Вы находитесь на странице: 1из 3

KEUNIVERSALAN UMAT MANUSIA

Nama Mahasiawa : Yulianus Anouw


Nim : 20309139
Laporan Bacaan : Buku Teologi Kristen.Halaman 25

Tujuan kita dalam pasal ini ialah menyelidiki apa yang di katakana Alkitab dan
teologi tentang beberapa kategori orang. Akan diperhatikan bahwa kedudukan khusus
yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia dengan menciptakan dia menurut
gambar dan rupa Allah, telah diperluas kepada semua anggota umat manusia.
A. Semua Bangsa
Hal pertama yang harus diperhatikan ialah bahwa semua bangsa termasuk
dalam kekuarga Allah dan karena itu menjadi orang-orang yang dikasihi-Nya.
Namun rupanya, fenomena prasangka rahasial terdapat dimana-mana.
Kelompok-kelompok yang jauh berbeda telah dipilih sarana pransangka ,yang
kadang-kadang menimbulkan perbudakan yang terang –terangan ,dan kali lain
menimbulkan bentuk diskriminasi yang kurang estrem.
Dalam bagian ini penulis membaca dan menulis beberapa hal:
1. Jones menukuskan satu bentuk fenomena ini, yang disebutnya “rasisne ilahi”
membagi bangsa manusia menjadi dua kategori: “kita “ dan “mereka”.
2. Tidak ada dukumgam alkitabiah bagi pendapat bahwa semua kulit hitam
(atau suatu bangsa lain) tidak sepenuhnya manusia atau manusia yang
rendah mutunya.
3. Yang lebih penting bagi kita semua adalah bukti alkitabiah yang positif
tentang cara Allah memperhatikan senua bangsa dan kebangsaan.
4. Dalam pelayanan Yesus kita menemukan sikap yang terbuka tergadap
orang-orang dari bukan rumah Israel
5. Semua manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah.
B. Kedua Jenis Kelamin: Wanita dan Pria
Adakalanya kaum wanita paling banter dianggap sebagai anggota –anggota
golongan kelas dua dari umat manusia,. Mereka tidak diizinkanmempunyai hak
memilih atau menggunakan hak-hak lain yang dimiliki oleh kaum lelaki , dan
dalam beberapakasus para istri sebenarnya dianggap sabagai milik suami
mereka.9 didunia pada zaman alkitabkaim wanita memepunyai sedikip hak , atau
setidak –tidaknya jauh lebih sedikit daripada kaum lelaki.
1. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, menurut gambar dan rupa-Nya.
2. Laki-laki dan perempuan berharga di mata Tuhan
3. Paulus mengijinkan kaum perempuan bernubuat dalam jemaat.
C. Orang-orang dari Semua Status Ekonomi
Alkitab berbicara banyak mengenai orang mislkin. Dalam perjanjian lama ada
petunjuk bahwa Allah menaruh perhatian istimewa pada orang miskin.
Keprihatinan ini nyata ketika Ia membebaskan Bangsa Israel dari perbudahkan
dan kemiskinan yaqng mereka alami di Mesir.
1. Allahmu memberkati engkau segala usahamu yang dikerjakan tanganmu.
2. Kepedulian orang miskin terdapat di pusat pelayanan-Nya.
3. Banyak ayat lain di Alkitab menekankan bahwa orang miskin dan orang kaya
sedarajat di hadapan Allah.
4. Orang kaya dan orang miskin bertemu: yang membuat mereka semua ialah
Tuhan.
D. Orang-orang yang Sudah Lanjut Usia
Alkitab juga menjelaskan bahwa semua tingkatan umur, termasuk orang yang
tua sekali, tetap manusia sepenuhnya dan berharga bagi Allah. Sikap alkitabiah
terhadap usia lanjut sangat berbeda. Rasa hormat terhadap orang tua dituntrut.
1. Usia tua sangat didambakan sebagai suatu tanda dari berkat ilahi.
2. Usia tua dianggap suatu karunia dari Allah
3. Oeang beriman diberi kepastian bahwa Allah akan menyertai dia sampai
pada masa tuanya.
4. Tunduklah kepada orang-orang yang tua
5. Hormati orang yang lebih tua
E. Janin yang Belum Lahir
Satu persoalan lain yang mempunyai implikasi yang luas, khususnya bagi etika,
berkenaan dengan janin yang belum lahir atau lebih spesifik, status janin yang
mesih berada di dalam rahim ibu.
1. Janin itu benar-benar manusia: yang biologis dan yang alkitabiah.
2. Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam
kadungan ibuku.
3. Mendukung pendapat bahwa Alkitab menganggap anak yang belum lahir itu
sebagai orang.
4. Ada orang yang meragukan tentang janin dan dikatakan bukan manusia.
F. Orang yang Belum Kawin
Golongan yang terhakhir yang akan dibahas adalah stutuspernikahan. Telah
terjadi kecenderungan di masyarakat Amerikan untuk menganggap pernikahan
sebagai keadaan yang normal bagi manusia.
1. Bagaimanapun juga. Alkitan tidak memandang hidup bujangan sebagai
keadaan yang rendah.
2. Paulus berkata; orang yang sudah menikah harus tetap tinggal menikah;
yang membujang harus tetap tidak menikah.
3. Keadaan membujang tidak dapat lebih rendah mutunya dari pada keadaan
sudah kawin.
Gambar Allah adalah luas terbentang kepada semua manusia. Dihadapan Allah
semua manusia adalah sama. Perbedaab bangsa, kedudukan social, dan
kelamin tidak penting bagi Dia Galatia 3:28. Keselamatan hidup yang kekal, dan
persekutuan dengan Allah tersedia bagi semua orang.

Вам также может понравиться