Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar Belakang
Ilmu Falak yang selama ini sering disebut juga Ilmu Hisab
(menurut penulis, idealnya disebut Ilmu Hisab Rukyah, tidak hanya Ilmu
Hisab) merupakan ilmu yang selama ini bermanfaat bagi umat Islam
dalam menetapkan waktu-waktu ibadah dan posisi ibadah. Yakni
menetapkan awal waktu shalat, menetapkan waktu berbuka dan sahur
dalam berpuasa, menetapkan memulai dan mengakhiri puasa Ramadhan,
menetapkan hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha, menetapkan
waktu gerhana baik gerhana bulan maupun gerhana matahari dan juga
menetapkan posisi dan arah Kiblat shalat pada suatu tempat dalam
ibadah shalat. Adalah ilmu yang sering kali “dianggap sulit” sehingga
orang yang menguasainya menjadi “langka”, apalagi sampai sekarang
mereka yang menguasai Ilmu Falak banyak yang sudah meninggal dunia.
Sebut saja Sa’aduddin Djambek, Mas Manshur Jakarta, KH Turaichan
Kudus, KH Mahfudl Seblak Jombang, KH Zubaer Umar Al-Jaelany Salatiga,
H. Abdurrahim Yogyakarta, semua sudah meninggal dunia.
Menjadi bertambah terkesan “langka”, dengan jarang dan
langkanya (kalau tidak mau dikatakan tidak ada) lembaga pendidikan
yang mengajarkan Ilmu Falak ini secara khusus. Seandainya ada lembaga
pendidikan yang mengajarkannya, jumlahnya tidak banyak, paling hanya
dalam hitungan jari salah satu tangan kita. Itupun hanya sekedar
Materi ini disampaikan pada acara Lokakarya Nasional Pengembangan Ilmu Falak di
PTAI dan Temu Dosen Ilmu Falak Se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo pada hari Selasa-Rabu tanggal 2-3 Desember 2009
Anggota Badan Hisab Rukyah Depag RI, Koordinator Diklat Lajnah Falakiyah PBNU,
Wakil sekretaris Tim Hisab Rukyat & Perhitungan Falakiyah Jawa Tengah, Sekretaris program
Konsentrasi Ilmu Falak Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, Koordinator Tim Hisab
Rukyah MAJT, Pengasuh Pesantren Daarun Najaah Jerakah Tugu Semarang, sekarang sedang
menempuh Program Doktor (S.3) di PPS IAIN Walisongo Semarang, hp. 08122828471
mengajarkan dari sebuah kitab atau buku Ilmu Falak dengan tanpa
adanya upaya pembelajaran secara komprehensip.
Berawal dari pemikiran sederhana itu, Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang merasa perlu melakukan pengembangan Ilmu Falak.
Dengan memiliki beberapa ahli Falak dan memiliki Laboratorium Falak
yang representatif, maka Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
memandang perlu menyelenggarakan Program khusus Konsentrasi Ilmu
Falak dan mengajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depag RI.
Sehingga terbit surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
nomor Dr.I.II/80.c/207 tanggal 30 April 2007 tentang Bantuan Beasiswa
Santri ke Perguruan Tinggi tahun Anggaran 2007 bagi Peserta Program
Beasiswa Santri Berprestasi Departemen Agama RI yang Belajar di Institut
Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dengan program Konsentrasi
Ilmu Falak.