Вы находитесь на странице: 1из 8

c 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


 
  
Langsung ke: navigasi, cari

Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik mengandung (secara alternatif, menyimpan)
sejumlah  ; berapa tepatnya ditentukan dengan mengambil jumlah dari sejumlah persamaan
khusus, masing-masing didesain untuk mengukur energi yang disimpan secara khusus. Secara
umum, adanya energi diketahui oleh pengamat setiap ada pergantian sifat objek atau sistem.
Tidak ada cara seragam untuk memperlihatkan energi;

 
[sembunyikan]

˜Y Ô Satuan
Y Ô.Ô SI dan satuan berhubungan
˜Y  Transfer energi
Y .Ô Kerja
˜Y 0 Jenis energi
Y 0.Ô Energi kinetik
Y 0. Energi potensial
Y 0.0 Energi internal
˜Y ^ Lihat pula
Y ^.Ô Energi dalam ilmu alam
Y ^. Penggunaan energi oleh manusia
Y ^.0 Topik utama
Y ^.^ Artikel lainnya
˜Y £ Bacaan lebih lanjut
˜Y º Pranala luar

ï    
ï        

Satuan SI untuk energi dan kerja adalah joule (J), dinamakan untuk menghormati James Prescott
Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar
Ô joule sama dengan Ô newton-meter dan, dalam istilah satuan dasar SI, Ô J sama dengan
Ô kg m sí.
ï     
ï   

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kerja mekanik

  didefinisikan sebagai "batas integral" gaya F sejauh s:

Persamaan di atas mengatakan bahwa kerja () sama dengan integral dari dot product gaya ( )
di sebuah benda dan infinitesimal posisi benda ( ).

ï      
ï   c    

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi kinetik

Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda.

Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kinetik (c ) sam dengan integral dari dot product
velocity ( ) sebuah benda dan infinitesimal momentum benda ( ).

ï   c   

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi potensial

Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari sebuah sistem dikarenakan
gerakannya, atau gerakan internal dari partikelnya, energi potensial dari sebuah sistem adalah
energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan interaksi
mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu sama lain secara otomatis
membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat timbul
dari interaksi elektrostatik (lihat hukum Coulomb), atau gravitasi.

ï   c   

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi internal


c   adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan energi
potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam
molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat dihitung dalam
sebuah sistem.

ï    
Di dalam ilmu fisika,  atau   adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda
bermassa mengalami percepatan.[Ô]. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran
vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan
N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat
sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.

Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan
laju perubahan momentum yang dialaminya.[]

Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika, meskipun ada kecenderungan untuk
memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum, energi dan
tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat mengukur gaya secara langsung. Tetapi, kalau
sesuatu mengatakan seseorang mengukur gaya, sedikit berpikir akan membuat seseorang
menyadari bahwa apa yang diukur sebenarnya adalah tekanan (atau mungkin kemiringannya).
"Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya, sebenarnya adalah sel syaraf
tekanan Anda yang mendapat perubahan tekanan. Ukuran neraca pegas mengukur ketegangan
pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya, dll. Dalam bahasa sehari-hari gaya dikaitkan dengan
dorongan atau tarikan, mungkin dikerahkan oleh otot-otot kita. Di fisika, kita memerlukan
definisi yang lebih presisi. Kita mendefinisikan gaya di sini dalam hubungannya dengan
percepatan yang dialami benda standar yang diberikan ketika ditempatkan di lingkungan sesuai.
Sebagai benda standar kita menggunakan (atau agaknya membayangkan bahwa kita
menggunakannya!) silinder platinum yang disimpan di International Bureau of Weights and
Measures dekat Paris dan disebut kilogram standar. Di fisika, gaya adalah aksi atau agen yang
menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat. Hal ini mungkin dialami sebagai angkatan,
dorongan atau tarikan. Percepatan benda sebanding dengan penjumlahan vektor seluruh gaya
yang beraksi padanya (dikenal sebagai gaya netto atau gaya resultan). Dalam benda yang
diperluas, gaya mungkin juga menyebabkan rotasi, deformasi atau kenaikan tekanan terhadap
benda. Efek rotasi ditentukan oleh torka, sementara deformasi dan tekanan ditentukan oleh stres
yang diciptakan oleh gaya. Gaya netto secara matematis sama dengan laju perubahan momentum
benda dimana gaya beraksi. Karena momentum adalah kuantitas vektor (memiliki besar dan
arah), gaya adalah juga kuantitas vektor. Konsep gaya telah membentuk bagian dari statika dan
dinamika sejak zaman kuno. Kontribusi kuno terhadap statika berpuncak dalam pekerjaan
Archimedes di abad ke tiga sebelum Masehi, yang masih membentuk bagian fisika modern.
Sebaliknya, dinamika Aristoteles disatukan kesalahpahaman intuisi peranan gaya yang akhirnya
dikoreksi dalam abad ke Ô , berpuncak dalam pekerjaan Isaac Newton. Menurut perkembangan
mekanika kuantum, sekarang dipahami bahwa partikel saling mempengaruhi satu sama lain
melalui interaksi fundamental, menjadikan gaya sebagai konsep yang berguna hanya pada
konsep makroskopik. Hanya empat interaksi fundamental yang dikenal: kuat, elektromagnetik,
lemah (digabung menjadi satu interaksi elektrolemah pada tahun Ô -an), dan gravitasi (dalam
urutan penurunan kuat interaksi).

 
[sembunyikan]

˜Y Ô Sejarah
˜Y  Jenis-jenis Gaya
˜Y 0 Definisi Kuantitatif
˜Y ^ Gaya dalam Relativitas Khusus
˜Y £ Gaya dan Potensial
˜Y º Gaya konservatif
˜Y Gaya non konservatif
˜Y ½ Satuan Ukuran
˜Y  Referensi

ï   
Π
 
 
  
    
    
  
  

    


 
    

  
   Π

 

 

 
  
 

      

   

    
       
  
 
 

 

  

Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari-hari bagaimana objek bergerak (misal
kuda dan pedati), memiliki kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil, semisal
penerbangan panah. Beberapa teori telah dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan
akhir bahwa objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh
pekerjaan Galileo. Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam keduanya
digelindingkan pada suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada
awal abad Ô . Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi yang mana tak gayut
massanya dan berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka jika tidak
dipengaruhi oleh gaya - biasanya gesekan. Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara tegas
untuk pertama kalinya, bahwa secara umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan
(turunan waktu) dari momentum. Secara esensi, ia memberi definisi matematika pertama kali dan
hanya definisi matematika dari kuantitas gaya itu sendiri - sebagai turunan waktu momentum: F
= dp/dt. Pada tahun Ô ½^ Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat terbalik interaksi antara
muatan listrik menggunakan keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental
kedua. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke . Dengan
pengembangan teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa ³gaya´ adalah konsep
berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum ^ dalam relativitas dan
momentum partikel virtual dalam elektrodinamika kuantum). Dengan demikian sekarang ini
dikenal gaya fundamental adalah lebih akurat disebut ³interaksi fundamental´.

ï       


Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka seluruhnya berbasis
pada empat gaya fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah hanya beraksi pada jarak
yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk ³mengikat´ nukleon tertentu dan menyusun
nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya gravitasi beraksi antara
massa. Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk kecenderungan atom untuk tak
³bertumpang tindih´ satu sama lain, dan adalah jadinya bertanggung jawab untuk ³kekakuan´
materi, namun hal ini juga bergantung pada gaya elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap
atom. Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan
adalah perwujudan gaya elektromagnetik yang beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan
prinsip perkecualian Pauli, yang tidak memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama
lain. Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya
elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk
mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang
muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka acuan. Pandangan mekanika kuantum
modern dari tiga gaya fundamental pertama (seluruhnya kecuali gravitasi) adalah bahwa partikel
materi (fermion) tidak secara langsung berinteraksi dengan satu sama lain namun agaknya
dengan mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini adalah apa yang kita sebut
interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi elektromagnetik). Dalam
relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya. Melainkan, objek yang bergerak
secara bebas dalam medan gravitasi secara sederhana mengalami gerak inersia sepanjang garis
lurus dalam ruang-waktu melengkung - didefinisikan sebagai lintasan ruang-waktu terpendek
antara dua titik ruang-waktu. Garis lurus ini dalam ruang-waktu dipandang sebagai garis
lengkung dalam ruang, dan disebut lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola basket yang
dilempar dari landasan bergerak dalam bentuk parabola sebagaimana ia dalam medan gravitasi
serba sama. Lintasan ruang-waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir
garis lurus, sedikit melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya).
Turunan waktu perubahan momentum dari benda adalah apa yang kita labeli sebagai ³gaya
gravitasi´. Contoh:

˜Y Îbjek berat dalam keadaan jatuh bebas. Perubahan momentumnya sebagaimana

dp/dt = mdv/dt = ma =mg (jika massa m konstan), jadi kita sebut kuantitas mg ³gaya gravitasi´
yang beraksi pada objek. Hal ini adalah definisi berat (W = mg) objek.
˜Y Îbjek berat di atas meja ditarik ke bawah menuju lantai oleh gaya gravitasi (yakni
beratnya). Pada waktu yang sama, meja menahan gaya ke bawah dengan gaya ke atas
yang sama (disebut gaya normal), menghasilkan gaya netto nol, dan tak ada percepatan.
(Jika objek adalah orang, ia sesungguhnya merasa aksi gaya normal terhadapnya dari
bawah.)
˜Y Îbjek berat di atas meja dengan lembut didorong dalam arah menyamping oleh jari-jari.
˜Y Akan tetapi, ia tidak pindah karena gaya dari jari-jari tangan pada objek sekarang dilawan
oleh gaya baru gesekan statis, dibangkitkan antara objek dan permukaan meja.
˜Y Gaya baru terbangkitkan ini secara pasti menyeimbangkan gaya yang dikerahkan pada
objek oleh jari, dan lagi tak ada percepatan yang terjadi.
˜Y Gesekan statis meningkat atau menurun secara otomatis. Jika gaya dari jari-jari dinaikkan
(hingga suatu titik), gaya samping yang berlawanan dari gesekan statis meningkat secara
pasti menuju titik dari posisi sempurna.
˜Y Îbjek berat di atas meja didorong dengan jari cukup keras sehingga gesekan statis tak
dapat membangkitkan gaya yang cukup untuk menandingi gaya yang dikerahkan oleh
jari, dan objek mulai terdorong melintasi permukaan meja. Jika jari dipindah dengan
kecepatan konstan, ini perlu untuk menerapkan gaya yang secara pasti membatalkan gaya
gesek kinetik dari permukaan meja dan kemudian objek berpindah dengan kecepatan
konstan yang sama. Kecepatan adalah konstan hanya karena gaya dari jari dan gesekan
kinetik saling menghilangkan satu sama lain. Tanpa gesekan, objek terus-menerus
bergerak dipercepat sebagai respon terhadap gaya konstan.
˜Y Îbjek berat mencapai tepi meja dan jatuh. Sekarang objek, yang dikenai gaya konstan
dari beratnya, namun dibebaskan dari gaya normal dan gaya gesek dari meja,
memperoleh dalam kecepatannya dalam arah sebanding dengan waktu jatuh, dan jadinya
(sebelum ia mencapai kecepatan dimana gaya tahanan udara menjadi signifikan
dibandingkan dengan gaya gravitasi) laju perolehan momentum dan kecepatannya adalah
konstan. Fakta ini pertama kali ditemukan oleh Galileo.
˜Y Îbjek berat suspended pada timbangan. Karena objek tidak bergerak (sehingga turunan
waktu dari momentumnya adalah nol) maka selama percepatan jatuh bebas g ia harus
mengalami percepatan yang diarahkan sama dan berlawanan a = -g dikarenakan aksi
pegas.
˜Y Percepatan ini dikalikan dengan massa objek adalah apa yang kita labeli sebagai ³gaya
reaksi pegas´ yang mana secara nyata sama dan berlawanan dengan berat objek mg.
˜Y Mengetahui massa (katakanlah, Ô kg) dan percepatan jatuh bebas (katakanlah, ,½
meter/detik) kita dapat menentukan timbangan dengan tanda ³,½ N´. Pasang beragam
massa ( kg, 0 kg, «) kita dapat mengkalibrasi timbangan dan kemudian menggunakan
skala tertentu ini untuk mengukur banyak gaya yang lain (gesek, gaya reaksi, gaya listrik,
gaya magnetik, dst).

ï   
   
Kita memiliki pemahaman intuitif ide gaya, karena gaya dapat secara langsung dirasakan sebagai
dorongan atau tarikan. Sebagaimana dengan konsep fisika yang lain (misal temperatur), ide
intuitif dikuantifikasi menggunakan definisi operasional yang konsisten dengan persepsi
langsung, namun lebih presisi. Secara historis, gaya pertama kali secara kuantitatif diselidiki
dalam keadaan keseimbangan statis dimana beberapa gaya membatalkan satu sama lain.
Eksperimen demikian membuktikan sifat-sifat yang rumit bahwa gaya adalah kuantitas vektor
aditif: mereka memiliki besar dan arah. Sehingga, ketika dua gaya berkasi pada suatu objek, gaya
hasil, resultan, adalah penjumlahan vektor gaya asal. Hal ini disebut prinsip superposisi. Besar
resultante bervariasi dari perbedaan besar dua gaya terhadap penjumlahan mereka, gayut sudut
antara garis-garis aksi mereka. Sebagaimana dengan seluruh penambahan vektor hasil-hasil ini
dalam aturan jajaran genjang: penambahan dua vektor yang diwakili oleh sisi-sisi jajaran
genjang, memberi vektor resultan ekivalen yang sama dalam besar dan arah terhadap transversal
jajaran genjang. Sebagaimana dapat ditambahkan, gaya juga dapat diuraikan (atau dipecah).
Sebagai contoh, gaya horisontal menunjuk timur laut dapat dipecah menjadi dua gaya, satu
menunjuk ke utara dan satu menunjuk timur. Jumlahkan komponen-komponen gaya ini
menggunakan penambahan vektor menghasilkan gaya asal. Vektor-vektor gaya dapat juga
menjadi tiga dimensi, dengan komponen ketiga (vertikal) pada penjuru sudut terhadap dua
komponen horisontal. Kasus paling sederhana dari keseimbangan statis adalah ketika dua gaya
adalah sama dalam besar namun berlawanan arah. Ini menyisakan cara yang paling biasa dari
pengukuran gaya, menggunakan peralatan sederhana semisal timbangan berat dan neraca pegas.
Menggunakan peralatan demikian, beberapa hukum gaya kuantitatif ditemukan: gaya gravitasi
sebanding dengan volume objek yang terdiri dari material (secara luas dimanfaatkan saat ini
untuk mendefinisikan standar berat); prinsip Archimedes untuk gaya apung; analisis Archimedes
dari pengungkit; hukum Boyle untuk tekanan gas; dan hukum Hooke untuk pegas: seluruhnya
diformulasikan dan secara eksperimental dibuktikan sebelum Isaac Newton menguraikan secara
rinci tiga hukum geraknya. Gaya kadang-kadang didefinisikan menggunakan hukum kedua
Newton, sebagai perkalian massa m kali percepatan atau lebih umum, sebagai laju perubahan
momentum. Pendekatan ini diabaikan oleh sejumlah besar buku teks. Dengan pertimbangan yang
lebih, hukum kedua Newton dapat diambil sebagai definisi kuantitatif massa; secara pasti dengan
menuliskan hukum sebagai persamaan, satuan relatif gaya dan massa ditetapkan. sukses empirik
yang diberikan hukum Newton, hal itu kadang-kadang digunakan untuk mengukur kuat gaya
(sebagai contoh, menggunakan orbit astronomi untuk menentukan gaya gravitasi).

ï     !   


Dalam teori relativitas khusus, massa dan energi adalah sama (sebagaimana dapat dilihat dengan
menghitung kerja yang diperlukan untuk mempercepat benda). Ketika kecepatan suatu objek
meningkat demikian juga energinya dan oleh karenanya ekivalensi massanya (inersia). Hal ini
memerlukan gaya yang lebih besar untuk mempercepat benda sejumlah yang sama daripada itu
lakukan pada kecepatan yang lebih rendah. Definisi masih valid.

ï    " 


Disamping gaya, konsep yang sama secara matematis dari medan energi potensial dapat
digunakan untuk kesesuaian. Sebagai contoh, gaya gravitasi yang beraksi pada suatu benda dapat
dipandang sebagai aksi medan gravitasi yang hadir pada lokasi benda. Pernyataan ulang secara
matematis definisi energi (melalui definisi kerja), medan skalar potensial didefinisikan sebagai
medan yang mana gradien adalah sama dan berlawanan dengan gaya yang dihasilkan pada setiap
setiap titik. Gaya dapat diklasifikasi sebagai konservatif atau non konservatif. Gaya konservatif
sama dengan gradien potensial.
ï     !
Gaya konservatif yang beraksi pada sistem tertutup memiliki sebuah kerja mekanis terkait yang
memperkenankan energi untuk mengubah hanya antara bentuk kinetik atau potensial. Hal ini
berarti bahwa untuk sistem tertutup, energi mekanis netto adalah kekal kapan pun gaya
konservatif beraksi pada sistem. Gaya, oleh karena itu, terkait secara langsung dengan perbedaan
energi potensial antara dua lokasi berbeda dalam ruang dan dapat ditinjau sebagai artifak, benda
(artifact) medan potensial dalam cara yang sama bahwa arah dan jumlah aliran air dapat ditinjau
sebagai artifak pemetaan kontur (contour map) dari ketinggian area. Gaya konservatif meliputi
gravitasi, gaya elektromagnetik, dan gaya pegas. Tiap-tiap gaya ini, oleh karena itu, memiliki
model yang gayut pada posisi seringkali diberikan sebagai vektor radial eminating dari potensial
simetri bola.

ï       !
Untuk skenario fisis tertentu, adalah tak mungkin untuk memodelkan gaya sebagaimana
dikarenakan gradien potensial. Hal ini seringkali dikarenakan tinjauan makrofisis yang mana
menghasilkan gaya sebagai kemunculan dari rata-rata statistik makroskopik dari keadaan mikro.
Sebagai contoh, friksi disebabkan oleh gradien banyak potensial elektrostatik antara atom-atom,
namun mewujud sebagai model gaya yang tak gayut sembarang vektor posisi skala makro.

Gaya non konservatif selain friksi meliputi gaya kontak yang lain, tegangan, tekanan, dan seretan
(drag). Akan tetapi, untuk sembarang deskripsi detil yang cukup, seluruh gaya ini adalah hasil
gaya konservatif karena tiap-tiap gaya makroskopis ini adalah hasil netto gradien potensial
mikroskopis. Hubungan antara gaya non konservatif makroskopis dan gaya konservatif
mikroskopis dideskripsikan oleh perlakuan detil dengan mekanika statistik. Dalam sistem
tertutup makroskopis, gaya non konservatif beraksi untuk mengubah energi internal sistem dan
seringkali dikaitkan dengan transfer panas. Menurut Hukum Kedua Termodinamika, gaya non
konservatif hasil yang diperlukan dalam transformasi energi dalam sistem tertutup dari kondisi
terurut menuju kondisi lebih acak sebagaimana entropi meningkat.

ï    #  
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah newton (simbol N), yang mana adalah
ekivalen dengan kg.m.s-. Satuan CGS lebih awal adalah dyne. Hubungan F = m.a dapat
digunakan dengan yang mana pun.

ï     
Y

Вам также может понравиться