat dari
Berilium ke Barium.
Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga unsur-unsur logam alkali tanah
hal-hal sebagai berikut, berwujud padat pada suhu ruangan.

1. Konfigurasi elektronnya menunjukan Kemiripan sifat logam alkali tanah


bahwa logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan
mempunyai elektron valensi ns2. dua elektron valensi. Oleh karena itu
Selain jari-jari atomnya yang lebih senyawanya mempunyai bilangan oksidasi
kecil dibandingkan logam alkali, +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan
kedua elektron valensinya yang telah pada golongan II A. Alkali tanah termasuk
berpasangan mengakibatkan energi logam yang reaktif, namun Berilium adalah
ionisasi logam alkali tanah lebih satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang
tinggi daripada alkali. reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat.
tetapi karena energi hidrasi dari ion Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini
M2+ dari alkali tanah lebih besar semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh
daripada energi hidrasi ion M+ dari kemampuan bereaksi dengan air yang
alkali, mengakibatkan logam alkali semakin meningkat dari Berilium ke
tetap mudah melepaskan kedua Barium. Selain dengan air unsur logam
electron valensinya, sehingga lebih alkali tanah juga bisa bereaksi dengan
stabil sebagai ion M2+. Oksigen, Nitrogen, dan Halogen
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil
dan muatan intinya yang lebih besar Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
mengakibatkan logam alkali tanah Reaksi secara Keterangan
membentuk kristal dengan susunan umum
yang lebih rapat, sehingga 2M(s) + O2(g) à Reaksi selain Be dan Mg
mempunyai sifat yang lebih keras 2MO(s) tak perlu Pemanasan
daripada logam alkali dan massa
M(s) + O2(g) à MO2 Ba mudah, Sr dengan
jenisnya lebih tinggi.
(s) tekanan tinggi, Be, Mg,
4. Berilium mempunyai energi ionisasi
dan Ca, tidak terjadi
yang sangat tinggi dan
keelektronegatifan yang cukup besar, M(s) + X2(g) à MX2 X: F, Cl, Br, dan I
(s)
kedua hal ini menyebabkan berilium
dalam berikatan cenderung M(s) + S(s) à MS (s)
membentuk ikatan kovalen. M(s) + 2H2O (l) à Be tidak dapat, Mg perlu
5. Potensial elektrode (reduki) standar M(OH)2 (aq) + H2 (g) pemanasan
logam alkali tanah menunjukkan 3M(s) + N2 (g) à Reaksi berlangsung pada
harga yang rendah (negatif). Hal ini M3N2 (s) suhu tinggi, Be tidak
menunjukkan bahwa logam alkali dapat berlangsung
tanah merupakan reduktor yang + 2+
M(s) + 2H (aq) à M Reaksi cepat berlangsung
cukup kuat, bahkan kalsium, (aq) + H2 (g)
stronsium, dan barium mempunyai M(s) + H2 (g) à MH2 Perlu pemanasan, Be dan
daya reduksi yang lebih kuat (s) Mg tidak dapat
daripada natrium. berlangsung
6. Titik didih dan titik leleh logam
alkali tanah lebih tinggi daripada Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
suhu ruangan. Oleh karena itu,
Berilium tidak bereaksi dengan air, 3Mg(s) + N2(g) –> Mg3N2(s)
sedangkan logam Magnesium bereaksi
sangat lambat dan hanya dapat bereaksi Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan
dengan air panas. Logam Kalsium, Halogen
Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi
sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan
dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan halogen dengan cepat membentuk garam
air berlangsung sebagai berikut, Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya
polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan
Ca(s) + 2H2O(l) –> Ca(OH)2(aq) + H2(g) elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2
berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan yang lain berikatan ion. Contoh,
Oksigen
Ca(s) + Cl2(g) –> CaCl2(s)
Dengan pemanasan, Berilium dan
Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. PROSES EKSTRAKSI LOGAM
Oksida Berilium dan Magnesium yang ALKALI TANAH
terbentuk akan menjadi lapisan pelindung
pada permukaan logam.Barium dapat Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari
membentuk senyawa peroksida (BaO2) suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk
2Mg(s) + O2 (g) –>  2MgO(s) mengekstraksinya kita dapat menggunakan
dua cara, yaitu metode reduksi dan metode
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) –> BaO2(s) elektrolisis.

Pembakaran Magnesium di udara dengan Ekstraksi Berilium (Be)


Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida Metode reduksi
(Mg3N2)
Untuk mendapatkan Berilium, bisa
4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) –> MgO(s) + Mg3N2(s) didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
akan didapatkan gas NH3 Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah
sumber utama berilium.
Mg3N2(s) + 6H2O(l) –> 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
BeF2 + Mg –> MgF2 + Be
Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan
Nitrogen Metode Elektrolisis

Logam alkali tanah yang terbakar di udara Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat
akan membentuk senyawa oksida dan mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
yang ada di udara bereaksi juga dengan mengahantarkan listrik dengan baik,
Alkali Tanah. Contoh, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang
terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- –> Be Metode Elektrolisis

Anode  : 2Cl- à Cl2 + 2e- Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama
untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
Ekstraksi Magnesium (Mg) mendapatkan kalsium, kita dapat
mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar
Metode Reduksi terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang
terjadi :
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat
mengekstraksinya dari dolomit CaCO3 + 2HCl –> CaCl2 + H2O + CO2
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan
salah satu sumber yang dapat menhasilkan Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga mengelektrolisisnya agar mendapatkan
terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. kalsium (Ca).  Reaksi yang terjadi :
dipanaskan dengan FeSi sehingga
menhasilkan Mg. Katoda  ; Ca2+ + 2e- –> Ca

2[ MgO.CaO] +  FeSi –> 2Mg + Ca2SiO4 + Anoda  ; 2Cl- –> Cl2 + 2e-
Fe
Metode Reduksi
Metode Elektrolisis
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan
Selain dengan ekstraksi dolomite dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan
magnesium juga bisa didapatkan dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh
mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi Al
yang terjadi  :
6CaO + 2Al –> 3 Ca + Ca3Al2O6
2+ -
CaO + H2O –> Ca + 2OH
Reduksi CaCl2 oleh Na
2+ -
Mg + 2OH –> Mg(OH)2
CaCl2 + 2 Na –> Ca + 2NaCl
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan
HCl Untuk membentuk MgCl2 Ekstraksi Strontium (Sr)

Mg(OH)2 +  2HCl –> MgCl2 + 2H2O Metode Elektrolisis

Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita
dapat mengelektrolisisnya untuk bisa mendapatkannya dengan elektrolisis
mendapatkan magnesium lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan
dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg Senyawa selesit merupakan sumber utama
Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
Anode  : 2Cl- –> Cl2 + 2e-
katode  ;  Sr2+ +2e- –> Sr
Ekstraksi Kalsium (Ca)
anoda  ; 2Cl- –> Cl2 + 2e-
Ekstraksi Barium (Ba) Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang
paling banyak terdapat di kerak bumi.
Metode Elektrolisis Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak
yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk keberadaanya. Di alam kalsium dapat
memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
menjadi BaCl2 barium bisa  diperoleh dari Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat
elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]
terjadi :
Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi
2+ -
katode  ;  Ba +2e –> Ba dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium
dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit
anoda  ; 2Cl- –> Cl2 + 2e- [SrSO4], dan Strontianit

Metode Reduksi Barium. Barium berada di kerak bumi


sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita membentuk senyawa : Mineral Baritin
peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
Reaksi yang terjadi :
APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH
6BaO + 2Al –> 3Ba + Ba3Al2O6.
Berilium (Be)
KEBERADAAN DI ALAM
1. Berilium digunakan untuk memadukan
Logam alkali tanah memilii sifat yang logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
reaktif sehingga di alam hanya ditemukan lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan
dalam bentuk senyawanya. Berikut pada kemudi pesawat Zet.
keberadaan senyawa yang mengandung
logam alkali : 2. Berilium digunakan pada kaca dari sinar
X.
Berilium. Berilium tidak begitu banyak
terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa 3. Berilium digunakan untuk mengontrol
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam reaksi fisi pada reaktor nuklir
berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral
beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil 4. Campuran berilium dan tembaga banyak
[Al2BeO4]. dipakai pada alat listrik, maka  Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
Magnesium. Magnesium berperingkat
nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak Magnesium (Mg)
bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam
magnesium bisa bersenyawa menjadi 1. Magnesium digunakan untuk memberi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa warna putih terang pada kembang api dan
Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], pada lampu Blitz.
dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk
melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.

3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam Stronsium (Sr)


pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya 1. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2
kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah memberikan warna merah apabila digunakan
maag untuk bahan kembang api.

4. Mirip dengan Berilium yang membuat 2. Stronsium sebagai senyawa karbonat


campuran logam semakin kuat dan ringan biasa digunakan dalam pembuatan kaca
sehingga biasa digunakan pada alat alat televisi berwarna dan komputer.
rumah tangga.
3. Untuk pengoperasian mercusuar yang
Kalsium (Ca) mengubah energi panas menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop
1. Kalsium digunakan pada obat obatan, Thermoelectric Generator).
bubuk pengembang kue dan plastik.
Barium (Ba)
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk
membuat Gips yang berfungsi untuk 1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa
membalut tulang yang patah. saluran pencernaan karena mampu
menyerap sinar X meskipun beracun.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk
bahan bangunan seperti komponen semen 2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada
dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk plastic karena memiliki kerapatan yang
membuat kapur tulis dan gelas. tinggi dan warna terang.

4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air 3. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan
pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat warna hijau pada kembang api.
juga mengeringkan gas dan mengikat
Karbondioksida pada cerobong asap.

5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH


air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah

6. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga


batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang
digunakan untuk pengelasan.

7. Kalsium banyak terdapat pada susu dan


ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.

Вам также может понравиться