Вы находитесь на странице: 1из 2

Model, Teori, Hukum dan Prinsip

Ketika mempelajari fisika, kita selalu menggunakan istilah-istilah ini. Kata “model” yang digunakan
dalam fisika berbeda pengertiannya dengan kata “model” yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti “model iklan” atau “foto model”. Mungkin hingga saat ini anda juga masih kebingungan atau
bahkan tidak mengetahui pengertian model, teori dan hukum dari sudut pandang ilmu fisika.

Model

Ketika fisikawan ingin memahami suatu fenomena tertentu, mereka selalu menggunakan model. Dalam
fisika, model adalah suatu analogi alias perbandingan mengenai suatu hal dengan sesuatu yang sudah
kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, model juga merupakan sebuah bentuk sederhana
dari suatu sistem yang sulit untuk dianalisis secara keseluruhan. Para fisikawan selalu menggunakan
perbandingan mengenai suatu hal atau fenomena yang rumit tersebut dengan sesuatu yang kita kenal
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya model gelombang cahaya. Dalam kenyataannya cahaya
bersifat sebagai gelombang dan hal ini telah dibuktikan melalui eksperimen di laboratorium. Walaupun
demikian, cahaya yang kita lihat langsung dengan mata tidak menunjukkan bentuk sebagai gelombang.
Untuk mengatasi hal ini, para fisikawan menggunakan analogi alias perbandingan gelombang cahaya
dengan gelombang air, karena kita sudah mengetahui dan sering melihat gelombang air. Jadi kita bisa
membayangkan bahwa cahaya seolah-olah terbuat dari gelombang-gelombang, karena dalam berbagai
eksperimen di laboratorium para fisikawan mengamati bahwa cahaya juga berprilaku sebagai
gelombang.
Selain contoh model gelombang cahaya, ada juga contoh lain yaitu model partikel. Misalnya kita
menganalisis bola yang melakukan gerak parabola di udara. Dalam kenyataannya, bola tersebut tidak
benar-benar bulat, tetapi ada lapisan-lapisan di kulitnya (anda dapat mengamati bola sepak). Ketika
bergerak di udara, gerakan bola tersebut dihambat oleh gesekan udara dan dipengaruhi oleh tiupan
angin. Berat bola juga selalu berubah-ubah, sesuai dengan ketinggiannya dari permukaan bumi dan
bumi juga sedang berotasi. Apabila kita memasukan semua hal itu dalam perhitungan maka akan
menjadi persoalan yang sangat rumit. Oleh karena itu kita menganggap bola sebagai obyek atau
partikel, di mana gerakannya seolah-olah dalam ruang hampa (gesekan udara diabaikan), beratnya
dianggap tetap alias tidak berubah, dan rotasi bumi juga kita abaikan. Sekarang kita dengan mudah
menganalisis gerakan bola menggunakan model ini. Walaupun banyak hal diabaikan dalam model di
atas, tidak berarti kita juga mengabaikan semua hal yang mempengaruhi gerakan bola. Dalam
menganalisis gerak parabola yang dilaukan bola, kita tidak bisa mengabaikan gravitasi yang membuat
gerakan bola berbentuk parabola. jadi intinya, model yang kita pilih harus difokuskan aspek penting
yang ingin kita analisis. Model yang baru dijelaskan secara panjang lebar ini dikenal dengan julukan
model ideal. Tujuan adanya model adalah memberikan kita gambaran atau pendekatan.

Teori

Apakah teori itu ? jika anda pernah mendengar nama Albert Einstein maka anda mungkin mengetahui
salah satu teorinya yang luar biasa, yakni teori relativitas khusus. Mengapa disebut teori, bukan model
? apakah perbedaan antara teori dengan model ?
Model relatif lebih sederhana dan mempunyai kesamaaan struktur dengan fenomena yang dipelajari,
sedangkan teori lebih luas, lebih mendetail dan memberikan ramalan yang dapat diuji dan sering hasil
pengujian memiliki ketepatan yang tinggi. Terkadang karena sebuah model dikembangkan dan
mempunyai cakupan fenomena yang lebih luas maka dapat disebut sebagai teori. Contohnya dalah teori
gelombang cahaya dan teori atom.

1
Hukum

Bagaimanakah dengan hukum, misalnya Hukum I Newton ?


Hukum merupakan pernyataan yang singkat tapi bersifat umum dalam menjelaskan perilaku alam.
Terkadang pernyataan itu membentuk suatu persamaan atau hubungan, misalnya Hukum II Newton.
Suatu pernyataan disebut hukum jika secara eksperimental berlaku secara luas. Hukum-hukum ilmiah
bersifat deskriptif; menjelsakan bagaimana alam berprilaku, tidak menjelsakan bagaimana alam harus
berprilaku. Berbeda dengan hukum politik yang preskriptif, di mana menjelaskan bagaimana manusia
harus beprilaku. Suatu pernyataan disebut hukum jika validitasnya telah teruji secara luas. Walaupun
demikian, jika terdapat informasi-informasi baru yang muncul maka hukum-hukum tertentu harus
disesuaikan, bahkan harus dilenyapkan.

Prinsip

Jika hukum mempunyai cakupan yang luas, maka prinsip mempunyai cakupan yang terbatas, misalnya
prinsip Archimedes atau prinsip Pascal. Prinsip dan hukum memiliki kemiripan, hanya pernyataan
sebuah prinsip kurang umum, sedangkan pernyataan yang dikategorikan ke dalam hukum memiliki
cakupan yang luas.

Referensi

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga
Lohat A.S.,www.gurumuda.com, diakses 11 November 2010

========================================================================
Eko Setyadi K, lahir di Purworejo, 10 November. Merupakan salah satu staf pengajar di
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Purworejo, pernah
menjadi staf pengajar di Akademi Keperawatan Pemkab Purworejo (2004-2010),
menjadi Guru Fisika di SMP Muhammadiyah Gombong (2002-2005), juga sebagai staf
pengajar di SMA Muhammadiyah Gombong. Beberapa publikasi ilmiah pernah disajikan
pada Seminar Nasional.

Вам также может понравиться