Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Dhevi Riawati
NIS : 087080
SMUN 1 TAWANGSARI
SUKOHARJO
2010
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI…………………………………........………………...……….……....1
2.1 Demografi......….…………………………..….…….....……....…….…..5
2.2 Arsitektur.....…………….……………..…...............………….………...5
2.3 Pendidikan…........................………….....………………......….……….5
DAFTAR PUSTAKA……...………………………………………………....................7
1
BAB I
SEJARAH MASUKNYA ISLAM
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini.
Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema
utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya.[1]
Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para
sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya
menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah
Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M.
Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam
tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya
singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.[1]. Melalui Kesultanan
Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran
Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Jikalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai
abad 13 adalah tidak benar, Hamka berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah
Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim
[2]
di pantai Barat Sumatra (Barus) . Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke
wilayah kerajaan Sriwijaya.
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat adalah tidaklah
benar, apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia
2
adalah aliran Syiah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan
Islam di Indonesia didominasi Mashab Safi'i. Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya
Islam di masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M) di Gresik.
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke
Nusantara untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah
daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir
seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang
menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
3
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-
al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo,
Mesir banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, diantara mereka ialah
Muhammad Djamil Djambek dan Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh
begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti Adabiah
(1909), Diniyah Putri (1911), dan Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin
Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian,
di Padang terbit koran dwi-mingguan al-Munir.[5]
4
BAB II
PENGARUH ISLAM DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
2.1 Demografi
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan
oleh pemerintahan Suharto selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah
menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya,
pada tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi
ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan sejumlah
konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua.
2.2 Arsitektur
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di
Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7]
masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan
berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak
643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah.
Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.[8]
2.3 Pendidikan
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan
ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di
5
Indonesia.[9] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya
Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah
(menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan
perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam.
Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta
beberapa universitas Islam lainnya.
6
BAB III
PENUTUP
pada tiga hal yaitu : tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu
kedatangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Utama :
http://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia
Referensi pendukung :
[3] H Zainal Abidin Ahmad. Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai
sekarang; Bulan Bintang, 1979.
[4] Mustafa Kamal, SS, Sejarah Islam di Indonesia. Dakwatuna.com. Diakses pada 4
Januari 2010.
[5] Ricklefs, M.C. (10 November 1991). A History of Modern Indonesia 1200-2004.
London: MacMillan. hlm. 353-356.