Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NASIONAL
Salah satu indicator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah
pendapatan nasional. Pendapatan Nasional bisa diartikan sebagai suatu angka atau nilai
yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran ataupun pendapatan yang
dihasilkan dari semua pelaku sector ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu
tertentu.
Pendapatan Nasional sering digunakan sebagai indicator:
a. Mengukur laju pertumbuhan perekonomian suatu negara
b. Mengukur keberhasilan negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi
c. Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara
lain.
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Ada 3 cara yang dipergunakan untuk menghitung pendapatan nasional, metode
tersebut melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbedabeda. 3 metode
tersebut adalah:
a. Metode Produksi atau Metode Output (Output Approach)
Metode ini dikenal dengan GDP “Gross Domestic Product”, Dalam metode
ini perhitungan nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi
diwilayah Indonesia dalam kurun waktu tertentu.Cara perhitungan dalam
praktek adalah membagibagi perekonomian menjadi beberapa sector
produksi. Yang perlu di ingat jangan sampai terjadi perhitungan ganda atau
“Double counting” karna hal tersebut menyesatkan.
Contoh:
OUTPUT SEKTORAL KOTA BEKASI 2005
SEKTOR NILAI NILAI TAMBAH
PRODUKSI OUTPUT
Petani Gandum Rp. 200 Rp. 200
Pabrik Tepung Rp. 500 Rp. 300
Pabrik Roti Rp. 750 Rp. 250
Total Rp. 1.450 Rp. 750
Dari perhitungan diatas yang menjadi GDP adalah nilai tambahnya yaitu
Rp. 750, andaikan kita menghitung nilai outputnya Rp. 1.450 maka GDP kota
bekasi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya salah satu akibatnya
adalah seakanakan pendapatannya besar dan penduduk kelihatan makmur
padahal keadaan yang sebenarnya penduduk bekasi masih memerlukan
bantuan.
I
Sebagai catatan: Dalam perhitungan GDP menggunakan konsep
Kewilayahan. Artinya nilai produksi diperoleh dari seluruh kegiatan
produksi semua pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan produksinya di
Indonesia tanpa melihat mereka warga negara Indonesia atau warga negara
asing.
b. Metode Pendapatan (Income Approach “NI”)
Dalam metode ini Pendapatan Nasional nilainya dihitung dengan cara
menjumlahkan seluruh hasil pendapatan sebagai balas jasa atas factor
produksi yang telah dipergunakan.
Jadi NI = w + i + r + ∏
c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Metode ini dikenal dengan GNP “Gross National Product”, Dalam metode
ini perhitungan nasional nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi di
Indonesia yang berwarga negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu
Sebagai catatan: Dalam perhitungan GNP menggunakan konsep
Kewarganegaraan. Artinya GNP diperoleh dari seluruh pengeluaran semua
pelaku ekonomi yang berwarga negara Indonesia saja. Metode ini
menggunakan konsep ekonomi terbuka atau lebih di kenal dengan
perekonomian 4 sektor. Selain perekonomian 4 sektor kita mengenal system
perekonomian 2 sektor dan 3 sektor. Perekonomian 2 sektor dikatakan
perekonomian tertutup sederhana karna hanya mencakup dua pelaku
ekonomi yaitu Rumah Tangga (Konsumen) dan Perusahaan (Produsen).
Sedangkan perekonomian 3 sektor adalah perekonomian yang mencakup:
Rumah Tangga, Perusahaan dan Pemerintah, Sistem perekonomian 3 sektor
di kenal dengan perekonomian tertutup. Sedangkan untuk GNP kita
mengenal perekonomian 4 sektor Yaitu Rumah Tangga, Perusahaan,
Pemerintah dan Luar Negeri.
Pengeluaran Untuk:
Sektor Rumah Tangga (C) Konsumsi
Sektor Perusahaan (I ) Investasi
Sektor Pemerintah (G) Konsumsi Pemerintah
Sektor Luar Negeri (X) Ekspor dan (M) Impor
Jadi GNP = C + I + G + (X – M)
II
Sebagai catatan: Dalam perhitungan Ekspor dan Impor, apabila X>M
artinya Pendapatan neto Luar negeri suatu negara dalam keadaan Surplus dan
apabila X<M, maka pendapatan neto Luar negeri suatu negara dalam keadaan
Defisit.
HUBUNGAN ANTARA GNP, GNP, PNN, NI
PENDAPATAN PERSONAL DAN PENDAPATAN PERSONAL DISPOSIBLE
C + I + G + (X – M) = GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP)
Ditambah:……………………..Pendapatan Faktor Produksi Domestik Luar Negri
Dikurangi:…………………….Pembayaran F.aktor Produksi Yang ada Di Luar
Negri Yang Dalam Negri
= GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)
Dikurangi:……………………..Penyusutan
= PRODUK NASIONAL NETO (NNP/PNN)
Dikurangi:…………………….Pajak Tidak Langsung
Ditambah:……………………..Subsidi
= PENDAPATAN NASIONAL (NI)
Dikurangi:…………………….Laba ditahan
Dikurangi:…………………….Pembayaran Asuransi Sosial
Ditambah:.…………………… Pendapatan Bunga Personal Dari Pemerintah dan
Konsumen
Ditambah:……………………. Penerimaan Bukan Balas Jasa
= PENDAPATAN PERSONAL
Dikurangi:…………………….Pajak Pendapatan Personal
PENDAPATAN PERSONAL DISPOSIBLE
III
KEBIJAKAN FISKAL
DAN MONETER
I) KEBIJAKAN MONETER
Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah Upaya
mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke
kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang
beredar dan tingkat suku bunga.
a. Kebijakan Moneter Ekspansif
Kebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara
menaikkan jumlah uang yang beredar dan menurunkan
tingkat bunga.
Tujuan Menurukan Tingkat Suku Bunga:
o Mendorong Kenaikan Investasi
o Menaikkan penerimaan masyarakat
o Mendorong kenaikan impor
o Mendorong kenaikkan arus keluar dan penurunan
arus masuk dari modal jangka pendek
b. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakn yang ditempuh pemerintah dengan cara
menurunkan jumlah uang yang beredar dan menaikkan
tingkat bunga. Kebijakan ini sering disebut dengan
kebijakan Uang ketat (tight money policy)
Tujuan Menaikkan Tingkat Suku Bunga:
o Memperkecil Investasi
o Menurunkan penerimaan masyarakat
o Menurunkan impor
o Mendorong kenaikkan arus masuk dan penurunan
arus keluar dari modal jangka pendek
IV
(sertifikat Bank Indonesia) dan SPBU (Surat Berharga
Pasar Uang).
b. Fasilitas Diskonto
Yaitu pemerintah menetapkan tingkat bunga tertentu
bagi bank-bank umum yang meminjam kepada Bank
Sentral.
d. Himbauan Moral
Bersifat Kualitatif, Misalkan pemberian saran Gubernur
BI kepada bank-bank umum dalam menyalurkan kredit.
FUNGSI UANG:
Empat penting fungsi uang:
a. Satuan Hitung
b. Alat Transasksi
c. Standar Pembayaran
d. Penyimpan Nilai
MV = PT
M = Jumlah Uang yang Beredar
V = Velositas Uang,
Yaitu Konsep yang menunjukkan berapa kali dalam
Setahun uang dapat berputar dalam perekonomian.
P = Tingkat Harga Umum
T = Jumlah Unit Transaksi
Contoh:
TAHUN Uang Uang Uang Giral atau Deposito
Kertas Logam Cek
2005 11.312 7.542 28.281 521.572
Hitunglah Nilai M1 dan M2!
VII
a. Uang Primer (B) = Uang Kartal (C) + Cadangan Wajib (R)
b. Giro Wajib Minimum (reserve requirement ratio “RRR”)
Besarnya ditentukan oleh Bank Sentral Dinotasikan rr.
c. Rasio uang kartal + Giral (Currency Deposit ratio) dinotasikan
dengan cr. Menggambarkan prosentase jumlah uang yang
dipegang masyrakat dalam bentuk uang kartal dan uang giral.
M1 = m x B
Sedangkan m = angka pengganda atau pelipat uang disebut
juga angka multiplier uang.
(cr + 1)
Dan m = -----------
(cr + rr)
Sehingga M1 = m x B
M1 = 1,88 x Rp. 200 Miliar
M1 = 376 Miliar.
a. BANK SENTRAL
Fungsi utama dari sebuah bank sentral adalah mengatur
jumlah uang beredar, bank inilah yang diberi hak untuk
mencetak uang baik kertas ataupun logam apabila dirasa
VIII
perlu untuk kelancaran kegiatan produksi dan
perdagangan. Yang dianggab sebagai Bank Sentral di
Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Selain fungsi diatas
bank sentral masih mempunyai beberapa fungsi lagi antara
lain:
♥ Agen fiskal / sebagai bank kepada pemerintah
♥ Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan
luar negeri
♥ Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum
♥ Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga
keuangan lainya
b. BANK UMUM
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip-
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa
dalam lalu lintas pembayara. Kegiatan Usaha Bank Umum
antara lain:
♥ Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan berupa giro, deposito berjangka , sertifikat
deposito, tabungan.
♥ Memberikan kredit
♥ Menerbitkan surat pengakuan utang
♥ Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah
KLASIFIKASI PAJAK
Ada pengklasifikasian pajak yang umumnya digunakan
yaitu:
a. Pajak Objektif
Pajak yang dikenakan berdasarkan aktifitas ekonomi
para wajib pajak. Contoh: Bagi masyarakat yang
membeli barang dan jasa kena pajak maka akan
dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN).
b. Pajak Subjektif
Pajak yang dipungut berdasar kemampuan si wajib
pajak.Semakin besar pendapatan maka akan semakin
besar pula pajak yang ditanggunganya. Contoh: Pajak
Penghasilan (Pph)
c. Pajak Langsung
Pajakn yang tidak dapat digantikan oleh pihak
manapun. Contoh: PPh dan PBB.
d. Pajak tidak Langsung
Kebalikan dari pajak langsung. Contoh: PPN.
TARIF PAJAK
a. Pajak Proposional
Tarif pajak yang prosentasenya tetap berapapun
besarnya penghasilan.
b. Pajak Progresif
Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula
beban pajak yang ditanggungnya
c. Pajak Regresif
X
Makin tinggi pendapatan seseorang makin rendah
beban pajak yang ditanggungnya
V) PASAR VALUTA ASING
VALAS “Valuta Asing” di artikan sebagai Mata Uang Asing dan alat yang
lainnya yang digunakan dalam transaksi internasional.
Mata Uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung dalam transaksi internasional disebut dengan “HARD
CURRENCY” yaitu mata uang yang nilainya stabil dan kadangkadang
mengalami apreseasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya.
Contoh: USD, JPY, DEM, FRF, AUD, SFR. Sedangkan SOFT CURRENCY
adalah mata uang lemah dan jarang digunakan karena nilai tidak stabil
mudah terdepreseasi. Contoh: Rupiah, Peso, Bath, Rupee.
Total Valas yang dimiliki suatu negara dinamakan Cadangan Devisa.
Makin tinggi cadangan devisa yang dimiliki makin tinggi pula negara
tersebut dapat melakukan transaski internasional.
a. TIGA MACAM PENETAPAN KURS VALAS
Sistem Kurs Tetap “Stabil atau Resmi” (Fixed Exchange)
Didasarkan pada standar emas, $1 = 28,3496 ounce atau 35 gram.
Beberapa implikasi dari penggunaan Kurs Tetap:
♠ Negara harus mempunyai cadangan valas yang besar dan
melakukan jual beli valas.
♠ Tindakan untuk melakukan DEVALUASI harus sering dilakukan
yaitu: Menurunkan mata uang negaranya.
♠ Tindakan untuk melakukan REVALUASI jarang dilakukan yaitu:
Menaikkan mata uang negaranya.
Sistem Kurs Mengambang “Berubah Bebas” (Floating
Exchange)
@ Clean Float: Murni didasarkan permintaan dan penawaran
pasar tanpa ada campur tangan pemerintah.
@ Dirty Float: Ada campur tangan dari pemerintah.
Sistem Mengait (Pegged Exchange)
Sistem kurs dengan mengaitkan satu mata uang suatu negara
dengan mata uang negara lain.
VI) NERACA PEMBAYARAN (BOP)
Neraca Pembayaran “Balance Of Payment” adalah catatan statistik tentang
transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan negara lainnya. CIRICIRI Nerca Pembayaran (BOP):
Terdiri atas dua bagian yaitu Pasiva dan Aktiva. Dalam Pasiva dicatat
transaksi yang menyebabkan negara melakukan pembayaran ke negara lain
sementara dalam Aktiva dicatat transaksi yang menyebabkan negara
menerima pembayaran dari negara lain.
Apabila nilai Ekspor > Impor dinamakan Surplus Neraca Perdagangan dan
apabila Ekspor < Impor maka Neraca perdagangan suatu negara mengalami
Defisit.
Pendapatan
Domestik Bruto
Pendapatan Perkapita =
----------------------------------
XII
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi adalah
yaitu:
Tanah, Tenaga Kerja, Barang Modal
Teknologi , Uang
Manajemen & Kewirausawanan
Informasi.
PDBRt –
PDBRt-1
Pertumbuhan Ekonomi =
-----------------------
Contoh:
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Periode 1994-1995
280.000 – 105.000
PE = --------------------------
105.000
= 1,67%
XIII
Berikut akan dibahas secara ringkas Macam Teori
Pertumbuhan Ekonomi yang antara lain:
XIV
beranggaban dengan memonopoli dapat memaksimalkan
keuntungan.
d. TEORI SCHUMPETER
Teori ini berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi
ditentukan oleh kemampuan kewirausawanan. Kenapa?
Karena para pengusaha punya kemampuan dan
keberanian untuk mengaplikasikan penemuan-penemuan
baru dalam aktivitas produksi dan hal tersebut dianggab
suatu inovasi yabg dapat menghasilkan produk yang
diterima oleh semua pasar. Contoh: Kemajuan negara-
negara kapitalis.
e. TEORI HARROD-DOMAR
Teori Harrod-Domar dikembangkan secara terpisah, E.S.
Domar (1947-1948) dan R.F. Harrod (1938-1948), kedua
tokoh tersebut membahas pentingnya investasi terhadap
pertumbuhan ekonomi. Menurut Mereka Invesatsi akan
meningkatkan stok Modal dan peningkatan stok modal
akan meningkatkan output. Sedangkan sumber dana untuk
invesatasi berasal dari bagian produksi (pendapatan
nasional) yang telah ditabung. Anggapan-anggapan dalam
Teori Harrod-Domar sebagai berikut:
♠ Stok Modal mencapai kapasitas penuh
♠ Tabungan proposional dengan pendapatan nasional
♠ Rasio-Modal-Produksi (Capital-Output Ratio = COR)
tetap
♠ Perekonomian terdiri atas dua sektor “Konsumen +
Produsen”
Contoh Perhitungan:
Apabila diketahui Rasio-Modal-Produksi (Capital-Output Ratio =
COR) adalah 0.5 sementara tingkat tabungan masyarakat atau
Marginal Prospensity to Save (MPS) adalah 8% maka
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan adalah:
Diketahui: COR = 0.5 dan MPS = 8%
Maka =====.> ICOR = 1/COR = 1/0.5 = 2
XV
Jadi Pertumbuhan Ekonomi = MPS/ICOR = 0.08/2 = 4
Jadi Pertumbuhan Ekonominya adalah 4 %.
XVI