Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dalam pengujian ini ada beberapa hal yang dianggap perlu untuk mendapat
menghasilkan data yang sempurna betul seperti penempatan alat jack Hydraulic dan
pembebanan yang simetris dimana beban yang berkerja pada letak tumpuan balok
boleh saja tidak sama besarnya antara kiri dan kanan, sehingga besar beban tidak
sama. Untuk itu dibutuhkan alat “Load Cell” yang berfungsi untuk menentukan
tempat yang tepat dari jacking agar beban yang bekerja dibagi rata di setiap
tumpuannya.
sebesar 250 kg/strip masih kurang baik sebab dapat terjadi kesalahan pembacaan.
Hal ini sangat mempengaruhi pada lendutan yang terjadi sehingga dapat
mengakibatkan gambar grafik hubungan beban dan besarnya lendutan dan regangan
yang didapat dari setiap titik tidak membentuk kurva yang mulus seperti yang
diharapkan. Selain itu, pada saat pemberian pembebanan yang besar, alat Jacking
yang digunakan mengalami penurunan besar. Hal ini dapat dilihat dari jarum
57
penunjuk manometer yang turun. Namun demikian terlihat dengan jelas adanya
Diameter tulangan yang direncanakan pada beton bertulang tidak sama persis
dengan yang kita pakai pada pelaksanaannya. Diameter tulangan tersebut dapat lebih
kecil atau lebih besar dari yang kita rencanakan. Oleh Karena itu, pada penelitian ini
akan diperiksa berat jenis dan diameter sebenarnya dari tulangan yang digunakan
Pada percobaan ini akan menggunakan dua buah sampel pada masing-masing
diameter tulangan yang dipakai. Tujuan dari pemeriksaan berat jenis dan diameter
sebenarnya dari tulangan yang dipakai adalah untuk digunakan pada perhitungan
selanjutnya sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat lagi. Hasil pemeriksaan
Sifat fisik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan dalam
perhitungan perencanaan beton bertulang ialah tegangan luluh (fy) dan modulus
elastisitas (Es). Tegangan luluh (titik luluh) baja ditentukan melalui prosedur
pengujian standar sesuai SII 0136-84 dengan ketentuan bahwa tegangan luluh adalah
tegangan baja pada saat dimana meningkatnya tegangan tidak disertai lagi dengan
umumnya nilai tegangan luluh baja tulangan diketahui atau ditentukan pada awal
perhitungan.
58
Modulus elastisitas baja tulangan ditentukan berdasarkan kemiringan awal
kurva tegangan-regangan di daerah elastik dimana antara mutu baja yang satu dengan
bahwa nilai modulus elastisitas baja adalah 200.000 MPa. Hasil pengujian kuat tarik
P P
300 cm
P P
A1 B1
2 2
3 3
30 cm 30 cm
59
Menghitung Regangan : ε = Δl/l/‰
εc
50 S d'
y = 89,05
As' εc1 9,285
100 G.N
d ef
εc 2
h = 300
100
As εc 3
50 εs 7,235
S d
b = 150
S = selimut beton = 30 mm
φ
d ef = h − tul .tarik + φbeugel + s
2
13,57
d ef = 300 − + 5,98 + 30 = 257 ,235 mm
2
φtul .tekan
d' = + φbeugel + s
2
9,42
d' = + 5,98 + 30 = 40 ,715 mm
2
60
φtul .tarik
d= + φbeugel + s
2
13 ,52
d = + 5,98 + 30 = 42 ,765 mm
2
Keterangan :
εc1 = regangan terukur pada posisi 1 (50 mm dari sisi atas penampang tekan)
εc2 = regangan terukur pada posisi 2 (150 mm dari sisi atas penampang tekan)
εc3 = regangan terukur pada posisi 3 (50 mm dari sisi bawah penampang tarik)
ε c3 + ε c ε + ε c1
= c
d ef − 7,235 50
ε c3 + ε c ε c + ε c1
=
257 ,235 − 7,235 50
ε c 3 + ε c ε c + ε c1
=
250 50
ε c 3 + ε c = 5ε c − 5ε c1
4ε c = 5ε c1 + ε c 3
ε c = 1,25 ε c1 + 0,25 ε c 3
61
ε s + ε c1 ε c 3 + ε c1
=
d ef − 50 200
ε s + ε c1 ε c 3 + ε c1
=
257 ,235 − 50 200
ε s + ε c1 ε c 3 + ε c1
=
207 ,235 200
ε s = 0,036 ε c1 +1,036 ε c 3
62
63
64
65
66
67
TABEL 4.7. DATA HASIL PERHITUNGAN REGANGAN BALOK I
68
Beban Regangan Terukur Pada Benda Uji Regangan (mm/mm)
2P A B A B
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00045 0.00001 0.00044 0.00002 0.00057 0.00003 0.00056 0.00002
500 0.00091 0.00007 0.00048 0.00008 0.00116 0.00011 0.00062 0.00008
750 0.00093 0.00009 0.00069 0.00009 0.00119 0.00013 0.00089 0.00010
1000 0.00095 0.00013 0.00071 0.00013 0.00122 0.00017 0.00092 0.00014
1500 0.00095 0.00017 0.00073 0.00018 0.00123 0.00021 0.00096 0.00019
2000 0.00097 0.00030 0.00105 0.00032 0.00129 0.00035 0.00139 0.00034
2500 0.00098 0.00045 0.00110 0.00005 0.00134 0.00050 0.00139 0.00005
3000 0.00103 0.00061 0.00113 0.00063 0.00144 0.00067 0.00157 0.00066
3500 0.00106 0.00078 0.00118 0.00080 0.00152 0.00085 0.00168 0.00083
4000 0.00108 0.00092 0.00125 0.00093 0.00158 0.00099 0.00180 0.00097
4500 0.00112 0.00111 0.00128 0.00113 0.00168 0.00119 0.00188 0.00118
5000 0.00115 0.00119 0.00135 0.00120 0.00174 0.00127 0.00199 0.00125
5500 0.00120 0.00168 0.00137 0.00169 0.00192 0.00178 0.00214 0.00176
6000 0.00123 0.00181 0.00140 0.00183 0.00199 0.00192 0.00221 0.00190
6500 0.00125 0.00093 0.00144 0.00195 0.00180 0.00101 0.00229 0.00203
7000 0.00127 0.00240 0.00146 0.00242 0.00219 0.00253 0.00243 0.00251
7500 0.00131 0.00254 0.00150 0.00257 0.00227 0.00268 0.00252 0.00267
8000 0.00135 0.00269 0.00155 0.00270 0.00236 0.00284 0.00261 0.00280
9000 0.00148 0.00274 0.00165 0.00275 0.00254 0.00289 0.00275 0.00285
10000 0.00157 0.00279 0.00173 0.00279 0.00266 0.00295 0.00286 0.00290
11000 0.00160 0.00289 0.00183 0.00290 0.00272 0.00305 0.00301 0.00301
69
Beban Regangan Terukur Pada Benda Uji Regangan (mm/mm)
2P A B A B
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00047 0.00003 0.00037 0.00002 0.00060 0.00005 0.00047 0.00003
500 0.00094 0.00004 0.00040 0.00006 0.00119 0.00008 0.00052 0.00008
750 0.00096 0.00009 0.00072 0.00009 0.00122 0.00013 0.00092 0.00012
1000 0.00098 0.00009 0.00073 0.00010 0.00125 0.00013 0.00094 0.00013
1500 0.00098 0.00013 0.00076 0.00014 0.00126 0.00017 0.00099 0.00017
2000 0.00100 0.00019 0.00108 0.00022 0.00130 0.00023 0.00141 0.00027
2500 0.00101 0.00027 0.00113 0.00034 0.00133 0.00032 0.00150 0.00039
3000 0.00106 0.00033 0.00116 0.00039 0.00141 0.00038 0.00155 0.00045
3500 0.00109 0.00041 0.00122 0.00047 0.00147 0.00046 0.00164 0.00053
4000 0.00112 0.00042 0.00129 0.00059 0.00151 0.00048 0.00176 0.00066
4500 0.00115 0.00058 0.00132 0.00066 0.00158 0.00064 0.00182 0.00073
5000 0.00119 0.00066 0.00139 0.00074 0.00165 0.00073 0.00192 0.00082
5500 0.00124 0.00075 0.00142 0.00088 0.00174 0.00082 0.00200 0.00096
6000 0.00127 0.00079 0.00145 0.00093 0.00179 0.00086 0.00205 0.00102
6500 0.00129 0.00084 0.00148 0.00096 0.00182 0.00092 0.00209 0.00105
7000 0.00132 0.00092 0.00153 0.00107 0.00188 0.00100 0.00218 0.00116
7500 0.00135 0.00099 0.00157 0.00117 0.00194 0.00107 0.00226 0.00127
8000 0.00139 0.00106 0.00161 0.00128 0.00200 0.00115 0.00233 0.00138
9000 0.00146 0.00128 0.00172 0.00152 0.00215 0.00138 0.00253 0.00164
10000 0.00154 0.00146 0.00180 0.00171 0.00229 0.00157 0.00268 0.00184
11000 0.00163 0.00166 0.00193 0.00198 0.00245 0.00178 0.00291 0.00212
11500 0.00171 0.00176 0.00203 0.00206 0.00258 0.00188 0.00305 0.00221
70
Beban Regangan Terukur Pada Benda Uji Regangan (mm/mm)
2P A B A B
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00001 0.00000 0.00005 0.00003 0.00001 0.00000 0.00007 0.00003
500 0.00002 0.00001 0.00005 0.00004 0.00003 0.00001 0.00007 0.00004
750 0.00005 0.00001 0.00008 0.00004 0.00007 0.00001 0.00011 0.00004
1000 0.00007 0.00001 0.00009 0.00007 0.00009 0.00001 0.00013 0.00008
1500 0.00010 0.00002 0.00011 0.00013 0.00013 0.00002 0.00017 0.00014
2000 0.00013 0.00004 0.00032 0.00017 0.00017 0.00005 0.00044 0.00019
2500 0.00019 0.00011 0.00036 0.00026 0.00027 0.00012 0.00052 0.00028
3000 0.00021 0.00022 0.00042 0.00034 0.00032 0.00024 0.00061 0.00037
3500 0.00025 0.00029 0.00044 0.00040 0.00039 0.00031 0.00065 0.00043
4000 0.00027 0.00036 0.00047 0.00046 0.00043 0.00038 0.00070 0.00049
4500 0.00029 0.00042 0.00051 0.00052 0.00047 0.00045 0.00077 0.00056
5000 0.00032 0.00047 0.00055 0.00057 0.00052 0.00050 0.00083 0.00061
5500 0.00035 0.00052 0.00058 0.00063 0.00057 0.00055 0.00088 0.00067
6000 0.00037 0.00056 0.00060 0.00070 0.00060 0.00059 0.00093 0.00075
6500 0.00041 0.00065 0.00064 0.00075 0.00068 0.00069 0.00099 0.00080
7000 0.00045 0.00069 0.00067 0.00081 0.00074 0.00073 0.00104 0.00086
7500 0.00048 0.00074 0.00074 0.00088 0.00079 0.00078 0.00115 0.00094
8000 0.00051 0.00079 0.00075 0.00094 0.00084 0.00084 0.00117 0.00100
9000 0.00058 0.00091 0.00084 0.00107 0.00095 0.00096 0.00132 0.00114
10000 0.00068 0.00113 0.00095 0.00125 0.00113 0.00120 0.00150 0.00133
11000 0.00077 0.00134 0.00107 0.00143 0.00130 0.00142 0.00170 0.00152
12000 0.00087 0.00156 0.00119 0.00116 0.00148 0.00165 0.00178 0.00125
12400 0.00095 0.00165 0.00128 0.00171 0.00160 0.00174 0.00203 0.00182
71
Beban Regangan Terukur Pada Benda Uji Regangan (mm/mm)
2P A B A B
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00004 0.00001 0.00008 0.00003 0.00005 0.00001 0.00011 0.00003
500 0.00006 0.00002 0.00012 0.00005 0.00008 0.00002 0.00016 0.00006
750 0.00009 0.00003 0.00015 0.00005 0.00012 0.00003 0.00020 0.00006
1000 0.00012 0.00004 0.00018 0.00006 0.00016 0.00005 0.00024 0.00007
1500 0.00015 0.00005 0.00020 0.00006 0.00020 0.00006 0.00027 0.00007
2000 0.00017 0.00006 0.00025 0.00008 0.00023 0.00007 0.00033 0.00009
2500 0.00019 0.00014 0.00026 0.00021 0.00027 0.00015 0.00038 0.00023
3000 0.00021 0.00021 0.00028 0.00027 0.00032 0.00023 0.00042 0.00029
3500 0.00024 0.00026 0.00034 0.00033 0.00037 0.00028 0.00051 0.00035
4000 0.00026 0.00033 0.00037 0.00042 0.00041 0.00035 0.00057 0.00045
4500 0.00027 0.00038 0.00038 0.00047 0.00043 0.00040 0.00059 0.00050
5000 0.00030 0.00045 0.00039 0.00055 0.00049 0.00048 0.00063 0.00058
5500 0.00033 0.00051 0.00041 0.00060 0.00054 0.00054 0.00066 0.00064
6000 0.00037 0.00060 0.00042 0.00067 0.00061 0.00063 0.00069 0.00071
6500 0.00038 0.00066 0.00045 0.00107 0.00064 0.00070 0.00083 0.00112
7000 0.00040 0.00071 0.00046 0.00113 0.00068 0.00075 0.00086 0.00119
7500 0.00041 0.00078 0.00048 0.00121 0.00071 0.00082 0.00090 0.00127
8000 0.00045 0.00086 0.00053 0.00128 0.00078 0.00091 0.00098 0.00135
9000 0.00047 0.00098 0.00057 0.00139 0.00083 0.00103 0.00106 0.00146
10000 0.00051 0.00115 0.00062 0.00157 0.00093 0.00121 0.00117 0.00165
11000 0.00055 0.00129 0.00069 0.00169 0.00101 0.00136 0.00129 0.00178
12000 0.00058 0.00143 0.00075 0.00181 0.00108 0.00150 0.00139 0.00190
12500 0.00064 0.00155 0.00080 0.00196 0.00119 0.00163 0.00149 0.00206
72
2P A B A B
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00002 0.00001 0.00002 0.00002 0.00003 0.00001 0.00003 0.00002
500 0.00003 0.00004 0.00003 0.00004 0.00005 0.00004 0.00005 0.00004
750 0.00004 0.00005 0.00004 0.00005 0.00006 0.00005 0.00006 0.00005
1000 0.00005 0.00006 0.00007 0.00010 0.00008 0.00006 0.00011 0.00011
1500 0.00007 0.00011 0.00008 0.00012 0.00012 0.00012 0.00013 0.00013
2000 0.00009 0.00014 0.00009 0.00018 0.00015 0.00015 0.00016 0.00019
2500 0.00010 0.00017 0.00010 0.00023 0.00017 0.00018 0.00018 0.00024
3000 0.00011 0.00022 0.00012 0.00027 0.00019 0.00023 0.00022 0.00028
3500 0.00011 0.00028 0.00013 0.00033 0.00021 0.00029 0.00025 0.00035
4000 0.00012 0.00038 0.00014 0.00041 0.00025 0.00040 0.00028 0.00043
4500 0.00014 0.00043 0.00016 0.00047 0.00028 0.00045 0.00032 0.00049
5000 0.00015 0.00048 0.00017 0.00053 0.00031 0.00050 0.00035 0.00056
5500 0.00016 0.00051 0.00018 0.00059 0.00033 0.00053 0.00037 0.00062
6000 0.00017 0.00060 0.00019 0.00065 0.00036 0.00063 0.00040 0.00068
6500 0.00020 0.00066 0.00021 0.00073 0.00042 0.00069 0.00045 0.00076
7000 0.00021 0.00073 0.00022 0.00081 0.00045 0.00076 0.00048 0.00085
7500 0.00023 0.00084 0.00024 0.00083 0.00050 0.00088 0.00051 0.00087
8000 0.00027 0.00090 0.00026 0.00094 0.00056 0.00094 0.00056 0.00098
9000 0.00028 0.00103 0.00029 0.00108 0.00061 0.00108 0.00063 0.00113
10000 0.00032 0.00111 0.00033 0.00115 0.00068 0.00116 0.00070 0.00120
11000 0.00036 0.00118 0.00037 0.00127 0.00075 0.00124 0.00078 0.00133
12000 0.00041 0.00128 0.00042 0.00135 0.00083 0.00134 0.00086 0.00141
12700 0.00046 0.00139 0.00047 0.00140 0.00092 0.00146 0.00094 0.00147
73
(Kg) 1 3 1 3 Beton Baja Beton Baja
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
250 0.00002 0.00001 0.00001 0.00002 0.00003 0.00001 0.00002 0.00002
500 0.00003 0.00003 0.00003 0.00004 0.00005 0.00003 0.00005 0.00004
750 0.00004 0.00005 0.00004 0.00005 0.00006 0.00005 0.00006 0.00005
1000 0.00005 0.00007 0.00007 0.00009 0.00008 0.00007 0.00011 0.00010
1500 0.00007 0.00011 0.00008 0.00012 0.00012 0.00012 0.00013 0.00013
2000 0.00010 0.00015 0.00009 0.00019 0.00016 0.00016 0.00016 0.00020
2500 0.00010 0.00018 0.00011 0.00023 0.00017 0.00019 0.00020 0.00024
3000 0.00011 0.00022 0.00012 0.00027 0.00019 0.00023 0.00022 0.00028
3500 0.00012 0.00027 0.00013 0.00034 0.00022 0.00028 0.00025 0.00036
4000 0.00013 0.00037 0.00015 0.00042 0.00026 0.00039 0.00029 0.00044
4500 0.00014 0.00044 0.00016 0.00047 0.00029 0.00046 0.00032 0.00049
5000 0.00016 0.00048 0.00017 0.00053 0.00032 0.00050 0.00035 0.00056
5500 0.00017 0.00052 0.00018 0.00060 0.00034 0.00054 0.00038 0.00063
6000 0.00018 0.00062 0.00020 0.00065 0.00038 0.00065 0.00041 0.00068
6500 0.00020 0.00062 0.00021 0.00074 0.00041 0.00065 0.00045 0.00077
7000 0.00022 0.00074 0.00023 0.00082 0.00046 0.00077 0.00049 0.00086
7500 0.00023 0.00086 0.00024 0.00840 0.00050 0.00090 0.00240 0.00871
8000 0.00026 0.00091 0.00027 0.00095 0.00055 0.00095 0.00058 0.00099
9000 0.00029 0.00104 0.00029 0.00109 0.00062 0.00109 0.00064 0.00114
10000 0.00032 0.00113 0.00034 0.00116 0.00068 0.00118 0.00072 0.00121
11000 0.00036 0.00120 0.00038 0.00128 0.00075 0.00126 0.00080 0.00134
12000 0.00042 0.00131 0.00044 0.00136 0.00085 0.00137 0.00089 0.00142
12800 0.00046 0.00144 0.00050 0.00149 0.00094 0.00151 0.00100 0.00156
Pembebanan awal yang dimulai dari beban P = 250 kg dan meningkat setiap
250 kg hingga mencapai keadaan daya dukung maksimum terlihat hal-hal sebagai
berikut : perpanjangan/perpendekan pada saat tarik dan tekan yang cukup mencolok
74
setelah terbentuk retak-retak rambut. Besarnya perpanjangan/perpendekan serat
Sesuai dengan tujuan penelitian tugas akhir ini yang ditinjau adalah pada
daerah tekan saja. Dari tabel hasil pengujian regangan balok dapat dilihat adanya
perbedaan regangan pada masing-masing balok baik pada titik A maupun pada titik
B. Hal tesebut terjadi karena adanya perbedaan jarak dari confinement (sengkang)
pada masing-masing balok. Penambahan sengkang dengan jarak yang semakin rapat
pada daerah tekan dapat mengurangi regangan yang terjadi pada balok, sehingga
dapat menahan beban lebih besar dibandingkan dengan sengkang yang kurang rapat.
Retak pertama yang terjadi pada masing-masing balok pada saat pengujian
adalah sama, yakni pada pembebanan 1500 kg. Sedangkan regangan yang terjadi
pada masing-masing balok pada saat pembebanan ultimate berkurang dengan adanya
Pada saat benda uji mengalami keruntuhan, nilai pembebanan tidaklah sama
pada masing-masing benda uji. Pada benda uji I besar beban maksimum adalah
11000 kg dimana regangan betonnya mencapai 0.00272 (pada titik A) dan 0.00301
(pada titik B) sedangkan pada benda uji II beban maksimum adalah 11500 kg dimana
regangan betonnya mencapai 0.00258 (pada titik A) dan 0.00305 (pada titik B). Pada
benda uji III besar beban maksimum adalah 12400 kg dimana regangan betonnya
mencapai 0.00160 (pada titik A) dan 0.00203 (pada titik B) sedangkan pada benda
0.00119 (pada titik A) dan 0.00149 (pada titik B). Untuk benda uji V besar beban
maksimum adalah 12700 kg dimana regangan betonnya mencapai 0.00092 (pada titik
75
A) dan 0.00094 (pada titik B) sedangkan pada benda uji VI beban maksimum adalah
12800 kg dimana regangan betonnya mencapai 0.00094 (pada titik A) dan 0.00100
Berikut ini adalah rekapitulasi hasil regangan yang terjadi pada masing-
Nilai kurvatur akan berubah sepanjang balok karena adanya fluktuasi jarak garis
76
εc
netral dan regangan antara retakan. Kurvatur φ diberikan persamaan ϕ=
y
mulai terjadi di bagian bawah balok. Momen pada saat retak ini mulai terbentuk
yaitu ketika tegangan tarik di bagian bawah balok sama dengan modulus keruntuhan
yang disebut momen retak. Ketika beban terus ditambah sampai tegangannya lebih
besar daripada setengah fc’, retak tarik akan merambat lebih ke atas, demikian pula
sumbu netral, sehingga tegangan beton tidak berbentuk garis lurus lagi.
Tahap pertama diagram adalah untuk momen-momen kecil yang lebih kecil
daripada momen retak Mcr dimana seluruh penampang melintang balok mampu
menahan lentur. Pada kisaran ini, regangan yang terjadi kecil dan diagram hampir
akan sedikit berkurang karena balok tidak cukup kaku seperti pada tahap awal
sebelum beton mulai retak. Diagram akan mengikuti garis yang hampir lurus dari
Mcr hingga ke titik dimana tulangan mengalami tegangan sampai titik lelehnya. Agar
tulangan baja meleleh, diperlukan beban tambahan yang cukup besar untuk
sangat kecil sehingga hanya sedikit saja beban tambahan yang diperlukan untuk
77
Karakteristik balok :
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
78
• Dimensi dari garis tengah sengkang :
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 217 ,479
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,000847 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 200
Z = 217,479
εcm = 0,00301
α = 0,741
γ = 0,419
C1 = αf c b( y − p )
''
79
C1 = 164085,1875 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
d '' = 202,493 mm
εcm = 0,0015
α = 0,630
γ = 0,353
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,630 )( 25 )( 2.30 )
2
C 2 = 42076,125 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,353
2 2
d ''' = 166,993 mm
C = C1 + C 2
80
C = 164085,1875 + 42076,125 = 206162,3125 N
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
ε s = 0,00857
fy 412 ,9
εy = = = 0,002 < εs
Es 206346 ,02
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 412,9 x 433,661
T = 179058,627 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,00301
ϕ= = = 3,380 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
Karakteristik balok :
81
Luas tampang (As) : 433,661 mm2
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
82
b '' = b ' − 2φsengkang
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 217 ,479
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,000847 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 200
Z = 217,479
εcm = 0,00305
α = 0,740
γ = 0,421
C1 = αf c b( y − p)
''
C1 = 163863,75 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
83
d '' = 257 ,235 −30 − 0,421 ( 89 ,05 −30 )
d '' = 202,375 mm
εcm = 0,0015
α = 0,630
γ = 0,353
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,630 )( 25 )( 2.30 )
2
C 2 = 42076,125 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,353
2 2
d ''' = 166,993 mm
C = C1 + C 2
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
84
257 ,235 −30 − (89 ,05 −30 )
ε s = 0,00305
(89 ,05 −30 )
ε s = 0,00869
fy 406 ,3
εy = = = 0,00193 < εs
Es 210062 ,56
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 406,3 x 433,661
T = 176196,464 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,00305
ϕ= = = 3,425 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
Karakteristik balok :
85
Luas tampang (As) : 433,661 mm2
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
86
b '' = b ' − 2φsengkang
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 165 ,455
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,00169 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 100
Z = 165,455
εcm = 0,00203
α = 0,667
γ = 0,375
C1 = αf c b( y − p)
''
C1 = 147698,8125 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
87
d '' = 257 ,235 −30 − 0,375 (89 ,05 −30 )
d '' = 205,091 mm
εcm = 0,0010
α = 0,585
γ = 0,334
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,585 )( 25 ) ( 2.30 )
2
C 2 = 39070,6875 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,334
2 2
d ''' = 167,839 mm
C = C1 + C 2
88
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
ε s = 0,00580
fy 409 ,4
εy = = = 0,00196 < εs
Es 208460 ,75
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 409,4 x 433,661
T = 177540,8134 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,00203
ϕ= = = 2,279 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
Karakteristik balok :
89
• Tulangan tarik 3 Ø 13,57 :
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
90
b '' = b ' − 2φsengkang
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 165 ,455
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,00169 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 100
Z = 165,455
εcm = 0,00149
α = 0,626
γ = 0,355
C1 = αf c b( y − p)
''
C1 = 138619,875 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
91
d '' = 257 ,235 −30 − 0,355 (89 ,05 −30 )
d '' = 206,272 mm
εcm = 0,00074
α = 0,564
γ = 0,323
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,564 )( 25 ) (2.30 )
2
C 2 = 37668,15 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,323
2 2
d ''' = 168,329 mm
C = C1 + C 2
92
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
ε s = 0,00427
fy 369 ,4
εy = = = 0,00178 < εs
Es 207613 ,06
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 369,4 x 433,661
T = 160194,373 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,00149
ϕ= = = 1,684 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
Karakteristik balok :
93
• Tulangan tarik 3 Ø 13,57 :
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
94
b '' = b ' − 2φsengkang
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 98 ,451
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,00339 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 50
Z = 98,451
εcm = 0,00094
α = 0,567
γ = 0,337
C1 = αf c b( y − p)
''
C1 = 125555,0625 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
95
d '' = 257 ,235 −30 − 0,337 (89 ,05 −30 )
d '' = 207,335 mm
εcm = 0,0005
α = 0,526
γ = 0,321
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,526 )( 25 ) (2.30 )
2
C 2 = 35130,225 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,321
2 2
d ''' = 168,417 mm
C = C1 + C 2
96
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
ε s = 0,00267
fy 383 ,4
εy = = = 0,00185 < εs
Es 207628 ,92
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 383,4 x 433,661
T = 166265,274 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,00094
ϕ= = = 1,056 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
Karakteristik balok :
97
• Tulangan tarik 3 Ø 13,57 :
h ' = h − 2 xp
h ' = 300 − 2( 30 )
h ' = 240 mm
b ' = b − 2 xp
b ' = 150 − 2( 30 )
b ' = 90 mm
98
b '' = b ' − 2φsengkang
ρs =
(
Asengkang x 2 h '' + b '' )
h ' xb ' xs h
• Parameter Z :
0,5
Z=
0,02067 + 0,002 fc ' 3 b ''
+ ρs − 0,002
fc ' − 6,89 4 sh
0,5
Z= = 98 ,451
0,02067 + 0,002 ( 25 ) 3 78 ,04
+ ( 0,00339 ) − 0,002
( 25 ) − 6,89 4 50
Z = 98,451
εcm = 0,0010
α = 0,573
γ = 0,339
C1 = αf c b( y − p)
''
C1 = 126883,6875 N
d '' = d − p − γ ( y − p )
99
d '' = 257 ,235 −30 − 0,339 (89 ,05 −30 )
d '' = 207,217 mm
εcm = 0,0005
α = 0,526
γ = 0,321
y
C 2 = αf c ( 2 p )
''
89 ,05
C 2 = ( 0,526 )( 25 ) (2.30 )
2
C 2 = 35130,225 N
y y
d ''' = d − p + − γ
2 2
89 ,05 89 ,05
d ''' = 257 ,235 − 30 + − 0,321
2 2
d ''' = 168,417 mm
C = C1 + C 2
100
d − p − ( y − p)
εs = εc
( y − p)
ε s = 0,00285
fy 409 ,4
εy = = = 0,00196 < εs
Es 208460 ,75
Jika T ≅ C → T = f s xAs
T = 409,4 x 433,661
T = 177540,813 N
T = ; gunakan nilai C.
M = C1 xd '' + C 2 xd '''
εc 0,0010
ϕ= = = 1,123 x 10-5 rad/mm
kd 89 ,05
tekan saja sangat mempengaruhi nilai dari moment dan curvature dari masing-
masing benda uji. Pada masing-masing benda uji, nilai tegangan leleh (fy) juga
berbeda-beda karena pada pengujian tarik, tulangan mempunyai besar diameter yang
101
Balok Sh (mm) Z Moment (Nmm) φ (rad/mm)
I 200 217,479 40252520,21 3,380 x 10-5
II 200 217,479 40188344,75 3,425 x 10-5
III 100 165,455 36849282,27 2,279 x 10-5
IV 100 165,455 34934040,88 1,684 x 10-5
V 50 98,451 31948485,99 1,056 x 10-5
VI 50 98,451 32208984,18 1,123 x 10-5
Pada pembebanan awal sampai pada beban retak untuk pengujian lentur yang
terlihat dari grafik, pada awalnya komponen strukturnya terlentur berupa garis lurus
yang memperlihatkan perilaku elastis penuh, tetapi kemudian kenaikan lenturan pada
Mr = fr.Wt..ret
1
Sehingga, Mr = 35 . .15 .30 2
6
= 78.750 kg.cm
= 787,50 kg.m
102
- Pretak Balok II = 1500 kg
Hasil pengujian jauh lebih besar dari teoritis. Hal ini disebabkan bahwa retak
dimulai dengan retak mikro yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pada pengujian ini pembebanan awal yang diberikan sebesar 250 kg hingga
dan lendutan yang besar, walaupun beban yang bekerja tetap bertahan konstan. Dari
103
TABEL 4.14. DATA HASIL PENGUJIAN LENDUTAN BALOK I
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 10 12 11
500 34.2 38.5 32.5
750 45 49 43
1000 60.1 66.3 58.5
1500 75.5 85.2 76
2000 133.5 155 135.5
2500 175 202 177.8
3000 223.9 257.9 228
3500 278.5 319 282.5
4000 338.2 386.3 340.3
4500 398 453.5 399
5000 428 486.5 428
5500 HUBUNGAN
473.5 538BALOK I
BEBAN-LENDUTAN 476
6000 529 599 528.8
6500
1300 580 655 578.5
7000 624 705 623.5
1200
7500 667 754 663
8000
1100 721 817.5 717
9000 853 958.5 845
1000
10000 965 1260.5 962
900
LENDUTAN (x 0.01 mm)
800
700 Y1
Y2
600 Y3
500
400
300
200
100
0
1500
2000
4500
5000
5500
9000
10000
0
250
500
750
1000
2500
3000
3500
4000
6000
6500
7000
7500
8000
BEBAN (Kg)
104
Grafik 4.1. Hubungan Beban-Lendutan Balok I
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 29.5 34.5 27.3
105
500 49.5 56 45
750 70 78.9 63
1000 85.9 95 76.1
1500 128.1 142 113
2000 169.1 188.5 151.2
2500 231.5 259.5 210.5
3000 272 301.5 245
3500 324 356 291
4000 404 442.5 362
4500 461 503 436
5000 523 569 483.5
5500 611 666 500
6000 648.5 706 532
6500 679 738 560
7000 742.5 805 620
7500 792.5 853 665
8000 850.5 928 723.5
9000 974.5 1068 850
10000 1090.5 1187.5 960.5
HUBUNG
11000 AN
1142.5 BEBAN-LENDUTAN
1352 BALOK
1071 II
1400
1300
1200
1100
1000
900
LENDUTAN (X 0.01 mm)
800
Y1
700 Y2
Y3
600
500
400
300
200
100
106
0
0
250
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6500
7000
7500
8000
9000
10000
11000
750
6000
Grafik 4.2. Hubungan Beban-Lendutan Balok II
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 6 6 5
107
500 10.5 11 9
750 26.5 30.5 25
1000 40 47.8 38
1500 64.5 81 64
2000 104 127 104
2500 158 184 156.5
3000 212 248 211
3500 275 307 262.5
4000 323 358 306
4500 368 410 353
5000 409 456.5 394
5500 452 507 438
6000 511.5 572.5 496
6500 560 625 543
7000 618 691.5 599
7500 679 750 650
8000 733 810 705
9000 848 937 818.5
10000 991 1095 990
11000H U B U N G AN
1095 B E B AN1235
-LE N D U T AN1079.5
B ALO K III
12000 1199 1375 1160
1500
1400
1300
1200
1100
1000
LENDUTAN (x 0.01 mm)
900
800 Y1
Y2
700 Y3
600
500
400
300
200
100
108
0
0
250
500
750
3000
4500
5500
7000
8000
1000
1500
2000
2500
3500
4000
5000
6000
6500
7500
9000
11000
10000
12000
Grafik 4.3. Hubungan Beban-Lendutan Balok III
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 12 14 12.5
500 25 28 23.5
109
750 34.3 38.5 31.5
1000 56.2 63.8 51
1500 80.5 91 73
2000 113 128 98
2500 164 186 157
3000 206.3 235 200
3500 260.5 297.5 255
4000 321.5 363 310.5
4500 361 410 352
5000 412 467 404
5500 458 521.5 456.5
6000 513 586 506
6500 570 650.5 566
7000 617 701 615
7500 661 749 660
8000 717 811 718
9000 829 935 829
10000 972 1088 956
11000 1083 1216 1063
12000H U B U N1194
GAN B E B A1344
N -L E N D U T1170
AN B A L O K IV
1400
1300
1200
1100
1000
900
LENDUTAN (x 0.01mm)
800
Y1
700 Y2
600 Y3
500
400
300
200
100
0 110
0
250
500
750
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
9000
10000
11000
12000
Grafik 4.4. Hubungan Beban-Lendutan Balok IV
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 12 14 10
500 21.5 27.5 22
750 31 36 30
111
1000 52 61.5 50
1500 81 88.5 74.5
2000 110 124 101.5
2500 162 183 152
3000 205 233 195.5
3500 255.5 293 247
4000 314.5 356.5 308
4500 359 407 350
5000 412 467 405
5500 457 521.5 455
6000 515 587 508
6500 574 662 570
7000 620.5 710.5 614
7500 670 750 662.5
8000 724 817 718
9000 832 941.5 825
10000 976 1107 968
11000 1090 1229 1082.5
12000 1237.5 1364.5 1229
1400
1300
1200
1100
1000
LENDUTAN (x 0,01 mm)
900
800
Y1
700 Y2
Y3
600
500
400
300
200
100
0
0
250
500
750
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
9000
10000
11000
12000
BEBAN (Kg)
112
Grafik 4.5. Hubungan Beban-Lendutan Balok V
Beban Y1 Y2 Y3
2P (0,01 mm) (0,01 mm) (0,01 mm)
(Kg)
0 0 0 0
250 11 13 10
500 23 27 22
750 32 37.5 30
1000 53 62 51
113
1500 80 88 75
2000 111 126 103
2500 162 184 154
3000 204 232 197
3500 257 294.5 249
4000 317.5 358 310
4500 360 408 351
5000 411 465 403
5500 460 522 455
6000 517 590 510
6500 576 661.5 562
7000 622.5 713.5 619
7500 668.5 753 661
8000 728 819 723
9000 834.5 942.5 831
10000 981 1104.5 963
11000 1095 1236 1083.5
12000 1245 1372 1233.5
1400
1300
1200
1100
1000
LENDUTAN (x 0,01 mm)
900
800
Y1
700 Y2
Y3
600
500
400
300
200
100
0
10000
11000
12000
3500
9000
1000
1500
2000
2500
3000
4000
4500
5000
5500
6000
6500
7000
7500
8000
250
500
750
0
BEBAN (Kg)
114
Grafik 4.6. Hubungan Beban-Lendutan Balok VI
kesamaan yaitu pada saat pembebanan 1500 kg terjadi retak pada daerah diantara
beban P. Namun, pada saat pembebanan maksimum jelas sekali terdapat perbedaan
dimana pada benda uji I dan II balok runtuh pada pembebanan 11000 kg dan 11500
kg, lendutan pada Y2 sebesar 1260,5 mm (beban 10000 kg) dan 1352 mm (beban
11000 kg). Pada benda uji III dan IV lendutan yang terjadi lebih besar daripada
benda uji I dan II, tetapi lebih dikarenakan benda uji III dan IV dapat menahan beban
yang lebih besar daripada benda uji I dan II. Besar lendutan yang terjadi pada Y2
sebesar 1375 mm (beban 12000 kg) dan 1344 (beban 12000 kg). Sama halnya
dengan yang terjadi pada benda uji III dan IV, pada benda uji V danVI beban yang
115
mampu dipikul lebih besar yaitu 12700 kg dan 12800 kg dengan besar lendutan pada
selain dapat mengurangi regangan yang terjadi juga dapat menahan beban yang lebih
besar sehingga mampu memikul beban yang lebih besar dan dapat menahan lendutan
BAB V
5.1 Kesimpulan
116
1. Regangan yang terjadi pada masing-masing balok akan berkurang dengan
adanya penambahan confinement (sengkang) pada daerah tekan dari balok beton
bertulang tersebut
-0.00301 (titik B)
-0.00305 (titik B)
-0.00203 (titik B)
-0.00149 (titik B)
-0.00094 (titik B)
-0.00100 (titik B)
117
2. Dari hasil pengujian regangan, terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari
masing-masing benda uji yaitu akibat regangan beton yang terjadi semakin kecil,
• Balok I
• Balok II
• Balok III
• Balok VI
• Balok V
• Balok VI
118
Nilai diatas menunjukkan bahwa dengan penambahan confinement
(sengkang) yang semakin rapat pada daerah tekan saja, akan memperkecil regangan
yang juga akan memperkecil nilai moment dan curvature dari masing-masing balok
yang di uji.
3. Dari hasil pengujian Mretak diperoleh adanya kesamaan yaitu pada saat
pembebanan 1500 kg terjadi retak pada daerah diantara beban P dan juga retak
maksimum terjadi pada daerah diantara beban tepatnya pada momen maksimum.
Namun, secara perhitungan teoritis diperoleh nilai 787,50 kg.m. Hal tersebut
disebabkan bahwa retak dimulai dengan retak mikro yang tidak dapat dilihat
119
• Balok V, lendutan maksimum = 1364,5 mm
terjadi pada balok dimana regangan beton akan berkurang akibat adanya pemakaian
sengkang pada daerah tekan yang semakin rapat yang semakin rapat. Selain itu,
kemampuan balok untuk menahan beban lebih besar sehingga akan mempengaruhi
besarnya lendutan yang terjadi pada balok. Regangan beton yang terjadi pada balok
akan mempengaruhi daktilitas dari balok itu sendiri yang mana nantinya akan
5.2 Saran
Dari hasil pengujian ini ada beberapa saran yang dianggap perlu antara lain :
120
1. Untuk memperoleh hasil pengujian yang memuaskan perlu kiranya
kesimpulan.
dengan konstan.
DAFTAR PUSTAKA
121
1. Park, R. & Paulay T. 1975. “Reinforced Concrete Structures”, New York : John
Jakarta.
122