Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FUNGSIONALISME
Dalam teori Fungsionalisme tokoh yang sangat berperan adalah David Mitrany,
yangmana asumsinya adalah bahwa penawaran itu harus sesuai dengan tuntutan guna
memenuhi kebutuhan dasar umat manusia seperti makanan, perlindungan, dan keamanan.
meningkatnya spesialisasi dan pertukaran yang lebih luas dalam barang, jasa dan orang-
Teori Fungsionalisme ini menjelaskan lebih lanjut yang pada awalnya, organisasi
itu merupakan unit kecil yang mungkin belum menjadi organisasi hanya berupa asosiasi-
pada aspek High politic tetapi lebih menekankan pada fungsi-fungsi yang kecil seperti
yang kemudian disatukan oleh negara-negara dalam satu payung organisasi supranasional.
Kaum fungsionalisme menekankan bahwa proses intergrasi tidak akan berlanjut lebih jauh
Model kaum Fungsionalis yang paling nyata adalah proses pembentukan Uni Eropa
yang dimulai dari komunitas besi baja yang khusus menangani masalah produksi dan
II. NEO-FUNGSIONALISME
hubungannya dengan pasar bersama atau kesepakatan ekonomi. Teori ini menjelaskan
bahwa kesinambungan kerjasama ini tidak akan berlangsung lama tanpa ada unsur
kesepahaman yang diupayakan oleh para anggotanya. Artinya, harus ada ego yang ditekan
yang bisa merangkul semua anggota. Jika pada awal berdirinya suatu organisasi itu karena
adanya kebutuhan yang sama mengenai sesuatu hal dan pertimbangannya karena aspek
untung-rugi, pada proses selanjutnya high poltic ternyata tetap diperlukan untuk
memelihara organisasi tersebut, terutama dalam hal membuat keputusan. Peran elit politik,
komitmen para aktor pada perjanjian-perjanjian yang mereka buat, seperti halnya asumsi-
asumsi kaum federalis semua itu tetap penting dalam eksistensi sautu organisasi, terlebih
organisasi supranasional.
Tokoh yang berperan penting dalam teori ini dalah Ernst B.Haas, menurutnya,
Integrasi merupakan suatu proses dimana aktor politk dari berbagai bangsa berusaha untuk
menggeser royalitas dan kegiatan politik mereka kearah suatu pusat yang baru, dimana
menjelaskan lebih lanjut lagi bahwa institusi regional maupun internasional diperlukan oleh
negara-negara berdaulat yang kapasitas mereka untuk memperjuangkan kesejahteraan bagi
rakyatnya sedang menurun. Sehingga ia memandang negara mempunyai andil besar dalam
sustaining dan bersifat ’spill over ’. Ada dua jenis spill over yang pertama adalah spill over
fungsional dimana unit-unit yang kecil yang terlibat dalam integrasi akan menciptakan
permasalahan baru yang hanya bisa dipecahkan melalui kerja sama lebih lanjut.
Meningkatnya kompleksitas inerdependendi berarti bahwa kerja sama di satu wilayah akan
kelompok penekan akan memaksa terbentuknya integrasi yang lebih lanjut guna
Kedua adalah spill over politis, dimana manajemen interdependensi yang kompleks
menghasilkan suatu dinamika internal didalam tubuhnya sendiri yang hasil akhirnya adalah
tersebarnya loyalitas.
- Karl Deutch: integrasi regional sama dengan security comunity, yaitu penciptaan
lembaga baru yang dapat menjamin perubahan yang bisa berlangsung dengan damai dalam
khas, harapan mendapat keuntungan yang sama, peningkatan politik dan administrasi,
adanya kerjasama antara negara yang unggul dibidang ekonomi dengan yang lemah, tidak
terputusnya komunikasi sosial antar wilayah dan lapisan-lapisan sosial, terdapat elit politik
yang semakin meluas, keanekaragaman dalam komunikasi dan transaksi, terdapatnya
keputusan, terdapat kemungkinan memprediksi tingkah laku para pengambil keputusan dari
dalam perumusan kebijakan serta terdapat perasaan identitas regional yang sama secara
2. Integrasi ekonomi: yang dipelajari adalah efek politik dari interdependensi ekonomi
3. Integrasi sosial: menunjuk pada pertumbuhan komunikasi dan transaksi yang melintasi
Sumber:
S.Nuraeini, Deasy Silvya & Arfin Sudirman. Regionalisme Dalam Studi Hubungan