Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
Ikatan-ikatan kimia antara atom-atom dalam kristal dapat diklasifikasikan menjadi
empat ikatan utama yaitu ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan van der Walls, dan ikatan
logam. Pada ikatan-ikatan atom-atom tersebut gaya repulsif dan atraktif bekerja dalam
mekanisme yang berbeda.
Energi repulsif
Jarak setimbang
ro
Gambar 1.
Eo Energi
Energi Ikat Padatan sebagai fungsi r
total
2
oleh prinsip eksklusi yang memerlukan keadaan energi tinggi bila shell elektron dari
atom-atom berbeda saling tumpang-tindih.
Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan
maupun kondensasi larutan. Jenis struktur kristal ionik yang biasa ditemukan yaitu
kristal NaCl, CsCl, MgO, SiO2, LiF. Konfigurasi ssusunan Na+ dan Cl- dalam kristal NaCl
ditunjukan oleh gambar 1.
= Na+
-
= Cl
Gambar. 2
Struktur kristal NaCl
3
-
Tinjaulah ion Na+ pada gambar 1 memiliki enam ion Cl tetangga terdekat yang masing-
-
masing jaraknya adalah r. Energi potensial dari ion Na+ karena enam ion Cl adalah;
6.e 2
V1 = −
4πεo .r
Maka tetangga terdekat berikutnya adalah 12 ion Na+ , masing-masing dengan jarak r√2,
maka energi potensial yang dihasilkan adalah;
12 .e 2
V2 = +
4πεo .r 2
Jika penjumlahan dilanjutkan untuk ion-ion terdekat berikutnya maka diperoleh jumlah
energi potensial dari ion Na+ untuk seluruh ion-ion terdekat adalah;
.e 2 12
V =− 6 − + ....
4π εo .r 2
.e 2
= −1,748
4πεo .r
2.2
.e 2
V = −α
4πεo .r
Besaran α disebut konstanta Madelung dari kristal dan memiliki nilai yang sama untuk
semua kristal sejenis. Akan tetapi untuk CsS menghasilkan nilai α yang berbeda, dimana
α = 1,763 dan ZnS yang memiliki struktur kristal yang sama memiliki α = 1,638.
Sumbangan energi potensial yang dihasilkan oleh gaya tolakan akibat prinsip
eksklusi dapat dinyatakan dalam bentuk:
B
Vrep = 2.3
rn
Tanda dari Vrep adalah positip yang berhubungan dengan sebuah interaksi tolakan
-n
(repulsive) dan kebergantungfan pada r (dimana n adalah sebuah bilangan besar)
berkaitan dengan sebuah gaya dalam uinterval sangat dekat yang berubah secara cepat
terhadap penurunan jarak antar inti r.
Sehingga jumlah keseluruhan energi potensial ion karena interaksinya dengan
ion-ion yang lainnya adalah;
V = Vcoul + Vrep.
4
α.e 2 B
V =− + 2.4
4π.εo .r r n
Pada keadaan kesetimbangan jarak terdekat ion dinyatakan ro, energi potensial adalah
dV α.e 2 nB
= − =0
dr r =ro 2
4π.εo .ro ron +1
diperoleh
α.e 2
B= ron −1 2.5
4π.εo .n
dengan memasukkan persamaan 2.5 ke persamaan 2.4 diperoleh energi portensial ion
dalam keadaan kesetimbangan adalah;
α.e 2 1
V =− 1 − 2.6
4π.εo .ro n
n pada persamaan 2.6 dapat diperoleh dari pengamatan kompresibilitas dari kristal ionik.
Nilai rata-rata untuk n ≈ 9 berarti bahwa gaya tolakan (repulsive) berubah agak tajam
terhadap r. Pada jarak kesetimbangan interaksi tolakan akibat prinsip eksklusi
mengurangi energi potensial kurang lebih 11 %.
Pada sebuah kristal NaCl, jarak kesetimbangan antara ion terdekat adalah ro =
2.81 A, karena α = 1,478 dan n = 9 maka energi potensial dari dari sebuah ion adalah;
α.e 2 1
V =− 1 −
4π.εo .ro n
= -7,97 ev
Oleh karena itu, perhitungan tidak dapat dilakukan untuk masing-masing ion lebih
dari satu kali , maka hanya setengah bagian dari energi potensial ini atau – 3,99 ev saja
yang menjadi sumbangan energi per ion terhadap energi kohesif kristal. Dalam
perhitungan energi kohesif kristal juga harus memasukkan sumbangan dari energi yang
diperlukan untuk memindahkan elektron dari sebuah atom Na ke sebuah atom CL yang
-
menghasilkan pasangan ion Na+- Cl . Energi pemindahan elektron ini adalah selisih
antara energi ionisasi +5,14 ev dan energi afinitas elektron –3,61 ev yaitu sebesar 1,53 ev.
5
Dengan demikian masing-masing atom menyumbangkan 0,77 ev kepada energi
kohesifnya. Oleh karena itu jumlah energi kohesif per atomadalah
Ekohesif = (-3,99 + 0,77) ev/atom = -3,22 ev/atom
Gambaran empiris untuk energi kohesif dari sebuah kristal ionik dapat ditentukan dari
pengukuran panas penguapannya, energi disosiasi dan energi pemindahan elektron.
Untuk NaCl menghasilkan pengukuran 3,28 ev yang mendekatai hasil perhitungan.
Terdapat dua sumbangan energi kohesif dari kristal ionik yang belum tercakup dalam
perhitungan di atas yaitu; (1) energi interaksi van der Walls antara ion-ion terdekat dan
energi titik nol dari ossilasi ion-ion pada posisi kesetimbangn.
Atom S
Atom Zn
6
Gambar 3.
Struktur tetrahedral dengan ikatan kovalen dari SzS
2.4 Ikatan Van der Walls
Mekanisme ikatan Van der Walls terjadi pada semua padatan, akan tetapi ikatan
ini lebih dominan tampak pada gas mulia. Energi ikat untuk padatan gas mulia dan
molekul lainnya ditunjukkan pada tabel 2.1
Padatan Simbul Energi Kohesif Titik lebur
Neon Ne 0,026 ev/atom 24 K
Argon Ar 0,088 ev/atom 84 K
Krypton Kr 0,12 ev/atom 117 K
Xenon Xe 0,17 ev/atom 161 K
Hidrogen H2 0,01 ev/atom 14 K
Oksigen O2 0,09 ev/atom 54 K
Nitrogen N2 0,081 ev/atom 63 K
Clorine Cl2 0,32 ev/atom 172 K
Hidrogen Clorida HCl 0,22 ev/atom 158 K
Energi kohesif dari beberapa padatan yang dicantumkan tabel 2.1 bila
dibandingkan dengan energi kohesif pada ikatan ionik tampak sangat kecil sekali, yang
menunjukkan bahwa ikatan Van der Walls adalah sangat lemah sekali.
Untuk menjelaskan energi ikat pada ilatan Van der Walls, tinjaulah kristal dari
golongan gas mulia. Pertama tinjaulah komponen energi repulsifnya. Konfigurasi
elektronik dari golongan gas mulia adalah simetri bola dan penurunan jarak atomic akan
menghasilkan meningkatkan terjadinya tumpang-tindih dari sel-sel electron atom yang
berdekatan. Pembatasan terhadap jarak keberadaan dari fungsi gelombang electron
memberi mendorong electron ke keadaan energi lebih tinggi, karena prinsip Larangan
Pauli mencegah dari dua banyak menempati keadaan-keadaan energi lebih rendah.
Peristiwa ini sama dengan gaya repulsive inter-elektronik dan gaya ini menghasilkan
7
energi potensial. Data eksperimen menunjukkan bahwa energi repulsif dalam gas mulia
sebanding dengan 1/r12.
Selanjutnya untuk menentukan energi ikatan dari gas mulia , maka faktor enrgi
dari gaya tarikan (attractive force) antara dua atom netral yang menyusun kristal
tersebut. Energi ini dikontribusi oleh adanya momen dipole yang berflukstuasi antara
atom-atom tetangga. Dari teori elektrostatik medan listrik pada sumbu dipole dengan
2p
momen p pada jarak r dari dipole adalah . Dengan demikian pasangan dari
4π.εo r 3
atom-atom terdekat akan memiliki energi interaksi yang bergantung pada –(p/r3)2.
Kedua energi yang dijelaskan di atas akan berkontribusi energi kristal yang
terikat oleh gaya van der Walls yang dinyatakan dengan;
A B
E = E = − 6 + 12 2.7
r r
yang dikenal dengan potensial Lennard-Jones