Вы находитесь на странице: 1из 14

Endemisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk endemik dalam pengertian epidemiologi, lihat: endemik (epidemiologi)

Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik
pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau zona ekologi
tertentu. Untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu
tempat dan tidak ditemukan di tempat lain. Contohnya adalah jalak bali, hanya ditemukan di
Taman Nasional Bali Barat di Pulau Bali. Faktor fisik, iklim, dan biologis dapat
menyebabkan endemisme. Sebagai misal, babi rusa menjadi endemik karena isolasi geografi
yang dialaminya dan tantangan ruang hidupnya di Pulau Sulawesi menyebabkan ia menjadi
berbentuk khas.

Wilayah dengan keanekaragaman hayati tinggi tidak berarti merupakan daerah dengan
tingkat endemisme tinggi, meskipun kemungkinan untuk dihuni oleh organisme endemik
menjadi meningkat.

Beberapa ancaman terhadap wilayah dengan endemisme tinggi adalah penebangan hutan
secara berlebihan serta metode pembukaan lahan dengan cara membakar hutan. Dua faktor
ini umumnya didapati pada negara-negara dengan populasi yang tinggi.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Endemisme"


Kategori: Ekologi
Flora dan Fauna Endemik INdonesia

buat yang nyari buat tugas dari p. Sugeng nih banyak………

Flora endemik di Indonesia antara lain:

1. Bunga bangkai (Amorphophalus titanum) di Sumatera

2. Rafflesia arnoldi di Sumatra

3. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) di Kalimantan

4. Kayu Eboni (Diospyros sp) di Sulawesi

5. Kayu Cendana (Santalum album) di Nusa Tenggara

6. Sagu (Metroxylon sagu) di Papua

7. Matoa (Pometia pinnata) 8. Rafflesia borneensis di Kalimantan

9. Rafflesia cilliata di Kalimantan Timur 10. Rafflesia horsfilldii di Jawa

11. Rafflesia patma di Nusa Kambangan dan Pangandaran

12. sawo kecik (Manilkara kauki) di Jawa

13. bambu manggong (Gigantochloa manggong) di Jawa

14. ketapang (Terminalia cattapa) di Jawa

15. nyamplung (Calophyllum inophyllum) di Jawa

16. kepuh (Sterculia foetida) di Jawa

17. keben (Barringtonia asiatica) di Jawa

Fauna endemik di Indonesia antara lain:

1. Siamang (Hylobates syndactylus) di Sumatera

2. Orang utan sumatera (Pongo abelli) di Sumatera

3. Orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus) di Kalimantan

4. Kera belanda (Nasalis larvatus) di Kalimantan

5. Burung rangkong (Buceros rhinoceros) di Kalimantan

6. Macan tutul jawa (Panthera pardus) di Jawa


7. Badak bercula satu/badak jawa (Rhinoceros sondaicus) di Jawa

8. Banteng (Bos javanicus) di Jawa

9. Anoa (Bubalus depressicornis) di Sulawesi

10. Babirusa (Babyrousa babyrussa) di Sulawesi

11. Burung maleo (Macrocephalon maleo) di Sulawesi 12. Komodo (Varanus komodoensis)
di Nusa Tenggara Timur (P. Komodo) 13. Burung cenderawasih (Paradisea sp.) di Papua

14. Jalak bali putih (Leucopsar rothschild) di Bali

15. Tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara

16. Surili/lutung (Trachypithecus auratus) di Jawa

17. Pesut di Kalimantan Timur

18. kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis) di Jawa

19. penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Jawa

20. penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di Jawa

21. penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Jawa

22. penyu hijau (Chelonia mydas) di Jawa

sori gambarnya masih blom ada ………. cari sendiri ya…….

16 Februari 2009 - Ditulis oleh mursyid7 | Uncategorized

http://champoeradhuk.wordpress.com/2009/02/16/flora-dan-fauna-endemik-indonesia/
MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN

JENIS ENDEMIK DAN KOSMOPOLIT

SERTA JENIS PENYEBARANNYA

Disusun Oleh :

1. 1. Nurisma Afifatun Nisa’        (09330103)


2. 2. Aan Fitriana                          (09330129)
3. 3. Meilia Wahyuningsih            (09330148)
4. 4. Lalu M. Fathul Karim          (09330151)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami , sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah yang berjudul ”Jenis Endemik dan Kosmopolit Serta Cara Penyebarannya” ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Tumbuhan.

Tersusunya makalah ini tidak terlepas dari bantuan  berbagai pihak. Sehingga dengan
selesainya penulisan dan penyusunan. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Husamah, S. Pd selaku dosen pembimbing


2. Pihak – pihak yamg telah membantu sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Penulis menyadari
makalah ini memang masih jauh dari sempurna .Untuk itu penulis selalu mengharapkan kritik
dan saran para pembaca agar dapat memperbaiki di waktu selanjutnya.

Malang, 24 Oktober 2010

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah organisme benda hidup yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya,
organisme yang menjalankan proses fotosintesis adalah diklasifikasikan sebagai tumbuhan.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis. Tumbuhan
merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan
klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeda
dengan sel hewan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.

Pemencaran atau penyebaran pada tumbuhan erat kaitannya dengan reproduksi karena yang
dipencarkan umumnya ad alat reproduksi tumbuhan, misalnya buah dan biji. Suatu jenis
tumbuhan dapat tersebar atau terdistribusi pada daerah yang luas karena tumbuhan tersebut
mampu memencarkan diri. Daerah tempat penyebaran suatu jenis tumbuhan disebut daerah
distribusi. Pemencaran atau penyebaran pada tumbuhan berfungsi untuk memperluas daerah
distribusinya dan untuk mengurangi persaingan untuk mendapatkan cahaya dan air diantara
sesame anggota suatu jenis tumbuhan. Berdasarkan luasnya area atau daerah distribusi,
tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan kosmopolit dan tumbuhan endemik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari tanaman endemik dan kosmopolit?


2. Apakah contoh tanaman dari tanaman endemik dan kosmopolit?
3. Bagaimana cara penyebaran tumbuhan endemik dan kosmopolit?
4. Bagaimana cara pelestarian tanaman endemik dan kosmopolit?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari tanaman endemik dan kosmopolit.


2. Menetahui contoh-contoh tanaman dari tanaman endemik dan kosmopolit.
3. Mengetahui penyebaran tumbuhan endemik dan kosmopolit.
4. Mengetahui cara pelestarian tanaman endemik dan kosmopolit.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuhan Endemik dan Tumbuhan Kosmopolit

Menurut pakar biologi dan ekologi, endemik atau endemis berarti eksklusif asli pada suatu
tempat (biota), berlawanan dengan kosmopolitan atau introduksi yang hadir di berbagai
tempat. Suatu jenis tumbuhan dikatakan endemik apabila keberadaannya unik di suatu
wilayah dan tidak ditemukan di wilayah lain secara alami. Istilah ini biasanya diterapkan
pada unit geografi suatu pulau atau kelompok pulau, tetapi kadangkadang dapat berupa
negara, tipe habitat atau wilayah. Tumbuhan yang hidup pada suatu kepulauan cenderung
berkembang menjadi tipe atau jenis endemik karena isolasi geografi. Istilah endemik
biasanya digunakan untuk daerah yang secara geografi terisolasi. Pengertian tumbuhan
endemik dapat dibagi menjadi dua yaitu endemik luas dan endemik sempit.

Endemik luas adalah umumnya jenis-jenis yang berpembuluh yaitu mereka yang terbatas
pada suatu daerah tumbuhan tertentu, yang floranya berbeda pada tingkat spesies (jenis) dan
batas tak tegas antara daerah-daerah ini. Luas kawasan dari yang luas sekali seperti Euro
siberia sampai yang sempit/kecil seperti Hawai. Tetapi masing-masing mempunyai flora yang
berbeda-beda. Contoh: Quercus alba, Acer accharum, Liriodendron tulipifera dan lain-lain.

Endemik sempit adalah jenis yang tedapat dengan luas yang kecil (beberapa kilometer
persegi) dan mempunyai kisaran toleransi yang sempit untuk keadaan lingkungan sehingga
hampir tidak ada bagian di dunia dimana mereka hidup. Contoh: Tanaman pionner, tanaman
yang tumbuh di tanah serpentine.

Tumbuhan tersebar luas atau yang sering dinamakan juga tumbuhan kosmopolit adalah
kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir di seluruh dunia. Untuk tumbuhan
yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan dan dinamakan tumbuhan “pantropis”.

Tumbuhan kosmopolit merupakan tumbuhan yang daerah distribusinya luas atau terdapat
dimana-mana dan areal penyebarannya luas (terdapat di mana-mana). Contohnya rumput dan
lumut.

2.2 Contoh Tanaman Endemik dan Kosmopolit

2.2.1 Contoh Tanaman Endemik

NO. Nama Spesies Gambar


1. Anggrek Hitam (Coelogyne
pandurata) di Kalimantan
2. Rafflesia borneensis di
Kalimantan
3. Rafflesia cilliata di
Kalimantan Timur
4. Rafflesia patma di Nusa

Kambangan dan
Pangandaran
5. Rafflesia arnoldi di Sumatra
6. Sawo Kecik (Manilkara kauki)
di Jawa
7. Bambu manggong di Jawa
8. Ketapang (Terminalia
cattapa) di Jawa
9. Nyamplung ( Calophyllum
inophyllum) di Jawa
10. Kepuh (Sterculia foetida) di
Jawa
11. Keben (Barringtonia asiatica)
di Jawa
12. Kayu Eboni (Diospyros sp) di
Sulawesi
13. Kayu Cendana (Santalum
album) di Nusa Tenggara
14. Sagu (Metroxylon sagu) di
Papua
15. Matoa (Pometia pinnata)
khas dari papua
16. Dendrobium Dianae dan
Dendrobium Flos-Wanua

2.2.2 Contoh Kosmopolit

Tanaman tersebut diantaranya:

1. 1. Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan
memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada
musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau
kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak
terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. 2. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia
beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh
sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di
Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua.
3. 3. Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang
rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
4. 4. Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang
curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara Timur,
baik untuk peternakan.
5. 5. Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang
berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur,
Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

2.3 Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia

Fitogeografi adalah kajian ilmu yang mempelajari sebaran makhluk hidup di bumi pada masa
yang lalu dan saat ini. Kajian tentang distribusi vegetasi dapat dilakukan menurut jenis-
jenisnya secara terpisah atau secara keseluruhan pola distribusi tumbuhan dapat secara luas
atau secara terbatas pada wilayah tertentu. Berdasarkan terdapat atau tidak terdapat jenis-jenis
tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 2 kelompok taksa tumbuhan, yaitu tumbuhan yang
tersebar luas dan tumbuhan endemik. Contoh tumbuhan tersebar luas (wides) antara lain,
plantago mayor, atau agathis australis dan tumbuhan endemik adalah Ginko biloba atau
Rafflesia arnoldii.

Tumbuhan yang tersebar luas atau sering dinamakan juga tumbuhan kosmopolit adalah
kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir di seluruh dunia. Untuk tumbuhan
yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan dan dinamakan tumbuhan “pantropis”

Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang penyebarannya terbatas di wilayah


yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat dan barier.
Terdapat macam-macam tumbuhan endemik, antara lain tumbuhan endemik benua, endemik
regional dan lokal atau setempat.
Menurut konsep dinamika fitogeografi, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi pola
dasar distribusi vegetasi, yaitu:

a) Kondisi habitat,

b) Respon tumbuhan,

c) Sifat adaptasi,

d) Migrasi dan

e) Kelangsungan hidup yang sebagian besar tergantung pada sifat proses evolusi dan 
kemampuan bermigrasi.

Persebaran Tumbuhan dapat berlangsung dengan 2 cara :

1. Persebaran Tanpa Bantuan Faktor Dalam

Yaitu cara reproduksi yang memungkinkan tumbuhan memencar mencapai jarak yang tidak
begitu jauh dari induknya, antara lain :

a. Stolon / Geragih

b. Rhizoma

c. Tunas

d. Umbi lapis

e. Umbi batang

f. Gerak Higroskopis merupakan gerak yang disebabkan oleh perubahan kadar air ( udara
menjadi kering ), ini terjadi pada kulit buah yang sudah tua sehingga mengakibatkan kulit
buah

menjadi pecah dan bijinya terpelanting.

Contoh: petai cina, kapri, karet, sehingga memungkinkan tumbuhan memencar beberapa
meter dari induknya.

1. Persebaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar

Berdasarkan perantara dalam penyebarannya dibagi 4 :

a. Anemokiri yaitu pemencaran tumbuhan dengan bantuan angin.

Ciri – cirinya :

 bijinya kecil dan ringan, contoh: biji anggrek


 buah dan bijinya bersayap, contoh: mahoni (Sweitenia mahagoni)
 bijinya memiliki rambut/bulu, contoh: kapuk (Ceiba pentandra) Alang-alang
(Imperata cylindrica)
 buahnya berambut
 buahnya memiliki lubang-lubang biji yang akan membuat biji keluar bila tertiup
angin, contoh: Opium (Popover somniferum)

b. Hidrokori yaitu pemencaran tumbuhan dengan bantuan air.

Ciri – cirinya :

 bijinya ringan serta memiliki pelindung yang baik bagi calon individu baru
 memiliki struktur buah dengan 3 lapis kulit :
 Eksokarp merupakan lapisan terluar yang tipis, licin mengkilap&kuat sehingga tidak
udah ditembus air.
 Mesokarp merupakan lapisan tengah yang tebal&banyak rongga udara sehingga
menjadi ringan dan dapat mengapung di air.
 Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang kuat&keras sebagai pelindung
embrio

Contoh tumbuhan dengan ciri buah seperti ini ; Kelapa (Cocos nucifera)

c. Zookori yaitu pemencaran tumbuhan dengan bantuan hewan

Penyebarannya melalui 2 cara :

 § Endozoik melalui saluran pencernaan, biasa terjadi pada buah berair dan buah
kacang-kacangan. Contoh hewan persebarannya: burung, kelelawar, tikus, serangga.

Biji buah yang dimakan tidak dapat dicerna karena terlalu keras sehingga biji tersebut
dikeluarkan bersama feses diberbagai tempat yang dilaluinya.

 § Ektozoik tidak melalui saluran pencernaan;

ciri-ciri dari alat perkembangbiakan yang disebarkannya adalah buah yang memiliki perekat,
pengait/sikat-sikat. Contoh: beberapa bunga tanaman majemuk (Synedrella nodiflora)

Berdasarkan jenis hewan yang membantu penyebarannya, Zookori dibedakan menjadi 4


macam :

1. Entomokori: pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan serangga

Contoh: Tembakau (Nicotiana tabacum) , Wijen (Sesasum sp).

1. Ornitokori: pemencaran alt perkembangbiakan dengan bantuan burung

Contoh: Beringin (Ficus benjamina), Benalu (Loranthus sp).

1. Kiropterokori: pemencaran alat perkembangbiakan dengan bantuan kelelawar


Contoh: Jambu biji (Psidium guajava), Jambu air (Eugenia javanica).

1. Mamakori: pemencaran alat perkembangbiakan dg bantuan mamalia, biasanya tikus.

Contoh: Kopi (Cofea sp).

d. Antroprokori yaitu pemencaran tumbuhan dengan bantuan manusia

Ada 2 cara :

1. Dengan sengaja → biasanya dilakukan karena tumbuhan yang bersangkutan


mendatangkan keuntungan/bernilai ekonomis bagi manusia.

Contoh: Kopi, Cengkeh, Kelapa, Karet, Padi, Jagung.

1. Dengan tidak sengaja → terjadi karena tumbuhan yang bersangkutan memiliki alat
perekat pada buah/biji yangg mudah menempel pada pakaian/sepatu.

Contoh: Rumput jarum

Hambatan dalam penyebaran tumbuhan dapat bersifat mutlak/selektif.

Macam-macam hambatannya yaitu :

1. Edaphik → meliputi zat-zat yang ada di dalam tanah (struktur fisik, komposisi kimia,
kelembaban, temperatur, suhu tanah, kandungan air&unsur hara)

b. Fisiografik → meliputi tingkah laku permukaan tanah&bumi

c. Klimatik → meliputi perbadaan temperatur, kelembaban, cahaya.

2.4 Pelestarian Tanaman Endemik dan Kosmopolit

Pelestarian dari tumbuhan endemik di Indonesia terbukti  banyak terdapat kendala terutama
karena kekurangan kelembagaan, dana yang kurang, pengetahuan yang tidak memadai, salah-
pengertian mengenai isu-isu ekologis, perencanaan yang kurang pemaduannya, dan
kurangnya komitmen yang sungguh-sungguh serta efektif dan dukungan politik, baik
setempat, nasional dan internasional. Pemecahan masalah-masalah tersebut dengan
pendekatan secara integral merupakan syarat mutlak, jika kita ingin melestarikan primata
endemik di Wilayah Sondaik. Penelitian di masa depan seharusnya berfokus pada
pengumpulan data-data ekologi dan perilaku yang begitu dibutuhkan untuk menanggapi isu-
isu konservasi, dan sebaiknya berlangsung melalui program peninjauan jangka panjang.

Kecenderungan eksploitasi tumuhan endemik  yang berlebihan tanpa diimbangi dengan


upaya pelestarian akan menyebabkan terjadinya penipisan keanekaragaman hayati yang
serius (genetic erotion) yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan terjadinya kehilangan
sumber daya genetik dari tumbuhan endemik itu sendiri.

Upaya pelestarian tanaman-tanaman endemik pengaruhi berbagai faktor, termasuk


pemanfaatannya, sehingga pelestariannya haruslah merupakan kegiatan terpadu dalam suatu
pengelolaan, mulai dari penanaman bibit sampai kepada pemanfaatannya, sehingga dapat
memberikan nilai optimal,baik dari segi nilai ekologis dan nilai sosial budaya

Dalam upaya pelestarian tanaman endemik, hal-hal yang dapat dan telah dilakukan, yaitu :

1. 1. Upaya perlindungan

Perlindungan meliputi perlindungan di dalam negeri melalui SK atau Perda yang sesuai untuk
pelestarian tanaman-tanaman endemiki Penetapan kebijaksanaan nasional pengelolaan
lingkungan hidup. Pada pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945, yang menjadi landasan
konstitusional pengelolaan lingkungan hidup, tersirat kewajiban negara untuk menjamin
bahwa sumber daya alam dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi kesejahteraan
dan mutu hidup rakyat dari generasi ke generasi. Dalam Garis-garis besar Haluan Negara
(GBHN) diberikan arahan bahwa pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus
dilakukan secara rasional dengan tiga pembatasan, yaitu tidak merusak tata lingkungan hidup
manusia, dilakukan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhitungkan
kebutuhan generasi mendatang.

Penempatan peraturan perundang-undangan dan baku mutu lingkungan secara nasional.


Peraturan perundang-undangan ini merupakan dasar hukum bagi penyelenggaraan
pengelolaan lingkungan hidup. Peraturan perundang-undangan ini memuat norma yang
bertujuan agar ekosistem tetap berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan,
dan mencakup ketentuan hukum substantif serta ketentuan hukum prosedural. Faktor yang
penting dalam pengelolaan lingkungan adalah penataan baku mutu lingkungan (BML), baik
baku mutu lingkungan ambient (BMLA) maupun baku mutu limbah dalam bentuk cair, gas,
dan padat. BMLA merupakan kelengkapan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan
hidup yang menunjukkan tingkat mutu lingkungan yang ingin dipertahankan atau dicapai.

Penetapan peraturan perundang-undangan dan baku mutu lingkungan daerah. Penetapan


peraturan perundang-undangan dan baku mutu lingkungan yang ditetapkan secara nasional
memerlukan peraturan pelaksanaannya di daerah. BMLA yang ditetapkan secara nasional
ditetapkan di daerah sesuai dengan kondisi lingkungan di daerah, namun harus diperhatikan
bahwa BMLA yang ditetapkan oleh daerah tidak boleh lebih longgar dari BMLA yang
ditetapkan secara nasional.

Penetapan izin setiap kegiatan. Peraturan perundang-undangan dan BMLA yang berlaku baik
yang ditetapkan secara nasional maupun yang ditetapkan di daerah merupakan ketentuan
umum yang memerlukan pelaksanaannya secara konkrit, individual, dan final (selesai).
Ketentuan tersebut bagi suatu kegiatan berupa izin untuk melaksanakan kegiatan. Izin
merupakan instrumen yang mengendalikan suatu kegiatan agar kegiatan tersebut tidak
melanggar kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Dalam izin harus dirumuskan secara
jelas dan tegas mengenai syarat dan kewajiban yang harus ditaati oleh penanggungjawab
kegiatan sebagai pemegang izin, sehingga di satu pihak akan jelas apa yang wajib ditaati oleh
penanggungjawab kegiatan dalam menyelenggarakan kegiatannya, dan di lain pihak akan
memudahkan untuk menentukan tindakan hukum yang harus diterapkan jika terjadi
ketidaktaatan terhadap ketentuan dalam izin. Penentuan dilakukan di satu pihak untuk
mengetahui apakah ketentuan dalam izin ditaati oleh penanggungjawab kegiatan dan di lain
pihak untuk mengetahui perubahan kualitas lingkungan yang terjadi akibat dilaksanakannya
kegiatan. Hasil pemantauan terhadap perubahan kualitas lingkungan dan evaluasinya
merupakan bahan masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan lingkungan pada tahap
berikutnya. Pelaksanaan pemantauan perlu kejelasan tentang institusi yang ditugaskan
melakukan pemantauan serta kewenangannya.Perlindungan internasional, untuk
mengendalikan penyelundupan yang semakin marak, sehingga kontrol perdagangan
internasional melalui CITES sangat diperlukan.

2. Konservasi, meliputi Konservasi In-situ, Ex-situ dan Rehabilitasi

a.  Konservasi In- situ dapat dilakukan dengan penetapan cagar alam dan taman nasional dan
stasiun pengadaan bibit di tempat/habitat tanaman endemik.Tujuan dari koverensi in-situ
adalah untuk melindungi spesies, variasi genetik dan habitat dalam ekosistem aslinya.
Misalnya cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan lindung,
sempadan sungai, kawasan plasma nutfah dan kawasan bergambut.

b.   Konservasi Ex-situ dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya     adalah
penggunaan tanaman endemik sebagai tanaman pekarangan, hutan kota dan peneduh jalan,
hutan kemasyarakatan atau hutan rakya tendemiki serta hutan tanaman tanaman endenmik.
Konservasi exsitu bertujuan untuk melindungi spesies tanaman, satwa liar dan organisme
mikro serta varietas genetik di luar habitat/ekosistem aslinya. Kegiatan yang umum dilakukan
antara lain penangkaran, penyimpanan atau pengklonan; sebab habitat mengalami kerusakan
akibat konversi dan materi tersebut dapat digunakan untuk penelitian, percobaan,
pengembangan produk baru atau pendidikan lingkungan. Misalnya kebun raya, koleksi
mikologi, museum, bank biji, koleksi kultur jaringan dan kebun binatang.

c. Konverensi Rehabilitasi merupakan gabungan antara konservasi insitu maupun eksitu,


untuk membangun kembali spesies, varietas genetik, komunitas, populasi, habitat dan proses-
proses ekologis. Restorasi ekologis biasanya melibatkan upaya rekonstruksi ekosistem alami
atau semi alami di daerah-daerah yang mengalami degradasi, termasuk reintroduksi spesies
asli, sedangkan rehabilitasi melibatkan upaya untuk memperbaiki proses-proses ekosistem,
misalnya Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi tidak diikuti dengan pemulihan ekosistem dan
keberadaan spesies asli.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tumbuhan endemik adalah suatu jenis tumbuhan  yang keberadaannya unik di suatu wilayah
dan tidak ditemukan di wilayah lain secara alami. Contohnya : Cendana, Raflesia arnoldi,
Sawo Kecik dan sebagainya. Sedangkan tumbuhan kosmopolit adalah tumbuhan yang daerah
distribusinya luas atau terdapat dimana-mana dan areal penyebarannya luas (terdapat di
mana-mana). Contohnya Rumput, Lumut, Hutan Jati, Randu dan sebagainya.

Persebaran Tumbuhan dapat berlangsung dengan 2 cara : – Persebaran Tanpa Bantuan Faktor
Dalam (Cara reproduksi yang memungkinkan tumbuhan memencar mencapai jarak yang
tidak begitu jauh dari induknya) dengan melalui Stolon / Geragih, Rhizoma, Tunas, Umbi
lapis, Umbi batang, dan Gerak Higroskopis. Sedangkan  Persebaran Tumbuhan dengan
Bantuan Faktor Luar dengan melalui anemokori, hidrokori, zookori, dan antropokori.
Cara pelestarian tumbuhan endemik dan kosmopolit dapat dilakukan dengan cara
perlindungan terhadap tanaman endemik dan kosmopolit dan juga dengan konservasi [insitu,
ex-situ, dan rehabilitasi (insitu dan ex-situ)].

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2010.Reproduksi pada Tumbuhan.Diakses dari file :

http://biologimanzapo.blogspot.com/2010/reproduksi-pada-tumbuhan.html diakses tanggal 21


Oktober 2010

Anonymous.2010. Mau Insitu atau Eksitu.Diakses dari file:///D:/3_%20EKTUM/berita-


detail.php.htm. 22 Oktober 2010

Anonymous.2010. jenis-jenis Spesies Anggrek Langka yang Dilindungi.Diakses dari


file://localhost/D:/3_%20EKTUM/endemik%202.mht. 12 mei 2009 .
PSPSDM Sosialisasikan Pelestarian Tanaman Endemik

Dikutip dari Lombok Post, 21 Januari 2010

MATARAM – Pusat Studi dan Pengembangan Sumber Daya Alam (PSPSDM) 20 Januari
kemarin menyelenggarakan workshop di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Lombok Utara.
Workshop terkait sosialisasi pelaksanaan proyek pelestarian tanaman endemik NTB, Klicung
(Dyospyros Malabarica; dan Dyospyros mcrophylla) dan Sawo Kecik (Manikara kaoki
samawaensis).

Pelestarian tanaman endemik NTB ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal di Dusun
Nipah dan Dusun Pandanan, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, KLU.

Workshop yang dibuka Sekretaris Bappeda, Nurtha Darma Sucaka, juga dimaksudkan untuk
sosialisasi dan koordinasi program dengan dinas terkait di tingkap kabupaten, kecamatan, dan
desa.

Dalam presentasinya, Direktur PSPSDM Nur Akhmad Yani menyatakan, selain untuk
melestarikan tanaman endemik, proyek ini juga bertujuan merehabilitasi lahan kritis,
mengembangkan hutan rakyat, dan meningkatkan ketahanan pangan.

Proyek pelestarian alam yang dilaksanakan PSPSDM ini adalah gerakan sosial yang dibiayai
dana hibah Global Environment Facility SGP – UNDP.

Aktivitas pokoknya, promosi kegiatan terasering dan budidaya lorong. Selain tanaman
endmeik, tanaman kehutanan lain yang dikembangkan adalah sengon, mahoni, jati dan
gaharu. “Bibit yang ditanam sebanyak 11.400 anakan diluar pembibitan swadaya dua
kelompok tani dampingan PSPSDM,” jelasnya.

Sedangkan untuk tanamanpangan dan MPTS yang ditanam diantara teras, diharapkan
menjadi bagian swadaya petani. “Mereka akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan
intensif untuk meningkatkan kapasitas individu dan kelembagaan kelompok, termasuk
revolving fund berupa ternak sapi.”, jelasnya.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya PSPSDM mendukung tahun 2010 sebagia
tahun keanekaragaman hayati internasional yang telah dicanangkan PBB.  Sekaligus upaya
menyukseskan gerakan Departemen Kehutanan untuk one man one tree.

http://www.sgp-indonesia.org/en/berita/pspsdm-sosialisasikan-pelestarian-tanaman-endemik/

Вам также может понравиться