Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sudah lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan yang perlu dipelajari oleh orang Indonesia. Mulai dari
tahun 60’an hingga sekarang, pelajaran bahasa Inggris menjadi subyek yang tidak kalah gengsinya dari pelajaran
lain seperti Matematika dan IPA. Besarnya kebutuhan untuk belajar bahasa Inggris telah membuat pengetahuan ini
menjadi sebuah komoditas bisnis tersendiri. Lembaga pengajaran bahasa Inggris swasta pun bermunculan seperti
LIA, Jakarta College, Oxford, BBC, IEC, EF, TBI dan lain-lainnya. Orang tua kemudian seperti berlomba-lomba untuk
mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus di salah satu lembaga pengajaran bahasa Inggris yang sudah
disebutkan di atas. Jika dulu anak Indonesia baru mempelajari bahasa Inggris pada tingkat SMA, sekarang mereka
memulainya pada tingkat yang lebih dini, SD, dan kalau perlu TK. Oleh karena orang Indonesia masih menganut
budaya Timur yang agak totok, anak tidak boleh protes apabila diharuskan ayah ibunya untuk mempelajari bahasa
Inggris. Lucunya, banyak orang tua yang mengharuskan anaknya mengikuti kursus bahasa asing yang satu ini tanpa
mampu memberikan satu alasan yang jelas mengapa bahasa Inggris itu penting bagi mereka, serupa dengan pameo
tentang pentingnya belajar matematika. Anak pun belajar bahasa asing ini hanya karena orang tuanya bilang itu
sebagai subyek yang penting. Masih banyak orang tua murid yang beranggapan bahwa bahasa Inggris dapat
membuat seseorang sukses dalam hidup, mampu membuat orang mendapat pekerjaan bagus, mampu membuat
orang pergi ke luar negeri, dan lainnya. Huh, seandainya saja hidup semudah itu. Lewat tulisan ini, saya menyatakan
faktor geografi, komunikasi, akses pada informasi menjadi tiga alasan yang masuk di akal di balik perlunya belajar
bahasa Inggris bagi orang Indonesia.
Pertama, Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang kebanyakan penduduknya menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa pertama atau kedua. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Australia,
Selandia Baru, dan Papua Nugini. Selain di negara ini, dimana lagi sih ada orang yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ibu? Bahasa Melayu dan Indonesia memang masih bersaudara tapi belum tentu orang-
orang dari Malaysia dan Indonesia saling memahami satu sama lainnya saat berbicara dengan bahasa masing-
masing. Yang menguasai bahasa Indonesia di Singapura saja tidak banyak apalagi di Australia, Papua Nugini, atau
Filipina. Faktor geografis menjadi alasan pertama mengapa orang Indonesia perlu mempelajari bahasa Inggris.
Apabila suatu saat nanti seorang WNI bepergian ke salah satu negara yang disebutkan di atas, bekal pengetahuan
bahasa Inggris akan mempermudah orang itu dalam berkomunikasi dengan warga negara setempat. Hal ini juga
terjadi di negara Belanda. Di sana, murid-murid pada tingkat SMA memang dianjurkan mempelajari dan menguasai
bahasa asing mengingat bahasa Belanda tidak dipakai oleh negara di sekelilingnya. Jerman memakai bahasanya
sendiri. Belgia memakai Perancis. Di seberang selat, ada negara Inggris.
Alasan kedua dan paling umum, bahasa Inggris perlu dipelajari karena penggunaan luasnya sebagai bahasa
komunikasi Internasional. Agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang
budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi.
Contoh yang mudah dilihat ada di dunia pariwisata. Para wisatawan yang melakukan perjalanan di negara asing
lazim menggunakan bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan warga negara asli yang dikunjunginya.
Bukan hanya penutur jati bahasa Inggris, wistawan yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu
juga memilih bahasa Inggris sebagai lingua franca-nya. Orang Jepang yang melancong ke Indonesia, menggunakan
bahasa Inggris apabila dia hendak menanyakan sesuatu pada orang pertama yang ditemuinya di jalan. Wisatawan
Indonesia yang berjalan-jalan di Paris akan sangat senang sekali apabila bertemu dengan penduduk setempa yang
menguasai bahasa Inggris untuk dimintai bantuannya. Juga kecil kemungkinannya ada orang Italia yang berani
berwisata ke India tanpa memiliki bekal bahasa Inggris yang memadai. Bahasa Inggris juga menjadi bahasa
pengantar resmi dalam dunia transportasi udara dan laut. Pilot pesawat, apapun kewarganegaraanya, dilatih untuk
menguasai bahasa Inggris agar dapat berkomunikasi dengan pihak menara pengawas bandara yang menjadi tujuan
pesawat yang diterbangkannya. Apakah dia menerbangkan pesawat di Asia atau di Afrika, dia harus berkomunikasi
dalam bahasa Inggris. Begitu pula pihak menara pengawas bandara pun harus mahir berbicara dalam bahasa
Inggris, karena pesawat yang mendarat di bandara tidak hanya datang dari satu negara tapi juga manca negara.
Tidak bisa dibayangkan rupanya apabila para pilot dan petugas menara pengendali harus menguasai seluruh
bahasa di dunia ini. Sama halnya dengan dunia pelayaran, bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi resmi. Para
petugas pelabuhan yang mengendalikan situasi akan selalu berhadapan dengan kedatangan kapal-kapal asing. Agar
komunikasi lancar, petugas dan Syahbandar harus mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan kapal yang mana
nahkodanya datang dari Amerika, Rusia, Perancis, Afrika Selatan, Korea, ataupun kepulauan Salomon. Agar urusan
pekerjaan lancar, para pelaut dan petugas pelabuhan musti menggunakan satu bahasa yang umum dan netral.
Informasi yang bersikulasi di dunia ini kebanyakan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Buku-buku banyak yang
diterbitkan dalam bahasa Inggris. Tidak soal siapa yang menerbitkannya, yang pasti untuk memperoleh pasar yang
luas banyak penerbit menerbitkan bacaan dalam bahasa Inggris. Majalah besar seperti Newsweek, Time, Vogue,
Bazaar, People, Life, National Geographic, MacWorld dll ditulis dan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Koran seperti
Washington Post, New York Times, Wall Street Journal, dan Sun juga terbit dengan bahasa Inggris. Buku-buku
ilmiah pun terbit dalam bahasa Inggris. Apabila ada bahan bacaan yang terbit dalam bahasa non-Inggris, maka
terjemahan bahasa Inggris pun pasti langsung dibuat dan dipasarkan. Website populer di dunia internet lebih banyak
menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar untuk artikel di dalamnya, lihat saja Yahoo, Google, Wikipedia,
Amazon, YouTube, dan Reuters. Acara televisi populer di seluruh dunia--F1, MotoGP, World Cup, Champions,
American Idol, 24, CSI, MacGyver, dll--disajikan dengan bahasa pengantar Inggris. Stasiun televisi terkenal di dunia
juga disiarkan dalam bahasa Inggris--CNN, BBC, NBC, Discovery, National Geographic, Animal Planet, ESPN, HBO,
dan masih banyak lainnya. Jurnal ilmiah yang bersirkulasi di antara universitas elit dunia juga tercetak dalam bahasa
Inggris. Bahan referensi yang tersedia di universitas-universitas di Indonesia pun secara tidak langsung
mengharuskan mahasiswa untuk memiliki bekal pengetahuan bahasa Inggris. Apapun minat Anda, informasi yang
tersedia di sekitar Anda saat ini mensyaratakan pengetahuan bahasa Inggris yang akan sangat membantu dalam
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Ketrampilan bahasa Inggris yang dimiliki seseorang akan
menolong dia untuk mengakses hal-hal yang selama ini tidak ada di dalam bacaan-bacaan yang terbit di Indonesia.
Karena itu, kemampuan berbahasa Inggris akan memudahkan orang Indonesia untuk mengembangkan wawasan
pengetahuannya dengan memberikan akses pada pengetahuan yang ada di luar Indonesia.
Berdasarkan ketiga alasan di atas, pengetahuan bahasa Inggris untuk perkembangan seorang individu di negara
Indonesia menjadi suatu hal yang tidak terelakan. Suka tidak suka, subyek yang satu ini menjadi hal yang perlu
dipelajari oleh setiap orang Indonesia. Biarpun Anda tidak yakin akan mendapat kesempatan untuk ke keluar negeri,
pengetahuan ini tetap diperlukan juga. Minimal, Anda tidak perlu terbengong-bengong ketika menonton siaran berita
CNN lantaran tidak ada terjemahan di bagian bawah layar televisi atau bingung saat membaca buku manual
penggunaan alat elektronik yang hanya tercetak dalam bahasa Inggris.
1
Filed under // adat timur Australia Bahasa Inggris BBC Belanda Champions league CNN Discovery EF F1 Filipina
HBO IEC Jakarta College LIA lingua franca MotoGP Oxford Papua Nugini pelayaran pilot SD Singapura SMA
syahbandar TBI TK transportasi Wikipedia wisatawan Yahoo
Comments (11)
Cerita ini bermula ketika saya mulai tersadar kembali setelah sekian lama bermasalah dengan
penggunaan bahasa inggris /English Languange, padahal dari dulu saya juga udah tau kalo ini
sangat penting sekali, apalagi aktifitas saya yang setiap hari berkutat dengan dunia internet yang
isinya bahasa inggris semua. namun paling terasa adalah malam ini ketika saya menuliskan
tulisan ini karena merasa sangat terhambat ketika harus melakukan suatu tugas dengan panduan
tutorial berbahasa inggris, huh benar benar bikin sakit kepala, sebenarnnya bisa aja saya minta
tolong sama teman teman lainnya, namun keputusan udah bulat untuk melakukanya sendiri,
karena mau sampai kapan saya harus meminta bantuan orang lain, bener gak he he.
1. SMP suka ngobrol ama temen waktu jam pelajaran bahasa inggris, abisnya bu gurunya
kurang semangat sih, bisa nya ngutip buku doang
2. SMU suka bolos waktu jam pelajaran bahasa inggris, enakan nongkrong di blakang
sekolah sambil ngerokok, tapi sekarang udah gak ngerokok lho
3. Kuliah suka Nitip Absen aja sama teman waktu mata kuliah bahasa inggris. trus ke studio
UKM aja sambil ngenjrang ngenjreng di dalam studio Kesenian. parahnya, sekarang
ngenjrang ngenjren nggak, kuliah juga gak, dan bahasa inggris tetap gak bisa-bisa …
Sekarang umur sudah tidak muda lagi, dan kalo mo ikutan kursus pastinya sekelas ama anak SD,
SMP, dan SMU he he he gak nyaman lagi khan, alias malu
Akhirnya saya mengambil keputusan untuk belajar sendiri secara diam diam dengan panduan
buku juga software translator yang mungkin bisa membantu saya, dengan harapan perlahan tapi
pasti semua masalah saya dengan penggunaan bahasa inggris bisa terselesaikan.
Megingat persaingan kini udah gak ada batasannya lagi, persaingan bukan hanya di indonesia,
tapi sudah berskala international, bayangin aja kalo mo bisnis internet, kaya google adsense,
parked domain,TLA / text link ads, bisnis referal, adbrite, AB, mlm online, PPC, Search Engine
Marketing, Forex dan internet maeketing lainnya. semua tidak ada yang menggunakan bahasa
indonesia, seandainya ada pun itu hanya petungjuk standartnya aja. dan ketika kita terjun tanpa
ada basic bahas inggris maka akan menjadi hambatan untuk bisa mengerti semua itu dengan
cepat, kecuali anda bertanya pada orang yang gak ada rasa bosan untuk menjelaskan, tapi semua
orang ada batasannya khan…
Bukan hanya itu, untuk belajar dengan panduan tutorial di internet juga pastinya membutuhkan
basikj bhasa inggris khan, karena sebagian besar tutorial di internet adalah bahasa inggris,
kecuali tutorial yan gdi buat oleh orang indonesia, tapi itu sangat terbatas,
Jadi saya berPesan buat teman teman untuk bisa introspeksi lagi apakah mengalami masalah
yang sama dengan yang saya alami, jika iya maka segeralah bergegas untuk membenahi diri
dengan belajar, sebelum anda tertinggal terlalu jauh!!!
Terkejut saya setelah 15 menit berada ditempat itu, ke 7 marketing senior saya lumpuh. Tidak
ada satu orang pun bergerak untuk mendekati (approach) mereka. Saya panggil mereka keluar
dan ingin menanyakan apa yang terjadi? Mengapa mereka tidak dapat bergaul dengan para
expatriat itu?
Semua tertunduk dan akhirnya mereka berkata, “Maaf pak, saya sudah mengusahaakannya,
tetapi penguasaan bahasa Inggris saya terbatas sehingga saya bukanlah lawan bicara yang
nyaman untuk diajak bicara dalam bahasa Inggris”.
Saya terhenyak sebentar, dan saya berkata, “Tunjuk salah satu orang expatriat yang kamu anggap
paling “sombong” dan mari saya perlihatkan bagaimana cara mendekati mereka untuk
berbicara”.
Ditunjuklah seorang yang sedang menghisap cerutu, ia dikelilingi oleh 5 orang temannya dan
sedang tertawa-tawa menikmati suasana pertemuan kasual ini. Badannya tinggi besar dan bahasa
tubuhnya menunjukan percaya diri yang sangat tinggi. Saya berkata, “Mari ikut saya dan saya
akan perlihatkan cara mendekati orang yang kamu tunjuk tersebut”.
Sang expatriat pun tidak dapat berkata-kata apa apa lagi selain memberi hormat kepada saya.
Dan dalam setiap pas-pas an di dalam pertemuan itu, dia mengangguk memberi hormat kepada
saya. Dalam pertemuan itu, semua 7 senior marketing saya mendekati (approach) expatriat yang
hadir sebagai seorang Indonesia, bukan seorang setengah bule.
Dalam era globalisasi ini penting untuk belajar atau dapat berbicara bahasa Inggris ataupun
bahasa asing lainnya. Tetapi jika kita lupa akan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, maka
kepercayaan diri akan hilang dan bangsa tidak akan maju.
Banyak orang berkata dalam era globalisasi ini sangat penting untuk menguasai paling tidak
bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya. Mereka berkata bahwa tanpa penguasaan bahasa
Inggris (English Command) yang baik, suatu negara tidak akan maju. Banyak yang mengambil
contoh dari penguasaan bahasa Inggris di Malaysia dan India.
Tetapi mereka tidak melihat bahwa negara negara yang benar benar maju bukanlah Malaysia dan
India, tetapi negara-negara seperti Jerman, Perancis, Jepang, Korea, China yang sebagian besar
masyarakatnya tidak memiliki penguasaan bahasa Inggris yang baik, melainkan menguasai dan
bangga sebagai bangsa yang memiliki identitas dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
sendiri.
Didalam satu kelas bisnis penerbangan saya ke kota Los Angeles, saya bertemu dengan wanita
cantik Indonesia yang fasih berbahasa Inggris. Bahasa Inggris wanita ini sangat baik sekali
(excellent English pronunciation). Jika dia berbicara cukup keras, seolah olah ingin
memberitahukan kepada seisi pesawat bahwa dia memiliki pelafalan (pronunciation) bahasa
Inggris yang sangat baik.
Tetapi jika saya dengarkan baik baik, apa yang dia katakan dalam setiap pembicaraan hanyalah
basa basi dan tidak ada isinya (tidak berbobot, pep-talk). Gatal telinga saya jadinya. Saya lebih
terbiasa dan lebih menghargai orang yang berbahasa Inggris pas pas-an tetapi ada isi dan bobot
pembicaraannya.
Jangan berbicara bahasa setengah setengah dan campur campur. Jika anda ingin berhasa Inggris,
bicaralah dengan lengkap dan sepenuhnya, juga sebaliknya. Banggalah berbahasa Indonesia dan
berbanggalah menjadi orang Indonesia.
Tambahan:
Berbicara dengan bahasa gado-gado (berbicara bolak balik dan campur aduk antara Inggris dan
Indonesia) tidaklah membanggakan untuk saya. Saya sangat fasih berbahasa Inggris, anda tidak
akan bisa bedakan jika mendengar suara saya dengan orang yang sejak lahir berbicara bahasa
Inggris, tetapi saya sangat bangga untuk berbahasa Indonesia.
Bahasa Inggris di dunia usaha memang digunakan untuk bisnis, surat menyurat dan meeting
dengan bule bule yang tidak mau belajar dan tidak bisa berbahasa Indonesia. Tetapi maksud
terpenting dari tulisan saya ialah, cukup untuk berbicara kepada bule yang tidak bisa dan tidak
mau belajar bahasa Indonesia. Tidak usah dilanjutkan dalam percakapan sehari-hari, tidak usah
over reacting dan berpikir bahwa dengan bisa berbicara bahasa Inggris ditempat umum anda
merasa derajat anda lebih tinggi dari orang lain.
Jika anda memang lebih nyaman dengan berbahasa Inggris, silahkan berbicara Inggris
sepenuhnya (full and complete conversation in English), jangan berbicara gado-gado. Itu sangat
memalukan dan merendahkan derajat anda sendiri.