Вы находитесь на странице: 1из 7

PENGUNAKAAN MAJAS DIDALAM KARYA SASTRA

Majas adalah bahasa kias yang di pergunakan untuk menimbulkan kesan


imajinatid atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau
pembacanya.

Majas terdiri atas :

- Majas Perbandingan

- Majas pertentangan

- Majas sindiran

- Majas penegasan

A. MAJAS PERBANDINGAN
Terdiri atas 7 bentuk yaitu :

1. Asosiasi atau perumpamaan(similie), adalah perbandingan 2 hal yang


pada hakikatnya berbeda , tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini
ditandai oleh penggunaan kata bagai,bagaikan,seumpama. Seperti dan
laksana.

Contoh :

• Semangatnya keras bagaikan baja

• Mukanya pucat bagai mayat

2. Metafora adalah perbandingan yang di ungkapkan secara singkat


padat dan jelas
Contoh:

• Dia dianggap anak emas majikannya.

• Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3. Personifikasi adalah Majas yang membandingkan benda-benda tak


bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Contoh :

• Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

• Ombak berkejar – kejaran di pantai.

• Bel sekolah memanggil manggil siswa untuk masuk sekolah

4. Alegori adalah perbandingan yang bertautan satu yang lainnya dalam


kesatuan yang utuh alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh
dengan symbol-simbol bermuatan moral.

Contoh :

• Cerita kancil dan buaya dan kancil dengan burung gagak.

5. Simbolik adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan


mempergunakan benda- benda lain sebagai symbol atau lambing.

Contoh :

• BUnglon lambang orang yang tidak berpendirian tetap.

• Melati lambang kesucian.

• Teratai lambang pengabdian.

6. Metonimia adalah Majas yang memnggunakan diri atau label dari


sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.

Contoh :

• Dikantongnya selalu terselup gudang garam (misalnya rokok)


• Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api (maksudnya kopi)

7. Sinekdokhe adalah Majas yang menyebutkan bagian untuk


menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya Majas
sinekdokhe terdiri atas 2 bentuk yaitu :

1. Pars Pro toto yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan

contoh :

• Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya

• perkepala mendapat Rp 300.000/kepala

2. Totem pro parte yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian

Contoh :

• Dalam pertandingan final bulu tangkis RT.03 RW.04

• Manusia akan memilih idolanya malam ini.

B. MAJAS SINDIRAN

1. Ironi majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan


maksud menyindir.

Contoh :

• ini baru siswa teladan setiap hari pulang malam

• Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat terbaca

2. Sinisme majas yang menyatakan sindiran secara langsung


Contoh :

• Perkataanmu tadi sangat menyebalkan tidak pantas


diucapkan oleh seorang terpelajar seperti mu
3. Sarkasme majas sindiran yang paling kasar biasanya diucapkan
oleh orang-orang yang sedang marah

Contoh :

• Mau muntah aku melihat wajahmu pergi kamu!

• Dasar sapi dungu,kerja bagini saja tidak becus!

C. MAJAS PENEGASAN

1. Pleonasme : majas yang menggunakan kata-kata secara


berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh : - semua siswa yang di atas agar segera turun kebawah.

2. Repetisi majas perulang kata –kata sebagai penegasan

Contoh : - dialah yang kutunggu dialah yang kunanti dialah yang


kuharapkan

3. Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam
puisi

Contoh : 1. Cinta adalah pengertian

2. Cinta adalah Kesetiaan

3. Cinta adalah rela berkorban

4. Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali
sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan
kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh :

a. Bukan, bukan , bukan itu maksudku. Aku hanya ingin pikiran saja

b. Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun,akur,dan bersaudara.

5. Klimax
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut
dan makin meningkat.

Contoh:

a. Semua orang dari anak-anak,remaja hingga orang tua ikut antri


minyak.

b. Ketua RT,RW Kepala desa, gubernur, bahkan Presiden sekalipun tak


berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6. Anti klimaks
Anti Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-
turut yang makin lama menurun.

Contoh:

a. Kepsek,guru dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.

b. Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan


HUT RI ke-62.

7. Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak
memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran
atau menggugah.

Contoh:

a. Kata sapa cita-cita bias didapat cukup dengan sekoolah formal saja?

b. Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga – bangga kan?
D. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan terdiri atas 4 bentuk berikut:

1. Anti tesis
Anti tesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang
berlawanan artinya.

Contohnya:

a. Tua muda,besar kecil,ikut meramaikan festival itu.

b. Miski,kaya,cantik buruk,sama saja dimata tuhan.

2. Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara
pernyataan dan fakta yang ada.

Contoh :

a. Aku merasa sendirian ditengah kota Jakarta yang ramai ini.

b. Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang


berlangsung ini.

3. Hiperbola
Hiperbola adalah Majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud menberikan kesan mendalam atau
meminta perhatian.

Contoh :

a. Suaranya mengelegar membelah angkasa.

b. Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4. Litokes
Litokes adalah Majas menyatakan sesuatu dengan cara yang
berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau
menguranginnya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh :

a. Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.

b. Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini ?

Вам также может понравиться