Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Perubahan Fisik: terjadi jika suatu substansi Perubahan Kimia: terjadi jika suatu substansi
merubah bentuk fisiknya tetapi bukan berubah menjadi atau diubah menjadi substansi
komposisinya. yang berbeda (komposisi berbeda)
Bukan merupakan langkah-langkah checklist, tetapi suatu proses fleksibel dari berpikir kreatif dan
menguji penemuan-penemuan yang objektif dan dapat diverifikasi tentang bagaimana alam
bekerja. Hipotesis diperbaiki Model diubah jika
jika hasil eksperimen kejadian-kejadian
tidak mendukung yang diprediksi tidak
mendukung model
Observasi Hipotesis Eksperimen Model (Teori) Eksperimen
Fenomena alam dan Usulan-usulan Proses untuk Set dari asumsi- Lanjutan
kejadian yang dapat tentatif yang menguji hipotesis; asumsi konseptual Menguji prediksi-
diukur; konsisten menjelaskan mengukur satu yang menjelaskan data prediksi berdasarkan
dan dapat observasi variabel dari eksperimen; model (teori)
dinyatakan sebagai memprediksi
hukum alam fenomena terkait
Penyelesaian Soal Kimia: kebanyakan soal-soal kimia melibatkan perhitungan sehingga perlu
kuantitas terukur.
Unit dan Faktor Konversi dalam perhitungan: semua kuantitas terukur terdiri dari sebuah
jumlah dan sebuah unit.
Faktor konversi adalah perbandingan atau ratio yang digunakan untuk mengekspresikan suatu
kuantitas terukur dalam unit yang berbeda
Misalnya: 1 mol H2O = 18 gram H2O
Walaupun jumlah dan unit dari suatu kuantitas berubah, ukuran dari kuantitas tetap sama
Pengukuran Dalam Pelajaran Saintifik: setiap ilmu sain harus bermuara pada pengamatan-
pengamatan kuantitatif dan hal ini memerlukan pengukuran numerik. Suatu aspek yang penting
dari semua pengukuran adalah unit-unit yang seragam dan diterima secara umum.
Pada 1960 (di Perancis), modifikasi sistem metrik menjadi Sistem International (SI units) untuk 7
pengukuran dasar
Panjang: Unit panjang dalam SI adalah meter (m). Sel biologi biasanya diukur dengan
mikrometer ( 1m = 10-6 m). Skala atomik digunakan nanometer dan pikometer ( 1 nm = 10 -9
m; 1 pm = 10-12 m). Unit yang lebih tua tapi masih digunakan adalah angstrom (1 Å = 10 -10 m
= 0,1 nm = 100 pm)
Volume: satuan SI untuk volume (V) adalah meter kubik (m 3). Dalam kimia, satuan yang
paling sering digunakan adalah satuan non-SI yaitu liter (L) dan milliliter (mL). Paramedis
mengukur cairan tubuh dalam desimeter kubik (dm 3) yang ekivalen dengan 1 L.
Massa: satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Satuan gram dan mikrogram juga sangat
sering digunakan dalam kimia.
Pada kondisi tertentu (suhu dan tekanan tertentu), densitas merupakan sifat fisik yang
karakteristik dari suatu substansi dan mempunyai nilai tertentu walaupun massa dan volumenya
berubah-ubah.
Massa dan volume adalah sifat-sifat ekstensif sedangkan densitas adalah sifat intensif
Suhu atau temperatur (T) adalah ukuran dari panas atau dinginnya suatu substansi yang relatif
terhadap substansi lain. Panas (heat) adalah energi yang mengalir diantara objek-objek yang
berbeda temperaturnya. Enegi adalah sifat ekstensif sedangkan suhu adalah sifat intensif.
Untuk mengukur suhu digunakan termometer. Ada 3 skala termometer yang biasa digunakan
dalam ilmu kimia yaitu Celcius (oC, sebelumnya disebut centigrade), Kelvin (K) dan Fahrenheit ( oF).
Skala Kelvin sering juga disebut skala absolut.
T ( K) = T (oC) + 273,15
T ( oF) = 9/5T (oC) + 32
Waktu: dalam satuan SI adalah detik (s). Kecepatan reaksi bisa berlangsung kurang dari satu
nanodetik (10-9 s) sementara yang lambat bisa berlangsung dalam tahunan.
Ketidaktepatan dalam pengukuran: kita tidak pernah bisa mengukur kuantitas secara tepat
karena alat ukur mempunya batas pengukuran dan kita menggunakan keahlian kita yang tidak
sempurna. Dengan demikian, setiap pengukuran yang kita lakukan mempunyai ketidaktepatan
(uncertainty)
Alat ukur yang kita gunakan tergantung pada berapa banyak ketidaktepatan yang bisa diterima.
Untuk reaksi skala besar, kimiawan menggunakan timbangan yang dapat mengukur 0.001 kg
ketelitian untuk menimbang 2,036 ± 0,001 kg zat kimia yaitu antara 2,035 dan 2,037 kg.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sistematik error dapat diperbaiki dengan kalibrasi alat ukur
Struktur Materi (Zat): Atom, Molekul, dan Ion
Materi secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 jenis: Unsur, Senyawa, dan Campuran
Unsur adalah bentuk paling sederhana dari suatu materi dengan sifat fisik dan sifat kimia yg unik.
Suatu unsur terdiri dari hanya satu jenis atom, sehingga tidak dapat dipecah menjadi lebih
sederhana melalui metode fisik maupun metode kimia. Unsur merupakan substansi murni
dan komposisinya tetap. Setiap unsur mempunyai nama. Setiap unsur adalah unik karena
sifat—sifat dari atomnya adalah unik.
Molekul adalah unit struktural yg berdiri sendiri yang terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat
secara kimia.
Senyawa adalah suatu jenis dari materi yang terdiri dari dua atau lebih unsur yang terikat secara
kimia. Karena komposisinya tetap, senyawa juga merupakan substansi. Setiap molekul dari
senyawa mempunyai bagian massa yang tetap karena molekul terdiri dari atom-atom unsur
yang jumlahnya tetap.
Contoh: NH3 (amoniak), terdiri dari 14 bagian massa dari unsur nitrogen + 3 bagian massa
dari hidrogen. Karena 1 atom nitrogen mempunyai massa 14 kali lipat dari massa
hidrogen, maka 1 molekul amoniak selalu terdiri dari 1 atom nitrogen dan 3 atom
hidrogen.
etiap senyawa mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya
Campuran adalah gabungan dari 2 atau lebih substansi (unsur dan/atau senyawa) yang
bergabung secar fisika, perbandingannya tidak tetap. Campuran tetap mempertahankan
sifat-sifat dari komponen penyusunnya.
Hukum Konservasi Massa: massa total dari suatu substansi tidak berubah ketika terjadi reaksi
kimia. Bilangan dari substansi bisa berubah tetapi jumlah total dari materinya adalah tetap.
(Lavoisier). Konservasi massa berarti bahwa materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hukum Komposisi Definit apapun sumbernya, suatu senyawa tertentu disusun dari unsur-unsur
yang sama dengan bagian massa yang sama
Hukum Proporsi Berkelipatan (dari Dalton): jika unsur A dan B bereaksi membentuk dua
senyawa, perbedaan massa B yang bergabung dengan massa tertentu dari A (massa A fixed)
dapat dinyatakan sebagai sebuah perbandingan dari angka-angka sederhana.
57,1 72,7
g oksigen/g karbon = 1.33 = 2,66
42,9 27.3
Pendekatan Klassik: Ernest Rutherford (1911) mengusulkan suatu atom yang terdiri
Inti (bermuatan positif) yang dikelilingi oleh elektron di orbitnya. Dalam model klasik
seperti itu, elektron-elektron mengikuti hukum Newton tentang gerak, dan ternyata
usulan Rutherford cacat karena elektron akan tertarik menuju inti dan bergabung.
Orbitnya tidak dapat dipertahankan. Selain itu, penggambaran klasik ini hanya dapat
menjelaskan secara komplit akan posisi dan pergerakan intik dan elektron dalam atom
hidrogen. Bahkan untuk hidrogen, penjelasan Rutherford tidak dapat diterapkan pada
beberapa sifat-sifat spektroskopi hasil eksperimen.
Max Planck: mengembangkan ide tentang energi diskrit (discrete energies) untuk radiasi
elektromagnetik yang disebut energi terkuanta
Loius de Broglie (1924): radiasi dapat menunjukkan sifat gelombang dan partikel sekaligus.
Untuk suatu partikel (termasuk elektron) dengan momentum mv mempunyai panjang
gelombang λ
λ = h/mv
Kemungkinan menemukan suatu elektron pada titik tertentu di dalam ruang ditentukan oleh
fungsi Ψ2 dimana Ψ adalah fungsi gelombang. Fungsi gelombang adalah suatu fungsi
matematika yang memberikan informasi lengkap mengenai sifat dari suatu elektron-gelombang
ΗΨ = E Ψ dimana Η disebut operator Hamiltonian dan E disebut nilai Eigen dari operator H
Bagian Radial dan angular dari fungsi gelombang
Titik ø = 0 rad
x
Kerapatan Probabilitas
Ψ2 : sebanding dengan kerapatan peluang dari elektron pada suatu titik di dalam ruang.
Ψ2 dapat diterangkan dengan menggunakan komponen radial, R(r) 2 dan angular A(θ, ø )2
Orbital atom 1s :
•Berbentuk bulat (spherical); bulat simetris terhadap inti
•Peluang menemukan elektron sebagai fungsi dari jarak terhadap inti: R(r) 2 ,
kira-kira 95% dari total fungsi gelombang Ψ2
1s
1s
0
0 5 10
Jarak dari inti atom, r 0
0 5 10
Jarak dari inti atom, r
Bilangan Kuantum
*Suatu orbital atom ditentukan oleh satu set yang unik dari tiga bilangan kuantum (n, l, ml)
*Suatu elektron di dalam suatu atom ditentukan oleh satu set yang unik dari empat bilangan
kuantum (n, l, ml,ms)
Bilangan kuantum utama (n): berhubungan dengan tingkat energi orbital atau kulit.
n = 1, 2, 3, 4, 5,…..∞
Bilangan kuantum orbital (l): memberikan informasi lengkap tentang daerah dalam
ruang di mana elektron mungkin bergerak; menjelaskan bentuk dari orbital. Nilai l juga
menentukan momentum angular dari elektron di dalam orbital.
l = 0, 1, 2, 3, 4,….(n-1) n=1 l=0
n = 2 l = 0, 1
n = 3 l = 0, 1, 2
n = 4 l = 0, 1, 2, 3
Bilangan kuantum magnetik (ml): berhubungan dengan direksionalitas
ml = integer di antara –l dan +l = -l, (-l + 1),…, 0,…,(l - 1), l
Bilangan kuantum magnetik spin (ms): menentukan arah dari momentum spin
angular dari sebuah elektron dan mempunyai nilai +1/2 atau -1/2
Orbital Atom
1s
z
z z
+
y
y y x
- x x
Nodal plane (perubahan
2p fase) di bidang xz
Bilangan kuantum dan bentuk orbital dari suatu tipe tertentu
3d
4πr2R(r)2 3p
3s Jumlah nodal radial sebagai fungsi dari tipe
orbital dan harga n
1 0
2 1 0
3 2 1 0
4 3 2 1 0
0
0 5 10 20
Jarak dari inti atom, r
Penetrasi dan Shielding
Apa yang terjadi jika kita meletakkan elekton-elektron ke dalam orbital-orbital ini.
Tarikan elektrostatik antara inti dan elektron
Tolakan elektrostatik antara elektron-elektron
Energi
etc.
3d
3p
3s
2p
2s
1s
Spektrum Atom Hidrogen dan Aturan Seleksi
Δn = 0, 1, 2, 3, 4,….
Δl = +1 atau -1 Aturan seleksi Laporte
v1 v1 Keadaan dasar
adsorpsi Emisi
Balmer
n=2
Kita tidak dapat menemukan penyelesaian exact dari persamaan gelombang untuk lebih dari 1 inti dan lebih dari
1 elektron.
Teori Ikatan Valensi menggunakan bersama elektron-elektron ke dua pusat ikatan atau ke orbital dasar
atom
Ketika dua atom H terpisah satu sama lain dengan baik, elektron 1 akan berasosiasi dengan H A dan
elektron 2 akan berasosiasi dengan HB. Kondisi ini dijelaskan oleh fungsi gelombang Ψ1
Ketika mereka berdekatan cukup dekat, elektron 2 dapat berasosiasi dengan H A dan elektron 1 dengan HB
Ψkovalen = Ψ1 + Ψ2
Ψkovalen menentukan suatu energi. Secara perhitungan, energi minimum H A – HB adalah 303 kJ/mol dengan jarak
internuklir adalah 87 pm untuk H2.
Secara eksperimen diperoleh jarak internuklis H 2 adalah 74 pm dan energi dissosiasi ikatan adalah 436 kJ/mol
Penyempurnaan teori untuk H2. Ada 4 situasi yang dapat muncul apabila HA dan HB berdekatan.
out-phase
In-phase combination
combination
Terstabilisasi destabilisasi
Meletakkan elektron-elektron dalam molekul H2: Prinsip Aufbau
ΨMO (antibonding)
Energi σ *(1s)
σ (1s)
ΨMO (bonding)
H H
H2
ΨMO (anti-bonding)
ΨMO (antibonding)
Energi
σ *(2s)
σ (2s)
ΨMO (bonding) SOAL: Apakah molekul Be2 stabil? Jelaskan!
Li Li
Li2
Overlap orbital dari orbital atom p
z z
z z
2pz 2pz
σ *(2pz)
x x x x
z z
x x π (2px)
z
σ *(2pz)
Π*(2px) Π*(2py)
2p π(2px) π(2py) 2p
σ (2pz)
Orde Ikatan dari suatu kovalen memberikan ukuran interaksi antara inti.
Soal: Jelaskan dengan orbitas molekul fenomena bahwa F 2 adalah gas diamagnetik
O2 adalah gas paramagnetik
Percampuran Orbital dan σ – π Crossover
Pada permulaan barisan pertama dari unsur blok-p (B, C, N), 2s dan 2p dari AO mempunyai energi yang
relatif dekat. Sehingga MO yang dihasilkan dari penggabungan OA unsur-unsur ini adalah saling
berdekatan. Jika orbital-orbital mempunyai energi yang similar dan similar simetris, mereka dapat
bercampur.
σ* (2p)
σ* (2s) σ* (2s)
σ* (2s)
σ (2s)
σ (2s) σ (2s)
σ mixing σ* mixing
Pendekatan MO Ikatan dalam Molekul Diatom HeteroNuklir
2s
Zeff(Y) > Zeff(X)
1s
σ
Li LiH H
HF LiF
σ*
σ*
2s
1s
Non-bonding
2p
Non-bonding
σ
σ
Non-bonding
Non-bonding
2s
H HF F Li F
CO isoelektrik dengan N2 C C O O
C- O+
- +
C O C O
Π*(2p)
2p
2p
Π(2p)
σ (2p)
σ *(2s)
2s
2s
σ (2s)
C CO O
Efek Percampuran Orbital pada CO
σ* (2p)
Energi
Π*(2p)
2p
3σ 2p
2s
1σ
C CO O
Soal: 1. Gambarkan strukture resonansi dan tentukan orde ikatan untuk [CN] -
dan [NO]+. Terangkan sifat magnet dari kedua ion tersebut!
Molekul Poliatomik: Bentuk dan Ikatan
H
Meminimalkan tolakan inter-elektron
Y H B H H B
H H
Y X Y Y X
H N H
Y N
H H H
H
Pasangan elektron bebas-pasangan elektron bebas > pasangan bebas – pasangan ikatan >
pasangan ikatan-pasangan ikatan
Untuk n = 2 sampai 6 pasang dari elektron valensi, geometri ideal adalah
n=2 linier
n=3 trigonal planar
n=4 tetrahedral
n=5 trigonal bipiramidal
n=6 oktahedral
CN
[Au(CN)2]- ; [HgCl2]- ; [AuCl2]-
CN Cd CN
Co CN
Cl Cl
Cl CN
[CoCl4]2- ; [MnO4]- ; [CrO4]2- ; [NiCl4]2- ; [Cd(CN)5]3-; [Fe(CO)5]; [Ni(Cl)2(PMe2Ph)3;
[VCl4]-; ZrCl4; OsO4 [Ni(Br)3(PMe2Ph)2
Oktahedral: H2 O 2-
OH2 H 2O
Co [Co(H2O)6]2+; [Ni(H2O)6]2+; [Fe(CN)6]3-; [Fe(CN)6]4-; [NiF6]2-
OH2 H2 O
H 2O
Isomer Geometri:
Trigonal Bipiramidal
CO axial PMe 3 CO
CO Cd CO equatorial CO Cd CO CO Cd PMe 3
equatorial CO equatorial CO CO
COaxial CO CO
Cl F Cl
F F F
F P Cl P Cl P
F Cl F
Cl F F
Segiempat Planar: Cl NH3 Cl
Cl Cl Cl
cis- trans-
Suatu spesies segiempat planar dengan rumus XY 2Z2 mempunyai 2 isomer geometri
yaitu cis dan trans geometri
Oktahedral:
Suatu spesis oktahedral dengan rumus XY 2Z4 mempunyai 2 isomer geometri yaitu
cis dan trans geometri Y Y
Y Z Z
Z
X X
Z Z Z
Z
Y
Z
cis trans
Suatu spesis oktahedral dengan rumus XY 3Z3 mempunyai 2 isomer geometri yaitu
facial dan meridional geometri
Y Z
Y Z Y Y
X X
Y Z Y Z
Z Z
fac- mer-
Ekspansi Aturan Oktet
Unsur-unsur yang lebih berat pada blok-p mungkin mengikuti aturan oktet dalam
senyaannya tetapi bisa juga mengalami ekspansi sampai 18 elektron pada kulit valensinya.
H2O O -
O O-
H H H+ H H H+
F F- F F F+
BF3 B B-
B+ B+ B+
F F F F F- F F F- F F
F F
B- B-
F F+ F+ F
Hibridisasi dari orbital atom dapat dipertimbangkan terjadi jika komponen orbital-orbital atom
mempunyai energi yang berdekatan.
ΔG = -zFEsel Dimana z = jumlah mol elektron yang tertransfer per mol reaktan
ΔGo = -zFEosel F = Konstanta Faraday = 96.500 C/mol
Hitunglah standar energi gibbs dan enthalpi pembentukan Cl - dan entropinya pada
25oC
5. Misalkan hukum Debye-Huckel untuk elektrolit 1,1 dituliskan seperti log γ± =
-0,509I1/2 + kI dimana k adalah suatu konstanta dan I = b/bo. Tunjukkan bahwa suatu
plot y terhadap I, dimana y = E + 0,1183 logI – 0.0602I1/2 memberikan garis lurus
dengan intersep Eo dan slope -0.1183k
Cari juga potensial standar sel AgCl/Ag, Cl - dari Pt(s) H2(g, po) HCl(aq, b)
AgCl(s) Ag(s) pada 25oC dari data berikut:
b/(mmol/kg) 123,8 25.63 9,138 5,619 3,215
E/mV 341,99 418,24 468,60 492,57 520,53
Jikapotensial standar yang diukur adalah 352,4 mV pada b = 100,0 mol/kg. Hitung pH !
Korosi
Karena ketiga pasangan redoks mempunyai potensial standar yang leih positif dibandingkan
Eo(Fe2+/Fe), ketiga dapat menyebabkan oksidasi Fe menjadi Fe 2+