Вы находитесь на странице: 1из 2

KONSELOR ASI

Lembaga Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (ASI) dan Sekolah


Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) “Sint Carolus” telah
menyelenggarakan Training Course on Breast Feeding Counceling
pada tahun 2001 dan 2002, dan telah menghasilkan sekitar 30 orang
konselor ASI.

Mengapa perlu Konselor ASI ??? ini suatu pertanyaan yang


sangat baik, mengingat beberapa hal yang mendasari hal tersebut
yaitu :

1. ASI merupakan hal yang mendasar bagi kesehatan dan


perkembangan bayi telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ahli
di seluruh dunia.
2. ASI eksklusif akan menghasilkan bayi yang lebih sehat dan lebih
cerdas.
3. Pemberian ASI mempersatukan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
sehingga mencapai perkembangan yang optimal.
4. Lebih dari 90% ibu yang melahirkan di Indonesia menyusui
bayinya, tetapi masih sangat sedikit jumlah ibu yang menyusui
bayinya secara eksklusif sampai 4-6 bulan.
5. Masih banyak ibu yang memberikan bayinya susu formula atau
makanan padat sebagai makanan tambahan beberapa minggu
setelah melahirkan.
6. Kasus gizi buruk yang banyak terjadi hampir diseluruh wilayah
Indonesia sebagian besar diderita oleh bayi berumur 6 bulan
keatas. Hal ini sebagai akibat pemberian ASI dan MP-ASI yang
tidak tepat.
7. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
untuk promosi ASI.
8. Peranan petugas kesehatan dalam mempromosikan ASI masih
belum efektif karena belum mempunyai kemampuan (skill) yang
cukup untuk melaksanakan tugas ini.
9. Hak bayi untuk mendapatkan ASI dari ibunya harus segera
dikembalikan.
10.Sudah saatnya kita dapat membantu memberikan konseling
kepada ibu-ibu yang mengalami kesukaran dalam menyusui dan
memberikan dukungan untuk memberikan dan meningkatkan ASI.

Siapa Pelatih Pelatihan Konselor ASI :

1
Pelatih atau instruktur adalah dari Lembaga peningkatan Penggunaan
ASI (LPPASI) dan STIK St. Carolus, yang telah memiliki Ijazah
International Board Certified Lactation Consultant (IBCLC).

Siapa Peserta Pelatihan :


Ahli gizi, perawat, bidan, dokter, dokter gigi atau petugas kesehatan
lainnya.

Metode Pelatihan :

Ceramah, Demonstrasi, Praktek klinik, Diskusi kelompok, Role play,


Latihan, Kuis harian berhadiah dan Ujian tulis.

Waktu dan Materi pelatihan :

Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari, dengan materi sebagai berikut:


Mengapa menyusui penting; Bagaimana ASI dibentuk; Menilai cara
menyusui; Melakukan cara menyusui; Belajar mendengar; Bagaimana
menimbulkan rasa percaya dan memberi support; Ketidak cukupan
ASI; Praktek conseling; Menyusui pada bayi sakit; Meningkatkan ASI;
Menciptakan lingkungan Rumah Sakit Sayang Bayi.

Вам также может понравиться