Вы находитесь на странице: 1из 10

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT)

& Activity Based Cost System

Implementasi JIT Manufacturing

Dengan filosofi Just in Time (JIT) perusahaan hanya


memproduksi atas dasar permintaan, tanpa memanfaatkan
tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya perse
diaan.

Manfaat Just in Time :

Mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang


merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan penambah
nilai bagi konsumen (non value added activities).

JIT dan Persediaan. Salah satu dampak JIT manufacturing


adalah berkurangnya persediaan ke tingkat yang sangat
rendah dibandingkan dengan sistem produksi yang
tradisional. Biasanya dalam sistem tradisional menghasilkan
tingkat persediaan yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan
dengan JIT manufacturing.

JIT dan Celluler Manufacturing. Dalam sistem tradisional,


produk bergerak dari satu kelompok mesin yang sama ke
kelompok mesin yang sama berikutnya. Mesin yang memiliki
fungsi yang sama tersebut ditempatkan bersama dalam
suatu daerah yang disebut departemen atau proses.
DEPARTEMEN 1 DEPARTEMEN 2 DEPARTEMEN 3

Pembubutan Pengelasan
Pemotongan

Gambar 1.1
Tata Letak Mesin dalam Sistem Produksi Tradisional

Manufacturing Cell. Dengan sistem ini JIT membentuk


manufacturing Cell yakni terdiri dari mesin-mesin yang
dikelompokkan ke dalam suatu keluarga mesin, biasanya
dalam bentuk setengah lingkaran.

Setiap cell dirancang untuk memproduksi produk tertentu


atau satu keluarga produk tertentu.

Gambar 1.2
Tata Letak Mesin dalam Cellular Manufacturing
JIT dan Desentralisasi Jasa Pendukung. JIT memerlukan
akses yag cepat dan mudah terhadap jasa pendukung. Oleh
karena itu, departemen jasa yang dibentuk untuk melayani
secara terpusat semua departemen produksi perlu diperkecil
skalanya dan karyawannya dibebani tugas untuk secara
langsung mendukung produksi dalam cell tertentu.

Meningkatnya Tuntutan Mutu

Untuk menghasilkan produk yangsesuai dengan spesi


fikasi mutu yang dijanjikan kepada pelanggan
dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total quality
qontrol (TQC). Konsep pengendalian mutu modern
menitikberatkan pada orang, bukan proses, dan
karyawan didorong agar berusaha menghasilkan ”zero
defect”.

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi


Terhadap Kebutuhan Manajemen Akan
Informasi Akuntansi

Dengan semakin berkembangnya teknologi infomasi di era


globalisasi akan berdampak terhadap teknologi
pembuatan produk, sejak saat didesain dan
dikembangkan, diproduksi sampai didistribusikan kepada
konsumen. Selain itu teknologi informasi juga mempunyai
dampak terhadap sistem pengolahan informasi
akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen yakni :
1. Informasi biaya produk yang lebih cermat
2. Informasi biaya overhead yang lebih cermat
3. Informasi biaya daur hidup produk.

Informasi Biaya Produk yang Cermat.

Untuk menghadapi persaingan global dan tajam,


manajemen memerlukan informasi biaya produk yang
cermat . Dengan semakin besarnya sumber daya yang
dikonsumsi perusahaan dalam fase desain dan fase
distribusi produk, manajemen memerlukan informasi biaya
yang mencakup semua fase pembuatan produk yakni : fase
desain, fase produksi, dan fase distribusi. Sedangkan
informasi biaya produk yang sekedar untuk penilai
persediaan (inventory valuation) tidak lagi memadai bagi
perusahaan-perusahaan yang bersaing secara global.

Informasi Biaya Overhead yang Cermat

Biaya overhead pabrik tidak sekedar dialokasikan kepada


produk, akan tetapi lebih dari itu yakni bagaimana caranya
agar manajemen mampu untuk mengelola biaya tersebut.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, biaya overhead
pabrik mencerminkan konsumsi sumber daya dalam
pelaksanaan aktivitas tertentu. Di samping itu BOP juga
dalam lingkungan manufacture maju sebagian besar terdiri
dari non-unit related cost yang semula sebagian besar
berupa biaya yang bervariasi dengan jumlah unit produksi
(unit related cost). Perusahaan – perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam produk (product
diversification), yang setiap jenis produk yang dihasilkan
mengkonsumsi non-unit related cost dengan proporsi yang
berbeda-beda, memerlukan metode pembebanan biaya
overhead pabrik yang lebih cermat, yang mencerminkan
konsumsi biaya tersebut oleh produk.

Informasi Biaya Daur Hidup Produk

Pesatnya perkembangan teknologi komputer menyebabkan


dalam tahap desain, engineering dan produksi, jarak waktu
yang diperlukan dari ide rancangan sampai dengan produksi
menjadi sangat pendek. Perusahaan dalam kondisi ini
lebih memilih strategi inovasi sebagai senjata untuk
memenangkan perebutan pasar dunia, sehingga hal ini
menjadikan daur hidup produk (product-life cycle)
menjadi pendek. Oleh sebab itu manajemen dalam
persaingan kelas dunia lebih memerlukan informasi
product-life-cycle cost daripada informasi biaya periodik
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi biaya tradisional.

Activity Based Cost System

Jika manajemen melayani kebutuhan konsumen dengan


filosofi bahwa perusahaan tidak akan membebani
konsumennya dengan aktivitas bukan penambah nilai (non
value added), maka manajemen akan senantiasa berusaha
melakukan penyempurnaan terhadap berbagai aktivitas
untuk menghasilkan produk atau jasa yang diserahkan
kepada konsumen. Informasi akuntansi yang dirancang atas
dasar aktivitas (activity –based cost system) merupakan
sistem akuntansi yang relevan dengan kebutuhan
manajemen saat sekarang.

Target Costing
Target Cost adalah perbedaan antara harga jual produk atau
jasa yang diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market
share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.
Jika target cost di bawah harga pokok produk yang sekarang
dapat dicapai, maka manajemen harus merencanakan
program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang
sekarang dikonsumsi untuk menghasilkan produk ke target
cost. Kemajuan yang dicapai dari program pengurangan
biaya tersebut diukur dengan membandingkan biaya
sesungguhnya dengan target cost. Target costing
merupakan sistem akuntansi biaya yang menyediakan
informasi bagi manajemen untuk memungkinkan
manajemen memantau kemajuan yang dicapai dalam
pengurangan biaya produk menuju target cost yang telah
ditetapkan.

Product Life Cycle Costing

Daur hidup produk (product life cycle) adalah waktu suatu


produk mampu memenuhi kebutuhan konsumen sejak lahir
sampai diputuskan dihentikan pemasarannya. Biaya daur
adalah biaya yang bersangkutan dengan produk selama
daur hidupnya, yang meliputi : biaya pengembangan
(perencanaan, desaian, pengujian), biaya produksi (aktivitas
pengubahan bahan baku menjadi produk jadi), dan biaya
dukungan logistik (iklan, distribusi, jaminan dan sebagainya).

Product – life cycle costing adalah sistem akuntansi


biaya yang menyediakan informasi biaya produk bagi
manajemen untuk memungkinkan manajemen memantau
biaya produksi selama daur hidupnya.
ACTIVITY-BASED COST SYSTEM

Yakni merupakan system yang dirancang atas dasar


landasan pikiran bahwa produk memerlukan aktivitas dan
aktivitas mengkonsumsi sumber daya.

SUMBER
PRODUK AKTIVITAS DAYA

Pengelolaan aktivitas Biaya merupa-


(activity management) kan sumber daya
merupakan pengelolaan yang dikonsumsi
aktivitas-penambah dan bukan untuk setiap kegia-
penambah nilai dalam meng- tan dalam mengha
konsumsi sumber daya dalam silkan produk
setiap kegiatan untuk mengha-
silkan produk

Gambar 1.3 Hakikat Activity Based Cost System


Full Accounting Information
(Informasi Akuntansi Penuh)

Definisi Informasi Akuntansi Penuh : adalah seluruh aktiva,


seluruh pendapatan yang diperoleh dan/selurh sumber yang
dikorbankan suatu objek informasi

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan, sbb ;

1) Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh


adalah total aktiva, total pendapatan, dan /total biaya.
 Full assets : jika informasi akuntansi penuh
berupa aktiva
 Full costs : jika informasi akuntansi penuh
berupa biaya
 Full revenues : jika informasi akuntansi penuh
berupa pendapatan.

2) Informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan


dengan objek informasi.

Informasi akuntansi penuh merupakan informasi


akuntansi langsung yang terjadi dalam objek informasi
tertentu ditambah dengan bagian yang adil informasi
akuntansi tidak langsung yang dibebankan kepada
objek informasi.

Perbedaan dengan Full Cost & Full Costing

Full accounting information terdiri dari : full assets, full costs,


dan full revenues.
Full cost merupakan unsur full accounting information, yang
juga merupakan total biaya yang berhubungan dengan objek
informasi.

Jika objek informsi berupa produk, full cost merupakan total


biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut.

Perhitungan full cost suatu produk dipengaruhi oleh metode


penentuan harga pokok produksi, yang digunakan yakni :
Full Costing, Variable Costing, Activity Based Costing

 Full Costing : yakni merupakan salah satu metode


penentuan harga pokok produksi yang membebankan
seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produk
baik biaya produksi yang berperilaku variable maupun
tetap.

 Variable Costing : yakni metode penentuan harga


pokok produksi yang memasukkan semua unsur biaya
produksi yang hanya bersifat variable saja.

 Activity Based Costing : yakni merupakan penentuan


harga pokok produk yang ditujukan untuk menyajikan
informasi harga pokok produk secara cermat dengan
mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam
setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan
produk.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
AKUNTANSI MANAJEMEN

MATERI:

1. AKUNTANSI MANAJEMEN: SUATU PERSPEKTIF


2. KLASIFIKASI, KONSEP & TERMINOLOGI BIAYA
3. SISTEM Just-In-Time (JIT) & SISTEM Activity Based Costing (ABC)
4. PERILAKU BIAYA : ANALISIS DAN PENGGUNAAN
5. PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
6. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
7. PENGANGGARAN

Mid Semester

8. ANALISIS DIFERENSIAL : BIAYA RELEVAN DAN KEPUTUSAN MANAJEMEN


9. PENGANGGARAN MODAL
10. BALANCED SCORECARD

Вам также может понравиться