Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pada saat itu, Perfini sedang membangun studio film di Desa Mampang
Prapatan dan mempersiapkan pembuatan film berjudul “Kafedo”, adaptasi dari
sandiwara radio E.M. Tahar, yang kemudian bergabung menjadi penulis skenario di
perusahaan film yang berlambangkan banteng itu.
Menurut Soermardjono, Usmar, yang baru pulang dari studio perfilman di
Amerika Serikat, menerapkan manajemen produksi film dengan gaya baru yang
sangat intensif. “Lulusan kursus Perfini mendapat tempat yang terhormat dalam
manajemen itu”, katanya.
Salah satu system manajemen itu adalah “script conference”, yaitu rapat
khusus untuk membicarakan skenario, yang sekaligus menjadi ajang yang amat
efektif untuk belajar menulis skenario yang benar. NYak Abbas tercatat sangat rajin
mengikuti rapat semacam itu. Ia akhirnya terpilih Usmar untuk asissten sutradara
“Kafedo”.
Ketika Perfini tidak berhasil baik dalam memasarkan filmnya, meski filmnya,
teutama karya Usmar dan Djagoef Djayakusuma, mendapat pujian dari pers nasional,
muncul gagasan ‘revolusionere’ untuk memberikan kesempatan kepada kader untuk
membuat film sendiri. Nyak Abbas muncul sebagai pahlawan.
Dengan catatan ‘biaya produksi harus ditekan serendah mungkin’ Nyak Abbas
menyutradarai “Heboh” dengan pemeran utama Mang Udel dan Mang Cepot yang
sudah terkenal di RRI Jakarta. “Pemotretan komedi banyolan yang teramat lucu oleh
situasi konyol ini berjala n lancar dengan pengunaan bahan baku yang amat irit”, kata
Soemardjono.