Вы находитесь на странице: 1из 43

KANKER PARU

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT PARU FK-USU

DIVISI ONKOLOGI
EPIDEMIOLOGI KANKER
Male Female
Lung
Breast
Colon/rectum
Stomach
Liver
Prostate
Cervix uteri
Cervix uteri
Oesophagus
Bladder
Non-Hodgkin’s lymphoma
Oral cavity
Leukaemia
Pancreas Worldwide in 2000
Incidence
Kidney Mortality

1200 1000 800 600 400 200 0 200 400


0 1000 1200
Thousands
Parkin et al 2001
Epidemiologi

• Data WHO tahun 2000 setiap tahunnya di


seluruh dunia terdapat 1,2 juta orang
penderita kanker paru atau 12,3 % dari
seluruh penyakit keganasan.
• 1,2 juta orang penderita akan meninggal
dunia atau 17,8 % dari mortalitas total
tumor.
KANKER
KANKER PARU
PARU

Adalah tumor ganas primer yang berasal


dari saluran nafas (Bronkhus). Atau
disebut : bronchogenic carcinoma.
Faktor penyebab terdiri dari :

A .Faktor Enviroment
I. Rokok : Polynuclear aromatik hydrokarbon,
Nitroamines, Aromatic amines, Zat organic
dan non organic lainnya.
II. Non Rokok : Polusi udara, Asbestos,
Chromium, Arsenic, Bis (chloromethyl) ether
(BMCE), Radon.
B. Faktor Genetik.
Etiopatogenese
Pathogenesis – Smoke - Lung Dis.
Irritation – Inflammation – Mucous - Infections

Carcinoma
PATOLOGI

Klassifikasi terbagi 2 berdasarkan lokasinya :


1.Tipe sentral
yang timbul di bronkhus proximal dari ostium
bronkhus segmental.
2.Tipe perifer
Tumor yang timbul di bronkus distal dari ostium
bronkhus segmental, yaitu dari bronkhus
subsegmental hingga ke alveolus.
Non Small Cell Lung Carcinoma (Karsinoma
Paru Bukan Sel Kecil) :

1. Adenokarsinoma paru
> insidens 40 % dari kasus NSCLC.
> secara foto thoraks mirip dengan gambaran
pneumonia atau pneumonialike appereance.
> salah satu sub typenya : Bronkhoalveolar karsinoma
(5% dari kasus adeno ca paru )
> berasal dari epithelium bronkhus atau kelenjar
mukus dibawah sel epithelium.
> massa terletak lebih ke perifer atau dekat
pleura.
> dapat membuat scar atau disebut scarcar-
cinoma, jarang membentuk cavity.
> Jarang dihubungkan dengan merokok.
> masa pertumbuhan/pembelahan 21 minggu
> metastase ke pleura, adrenal glands , lymp
node, tulang dan juga ke otak (jarang).
Bronkhoalveolar karsinoma (BAC) :
> sering dihubungkan dengan Intertitial lung disease,
parenchymal scaring dan exogenous lipoid carcinoma.
> Ada 2 type :
* Mucinous : 80% dari kasus BAC.
^ berasal dari columnar mucous containing
cell
^ prognosa buruk .
* Nonmucinous :
^ berasal dari type II pneumocytes atau
clara cell.
^ prognosa baik.
II. Squamous cell carcinoma / Epidermoid carcinoma
paru :
> insidens 20 – 30 % kasus NSCLC.
> terletak lebih lebih ke sentral.
> berasal dari sel squmous, sehingga terka-
dang dapat didiagnosa dengan sitologi spu-
tum.
> metastase ke arah cabang bronkhus utama
dan menyumbat lumen bronkhus---atelek-
tase.
> sering membentuk kavitas.
> Berhubungan dengan merokok
> masa pertumbuhan / pembelahan sel
12 minggu.
III. Large cell :

> 5 % dari kasus NSCLC.


> berasal dari epithel cell di daerah peri-
phere bronkhus dan lebih dekat ke dae-
rah subpleura.
> berhubungan dengan merokok.
> pada pemeriksaan PA “undiferrentiated
carcinoma “.
> bertumbuh sangat cepat.
> prognosa kurang baik.
A. GEJALA KLINIS :

l. Gejala Intrapulmonal:
• Batuk.
• Nyeri dada.
• Sesak nafas.
ll. Gejala Intratorakal Ekstrapulmo:
• Sindroma Horner :
> Endopthalmus.
> Miosis.
> Ptosis.
• Sindrma Vena Cava Superior :
> Pembengkakan pada lengan, wajah, leher.
> Kolateral vena pada dinding.

• Parese atau paralise diapragma-- n.frenikus.


• Parese atau paralise chorda vokalis -> n.recurrent.
• Disfagia-> oesophagus
• Efusi pleura penyebaran pada pembuluh getah
bening regional intra torakal.
III. Gejala Ekstratorakal Non Metastase
lll. Gejala Ekstratorakal non metastase:
• Manifestasi neuromuskular :
• Manifestasi neuromuskular berupa neurophatia
 Miopati
karsinomatosa : miopatia, neuropatia perifer,
 Neuropathi perifer.
enchepalopatia.
 Encepalopathia.
• Manifestasi endokrine :
• Manifestasi endokrin
> Sindroma Cushing.
>Sindromadengan
> Hiperparatiroid Cushing.hiperkalsemia.
>Hyperparathyroid
> Hiponatremiadengan
akibat hiperkalsemia.
sekresi ADH.
>Hyponatremia
> Hipoglikemia akibatakibat sekresi
sekresi insulinADH
yang berlebi
Hypoglikemia akibat sekresi insulin yang berlebih.
• Manifestasi pada jaringan ikat dan tulang.
• Manifestasi vaskuler dan haematologi : anemia,
purpura, migratori, trombopeblitis.
lV. Gejala Ekstratorakal Metastase :

Gejala tergantung ke daerah metastase.


Metastase ke :
> Tulang.
> Otak.
> Pleura.
> Paru kontralateral/ ipsolateral.
> Hepar.
> Kelenjar adrenal
B. FOTO TORAKS :
Foto Toraks memberikan manifestasi antara lain :
- Massa radiopaque di paru
- Massa + obstruksi jalan nafas dengan gambaran
atelektase.
- Massa + gambaran Pneumonia.
- Pembesaran kelenjar para hilar : terutama pada oat sel
- Kavitasi : terjadi 2 – 10 % kasus.
- Tumor pancoast : terdapat gambaran massa didaerah
superior atau apeks lobus superior
- Efusi pleura
Gambaran massa bisa terlihat bila besar tumor sudah diatas 2 cm.
BRONKOSKOPI
BRONKOSKOPI
Massa menutupi bronkus utama kanan
Tumor location Squamous Ca AdenoCa Small cell Ca Large cell Ca
-Symptom % % % %

Hillus 40 18 78 32

Peripheral 27 71 29 59

Periphral >4cm 18 8 26 41

Apical 3 1 2 4

Multiple mass 0 2,4 1 2

Atelectase 36 10 17 13

Pneumonia 15 35 22 23

Mediastinal 1 2 13 10
C. CT SCAN TORAKS :

Pada gambaran CT Scan Toraks akan terlihat


> letak massa tumor
> ukuran massa tumor.
> keterlibatan kelenjar.
> metastase ke daerah paru lainnya atau ke rongga
toraks.
SITOLGI

1. Sitologi sputum :
Merupakan pemeriksaan praktis sederhana non-
invasif , hanya hasil yang diperoleh tidak
optimal. Hasil sitologi positif tergantung
kepada lokasi tumor .
2. Sitologi hasil TTLB :
Pemeriksaan ini harus dilakukan secara sangat
hati-hati karena dapat memberikan efek
samping yang kurang baik yaitu : traumatik
pneumothoraks, tetapi hasil akurasi cukup
baik sekitar 70-80% .
con’t....
3. Sitologi hasil Bonkhoskopi :

a.Brushing .
b.Broncho-Alveolar-Lavage.
c.Trans Bronchial Lung Biopsi.

Hasil dari sample yang diabil mempunyai nilai


akurasi 90-95 % sehingga pemeriksaan ini
menjadi “Gold Diagnostic “ untuk penyakit
keganasan paru.
D. Bronkoskopi :

> melihat keterlibatan saluran nafas mulai laring---


---bronkus.
> melihat letak massa secara visual langsung.
> mengambil sample jaringan dengan biopsi ,
atau sikatan bronchus melakukan BAL
untuk pemeriksaan sitologi.
E. PEMERIKSAAN LAINNYA :

1. TTLB : trans thoracal lung biopsy, bila letak


tumor didaerah perifer dapat dilakukan
pengambilan jaringan massa melalui dinding
dada.
2. Tumor marker :
> CEA.
> SCC.
> Cypra 21-1.
STAGING/ STADIUM.

Pendrajatan atau steging/stadium NSCLC ditentukan


dengan International Staging System for Lung
Cancer 1997 berdasarkan TMN

T : adalah tumor
N : adalah keterlibatan KGB
M : adalah menunjukkan metastase.
T1 T2 T3 T4
N0 *IA IB IIB IIIB
N1 IIA IIB IIIA IIIB
N2 IIIA IIIA IIIA IIIB
N3 IIIB IIIB IIIB IIIB
M1 IV IV IV IV
Tx Primary tumor cannot be assessed or tumor proven by the presence of malignant cell in
sputum or bronchial washings but not visualized by imaging or bronchoscopy.

T1 Tumor < 3 cm, surround by lung or viseral pleura, with out bronchoscopic evidence of
invasion more proximal than the lobar bronchus.

T2 Tumor with any of the following features of size or extent > 3 cm, involves main bronchus
> 2 cm distal to the carina, invades the visceral pleura, assosiated with atelectasis or
obstructive pneumonitis that extends to the hilar region but does not involve the entire
lung.
T3 Tumor of any size that directly invades any of the following, chest wall (including superior
sulcus tumors), diaphragm, mediatinal pleura, parietal pericardium, or tumor in the main
bronchus < 2 cm distal to the carina, but without involvement of the carina or assosiated
atelevtasis or obstructive pneumonitis of the entire lung.

T4 Tumor any size that invades any the following, mediatinum, heart, great vessels, trachea,
esophagus, vertebral body, carina or serparate tumor nodules in the same lobe or tumor
with malignant pleural effusion.
N1 Metastasis to ipsilateral peribronchial and/or ipsilateral hilar lymp nodes, and
intrapulmonary nodes, including involment by direct extension of the primary tumor.
N2 Metastasis to ipsilateral mediastinal and/or subcarinal lymph nodes.

N3 Metastasis to contralateral mediastinal, contralateral hilar, ipsilateral or contralateral


sciene, or supraclavicular lymphnodes
Staging NSCLC TMN system

M1 Distant metastasisi present, includes separate tumor nodul, in a different lobe


ipsilateral or contralateral
PRESENTASI STADIUM
KANKER PARU – NSCLC (80%)

9%
Stage II
10%
Stage I 21%
Stage III

60%
Stage IV

-Stadium lanjut (III & IV) : ~ 80%


-80% jenis NSCLC/Kanker paru bukan sel kecil
Sebelum dilakukan pengobatan Kanker paru biasanya
ada 2 hal yang dipertimbangkan :

1. Status performance : penilaian keadaan umum


penderita , Karnofsky > 70.

2.Laboratorium :
> HB . 10 gr%
> Leukosit < 9000.
> ureum darah < 50, creatinine < 1,0
> creatinine clearence 24 jam > 70.
PENGOBATAN KANKER PARU
• Pengobatan kanker paru saat ini :
- Bedah
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Target terapi
• Pengobatan tergantung pada stadium penyakit.
SMALL LUNG CARCINOMA
SMALL CELL LUNG CARCINOMA
( KARSINOMA PARU SEL KECIL )

Kasus SCLC hanya 10- 20 % dari kasus Kanker


paru.
> 90% kasus pada perokok, pekerja tambang,
industri asbes dan radon.
> letak massa tumor di sentral.
> penyebaran secara dini dan cepat ke daerah
bronkhial, hilus dan lympnode mediastinum dan
otak.
> prognosa kurang baik.
STAGING/ STADIUM

Berbeda dengan NSCLC , stage SCLC :


1. Limited stage : massa tumor terbatas pada
paru serta kelenjar sekitar.(LS)
2. Extensive stage : massa tumor sudah mulai
keluar dari paru dan bermetastase ke organ
lainnya.(ES)
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться