Вы находитесь на странице: 1из 18
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYALANTAI 12 sid 17 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT NOMOR HK. H/IP/18/o9PC «10 TENTANG PEDOMAN PENCETAKAN, PENGISIAN DAN PELAPORAN BLANKO SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Passi 12 Peraturan Menten Pettuoungan Nomor KM 1 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penertan Surat Persetuluan Berlayar (Por Clearance) maka peru dtetapkan Keputusan Drektur Jenderal Perhubungan Laut tentang Poseran Pencetakan, Pengisian, dan Pelaporan Slarko Surat Persetujusn Beriayar; Mengingat_ 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang _Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2005 Nomor o4, Tambahan Lembaran Negara Repubtk Indonesia Nomar 4243), PPeraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara Republik indonesia: Tahun 2002 Nomor So, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indanesia Nomor 4227), 3. Peraturan Pemeriniah Nomot 61 Tahun 2008 tentang 7 Kepelabunanan (Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 2003 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 5070), 4. Peraturan Monteri Perhubungan Nomor KM, 43 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Keje Departemen Pernubungen sebagsimana {elah diubah terehir dengan Peraturan Menten Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 2008; 5. Peraturan Menteri Pethubungan Nomor KM 1 Tahun 2010 tenteng Tata Cara Fenerbitan Surat Persetuan Berlayar (Port Clearance; /MEMUTUSKAN, SR Aadeat don Byes Beret idaary Tecptoye Kestnden Bey” Menetapkan MEMUTUSKAN KEPUTUSAN OIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG. PEDOMAN 'PENCETAKAN, ‘PENGISIAN DAN PELAPORAN BLANKO SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR. BABI KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan, 1. Penerotan Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance) adalah suatu proses pengawasan yang cliakuken oleh Syahbandar ferhadap kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabunan untuk rmemastkan bahwa kapal, awak Kapal den muatannya secara {ekris administra telah rhemenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan marti. 2. Surat Persetyjuan Berlayar (Port Clearance) adalah dokumen negara yang dikeluarkan’ oleh Syehbandar kepada setiap kapal yang akan” berlayar meringgalkan pelabuhan setelan kapal amen persyaratan kelatautan Kapal dan kewajban linnya, 4. Syahbandar adalah pejabat pemerntah di pelabuhan yang siangkat leh Mente dan memiki Kewenangan teringgi untuk merjalankan ‘dan_melakukan pengawasan tethadap dipenuhinya ketentuan petauran perundang-undangan unt mean Kesdlamatan dan ceamanan pelayaran. 4 Blanko Suret Persetujuan Becayar adalah lembar Surat Persetuluan Berlayar (Port Clearance) yang dicetak dengan bentuk ‘dan format seta il Surat Persetujian Berlayar 5. Nomor Registrasi Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance) ‘adalah nomor yang dtiliskan olen Syahbendar pada Surat Perseluluan Beriayar yang dikeluarkan berdasarkan jumlah Surat Persetyluan Berlayar yang telah dterbikan kepada jenis dan ‘ukuran kapal tertentu 8, Nomor Penertitan Surat Persotyluan Beriayar (Port Clearance) adalsh nomor yang diulskan olen Syahbandar pada Surat Perselyuan Berlayar (Port Clearance) yang dkeluarkan berdasarkan umiah Suret Persetuuan Berlayar yang telah siterbitkan kepada semua kapal 7. Kode Penostaken Surat Persetujvan Berlayar (Port Clearance) adalah kode rahasia yang dicetak tetap pada Surat Persetujuan Bertayar 8, Direktur Jonderal adalah Direktur Jenderal Pernubungan Laut BAB I. o o ) @ 0 @ pas PENCETAKAN BLANKO SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR, Pasal2 Untuk menjamin ketersedigan Surat Persetujuan Bertayar (Port Clearance), Direktur Jenderal melaksanakan pencelakan blanko Surat Pereotujuan Berlayar, Kewenangan pencetakan blanko sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dapat dlakukan oleh Kepala Syahbandar ‘alas Persetyjuan Direktur Jendera Untuk mendapatkan persetyuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Syahbandar wajb mengajukan surat permononan kepada Direktur Jenceral dengan melampitkan jumlah kunjungan kapal, jumlah blanko Surat Persetujuan Berlayar yang telah dikeluarkan dan yang akan dicatak Pasal 3 ‘lank Surat Perselujuan Betlayar sebagalmana dimaksud dalam PPasal 2, wa dietak dalam rangkap 2 (tiga) menggunakan kertas berwamna berukuran A-4 dengan susunan: 4. lembar pertama menggunakan kertas berwarna puth; » lembar kedua menggunakan kertas berwama mera ©. lembarkeliga menggunakan kerlas berwarna kung. Jenis kertas blanko Surat Persetyluan Berlayar sebagaimana simeksud pada ayat (1) terbuat dart kertas karbon yang tembus cetak yang dlengkapi dengan latar belakang tulsan colak permanen "DUPL’ pada seluruh bagian kertas, Pasal 4 Dalam melakukan pencetakan blanko Surat Persetujuan Belayar ‘sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kepala Syahbandar wajid ‘mengikuti bentuk, format dan isi sebagammana tercantum dalam Lampiran | Keputusan In |si blanko Surat Persetyjuan Berlayar sebagaimana dimaksud ada ayat (1) cicetak sesvai dengan bentuk, ukuran dan format penulisan sebagaimanatevcantum dalam Lampiran Il Keputusan ii BAB I, BAB PENGISIAN BLANKO SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR 15 (1) Setiap penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance), Kepala Syanbandar wajb melakukan pengisian blanko Surat Persetujuan Beriayar bordaserkan hasil pemeriksaan administratit dan tokris Kelakiautan kapal (2) Pengisin bianko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dliakuken dengan menggunakan mesin ket atau Komputer yang molipat pangisian pada 2. kolom namer registra . kolom namer penerbitan © kolom data kapal 4. kolom data pemberangkatan kapal; dan @. kolom Syahbander (@)_ Tata cara pengisian kolom sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Gilakucan sesuai dengan contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il Keputusan in BaBiv PENCATATAN DAN PELAPORAN ‘SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR (PORT CLEARANCE) Pasal 6 (1) Setisp Surat Persetujuan Bertayar (Port Clearance) yang dkeluarkan oleh Kepala Syahbandar, wajia dicatat dalam bul pengeluaran Surat Persetujuan Beaver (2) Solain pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala ‘Syahbandar wajfo menyimpan lombar Surat Pereetujuan Beriayar ‘ama kuning untuk diberkas bereama dokumen pendukung ‘surat permohonan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar yang sisampaikan oleh pemlik/agen kapal ». warta kedatangan dan keberangkatan kapal yang dibuat oleh Nakhoda & dokumen muatan; 4. hasil pemerksaan adminstratif dan teknis kelaklautan kapat dan ._bukt persetuluan (clearance) dad instansi Bea Cukal Imigrsi, Karantina dan Pelabuhan, (3) Berkas Surat Persetujuan Berlayar sebagalmana dimaksud pada ‘ayat (2), wali disimpan paling singkat 30 (ga puluh) bulan serta hharus’ dapat citunjukkan setiap saat apabla diperukan oleh pejabat berwenang. Pas 18) poanun aan dec este Pe ee Se Soe eer Exhuturoe: err ema seer eattencen ta srs Soke nda Dktora Jondera Per cee roca! (4) Tata care pengelvaran Surat Persetujuan Berlayar sebagaimana dimaisud pada ayat (1) wajb diakukan dengan menggunaken format sebagalmana tereantum dalam Lampian IV keputusan i Pasal7 (1) Setiap Surat Persetuuan Berlayar yang dikoluarkan oleh Kopala Syahbandar, aj dilaporkan -setian’ bulan kepada Direktur Jlenderal dangan tembusan Dvektur Kesatuan Penjagaan Laut ‘an Paral paling lambat setiap tanggal 10 (sepuluh) bulan berkuinya (@) Tata cara pelaporan pengeluaran Surat Persetujuan Berlayar sebageimana dmaksuc pada ayal (1) wajb dakukan dengan ‘menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Keputusan int paBV KETENTUAN PENUTUP Pasa Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai_melaksanakan engawasan terhadap pelaksanaan Keputusan in Pasal 9 ‘Keputusan ini muiai beriaku pada tanggal dtetapkan, Oitetapkan di JAKARTA Padatengaal__ Jo met 20! {OERAL PERHUBUNGAN LAUT LLampiran | Kepatusan Dijon Hubla Nomor sunita 8 097-10 Mal 2a, No Regist loo ae su 10.0000001 REPUBLIK INDONESIA SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR, PORT CLEARANCE as apa Tannese Kater. ars Panta | alas et eta eek do Pa aga Eloanan ton. Reaae Cam SeeefBote June koe ene NR Ne Ee eevee “oral ieitan Php beet SYAHBANDAR a Sanson ante Lamia It Keputusan Dijen Huble IPL «0 Tanggal: 10 rei" 2010 Bentuk, Ukuran dan Format Penulisan Isi Blanko Surat Persetujuan Berlayar A. Format Perulsan si Slanko Surat Perselujuan Berlayar 4. Isiblanke Surat Persetuuan Berlayar tern dar 1. Nomor Registrasi Kode Pencetakan ‘ LambangiLogo GARUDA dan kalimat "REPUBLIK INDONESIA" 4, Kalimat SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR’ €. Nomor penerbitan Surat Persetuuan Berlayar 1 Kalimat *Berdasarkan UU No.1? Tahun 2008 Pasal 219 ayat 1" @ sian mengenai data kapal yang tercr alas : Nama Kapel, Tonnase Kotor, Bendera kebangsaan, Nakhoda, Nomor IMO dan Nama Panggilan fh, Kalimat “Sesuai dengan Surat Pernyataan Keberangkatan Kagal yang dlbuat oleh Naktoda Kapal,tetanggal... PURUL... WS" |. Katimat “Bahwa kapal telah memenuhi selurun Ketentuan pada Pasal 219 (3) UU No 17 Tahun 2008" J. Kalimat “Dengan ini kapaltersebut datas dsetyjul untuk” ‘k Isian mengenal data pelabuian pemberangkatan kapal dan penerbitan Surat Persetuluan Berlayar yang teri alas: Bertolak dar, Pada tanggal/jam, Pelabuhan {ujuan, Jumlah awak kapal, Dengan Muatan, Tempat Oiterbitkan, Pada tanggal dan Jam |. Tanda tangan SYAHBANDAR m.Kata “Permatian” 2. Nomor Registasi ‘a. Penulisan Nomor registrasi pada blanko Surat Persetuiuan Berlayar sicetak Permanen pada Kin atas dengan menggunakan huruf Atal Narrow ukuren 14, ‘dengan conton penulsan sebagal Berkut No. Registrasi bb Penuitsan Nomor tegistrasi, wajib dikut dengan kolom isian sobanyak 4 (empat) kelom yang dipssankan dengan garis ming dan masing-masing Kolom dapat ‘memuat paling sesikt 4 (erpat) huru? atau angka, dengan conton penulison sebagai bert No, Registrasi 2000/2000 / 200 001 18. Kode. 3. Kode Pencetakan 1, Kode Percetakan pada blarko Surat Perselujuan Berlayar merupakan kode Pelabunan yang diestak permanen pada kanan alae dengan mengyunakan {gabungan huruf dan angka Arial Narrow ukuran “4 berdasarkan homer urut dan Kelas Pelabunan sebagaimana dtetapkan dalam Kepulusan Mentor Perhubungan Nomor : KM. 62 ‘Tanun 2002 tentang Orgenisasi dan Tata Kerja Kantor ‘Administrator Pelabuhan sebagaimana telah dubah terakhir dengan Peraturan Menteri Pernubungan KM. 9 Tahun 2008 dan Keputusan Mentert Pechubungan i, 63 Tehun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuan, sepert ccontoh penulisan berkut 1) BUI merupakan kode pencetakan untuk Kantor Adpel Utama Belawan dengan uraian B kode huruf Kantor Adpel pada Propinsi Sumatera Utara sebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM, 62 Tahun 2002. ~ Ukode Kelas Petabunan untuk Kantor Adgel Kelas Utama = 1 kode nomor urut pelabunan Belawan pada Propinsi Sumatera Utara sebagaimena tertera dalam Keputusan Menten Perhubungan. Nomor KM. 62 Tanun 2002, 2) 853 merupakan kode pencetakan untuk Kantor Adpel Kelas V Tanjung Balai Asahan = B kode huref Kantor Adpel pada Propinsi Sumatera Utara sebagaimana tertera dalam Keputusan Merter| Perhubungan Nomor : KM. 62 Tahun 2002, = Skode Kelas Pelabuhan, 3 kode nomor urut pelabuhan Tanjung Balai Asahan pada Propins! Sumatera Utara sebagaimana tertera dalam Keputusan Mentor! Pethubungan Nomor: KM. 62 Tahun 2002, 9) 58 merupakan kode pencetakan untuk Kantor Pelabuhan Kelas V Lahewa Nias = b kode huruf Kanpel_pada Propinsi Sumatera Utara eebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Prhubungan Nomor: KM, 62 Tahun 2002 = Skode Kelas Pelabunan, ~ 3 kode nomor urut pelabuhan Lahewa pada Propinsi Sumatera Utara Sebagaimara tertera dalam —Kepulusan Menteri Pertubungan Nomor KM. 63 Tahun 2002, , Huruf dan angka pada setiap lembar bank Surat Persetyluan Berlayar waj sik dengan angka 6 (enam) digit yang dfcetak permanen mula) dart angka (000001 sampal dengan 999699 sepert contoh penuiisan berkut 1) BU-000001 merupakan nomor urut blanko Surat Persetujvan Berayar lombar ket (eatu) 2) BU1-000123 merupakan nomor urut blanko Surat Persetyjuan Berlayar lembar ke-123 (seratus dua puluh tga) 3) BU1-999876 merupaken nomor urut blangko Surat Persetyjuan Berlayar Jembar ke.999876 (Sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh puluh ena) 14) Lambang/Logo GARUDA. 4. Lembang/Logo GARUDA 2 Lambangllogo GARUDA pada blanko Surat Persetujuan Berlayar merupakan gambar GARUDA berwama kuning yang dicetak permanen pada bagian tengah dari Blangko dengan ukuran diameter sebesar 3,5 centimeter », Pada bagian bawah dar lambanglogo GARUDA, wad dill kalimat *REPUBLIK. INDONESIA" yang dicetak permanen dengan menggunkan huruf Ava! ukuran 16 yang itebalkan Pada baglan bawah dari kalimat “REPUBLIK INDONESIA" wal dikutl kalmat terjemanan bahasa Inggtis yang dlcetak permanen dengan menggunakan huruf Bodoni MT ukuran 12 yang dimiingkan, seperti contoh penuilsan berikut “THE REPUBLIC OF INDONESIA” 5. Kalimat “SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR™ 2. Kelimat “SURAT PERSETUJUAN BERLAYARY, dietak permanen i bawah kalimat “THE REPUBLIC OF INDONESIA” dengan menggunakan huruf Arial ukuran 16 yang itebalkan », Pada bagian bawah kalimat “SURAT PERSETWJUAN BERLAYAR’, wal dikut kealimatterjemahan bahasa Inggris yang dicetak permanen dengan menggunakan hhurut Bodon! MT ukuran 12 yang dtebakan dengan tulsan ming, seperti contoh penulsan berkut "PORT CLEARANCE” 6. Nemer Penerbitan ‘2 Nomor penerbitan pada blarko Surat Persetujuan Berlayar_dicetak permanen oi Dawah kalimat “PORT CLEARANCE” dengan menggunakan huruf Aria! Narrow Lkuran 10, sepert contoh penulisan berkut No: .Tullsan No: wali clikut! dengan Kolom isian sebanyak 4 (empat) kolom yang dlpisahkan garis ming, sepert contoh penulsan berkut Nori tt & Masing-masing kolom Islan tersebut, haus dapat memuat tuisan paling sedikt 6 (enam )huruf atau angka, dengan contoh penuitsan bert No. eoo0dhooeanxhocododoocoad 7. Kalimat “Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 Pasal 219 ayat (1)" 2. Kalimat “Berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 Pasal 219 ayat (1)" pada blanko Surat Persetuluan Berlayar, dicetak permanen dengan menggunakan huruf Arial Narrow uxuran 10 dan ditempakan dbawah nomor penerbtan Surat Pereetujuan Berlayar », Pada baglan bawah kallmat ‘Berdatarkan UU No, 17 Tahun 2008 Pasal 219 ayat (¢)" wal dikut kalmat tejemahan dalam bahasa Inggds yang dicatak permanen ‘dengan menggunakan huruf Bodoni MT ukuran 9 yang dliebalkan dengan tulisan miring, sepert contoh penuiisan sebagai bert “Issued under The Shipping Act No.17, 2008 Article 219 (4)" 18. Data 8. Data Kapal ‘8. Kolom isian data kepal pad blanko Sural Persetujuan Berlayar_merupakan kolom ‘sian yang terdni dar 4 (empal) bars kolom isian yang dicetak permanen dibawah kalimat “Berdasarkan UU No.1? Tabun 2008 Pasal 210 ayat (1)", dengan ‘menggunakan huruf Arial Narrow ukuran 12 dengan contoh penulsan sebagai berikut ». Pada bagian bawah dari masing-masing kolom isian tersebut likuli kalimat teemanan dalam bahasa Inggris dengan menggunakan huruf Bodoni MT ukuran ‘V1 dengan tulsan mizing sebagai berkut ‘Nama Kapalem=—~ “Tonnase Kotor ‘Ship Name Gross Tonnage Bendera Kebangsaan——————-—-—-__—_Nakhoda-— ‘Nationality Flag Master Nama panggilan Cal Sign 9. Kalimat "Sesuai dengan Surat Pernyataan Keberangkatan Kapal yang cibuat oleh Naktoda Kapaltertanggal... Put... WS" 1. Kalimat "Sesuai dengan Surat Pemystaan Keberangkatan Kapal yang

Вам также может понравиться