Вы находитесь на странице: 1из 7

c 



 



Dari hasil pengumpulan data mengenai kependudukan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur melalui internet didapatkan adanya perbandingan jumlah penduduk
yang tidak merata dan ratio penduduk yang tidak seimbang. Kabupaten Nunukan sebagai salah satu daerah pemekaran memiliki permasalahan yang perlu mendapatkan
perhatian, terutama belum tersedianya database yang akurat sebagai bahan penyusunan rencana program pembangunan dan kesehatan di wilayahnya. Hasil penelitian banyak
menunjukkan bahwa program pembangunan dan kesehatan belum banyak yang menyentuh atau merata pada daerah-daerah kecil di Nunukan seperti di Kecamatan Sebatik
Utara. Masih banyak masalah-masalah kesejahteraan sosial yang sebagian besar bersumber dari kondisi ekonomi penduduk yang rendah, antara lain masalah fakir miskin,
perumahan tidak layak huni, keterlantaran, dan keluarga rentan. Masih terdapatnya pulau-pulau kecil di wilayah Kabupaten Nunukan yang belum dimanfaatkan atau belum
punya nama; dan masih rendahnya taraf hidup masyarakat terutama bila dibandingkan dengan taraf kehidupan warga Malaysia di perbatasan. Sarana transportasi yang tidak
memadai akibat letak geografis daerah itu sendiri menyebabkan perkembangan menjadi lebih lambat.

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Nunukan sementara adalah 140.842 orang, yang terdiri atas 75.247 laki-laki dan
65.595 perempuan. Perbandingan laki-laki dan perempuan atau @   di Kabupaten Nunukan adalah 114, artinya terdapat 114 penduduk laki-laki diantara 100 penduduk
perempuan. Atau penduduk laki-laki lebih banyak 14 % dibanding perempuan. Dengan luas wilayah Kabupaten Nunukan sekitar 14.263,68 km2 yang didiami oleh 140.842
orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk. Kabupaten Nunukan adalah 9 orang per kilometer persegi. Dari 9 kecamatan yang ada, kecamatan yang paling tinggi tingkat
kepadatan penduduknya adalah. Kecamatan Sebatik yakni 211 orang per kilometer persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Lumbis yang rata-rata hanya
terdapat 2 orang per kilometer persegi.. Dari hasil SP2010 diketahui laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Nunukan pertahun selama sepuluh tahun terakhir adalah 5,87
persen. Jauh lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan peduduk nasional yang hanya 1,47 persen.

Pertumbuhan penduduk kabupaten Nunukan disebabkan oleh : factor alamiah seperti kelahiran dan kematian serta factor migrasi. Diantara keduanya factor migrasi lah
yang paling mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk. Hal ini diakibatan potensi aktifitas ekonomi seperti pertambangan dan perkebunan sehingga banyak orang luar daerah
yang berdatangan terutama laki-laki.
Penduduk usia 0-14 tahun pada tahun 2009 mengalami peningkatan sekitar 30,10 % ; usia 15-64 tahun menurun menjadi 66,61 % ; sedangkan usia 65 tahun keatas
menurun menjadi sekitar 3,29 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada usia ketergantungan yaitu 0-14 tahun dan 65 tahun keatas sebesar 50,4 % jumlah usia kerja
meningkat dengan cepat akan tetapi tidak dibarengi dengan penambahan lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran pun meningkat sebesar 4,89 %.

Dari sumber lain kelompok juga menemukan permasalahn kependudukan yang mengakibatkan timbulnya penyakit social yang infeksius yaitu HIV/AIDS. Pasalnya,
daerah lintas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari dan ke Malaysia itu ternyata cukup tinggi dihuni oleh penderita HIV/AIDS. Padahal penduduk di pulau itu tergolong sedikit ±
hanya sekitar 54 ribu jiwa. Data di Dinas Kesehatan Nunukan memperlihatkan kasus temuan HIV/AIDS seperti tak terbendung. Pada 2009, penderitanya mencapai 35
orang. Kemudian 2010 sampai pada bulan Juni ditemukan 84 kasus HIV/AIDS. Dari 84 kasus itu, 9 diantara pengidapnya meninggal dunia dan beberapa masih dalam
perawatan medis dan perlindungan di RSUD Nunukan.

Œ ŒŒŒŒŒ ŒŒŒ ŒŒ

DX Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Sumber Tempat Waktu Kriteria Standar Evaluasi Evaluator
Keperawatan

1. penularan Kasus Setelah !Masyarakat Kunjungan ke Mahasiswa Balai kecamatan 6-10-2010


dan masalah dilakukan Nunukan masayarakat
peningkatan HIV/AIDS tindakan Pokjakes
angka dapat keperawatan -Memberi
penderita dicegah pada informasi tentang Puskesmas Respon verbal. !Menjelaskan
kembali
HIV/AIDS penularannya masyarakat bahaya AIDS. Bupati tentang
sehubungan menjadi selam 5 minggu bahaya AIDS
lebih banyak diharapkan
dengan korban lagi. masyarakat Camat 09-10-2010 !Mengidentifik
mampu asi kelompok-
a) Kurangnya memgerti - Supervisi Ketua RT Respon kelompok
pengetahuan tentang didaerah rawan psikomotor yang beresiko
masyarakat HIV seperti Ketua RW
pentingnya
tentang bahaya menanggulangi perbatasan Kumpulan
AIDS HIV/AIDS dan Penggerakan wilayah materi
cara Malaisya dan penyuluhan
b) Dari hasil massa !Masyarakat
pencegahannya. Kaltim. dapat
pencarian data - Penyuluhan menjelaskan
Penyebaran
lewat internet tentang kembali
informasi
pencegahan tentang
Respon afektif pencegahan
HIV/AIDS
dan perhatian HIV/AIDS
- Memotivasi
terhadap menu
kader untuk
balita
aktif mengikuti
kegiatan Respon Verbal
penyuluhan. !Masyarakat
- Membantu yang ditunjuk
sebagai kader
kader dalam
dapat
persiapan media melakukan
informasi penyuluhan
tentang bahaya keberbagai
HIV/AIDS profesi
- Merekrut kader terutama
Respon afektif kelompok
baru
dan umur dan
psikomotor profesi yang
beresiko.
2.Resiko Setelah 10±10-2010
terjadinya dilakukan
penurunan tindakan Setelah tindakan
derajat keperawatan keperawatan
kesehatan selama 1 selama 5
lansia tahun minggu
diwilayah diharapkan : diharapkan :
Nunukan
sehubungan
dengan :

oKurangnya Angka 1. Keluarga dan Penyebaran 1.1.Penyebaran Mahasiswa Poster dan Poster tersebar
kesadaran kesakitan lansia informasi poster dan undangan di masing-
masyarakat lansia mendapatkan undangan untuk Pokjakes disebar masing wilayah
tentang menurun informasi penyuluhan lansia Puskesmas
masalah 100% undangan
tentang :
kesehatan tersebar
lansia masalah Bupati
oKuranganya kesehatan lansia
pengetahuan dan tumbuh Camat
keluarga dan kembang lansia
masyarakat Ketua RT
dan perubahan-
tentang Penggerakan
perubahan yang Ketua RW
tumbuh massa
terjadi pada
kembang Minimal 60 %
lansia, dan Kumpulan
lansia dan lansia di
perubahan- perawatan pada 1.2.Memberikan materi
perubahan lansia yang KIM penyuluhan penyuluhan Respon verbal keluarganya
mengikuti
pada lansia sakit. kesehatan pada dan
psikomotor penyuluhan.
lansia tentang :
70% lansia dan
Tumbang lansia keluarga yang
dan perubahan hadir terlibat
yang terjadi pada dalam
lansia dan penyuluhan dan
perawatan lansia tanya jawab.
yang sakit.

2.Kader mampu Penyuluhan 2.1.Membimbing - RT masing- Pengetahuan !Kader ikut Mahasiswa


memotivasi dan individu kader dalam masing dan pengertian serta dalam FIK-UPN
membe rikan pada kader. memberi kader penyuluhan.
penyuluhan penyuluhan meningkat
pada keluarga tentang dalam
Koordinator
yang pentingnya perawatan !Kader dapat
mengulangi kader
mempunyai perawatan lansia lansia
kembali
lansia tentang melalui
materi
perawatan kunjungan rumah penyuluhan
lansia. yang
diberikan.
RENCANA TINDAK LANJUT Œ ŒŒŒŒŒ ŒŒŒ

 Œ ŒŒ 


ŒŒŒŒŒ Œ Œ  ŒŒ  Œ  Œ
ŒŒŒ
Π

1. Penularan dan peningkatan 1.1 Penyuluhan tentang bahaya AIDS. Satu kali sebulan Dinkes setempat
angka penderita HIV/AIDS
Tanggal 09-10- Mahasiswa, kader dan petugas
1.2.Supervisi kader ke wilayah-wilayah dinkes setempat
2010
beresiko

2. Resiko terjadinya 3.1. Pemeriksaan fisik satu kali sebulan Puskesmas Puskesmas
penurunan derajat setiap tanggal 11.
kesehatan pada lansia di Karang Taruna
Wialayah Nunukan
satu kali sebulan
3.2. Senam Lansia setiap tanggal 11 Pengurus Karang Wredha

Anggota karang Wredha


satu laki seminggu
setiap hari jum¶at
3.3. Pengajian

satu kali seminggu

3.4. Ceramah agama


satu kali seminggu
Desember 1997
3.5. Kunjungan ke panti jompo

Вам также может понравиться