Вы находитесь на странице: 1из 3

alunan musik surga

cerpen : alunan musik surga

Katanya dgn musik, kita bisa melihat surga. Jika itu benar maka harus bagaimana?. Pilihlah
pilihan A jika kau ingin melihat surga. Dan pilihlah pilihan B jika kau tak ingin melihatnya juga
tutuplah telinga serapat mungkin agar musik itu tak menyentuh relung di hati dan jiwamu.
Sunggu surga itu menipuh. Surga adalah hal paling indah dan nikmat yg kita rasakan namun yg
kudapatkan disini,disurga ini sudah biasa aku rasakan.Walau aku tak perlu memanjat pohon apel
merah untuk mendapatkan buahnya disini tingal petik saja karena sepertinya pohon disini
merendahkan buahnya hanya untukku. Tetapi saja aku lebih suka memanjat dulu daripada
memetik langsung. Walau disini ada seribu bidadari yg siap melayani seluruh keinginanku tampa
protes. Apa saja,dimana saja,termasuk yg itu!. Tetapi saja istriku lebih cantik dari mereka semua
walau ia sering cerewet kalau aku pulang kerja kemalaman. Aku rindu pada istriku. Aku ingin
pergi dari surga ini. Maka pergilah aku ketempat paling sakral di surga ini,diantara taman paling
megah dan indah,dimana bunga-2 tumbuh dgn indah,pohon aneka rupa merendahdakan buahnya
dan bidadari-2 yg duduk diatas batu permata sebesar mobil menyajikan makanan aneka rupa.
Semua nikmat tak terkirah. Juga raga mereka untuk dinikmati ada dimana-mana diseluruh taman
ini. Aku tak sudi menyentunya. Hal yg paling unik disini adalah penutup telingah yg tergantung
diatas ranting pohon yg mati. Apa ini cara keluar dari sini? ,mungkin saja. Karena aku tak pernah
melihat alat ini,di surga ini. Segera kukenakan penutup telingah itu. *** Awal aku ke
surga,bukan setelah aku mati atau dibunuh oleh seorang yg gila bunuh diri. Namun setelah aku
ada diatas meja makan setelah memutar radio untuk mendengarkan musik dari channel
kesayangan. Slide lagupun mulai berganti terus tiba-2 aku sudah disurga. Kukira aku sudah mati.
I looove musik,karena musiklah yg menemaniku kerja di kantor. Menemani saat aku jenuh,saat
bosan juga saat dimarahin istri ketika pulang kemalaman. Mendengarkan musik membuat jiwaku
tedu dan hatiku bergelora. Apalagi saat ingin memaduh kasih dgn istri tercintah.
Duh,bahagianya! ,aku merindukannya. Musik adalah obat paling mujarab untuk menyembukan
berbagai penyakit berbahaya. Terapi musik bisa mengurangi rasa strees dan kecemasan yg di
sebabkan oleh penyakit itu. Terapi musik bisa melemahkan otot yg menegang jika didengarkan
dgn seksama. Lebih dr itu terapi musik telah di temukan oleh orang tiongkok lebih dr beratus
ratus tahun yg lalu utk kesehatan. Bagiku musik tidak lebih dr penghibur hati dan jiwa. Dan
baruku tahu bahwa musik juga bisa mengantarkan kesurga. Surga yg menipu!. Membuat lupa
akan dunia. *** Aku kembali ke dunia. Hal pertama yg kurasakan adalah rasa lemas juga lapar.
Bahkan akupun terjatuh dan tak kuat berdiri. Ternyata radio itu masih menyala. Musik yg keluar
darinya tak berseni dan tak enak di dengar. Sungguh musik yg paling jelek di dunia. Yg selama
ini aku dengar. Kumatikan radio. Kudekati meja makan, disitu tersaji berbagai hidangan
makanan aneka rupa yg di sediakan istriku sebelum pergi. Namun tampak sudah mulai basi,
seperti tidak tersentuh utk 2 atau 3 hari. Pérutku keroncogan, segera ku cari makanan. Aku harus
menjemput istriku. Dia ada dirumahku yg baru, yg aku beli kemarin. Diperumahan super elite,
kemang raya steèl. Walau kakiku super pegal dan lelah, (entah kenapa?) kupaksakan saja utk
berjalan, utk menjemput istriku. Aku takut terjadi apa2 pd dia. Kubuka garasi mobil dgn kasar.
Suaranya agak mengagetkanku. Ternyata,setelah merasakan ketenangan dan kenikmatan disurga,
membuat aku lupa pd suara pintu garasiku sendiri. Untunglah aku tidak terlalu lama disana.Jika
saja aku terlalu lama disana, bisa2 aku lupa pd semuanya, pd istriku, pd negeriku bahkan pd
dunia ini. Semakin kupercepat gerak, walau sakitnya kaki karena lelah. Rasanya minta ampun!
Saat aku mau membuka pintu mobilku dan masuk. Saat itulah tampa sengaja aku melihat
seorang anak kecil, loper koran tergeletak diatas aspal di depan garasiku. Dän bergerak gerak
aneh. Dia sedang mendengarkan musik dan berjoget2 ala anak muda, khas sekali. Sepasang
kupingan headset nangkring di telingah anak itu. Kuperhatikan lebih seksama. Aneh sekali, ada
orang joget sambil tiduran diatas aspal. Kulihat matanya yg memutih tampa pupil. Kugoyang2
tubuhnya, namun ia tak mengimdahkanku sama sekali bahkan sepertinya ia tak melihatku. Tak
mendengar ucapanku dan tak tahu bahwa ada aku didekatnya. Ia seperti terhipnotis oleh sesuatu,
sesuatu itu buat ia tak sadar sm sekali, lupa akan dunia. Dan terus berjoget saja. Entahlah, aku
sepertinya mengerti bahwa aku harus melepaskan sepasang headset itu dr telinganya. Dan benar
saja. Setelah itu ia diam sj tak bereaksi. Kira2 musik apa yg ia dengar. Kudekatkan headset itu
ketelingaku. Kudengarkan dgn baik2. ternyata musik jelek itu lagi. Lalu tiba2 anak itu berteriak
teriak keras spt mengigau. Api-api itu katanya. Kucoba bangunkan dia tapi tak mempan sama
sekali. Lalu kupasangkan lagi headsed itu ke telinganya. Ia berjoged lagi seperti tadi. Aku
tampak mengerti apa yg terjadi. Mungkin sj anak ini melihat surga spt aku tadi. Kuingin
menolongnya tp apa bsku? Melepaskan musik itu drnya, bs2 ia akan mati karena terlalu banyak
mengigau. Dan jg aku lebih mencemaskan istriku dr ia. Mk kusingkirkan ia dr jalan, kuangkat
tubuhnya dan ku taru di sofa dlm rumah. Kutingalkan dia sendiri, yg masih berjoget juga. Apa yg
kulihat di jalanan sungguh mencengangkan. Orang2 kulihat berjoget tampa kendali. Jungkir
balik, berjoget diatas trotoar mobil, di atas pinggiran selokan dan di tengah jalan. Mkn ini yg
kulakukan 3 hari ini (joget). Aku turun dr mobil, agaknya terlalu sulit utk melajuh dijalanan yg
dipenuhi orang2 berjoget ini. Kudekati seorang wanita yg berpakaian menarik buatku. Cantik
sekali tp bukan hal itu yg buatku kagum. Pakaian yg ia pakai spt orang yg sering malang
melintang ke dunia malam, ke labing. Namun dr gaya jogetnya spt orang yg baru mengenal
musik dan joget? Masih kudengar musik jelek itu lg. Sekarang dr radio yg dibawah oleh penjual
sayur keliling. Sptnya siapapun orangnya akan terhipnotis jk mendengar musik jelek ini. Musik
ini tampa lagu dan jeleknya minta ampun. Namun punya daya magis utk menghipnotis orang yg
mendengarnya. Kututup telingah wanita itu, tb2 ia diam lalu meringkuk ke bawah dan
memegangi kedua lututnya dan sepertinya ia mulai ketakukan akan sekelilingnya. Sebetulnya
apa yg ia lihat dlm bayangannya(tempat spt surga yg pernah aku lihat sebelumnya). Tiba2 secara
mengejutkan kudengar ledakan yg bs bikin jantung meloncat lebar. Asalnya dr sebuah rumah
didekatku lalu dlm sekejap api menjalar dimana2 dan menghanguskan rumah itu. Untungnya itu
hanya rumah yg berdiri sendirian diatas tanah lapang. Dan sikap orang2 ini spt tak tahu hal itu
pernah terjadi. Mereka spt benar2 hilang dr dunia. Mk segerahlah kukumpulkan mereka dlm satu
kelompok ditengah jalan, jauh dr rumah, jauh dr apapun yg bs buat mereka celaka. Dgn pusatnya
musik itu. Karena hal yg kulakukan tadi, kakiku sptnya telah patah dan luka, sakit sekali. Sulit
sekali utk berjalan. Karena rasa cemas yg terus melanda. Rasa cemas jk terjadi sm istriku.
Kugunakan tenagaku yg terakhir, walau hrs menyeret kaki kiriku yg mulai kram. Kunaiki sebuah
sepedah motor yg tergeletak dijalanan dan kulajukan ke rumahku yg baru. Jaraknya sedikit lg
sampai, tidak terlalu jauh dr tempatku berdiri tadi. Kukendarai secepat mungkin. Walau sakitnya
minta ampun hanya utk ganti gigi. *** Ternyata aku telah terlambat sampai rumah. Rumah itu
walau tidak terbakar penuh. Tp asapnya telah keluar dr seluruh jendela rumah itu. Hatiku terasa
kosong melompong. Aku telah kehilangan istriku yg cerewet, yg sangat kusayangi. Runtulah
dunia meninpah kepalaku. Aku terduduk, lemas sekali raga ini. Spt ingin menyusulnya. Aku
menangis sejadi-jadinya. Namun sentuhan tangan lembut di pundakku menghentikan dukaku.
Aku kenal sekali dgn kelakuan itu. Jg kenal sekali dgn jari jemari tangan itu. Aku tahu siapa itu?
Dialah istriku tercintah. Kelakuan menyentuh pundakku adl hal biasa ketika ia membangunkan
aku dr tidur atau hanya utk memberitahu bahwa ia ada di belakangku dan supaya aku lebih cepat
membasu muka saat aku terlalu lama di klosed. Ternyata istriku belum mati. Secepat kilat aku
memeluknya erat. Ternyata ia jg sadar dr pengaruh musik surga itu. Sungguh ini adl hal yg
paling indah buatku. Waktu aku bertanya bagaimana ia bs sadar. Ia berucap padaku dgn
senyumnya yg khas. "aku rindu kau peluk" seraya ia memeluk aku dan aku memeluknya lebih
erat. *** Itu ceritaku 2 tahun yg lalu. Sekarang ini aku hidup berbahagia dgn istriku, lebih
bahagia dr di surga itu. Dan sekarang pekerjaanku adl membantu orang tersadar dr pengaruh
surga palsu itu. Banyak orang yg terkenah pengaruh sudah sadar dan kembali kedunia. Namun
diluarsana ribuan orang yg ingin mendengarkan musik jelek itu dan pergi ke surga. Sebuah
hukum yg CONTRAS memang. Saat semua orang yg tidak bahagia didunia ingin merasakan
surga. Bahkan mereka berani menukar kehidupan aslinya demi mendengarkan alunan surga palsu
itu.

Вам также может понравиться