Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENUMBUHAN
LKM DALAM GAPOKTAN
Oleh : TEAM BBPP
Di Sampaikan pada Pelatihan Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesan (PUAP) bagi Pengurus
Gapoktan Angkatan VII
Tanggal 22 – 26 November 2010
Tujuan Pembelajaran
TPK:
Memahami pentingnya
TPU: pembentukan LKM dalam
Gapoktan;
Setelah
menyelesaikan Mengetahui kondisi dan
materi perkembangan LKM dalam
pembelajaran ini, Gapoktan Program PUAP;
peserta Menjelaskan definisi, karakteristik
diharapkan dapat
memahami konsep dan manfaat LKM dalam
dasar Gapoktan;
penumbuhan LKM Mengetahui struktur organisasi
dalam Gapoktan LKM dalam Gapoktan;
Mengetahui tahapan menuju
legalisasi LKM.
MENGAPA PERLU DIBENTUK
LKM DALAM GAPOKTAN ?
Kebutuhan terbesar pengusaha mikro adalah akses
pada pelayanan keuangan.
Akan tetapi, bank tidak mungkin mampu langsung
mencapai usaha mikro kecuali melalui LKM.
ALASAN KONDISI PERTANIAN
ALASAN KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA
ALASAN POTENSI
ALASAN SEJARAH
ALASAN PENGALAMAN
ALASAN KONDISI PERTANIAN
O-
LOGI
TEKN
Pasar untuk hasil-hasil usaha tani Teknologi baru dalam usaha tani
Syarat mutlak PERTAMA Syarat mutlak KEDUA
PASAR PASAR
LOGI -
O
O-
LOGI -
EKNO
TEKN
TEKN
T
PERANG-
PASAR SANG
BAHAN& BAHAN&
ALAT ALAT
O-
LOGI
TEKN
BAHAN& PERANG-
ALAT SANG
Jaringan Jalan dan Fasilitas
Pengangkutan (Infrastruktur)
yang melengkapi roda itu
ALASAN KONDISI SOSIAL EKONOMI
BANGSA
REALITAS POTENSI UMKM : REALITAS KETERBATASAN
BANK MENYENTUH SI KECIL
Mayoritas (99,9%) atau 44,6 UMKM :
juta unit usaha di Indonesia
adalah UMKM LDR Bank (dana tabungan yang
disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%,
sisanya disimpan di BI sbg SBI yg
96,77% kesempatan kerja tanpa susah sdh berbunga.
disediakan oleh UMKM dan
hanya 3,23% oleh usaha Dari yg disalurkan, komposisinya :
besar - Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5%
- Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31%
- Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21%
54,2% sumbangan UMKM - Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%
terhadap PDB
2. PROFESIONAL :
Dikelola dengan penuh waktu, bukan pekerjaan sambilan
Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat
Menerapkan sistem, prosedur administrasi dan akuntansi
standar Lembaga Keuangan yg dirancang sederhana,
efisien dan efektif
Pengelolaan dan laporan keuangan secara terbuka
3. MENGAKAR DI MASYARAKAT :
Diciptakan, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat
sehingga tumbuh rasa memiliki & tanggung jawab
• Keluarga miskin memperoleh
pelayanan,
• Keuntungan LKM kembali ke anggota,
• Peningkatan produktifitas sumber
ekonomi di pedesaan,
• Perubahan budaya dan surplus ekonomi
rumah tangga petani,
• Peluang usaha dan lapangan kerja,
• Pengambilan keputusan bagi miskin,
• Kemandirin dan keswadayaan,
• Percaya diri dan posisi tawar,
• Pertumbuhan ekonomi,
• Terbentuknya jiwa kewirausahaan,
• Semangan kesetia kawanan dan gotong
royong,
MANFAAT • Menanamkan kebiasaan menabung.
PENDEKATAN OPERASIONAL LKM
GAPOKTAN
Simpanan
Konvensional Bunga
Sistem Pembiayaan
Simpanan
Syari’ah Bagi Hasil
Pembiayaan
Bank
Koperasi
Bentuk Formal
Non Koperasi
Non Bank
...............
Non Formal
Nice to know...
Larangan Riba
MASA YUNANI KUNO
Bangsa Yunani Kuno mempunyai peradaban tinggi, peminjaman uang dengan
memungut bunga dilarang keras ini tergambar pada beberapa pernyataan ahli
filsafat di masa itu.
Plato (427-347 SM) mengecam sistem bunga berdasarkab dua alasan:
Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat.
Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin.
Aristoteles (384-322 SM) juga sangat membenci pembungaan uang:
"Bunga uang tidaklah adil"
"Uang itu seperti ayam betina yang tidak bertelur"
"Meminjamkan uang dengan bunga adalah sesuatu yang rendah, hina”
MASA ROMAWI
Kerajaan Romawi melarang setiap jenis pemungutan bunga atas uang dengan
mengadakan peraturan-peraturan keras guna membatasi besarnya suku bunga melalui
undang-undang. Kerajaan Romawi adalah kerajaan pertama yang menerapkan peraturan
guna melindungi para peminjam.
Nice to know...
Menurut Yahudi
Baik dalam Old Testament (Kitab Perjanjian Lama) maupun Undang
Undang Talmud yang dipakai orang Yahudi, secara tegas melarang
praktek bunga.
GAPOKTAN
Unit Usaha Jasa Unit Usaha Jasa Unit Usaha Jasa Unit Usaha Jasa
Saprotan Pengolahan Pemasaran Keuangan/LKM
Unit Usaha Jasa
Keuangan/LKM
Gapoktan
MANAJER
Kasir
PENGURUS Dewan
KETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA Pengawas
MANAJER
Unit Simpan Pinjam Unit Sektor Riil
Bagian
Bag. Pembiayaan Bag. Pembukuan Kasir/Teller
Sektor Riil
A A
N N
G G
G PINJAMAN G
SIMPANAN O
O
T T
A A
SHU
SHU PENGURUS
PENYIMPAN BAGI HASIL PEMINJAM
BAGI HASIL
PENGELOLA
PENGELOLAAN
PENGURUS
Ditentukan oleh Rapat Anggota
Memilih dan mengawasi Pengelola
PENGELOLA
Dipilih oleh pengurus
Bertugas secara penuh menjalankan LKM
RAT LKM GAPOKTAN
Menurut Pasal 23 UU No. 25 Tahun 1992
RAT menetapkan :
1. Anggaran Dasar
2. Kebijaksanaan umum dibidang
RAT organisasi, manajemen dan
usaha koperasi
3. Pemilihan, pengangkatan,
pemberhentian pengurus dan
pengawas
Pengurus Pengawas 4. Rencana kerja, rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahan laporan
keuangan
Pengelola 5. Pengesahan pertanggung
Manajer jawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya
6. Pembagian sisa hasil usaha
(SHU)
7. Penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran
koperasi.
PENGURUS
Pengelolaan LKM dilakukan oleh pengurus, yang
bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
Apabila pengurus LKM mengangkat tenaga pengelola,
maka tugas pengelolaan teknis LKM tersebut telah
diserahkan kepada pengelola yang ditunjuk.
§ Apabila pengurus mengangkat tenaga pengelola, maka
pengurus atau anggota pengurus tidak boleh merangkap
sebagai pengelola.
§ Selanjutnya, Pengurus untuk menjalankan tugas
perencanaan kebijakan strategis, pengawasan dan
pengendalian
DEWAN PENGAWAS
SYARAT
Kemampuan teknis di bidang LKM
Mengetahui ketentuan dan prinsip LKM yang
dikembangkan (konvensional atau syariah)
Amanah dan dapat dipercaya
PENGEMBANGAN SDM
Pendidikan dan pelatihan
Magang pada LKM yang sudah ada
Studi banding kepada LKM/lembaga sejenis yang lebih
maju
LEGALITAS USAHA
LKM dapat memilih suatu badan hukum berdasarkan
kebutuhan.
KOPERASI