Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat (AS) kini terus mengguncang
perekonomian global. Trauma akan krisis ekonomi AS di tahun 1929 yang sering
disebut great depression kembali menghantui. Pada saat itu, kesulitan keuangan,
meningkatnya angka pengangguran hingga kelaparan menjadi dampak krisis yang
sangat nyata. Kini, kejadian Great Depression, seakan akan terulang kembali, dimana
banyak saham-saham yang menjadi maskot Wall Street berguguran. Apalagi
perusahaan sekelas Lehman Brothers dan Washington Mutual menyatakan
kebangkrutan. Belum lagi raksasa Asuransi AIG, sahamnya turun hingga 50 persen.
Efek domino dari krisis ekonomi dan finansial di USA telah merambah ke
negara-negara di Eropa dan Asia termasuk Indonesia. Perusahaan-perusahaan multi
raksasa banyak jatuh ambruk (collapse), bank-bank internasional dan pemerintahan di
berbagai negara di dunia mengucurkan dana dalam jumlah besar ke pasar uang untuk
meredakan guncangan krisis.
Krisis ini menunjukkan rapuhnya sistem ekonomi kapitalis yang dianut negara
adidaya itu dan mayoritas negara-negara di dunia.
Saat ini, krisis yang disebabkan oleh faktor kapitalisme modern secara nyata
telah membawa perekonomian dan keuangan ke arah kehancuran yang nyata. Harus
diakui bahwa akar persoalan krisis ekonomi global adalah perkembangan sektor
finansial yang berjalan sendiri, tanpa terkait dengan sektor riil. Nilai suatu mata uang
akhirnya berfluktuasi secara liar dan tak terkendali. Akibatnya kerugian industri
perbankan konvensional diperkirakan hampir mencapai lebih dari 400 milyar dollar
akibat krisis di sektor kreditnya. Akan lain soalnya jika sektor finansial tidak
melakukan transaksi berlandaskan riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar
uang. Transaksi-transaksi ini jelas-jelas mengfungsikan uang bukan lagi sekedar
menjadi alat tukar dan penyimpanan kekayaan, tetapi telah menjadi komoditas yang
diperjualbelikan. Keuntungan besar pun menjadi target sasarannya, walaupun juga
kadang-kadang bisa merugikan hingga milyaran rupiah.
Kesuksesan bank syariah ini disebabkan para investor lebih nyaman jika
menanamkan investasinya di lembaga-lembaga keuangan syariah mengedepankan
keadilan, menjauhi riba serta seluruh investasi dan produknya dilakukan secara etis
dan bertanggunggung dari sisi sosial.
Terlebih lagi keberadaan industri ini juga sarat dengan moralitas dan nilai-
nilai agama Islam, sehingga perkembangannya akan merupakan refleksi dari upaya
implementasi nilai-nilai tersebut ke dalam operasional perbankan syariah. Dengan
memahami bahwa industri ini membawa sekaligus dua dimensi nilai, yaitu nilai
profesional dalam dunia keuangan dan nilai kepatuhan atas prinsip-prinsip syariah,
maka cakupan stakeholder industri ini pun menjadi lebih luas.
Setelah berpikir secara rasional, saatnya kita kembali merujuk kepada Sang
Khalik lewat kalamnya,
Allah menawarkan system yang sangat stabil. Mengapa bisa stabil ? Jangan
heran, karena Allah sendiri yang membuat system syariah tersebut, yang sudah
mengetahui keadaan ciptaan-Nya, dimanapun dan di dimensi manapun mereka
berada. Yang sudah mengetahui masa depan, penggenggam dimensi waktu dan ruang,
termasuk didalamnya dimensi ekonomi.
Referensi : Banyak bo ………………….. : ) keep smile
Penulis
Muhammad Praditya Mas’ud
STEI SEBI
Akuntansi Syariah
Kelas 2008 C
085 88 23 73 850
Jl. Gadang Terusan no 36
Kelurahan Sungai Bambu
Kecamatan Tanjung Priok
14330