Вы находитесь на странице: 1из 4

Indonesia Masa 1949 - 1950

Terbentuknya Negara-Negara Boneka di Indonesia


Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah Indonesia terus melakukan tindakan-tindakan
untuk merebut kembali wilayah-wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia berhasil dipecah-pecah oleh
Belanda. Oleh karena itu, bangsa Indonesia berjuang untuk merebut kembali wilayah-wilayahnya
baik melalui perjuangan bersenjata maupun melalui jalan perundingan.

A. Negara-negara Boneka Bentukan Belanda


Negara boneka adalah negara yang secara resmi merdeka dan diakui kedaulatannya namun secara
de-facto berada di bawah kontrol negara lainnya. Negara boneka secara harfiah berarti negara di
mana pemerintahannya dapat disamakan seperti boneka yang dimainkan oleh pemerintah negara
lainnya sebagai dalang.
Untuk menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia, salah satu cara yang dilakukan oleh
Belanda adalah dengan membentuk negara-negara boneka. Tujuannya adalah untuk mengepung
kedudukan pemerintahan Republik Indonesia atau mempersempit wilayah kekuasaan Republik
Indonesia. Setiap negara bagian atau negara boneka yang diciptakan Belanda tersebut dipimpin
oleh seorang yang ditunjuk oleh Belanda. Melalui negara-negara boneka yang dibentuknya, Belanda
membentuk Pemerintahan Federal dengan Van Mook sebagai kepala pemerintahannya. Dalam
Konferensi Federal di Bandung pada tanggal 27 Mei 1948 lahirlah Badan Permusyawaratan Federal
(BFO). Di dalam BFO terhimpun negara-negara boneka ciptaan Belanda.
Berikut adalah negara-negara boneka ciptaan Belanda:
1. Negara Indonesia Timur
Berdiri : Desember 1946
Wilayah : Timur Selat Makasar dan Selat Bali
Pemimpin : Tjokorda Gede Raka Sukawati
2. Negara Sumatera Timur
Berdiri : 25 Desember 1945 (diresmikan pada tanggal 16 Februari 1947)
Wilayah : Kota Medan dan sekitarnya
Pemimpin : Dr. Mansur
3. Negara Sumatera Selatan
Berdiri : 30 Agustus 1948
Wilayah : Kota Palembang dan sekitarnya
Pemimpin : Abdul Malik
4. Negara Jawa Timur
Berdiri : 26 Nopember 1948
Wilayah : Kota Surabaya, Malang dan daerah-daerah sebelah timur hingga ke Banyuwangi
Pemimpin : R. T. Kusumonegoro
5. Negara Pasundan
Berdiri : 26 Februari 1948
Wilayah : Priangan, Jawa Barat dan sekitarnya
Pemimpin : R. A. A. Wiranata Kusumah
6. Negara Madura
Berdiri : 16 Januari 1948
Wilayah : Kota Madura dan sekitarnya
Pemimpin : Tjakraningrat
Selain negara-negara boneka yang diciptakan oleh Belanda, terdapat juga daerah-daerah yang
memiliki otonomi seperti Kalimantan Barat, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, Jawa
Tengah, Bangka, Belitung, dan Riau. Daerah-daerah tersebut dikepalai oleh Sultan Hamid II.
B. Perjanjian Roem-Royen
Latar belakang
Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan, Belanda tetap saja tidak mau mengakui
kelahiran negara indonesia. Dan Belanda pun membuat negara boneka yang bertujuan
mempersempit wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Negara boneka tersebut dipimpin oleh Van
Mook. Dan Belanda mengadakan konferensi pembentukan Badan Permusyawaratan Federal(BFO)
27 Mei 1948.
Dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Militer Belanda dengan
menyerang kota Yogyakarta dan menawan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat lainnya.
Namun sebelum itu Presiden mengirimkan radiogram kepada Mr. Syafrudin Prawiranegara yang
mengadakan perjalanan di Sumatera untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
(PDRI).
Dengan begitu Indonesia menunjukkan kegigihan mempertahankan wilayahnya dari segala agresi
Belanda. Akhirnya konflik bersenjata harus segera diakhiri dengan jalan diplomasi. Dan atas
inisiatif Komisi PBB untuk Indonesia, maka pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan di
Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, Anggota Komisi Amerika.

Hasil Perundingan
Perjanjian Roem Royen adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang
ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949, kemudian dibacakan kesanggupan kedua belah pihak
untuk melaksanakan resolusi dewan keamanan PBB tertanggal 28 januari 1949 dan
persetujuannya tanggal 23 Maret 1949. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi,
Mohammad Roem dan J. H. van Roijen.

Pernyataan Republik Indonesia yang dibacakan oleh Mr. Roem :


1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas Gerilya,
2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar,
3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta, dan
4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan
semua tawanan perang.

Pernyataan delegasi Belanda dibacakan oleh Dr. H.J. Van Royen :


1. Pemerintah Belanda setuju bahwa pemerintah Republik Indonesia harus bebas dan leluasa
melakukan kewajiban dalam satu daerah yang meliputi Karesidenan Yogyakarta,
2. Pemerintah Belanda membebaskan secara tak bersyarat pemimpin-pemimpin republic Indonesia
dan tahanan politik yang ditawan sejak tanggal 19 Desember 1948, dan
3. Pemerintah Belanda setuju bahwa Republik Indonesia akan menjadi bagian dari Republik
Indonesia Serikat. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag sesudah
pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Pada tanggal 22 Juni 1949 diselenggarakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, BFO
dan Belanda. Perundingan itu diawasi PBB yang dipimpin oleh Chritchley, diadakan dan
menghasilkan keputusan:
1. Kedaulatan akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian
Renville pada 1948,
2. Belanda dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela dan
persamaan hak, dan
3. Hindia Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.
C. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Suasana sidang Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik
Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2
November 1949.

Latar belakang
Usaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan.
Belanda mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Belanda dan Indonesia kemudian
mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat
perundingan Linggarjati, perjanjian Renville, perjanjian Roem-van Roijen, dan Konferensi Meja
Bundar.

Hasil konferensi
Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah:
1) Serahterima kedaulatan dari pemerintah kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat,
kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindia Belanda menjadi
daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara terpisah karena
perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2
menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serahterima, dan bahwa masalah ini
akan diselesaikan dalam waktu satu tahun,
2) Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarki Belanda sebagai kepala
negara,
3) Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat,
4) Keradjaan Nederland menjerahkan kedaulatan atas Indonesia jang sepenuhnja kepada Republik
Indonesia Serikat dengan tidak bersjarat lagi dan tidak dapat ditjabut, dan karena itu mengakui
Republik Indonesia Serikat sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat,
5) Republik Indonesia Serikat menerima kedaulatan itu atas dasar ketentuan-ketentuan pada
Konstitusinja; rantjangan konstitusi telah dipermaklumkan kepada Keradjaan Nederland,
6) Kedaulatan akan diserahkan selambat-lambatnja pada tanggal 30 Desember 1949, dan
7) Rantjangan Piagam Penjerahan Kedaulatan.

Peristiwa - peristiwa sekitar Konferensi Meja Bundar (KMB) :

* Terbentuknya Republik Indonesia Serikat

Pada tanggal 29 Oktober 1949 dapat ditandatangani Piagam Persetujuan Konstitusi RIS. Piagam
persetujuan konferensi RIS antara Republik Indonesia dengan BFO. Hasil keputusan KMB diajukan
kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Selanjutnya KNIP bersidang dari tanggal 6-14
Desember 1949 untuk membahas hasil-hasil itu. Pembahasan hasil KMB oleh pihak KNIP dilakukan
melalui pemungutan suara dengan KNIP menerima hasil KMB.

Salah satu keputusan KMB di Den Haag Belanda adalah Indonesia menjadi negara serikat dengan
nama Republik Indonesia serikat. Untuk menjadi RIS tersebut, KNIP dan DPR mengadakan sidang di
Jakarta. Sidang tersebut berhasil menyetujui naskah konstitusi untuk RIS yang dikenal sebagai UUD
RIS. Pada tanggal 16 Desember 1949 diadakan sidang pemilihan Presiden RIS di Gedung Kepatihan,
Yogyakarta oleh wakil dari enam belas negara bagian. Sidang itu dipimpin oleh Muh. Roem dan
anak Agung Gede Agung. pada tanggal 14 Desember 1949 para wakil pemerintah yang menjadi
bagian dari RIS. Pada tanggal 14 Desember 1949 diadakan pemilihan Presiden RIS dengan calon
tunggal Ir. Soekarno. Akhirnya, Ir. Soekarno terpilih sebagai presiden, kemudian dilantik dan
diambil sumpahnya pada tanggal 17 Desember 1949. Tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara
pelantikan Presiden RIS di Bangsal Sitinggil, Keraton Yogyakarta. Drs Moh. Hatta menjadi perdana
menteri yang akan memimpin kabinet RIS. Berdasarkan UUD RIS maka DPR RIS terdiri dari Dewan
Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Negara yang disebut senat. Kekuasaan pemerintahan
dipegang oleh perdana menteri. Presiden hanya mempunyai wewengang untuk mengesahkan hasil
keputusan cabinet yang dipimpinoleh perdana menteri.

Kembali Membentuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Sebagian besar negara bagian yang tergabung dalam RIS mendukung untuk terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), hanya dua orang saja yang mendukung sistem federal yaitu
Sultan Hamid II dan Anak Agung Gede Agung.
Pada tanggal 19 Mei 1950, diadakan persetujuan antara RIS dengan RI untuk mempersiapkan
prosedur pembentukkan negara kesatuan. Pihak RIS diwakili oleh Mohammad hatta dan pihak RI
diwakili oleh dr. Abdul Halim. Pertemuan tersebut sepakat untuk mendirikan NKRI. UUD NKRI
dirancang oleh panitia yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soepomo. UUD NKRI mengandung unsur UUD
1945 dan UUD RIS. Pada tanggal 14 Agustus 1950, rancangan UUD NKRI disetujui oleh parlemen
RIS serta KNIP.
Pada tanggal 15 Agustus 1950, Presiden Soekarno menandatangani Rancangan Undang-Undang
dasar NKRI menjadi UUD 1950. Pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS resmi dibubarkan dan dibentuk
NKRI dengan UUDS 1950 sebagai konstitusinya.

Keadaan Masyarakat

Pada masa ini keadaan masyarakat Indonesia masih belum teratur karena masih adanya gangguan
dari Belanda dalam hal kedaulatan. Perkonomian Indonesia juga belum stabil karena pembangunan
nasional pada saat itu masih sangat jauh dari kata baik. Masih banyaknya masyarakat miskin ,
karena masih terbawa keadaan pada masa penjajahan. Perkonomian pemerintah pusat juga belum
berjalan dengan baik , karena pada masa ini merupakan masa transisi system pemerintahan
Indonesia .

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.


bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri dari
negara-negara bagian (16 Negara bagian) yang masing masing negara bagian memiliki
kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.

Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.

Вам также может понравиться

  • Wajib Dilakukan Pertama Kali Bagi User Cisco Baru
    Wajib Dilakukan Pertama Kali Bagi User Cisco Baru
    Документ1 страница
    Wajib Dilakukan Pertama Kali Bagi User Cisco Baru
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Konfigurasi Dasar Juniper
    Konfigurasi Dasar Juniper
    Документ7 страниц
    Konfigurasi Dasar Juniper
    progzone
    Оценок пока нет
  • KELAS
    KELAS
    Документ21 страница
    KELAS
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Turorial Citrix
    Turorial Citrix
    Документ4 страницы
    Turorial Citrix
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Universitas Pelita Harapan 13 14februari2015
    Universitas Pelita Harapan 13 14februari2015
    Документ1 страница
    Universitas Pelita Harapan 13 14februari2015
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • 3d635b73-d65c-4f58-9dc9-8f01b96f2fe8
    3d635b73-d65c-4f58-9dc9-8f01b96f2fe8
    Документ2 страницы
    3d635b73-d65c-4f58-9dc9-8f01b96f2fe8
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Absensi Agustus
    Absensi Agustus
    Документ23 страницы
    Absensi Agustus
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Haskel
    Haskel
    Документ33 страницы
    Haskel
    Dwi Utomo
    Оценок пока нет
  • 4494 6599 1 PB
    4494 6599 1 PB
    Документ6 страниц
    4494 6599 1 PB
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Modul VB Advance COMPRESSED
    Modul VB Advance COMPRESSED
    Документ60 страниц
    Modul VB Advance COMPRESSED
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • E Book Cloud Computing Dan Strategi TI Modern1
    E Book Cloud Computing Dan Strategi TI Modern1
    Документ10 страниц
    E Book Cloud Computing Dan Strategi TI Modern1
    noereal
    Оценок пока нет
  • Makalah 2
    Makalah 2
    Документ4 страницы
    Makalah 2
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • E Book Bermain Dengan Infrastruktur Virtual VMware VSphere
    E Book Bermain Dengan Infrastruktur Virtual VMware VSphere
    Документ9 страниц
    E Book Bermain Dengan Infrastruktur Virtual VMware VSphere
    X Dimas Carella Teruna
    Оценок пока нет
  • Buku Pedoman Tugas Akhir BSI
    Buku Pedoman Tugas Akhir BSI
    Документ36 страниц
    Buku Pedoman Tugas Akhir BSI
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Baca
    Baca
    Документ1 страница
    Baca
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Lamaran Kerja
    Lamaran Kerja
    Документ1 страница
    Lamaran Kerja
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • KLJLKJLKJ
    KLJLKJLKJ
    Документ81 страница
    KLJLKJLKJ
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Tcp/Ip Networking: Bab Iii
    Tcp/Ip Networking: Bab Iii
    Документ10 страниц
    Tcp/Ip Networking: Bab Iii
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Cover Jaringan Skso
    Cover Jaringan Skso
    Документ3 страницы
    Cover Jaringan Skso
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • KLJLKJLKJ
    KLJLKJLKJ
    Документ81 страница
    KLJLKJLKJ
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Install As I
    Install As I
    Документ2 страницы
    Install As I
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Tutorial Proses Configuration Squid 3.x.x
    Tutorial Proses Configuration Squid 3.x.x
    Документ5 страниц
    Tutorial Proses Configuration Squid 3.x.x
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • KSK - Demodulasi Digital - ASK
    KSK - Demodulasi Digital - ASK
    Документ14 страниц
    KSK - Demodulasi Digital - ASK
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • CSCO
    CSCO
    Документ1 страница
    CSCO
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • OPTIMISING SQUID
    OPTIMISING SQUID
    Документ18 страниц
    OPTIMISING SQUID
    jayapermai
    Оценок пока нет
  • Lorem
    Lorem
    Документ1 страница
    Lorem
    van de bosch
    Оценок пока нет
  • Jabbbb
    Jabbbb
    Документ1 страница
    Jabbbb
    van de bosch
    Оценок пока нет