Вы находитесь на странице: 1из 7

Ringkasan Materi Kuliah

oleh:

Azizah Syarif

A31108309

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 0


 Sifat Siklus Produksi dan Jasa Personalia

 Siklus Produksi (production cycle) berkaitan dengan proses mengubah


bahan baku menjadi barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan dan
pengendalian tentang jenis dan jumlah barang yang diproduksi, tingkat
persediaan yang harus diselenggarakan, dan transaksi-transaksi serta
kejadian-kejadian  yang bersangkutan dengan proses produksi.

 Siklus produksi bersinggungan dengan tiga siklus berikut yaitu: 1) siklus


pengeluaran dalam hal pembelian bahan baku dan berbagai  pengeluaran
biaya overhead, 2) siklus personalia dalam hal terjadi pengeluaran biaya
tenaga kerja produksi, 3) siklus  pendapatan dalam hal penjualan barang
jadi.

 Siklus jasa personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan


kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan pemberian  kompensasi
kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-jenis konpensasi meliputi
gaji, upah, (per jam, per hari atau per unit pekerjaan), komisi,bonus,
tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahterahaan (benefit) yang
diberikan kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Kelompok
transaksi utama  dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi penggajian/
pengupahan.

 Siklus jasa personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran


kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan
karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan  karyawan
berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.

 Tujuan Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia


 Tujuan audit siklus produksi, ada dua tujuan audit yang akan diuraikan
dalam bahasan berikut, yaitu: 1)tujuan audit atas kelompok transaksi yang
berkaitan dengan transaksi-transaksi produksi; 2)tujuan audit atas saldo
rekening harga pokok penjualan.
Kategori Asersi Tujuan Audit atas Tujuan Audit atas Saldo Akun

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 1


Kelompok Transaksi

Eksistensi atau Transaksi pabrikasi yang dicatat Persediaan yang tercetak dalam
Kejadian menyajikan bahan, tenaga kerja, neraca secara fisik ada.
dan overhead yang ditransfer ke
Harga pokok penjualan
produksi serta pemindahan
menunjukkan harga pokok barang
produksi yang sudah selesai ke
yang dikirimkan (dijual) selama
barang jadi selama periode
periode berjalan.
berjalan.

Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi yang Persediaan mencakup semua


terjadi selama periode berjalan bahan, produk, dan perlengkapan
sudah dicatat. yang ada di tangan pada tanggal
neraca.

Harga pokok penjualan mencakup


dampak semua transaksi penjualan
selama periode berjalan.

Hak dan Entitas memegang hak atas Entitas pelapor memegang hak
Kewajiban persediaan yang berasal dari milik atas persediaan pada tanggal
transaksi pabrikasi yang dicatat. neraca.

Penilaian atau Transaksi pabrikasi telah Persediaan telah dinyatakan dengan


Alokasi dijurnal, diikhtisarkan, dan tepat pada harga yang terendah
dibukukan atau diposting antara harga pokok dan harga
dengan benar. pasar.

Harga pokok penjualan didasarkan


pada penerapan metode arus biaya
yang berlaku secara konsisten.

Penyajian dan Rincian transaksi pabrikasi Persediaan dan harga pokok


Pengungkapan mendukung penyajiannya penjualan telah diidentifikasi dan
dalam laporan keuangan diklasifikasikan secara tepat dalam
termasuk klasifikasi dan laporan keuangan.
pengungkapannya.

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 2


Pengungkapan yang berhubungan
dengan dasar penilaian dan
pengagunan atau penjaminan
persediaan sudah memadai.

 Tujuan audit siklus personalia


Tujuan Audit atas
Kategori Asersi Tujuan Audit atas Saldo Akun
Kelompok Transaksi

Eksistensi atau Beban gaji dan upah serta Saldo kewajiban gaji dan upah
Kejadian beban pajak gaji dan upah yang akrual serta pajak gaji dan upah
tercatat berhubungan dengan menunjukkan jumlah yang
kompensasi untuk jasa yang terhutang pada tanggal neraca.
diberikan selama periode
berjalan.

Kelengkapan Beban gaji dan upah serta Kewajiban gaji dan upah akrual
beban pajak gaji dan upah yang serta pajak mencakup semua
tercatat mencakup semua beban jumlah yang terutang kepada
semacam itu yang terjadi untuk personel dan lembaga pemerintah
jasa personalia selama tahun pada tanggal neraca.
berjalan.

Hak dan Kewajiban gaji dan upah akrual


Kewajiban serta pajak gaji dan upah adalh
kewajiban entitas yang
melaporkan.

Penilaian atau Beban gaji dan upah serta Kewajiban gaji dan upah akrual
Alokasi baban pajak gaji dan upah telah serta pajak gaji dan upah telah
dihitung serta dicatat secara dihitung serta dicatat secara akurat.
akurat.
Distribusi tenaga kerja pabrik telah
dihitung dan dicatat dengan benar.

Penyajian dan Beban gaji dan upah serta Akun kewajiban gaji dan upah
Pengungkapan beban pajak gaji dan upah telah akrual serta pajak gaji dan upah

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 3


diidentifikasi serta telah diidentifikasi serta
diklasifikasikan dengan tepat diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan laba rugi. dalam neraca.

Laporan keuangan memuat


pengungkapan yang layak atas
pensiun dan program tunjangan
lainnya.

 Materialitas, Risiko Bawaan dan Prosedur Analitikal


 Materialitas, risiko bawaan dan prosedur analitikal siklus produksi
 Materialitas
Hal utama yang harus diperhatikan dalam menilai pengalokasian materialitas
adalah penentuan besarnya salah saji yang akan bisa mempengaruhi keputusan
para pemakai laporan keuangan. Pertimbangan kedua adalah  berkaitan dengan
adanya biaya untuk mendeteksi kekeliruan. Audit atas persediaan termasuk
observasi keberadaan persediaan dan pengauditan penilaian persediaan,biasanya
cukup mahal. Oleh sebab itu auditor biasanya mengalokasikan materialitas dalam
jumlah yang besar untuk mengaudit persediaan dengan tidak melebihi jumlah
yang ia yakini akan mempengaruhi analisis yang dibuat pemakai laporan
keuangan
 Risiko bawaan.
Risiko bawaan untuk terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang
diakibatkan oleh transaksi-transaksi persedian untuk perusahaan cenderung
bergantung pada materialitas bagian persediaan dalam kegiatan utama
perusahaan.
 Prosedur analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dan bisa memberi  sinyal kepada
auditor tentang adanya salah saji potensial. Apabila laporan keuangan yang akan
diaudit menunjukan kecenderungan meningkatnya laba kotor dibarengi dengan
adanya kenaikan dalam jumlah hari perputaran persediaan, maka ada

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 4


kemungkinan persedian telah lebih saji. Hal ini akan mengisyaratkan auditor
untuk lebih meningkatkan perhatiannya akan keberadan dan penilaian persediaan.

 Materialitas, risiko bawaan dan prosedur analitikal siklus personalia


 Materialitas
Perkembangan yang pesat pada perusahan-perusahan jasa menyebabkan semakin
pentingnya peranan tenaga kerja , sehingga siklus jasa personalia pada banyak
peerusahaan merupakan bidang audit yang material. Di pihak lain, saldo rupiah
utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan  namun pengungkapan
yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan
pengungkapan yang material.
 Risiko bawaan
Auditor biasanya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus
personalia karena kebanyakan pegawai akan segera bereaksi untuk menagih
kepada majikannya jika mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun
kecurangan merupakan masalah besar bagi auditor. Kecurangan  bisa terjadi pada
dua tingkatan. Pegawai yang terlibat dalam pembuatan daftar gaji bisa
memasukkan nam-nama pegawai fiktif dan selanjutnya mengalihkan cek gaji yang
dikeluarkan perusahaan untuk kepetingan mereka.
 Prosedur analitis
Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis pada awal pelaksanan audit 
atas siklus personalia. Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi
kecurangan potensial seperti misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih
tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor. Prosedur ini akan sangat efektif
apabila auditor dapat menggunakan perangkat lunak audit digenerelisasi,
mengelompokkan pegawai berdasarkan kategori pegawai, dan kemudian
menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.

 Pengujian Substantif

 Pengujian Substantif Terhadap Saldo Biaya Gaji

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 5


Pengujian subtansi terhadap saldo biaya gaji terdiri dari dua tahap, pertama
penentuan risiko deteksi, dan kedua perumusan program audit. Dalam hal risiko
deteksi dalam audit terhadap saldo gaji dan upah sangat dipengaruhi oleh
bagaimana asersi manajemen sendiri, terutama dalam hal alokasi atau
penilaiannya, mengenai eksistensi ataupun peristiwa pembentukannya, maupun
proses pencatatannya itu sendiri. Pengujian subtansi terhadap asersi penggajian
meliputi tiga aspek yaitu : (1) penerapan prosedur analitikal, (2) rekalkulasi
rekening akrual, dan (3) verifikasi kompensasi para officer. Dalam program audit
ini, prosedur telaah analitikal menjadi sangat relevan untuk diterapkan.

 Pengujian Substantif Terhadap Saldo Persediaan

Pengauditan terhadap elemen persediaan membutuhkan perencanaan yang teliti


dengan mempertimbangkan karakterisasi aktivitas perusahaan. Tujuan akhir yang
ingi dicapai dalam pengauditan ini, agar diperoleh jaminan bahwa pengujian yang
dilakukan dengan efisien dan efektif dalam memperoleh bukti- bukti yang
kompeten serta saldo yang dinyatakan dengan benar. Untuk mencapai tujuan
tersebut pengujian substantif harus dirancang dengan memperhatikan adanya
risiko deteksi.

Ch.16_Audit Siklus Produksi dan Jasa Personalia 6

Вам также может понравиться