Вы находитесь на странице: 1из 82

--,_ AS KESIHAYAN

,~_

ROVINSI OKI JAKARTA

DINAS KESEHATAN

~ PROVINSI OK' JAKARtA ~

D I: n1 ,_-- f".. ,A,I.,. ,1\ ~~ P) I:r "'I f"!, ~J "Iii I.>. I)j.,., .... A .. ¥ •. ~ ~I

J ~~~J._)] J j~~J J J ~J _'J _"J~ T--~'~ j.~p'~.j~J

VII\I~r\ I It~. ~11~~~e A.~ A ~

J _ j j J _. ~ ) J __ . ~ _/ _) J ~ -'--.J_y _I _j »r: _:o_) --

\lru UMI: 1 r:rU<'M ?

; __) _, _) \.1 ~ .: .! ,_;; _) j 1_1

TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA OINAS KESEHATAN PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 10122/2006

PEMBERLAKUAN PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS VOLUME 7 EOISI 2

01 PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2006

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang

: a. bahwa dalam upaya meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah dibuat buku Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2 sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengukuran;

b. bahwa untuk menjalankan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jak.arta sebagai regulator dilakukan pengukuran, analisa, evaluasi dan kajian manajemen serta perbaikan mutu berkelanjutanl berkesinambungan;

c. bahwa sehubungan dengan hal seperti tersebut pada huruf a dan b di atas, perlu diberlakukan Pedoman Pegukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2 dimaksud yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Mengingat

I. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

2. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta Tahun Anggaran 2006;

3. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 58 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

4. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 108 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KESATU

Mencabut Pemberlakuan Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 1 di Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2002.

Oitetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 15 Oesember 2006

KEOUA

Pemberlakuan Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2 di Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2006.

KETIGA

Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU diberlakukan bagi organisasi atau seluruh SKPO Fungsi Kesehatan di Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.

KEEMPAT

Kepada SKPO Fungsi Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dapat mengacu kepada Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2 .

KELIMA

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

~~ KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI '1}DAERAH ~AJAKARTA

Dr. WIBOWOaSUKIJAT, MPH NIP 140150512

Tembusan:

I. Gubernur Provinsi OKI Jakarta

2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta

3. Sekda Provinsi OKI Jakarta

4. Askesmas Sekda Provinsi OKI Jakarta

5. Kepala Bawasda Provinsi OKI Jakarta

6. Kepala Bapeda Provinsi OKI Jakarta

7. Kepala Biro Keuangan Provinsi OKI Jakarta.

Hal iii dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

TIM PENYUSUN

PENGARAH

Dr. WIBOWO B. SUKIJAT, MPH.

PENANGGUNG JAWAB

Drg. Hj. INDAH ROSANA ALPISAHAR, M.Kes.

KETUA

Drg. PRATIWI.

SEKRETARIS

ESTER WILIANI.

ANGGOTA

1. Drg. YETI SUGASRIANI, M.Kes.

2. Drg. RITA SRI MARYATINA, M.Kom., M.Kes.

3. Dr. LUCIA B. SIREGAR, M.Kes.

4. SOFYAN,SE.

5. ASIANTI YASMUARSIH, SKM.

6. RATNA WILLYS.

SEKRET ARIA T

1. LOGAM MANURUNG, SE.

2. SUMARNI, SE.

3. COLLIN M. MAMORA.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

KAlA PENGANlAR.

Revisi pedoman adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan manakala acuan dari pelaksanaan kegiatan mengalami perubahan. Oalam hal ini acuan pengukuran kinerja adalah Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) yang mana pada tahun 2005 telah mengalami perubahan nilai dari masing-masing katagori, dan telah disosialisasikan pada tahun akhir tahun 2005. Selain itu juga ada beberapa perubahan dari aturan-aturan yang mendasar dan diberlakukan untuk puskesmas.

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Alllah Swt. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rakhmat, karunia dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga seluruh rangkaian kegiatan Revisi Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas telah selesai sesuai dengan rencana. Hasil kegiatan ini adalah buku Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas, Volume 7 Edisi 2 Tahun 2006.

Selanjutnya diharapkan pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan penilaian kinerja seluruh puskesmas di Provinsi OKI Jakarta, sehingga dapat diketahui tingkat kinerjanya. Selanjutnya diharapkan juga hasil dari pengukuran ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan intervensi untuk perbaikan sehingga kinerja puskesmas dapat menjadi optimal dan berdampak pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat pada penyusunan pedoman ini dan semoga pedoman ini bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 15 Oesember 2006.

~ KEPALA OINAS KESEHATAN ''Y PROVINSI OKI JAKARTA.

~

-

Dr. WIBOWO B. SUKIJAT, MPH.

NIP. 140150512


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal v dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
I
.
» PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
~"':;':..;. 15 Desember 2006
--------_ .. _-------------_.--
DAFTAR lSI SURAT KEPUTUSAN KEPALA OINAS KESEHATAN PROVINSI OKI JAKARTA NOMOR 10122/2006 TENTANG PEMBERLAKUKAN PEOOMAN PENGUKURAN

KINERJA PUSKESMAS Volume 7 Edisi 2 ..

TIM PENYUSUN iii

KATA PENGANTAR iv

OAFTAR lSI v

RIWAYAT PERUBAHAN DOI<UMEN .

vii

Latar Belakang . .

1 1 2 3 3

BAB I

PENOAHULUAN .

1.1. 1.2. 1.3. 1.4.

Tujuan ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Ruang Lingkup .

Oefinisi operasional .

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ..

6

2.1. Kebijakan Mutu " " " " 6

2.2. Sasaran Mutu 7

2.3. Perencanaan """"""'''''''''''' 9

2.4. Fokus Pelanggan................................................................ 11

2.5. Pengorganisasian... 12

2.6. Tinjauan Manajemen 15

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta


JAYA aAYA PEOOMAN PENGUKURAN Hal vi dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01

PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
DAFTAR lSI BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN ..

59

BAB III

MANAJEMEN SUMBER DAYA .

17

3.1. Sumber Daya Manusia 17

3.2. Sarana Prasarana 19

3.3. Pembiayaan....................................................................... 21

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS .

22

4.1. Bimbingan Teknis 22

4.2. Peninjauan Lapangan 24

4.3. Wawancara Kepala Puskesmas 38

4.4. Penghitungan Nilai 44

4.5. Analisa Hasil ~....................... 50

- 4.6. Forum Komunikasi 54

4.7. Pencatatan dan Pelaporan ~... 57

5.1. Pengukuran dan Analisa 59

5.2. Monitoring dan Evaluasi 63

5.3. Perbaikan...... 65

5.4. Audit Mutu 66

BAB VI

REFERENSI ..

67

6.1. Dasar Hukum 67

6.2. Dafiar Pustaka.................................... 68

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Hal vii dari 68

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

RIWAYAT PERU BAHAN DOKUMEN

BAGIAN lSI PERU BAHAN REVISI TANGGAL REVISI
KE







I
I
!
I Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

Hal 1 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.

Puskesmas merupakan unit operasional Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta yang merupakan unit terdepan atau front line yang dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Jakarta. Apabila proses layanan puskesmas baik maka tingkat derajat kesehatan masyarakat Jakarta menjadi tinggi yang akan mewujudkan Jakarta sehat tahun 2010. Selain itu apabila layanan puskesmas baik maka citra Pemerintah Provinsi OKI Jakarta akan menjadi baik, khususnya untuk pelayanan bidang kesehatan. Maka sangat bijaksana kalau policy perbaikan kinerja dimulai dari tingkat puskesmas.

Untuk peningkatan kinerja puskesmas telah diimplementasikan standar manajemen puskesmas yang berorientasi pad a arah global dan dapat bersaing dengan institusi pelayanan kesehatan lain. Orientasi standar tersebut telah mengikuti persyaratan system manajemen mutu internasional, yang juga sesuai dengan pola Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu yang merupakan wahana untuk membuat sistem manajemen kearah organisasi kelas dunia.·

Setelah penyusunan Pedoman Revitalisasi Puskesmas dan membangun Sistem Manajemen Puskesmas perlu dilakukan Pengukuran kinerja yang sama orientasinya. Untuk itu perlu disusun Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas yang berorientasi pad a sistem manajemen yang mengacu pad a implementasi TOM, yang didalamnya terdapat instrument untuk pengukurannya. Oengan melakukan pengukuran kinerja puskesmas secara bertahap maka puskesmas dapat menerapkan TOM secara utuh dengan standar internasional, karena hasil dari pengukuran tidak hanya untuk menentukan puskesmas terbaik tapi juga untuk melihat intervensi apa yang harus dilakukan agar kinerja puskesmas menjadi baik.

Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas telah diberlakukan sejak tahun 2002, dan telah dijadikan acuan untuk menilai kinerja puskesmas sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Namun pada perjalanannya ternyata perlu dilakukan perubahan, disebabkan karena kriteria atau nilai-nilai yang menjadi acuan, yaitu Standar Penilaian Kinerja versi Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNOA), telah mengeluarkan standar yang baru pada tahun 2005. Perbedaan yang paling nyata adalah pada standar terakhir ini telah terjadi perubahan

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

'----------------------_ .. _ ... _-- -

----------------------,


2$_ PEOOMAN PENGUKURAN· Hal 2 dari 68
1'1 KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
-- 15 Desember 2006
BAB I
PENDAHULUAN i •

yang sangat mendasar, dimana nilai tertinggi ada pada katagori hasil. Oengan demikian maka dipandang perlu untuk melakukan revisi pedoman tersebut.

Oari pengalaman, dengan mengimplementasikan pedoman tersebut maka akan jelas tergambar bahwa pada tahap awal implementasi Sistem Mnajemen Mutu Kesehatan di Provinsi OKI Jakarta, instrument ini telah mendapatkan gambaran penilaian yang sangat minimal, tetapi pad a proses pembelajaran selanjutnya diharapkan setelah dilaksanakan penilaian 3 (tiga) kali berturut-turut, puskesmas sudah dapat menerapkan sistem manajemen ini secara efektif dan efisien. Maka komitmen pimpinan puncak diharapkan mendorong dan melakukan kapasitas building untuk puskesmas dalam pencapaian standar sistem manajemen secara efektif, tanpa pembelajaran semuanya tidak akan terwujud.

1.2 TUJUAN. 1.2.1 UMUM:

Tercapainya kinerja puskesmas yang optimal yang akan berpengaruh secara bermakna terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Provinsi OKI Jakarta dalam upaya mencapai visi Jakarta Sehat tahun 2010.

1.2.2 KHUSUS:

1.2.2.1 Terlaksananya pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai dengan Pedoman Revitalisasi Puskesmas.

1.2.2.2 Teridentifikasinya keberhasilan kinerja yang telah dicapai Puskesrnas dalam implementasi sistem manajemen yang berorientasi kepada Total Quality Manajemen sehingga memungkinkan untuk ditindak lanjuti dengan pemberian penghargaan tertinggi.

1.2.2.3 Terpantaunya kelemahan-kelemahan yang masih ada sehingga memungkinkan ditindak lanjuti dengan pembinaan dan pembelajaran.

1.2.2.4 Tercapainya indikator Standar Pelayanan Minimal dan Renstrakesda di Provinsi OKI Jakarta.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

1.2.2.5 Terwujudnya SMM dengan standar internasional sehingga organisasi puskesmas sejajar dengan organisasi-organisasi lain kelas dunia.

f"


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 3 dari 68
ltl KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
-=- 15 Desember 2006
BAB I
PENDAHULUAN 1.3 RUANG LlNGKUP. 1.3.1 UMUM:

Mengukur proses, hasil dan nilai tambah dalam penerapan sistem manajemen Puskesmas yang berorientasi pad a Total Quality Management.

1.3.2 Penerapan:

1.3.2.1 Perigukuran dilakukan pada siklus PDCA.

1.3.2.2 Pengukuran dimulai dengan self assessment sampai kepada eksternal

. assement bertahap.

1.3.2.3 Pengukuran pada proses dan hasil kinerja.

1.3.2.4 Pengukuran dilakukan dengan dokumen, site visitlkunjungan lapangan dan wawancara pada Kepala Puskesmas.

1.3.2.5 Pengukuran dimulai dengan hasil mulai 10% sampai kepada 100% implementasi secara bertahap.

1.4 DEFINISI OPERASIONAL.

1.4.1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) atau MANAJEMEN MUTU TERPADU adalah sebuah pendekatan praktis, namun strategis, dalam menjalankan roda organisasi yang memfokuskan diri pad a kebutuhan pelanggannya dengan tujuan untuk mencari hasil yang lebih baik, untuk mencapai kualitas yang tepat denqan cara yang konsisten dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. TQM dapat dipahami sebagai filosofi perbaikan tanpa henti hingga tujuan organisasi dapat tercapai dan denagn melibatkan segenap komponen dalam organisasi tersebut.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

1.4.2 MALCOLM BALDROGE NATIONAL QUALITY AWARD (MBNQA) adalah salah satu jenis penghargaan yang berlaku khusus di AmerikaSerikat setelah ditetapkan oleh Presiden Ronald Reagen tahun 1987. Untuk memperoleh penghargaan tersebut, organisasi yang berminat harus berlomba memperoleh nilai (score) lebih baik dalam memenuhi paket persyaratan atau criteria yang dikelompokkan dalam 7 (tujuh) kategori.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 4 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
~ PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB I
PENDAHULUAN 1.4.3 ASET PENGETAHUAN adalah pengetahuan yang dimilikl organisasi dan pegawai dalam bentuk informasi, gagasan, pembelajaran, pemahaman, pendalaman, keterampilan kognitif dan teknis. Bentuk asset pengetahuan organisasi seperti data base, dokumen, petunjuk, kebijakan dan prosedur serta gambar tehnik.

1.4.4 FAKTOR KUNCI adalah elemen atau factor yang sangat atau paling penting yang kritis dalam mencapai hasil yang diinginkan.

1.4.5 INOVASI adalah membuat erubahan yang penuh makna untuk memperbaiki produk, layanan dan atau proses, serta menciptakan nialai baru bagi stakeholders.

1.4.6 KINERJA (PERFORMANCE) adalah hasil (output) dan dampak (outcome) yang diperoleh dari proses, produk dan layanan yang memungkinkan evaluasi dan pembandingan dengan tujuan, standar, hasil masa lalu dan organisasi lain.

1.4.7 PENGUKURAN (MEASUREMEN7) adalah suatu cara memantau dan menelusuri kemajuan tujuan-tujuan strategis.

1.4.8 PROSES adalah aktivitas yang saling berkaitan dengan tujuan untuk menghasilkan produk atau layanan bagi pelanggan didalam atau diluar organisasi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

,

»s: PEOOMAN PENGUKURAN Hal 5 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01

PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB I
PENDAHULUAN 1.4.9 TARGET adalah tingkat kinerja yang diharapkan atau peningkatan yang diperlukan dimasa mendatang.

1.4.10 TATA NILAI adalah tuntunan, prinsip-prinsio dan atau perilaku yang mewujudkan cara organisasi dan para pegawai beroperasi. Tata nilai mendukung dan menuntun pngambilan keputusan setiap pegawai, membantu organisasi dalam melaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara yang memadai. Contoh tat a nilai misalnya kejujuran, peduli, keterbukaan dan lain-lain.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

,

~'::


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 6 dari 68
ell KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB II
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.1 KEBIJAKAN MUTU. 2.1.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan arah dan sasaran pada pelaksanaan pengukuran kinerja sistern manajemen puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistimn manajemen mutu kesehatan, mulai dari input, proses dan out put dimana prosesnya adalah POCA TOM.

2.1.2 TANGGUNG JAWAB.

2.1.2.1 Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.1.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

2.1.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

2.1.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.1.3.1 Komitmen puncak terhadap implementasi sistim manajemen Puskesmas ''Terwujudnya penerapan sistim pengukuran kinerja puskesmas yang berorientasi pada standar internasional gun a meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan, sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai Jakarta sehat 2010".

2.1.3.2 Kebijakan mutu Pengukuran Kinerja Puskesmas disosialisasikan kepada seluruh Satuan Kerja Pemerintah Oaerah (SKPO) Fungsi Kesehatan di tiap tingkat organisasi.

2.1.3.3 Secara priodik kebijakan mutu di evaluasi guna mengikuti perkembangan kebutuhan.

2.1.4 OOKUMEN TERKAIT.

2.1.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Pemberlakuan Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2.

2.1.4.2 Prosedur Mutu Sosialisasi Kebijakan Mutu.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.2.3.2

Setiap

80% Hasil Penilaian ditindaklanjuti.

sasaran mutu dilakukan pengukuran untuk mengetahui


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 7 dari 68
Ql KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB II
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.2 S~SARAN MUTU. 2.2.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menjelaskan indikator keberhasilan pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas sehubungan implementasi sistem manajemen mutu di puskesmas agar tercapai kinerja puskesmas yang optimal.

2.2.2 TANGGUNG JAWAB.

2.2.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.2.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) / Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

2.2.2.3 Wakil Manajemen Mutu (WMM) / Management Representative (MR) Puskesmas.

2.2.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.2.3.1 Sasaran mutu Pengukuran Kinerja Puskesmas adalah :

2.2.3.1.1 80 % Kepuasan pelanggan

2.2.3.1.2 100% Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesrnas digunakan sebagai acuan untuk mengukur kinerja puskesmas.

80% Puskesmas melaksanakan Self Assessment tepat waktu. 100% Keluhan pelanggan ditindak lanjuti.

2.2.3.1.3

2.2.3.1.4 2.2.3.1.5

pencapaiannya.

2.2.3.3 Harus ditetapkan formula pengukuran sasaran mutu.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 8 dari 68
m
KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
-- 15 Desember 2006
BAB II
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.2.4 OOKUMEN TERKAIT.

2.2.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Pemberlakuan Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2.

2.2.4.2 2.2.4.3 2.2.4.4

·2.2.4.5 2.2.4.6

Prosedur Mutu Survei Kepuasan Pelanggan. Prosedur Mutu Penanganan Keluhan Pelanggan. Prosedur Mutu Analisa Gap.

Prosedur Mutu Pengendalian Layanan Tidak Sesuai. Prosedur Mutu Analisa Data.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 9 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.3 PERENCANAAN. 2.3.1 TUJUAN PROSES .

. Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas guna tercapainya tujuan kegiatan secara efektif dan efisien sesuai dengan persyaratan system manajemen mutu.

2.3.2 TANGGUNG JAWAB.

2.3.2.1 Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.3.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

2.3.2.3 Kepala Suku Oinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya ..

2.3.2.4 Kepala Puskesmas Kecamatan.

2.3.3.2.1

Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta melalui Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan.

Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten. Suku Oinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya.

Puskesmas Kecamatan di Provinsi OKI Jakarta.

2.3.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.3.3.1 Tim Perencana harus memahami secara jelastujuan dari pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

2.3.3.2 Perencanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas dilakukan di setiap tingkatan organisasi, yaitu :

2.3.3.2.2 2.3.3.2.3 2.3.3.2.4

2.3.3.3 Perencanaan dilakukan meliputi :

2.3.3.3.1 Perencanaan penyiapan sumber daya, termasuk tenaga, sarana dan prasarana serta pembiayaan.

2.3.3.3.2 Perencanaan tahapan seluruh kegiatan pengukuran.

2.3.3.3.3 Perencanaan waktu kegiatan.

2.3.3.4 Perencanaan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala UnitlSKPO Fungsi Kesehatan di setiap tingkat organisasi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 10 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.3.3.5 Perencanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.

2.3.3.6 Perencanaan di tingkat Kotamadya dilakukan bersama antara Suku Dlnas ' Pelayanan Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat untuk mendapatkan kesepakatan.

2.3.4 DOKUMEN TERKAIT.

2.3.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Kebijakan

Perencanaan Tahunan.

2.3.4.2 Prosedur Mutu Perencanaan.

2.3.4.3 Prosedur Mutu Penyediaan Sumber Oaya ..

2.3.4.4 Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 11 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.4 FOKUS PADA PELANGGAN. 2.4.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu yang berlaku.

2.4.2 TANGGUNG JAWAB.

2.4.2.1 Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.4.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

2.4.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

2.4.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.4.3.1 Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pelanggan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2.4.3.2 Persyaratan pelanggan ditetapkan berdasarkan :

2.4.3.2.1 Hasil Survei Kepuasan Pelanggan.

2.4.3.2.2 Keluhan dan saran pelanggan.

2.4.3.2.3 Perubahan situasi pemerintahan. 2.4.3.2.4 Hasil forum komunikasi.

2.4.3.2.5 Kesepakatan dalam rapat persiapan pelaksanaan kegiatan.

2.4.3.3 Keluhan pelanggan didokumentasikan dan ditindak lanjuti.

2.4.4 DOKUMEN TERKAIT.

2.4.4.1 Prosedur Mutu Survei Kepuasan Pelanggan.

2.4.4.2 Prosedur Mutu Penanganan Keluhan Pelanggan.

2.4.4.3 Prosedur Mutu Penyelenggaraan Forum Komunikasi.

2.4.4.4 Prosedur Mutu Pengendalian Layanan Tidak Sesuai.

2.4.4.5 Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

,-----------------

Hal 12 dari 68

PEDOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI DKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.5 PENGORGANISASIAN. 2.5.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan pengorganisasian dan uraian tugas di tiap tingkat organisasi dalam pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai denqan persyaratan Sistem Manajemen Mutu.

2.5.2 TANGGUNG JAWAB.

2.5.2.1 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.5.2.2. Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

2.5.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

2.5.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.5.3.1 Pembentukan pengorganisasian pelaksanaan kegiatan .Penqukuran Kinerja Puskesmas mengacu pada Keputusan Gubernur Provinsi OKI Jakarta Nomor 58 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Oinas Kesehatan Provinsi Oaerah Khusus Ibukota Jakarta.

2.5.3.2 Hirarki pelaksana kegiatan Pengukuran Kinerja Pusekesmas adalah sebagai berikut:

2.5.3.2.1 Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta melaksanakan :

01. Menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

02. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di tingkat provinsi, kotamadya maupun di puskesmas.

03. Melaksanakan Pengukuran Kinerja Puskesmas di tingkat provinsi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

,

!

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 13 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

04. Memberikan umpan balik kepada puskesmas dan kemudian menetapkan kebijakan untuk intervensi dalam upaya perbaikan untuk peningkatan kinerja puskesmas.

05. Memberikan penghargaan bagi puskesmas dengan nilai kinerja terbaik di tingkat provinsi.

2.5.3.2.2 Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan atau Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kabupaten Kepulauan Seribu.

01. Melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di wilayah kerjanya.

02. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk membetuk Tim Kerja.

03. Melaporkan Hasil Pengukuran Kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan sesuai dengan rangking.

04. Memberikan penghargaan bagi puskesmas dengan nilai kinerja tertinggi di wilayah kerjanya.

2.5.3.2.3 Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya.

01. Melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di wilayah kerjanya.

02. Melaksanakan koordinasi dengan Suku Dinas Pelayanan Kesehatan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk membetuk Tim Kerja.

03. Melaporkan hasil Pengukuran Kinerja Puskesmas ke Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan ..


JAYA itAYA PEOOMAN PENGUKURAN . Hal 14 dari 68
m
KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
~ 15 Desember 2006
BAB II
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.5.3.2.4 Puskesmas Kecamatan.

01. Melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di wilayah kerjanya.

02. Melakukan self assessment sesuai format pengukuran.

03. Melaporkan hasil self assessment ke Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya.

2.5.4 DOKUMEN TERKAIT.

2.5.4.1 Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tentang Pemberlakuan Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2.

2.5.4.2 Keputusan Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan tentang Pembentukan

Tim Kerja Pengukuran Kinerja Puskesmas.

2.5.4.3 Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

2.5.4.4 Instruksi Kerja Peninjauan Lapangan.

2.5.4.5 Instuksi Kerja Wawancara Kepala Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

-

Hal 15 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.6 TINJAUAN MANAJEMEN. 2.6.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanaka tinjauan manajemen guna mengevaluasi kegiatan Pengukuran Penilaian Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan Sistem Manajemen Mutu.

2.6.2 TANGGUNG JAWAB.

2.6.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.6.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Sudin Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

2.6.2.3 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Puskesmas Kecamatan.

2.6.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

2.6.3.1 Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas harus ditinjau secara berkala.

2.6.3.2 Hal-hal yang dibahas dalam tinjauan manajemen adalah :

2.6.3.2.1 Hasil Pengukuran Kinerja Puskesmas.

2.6.3.2.2 Hasil Audit Mutu.

2.6.3.2.3 2.6.3.2.4 2.6.3.2.5 2.6.3.2.6 2.6.3.2.7

Pencapaian Sasaran Mutu. Keluhan Pelanggan.

Hasil Tindakan Perbaikan. Usulan-usulan peningkatan.

Tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya.

2.6.3.3 Keluaran tinjauan manajemen harus meliputi keputusan yang berhubungan dengan:

2.6.3.3.1 Perbaikan yang efektif dari pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

2.6.3.3.2 Perbaikan yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

2.6.3.3.3 Sumber daya yang dibutuhkan.

2.6.3.4 Hasil tinjauan manajemen harus didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

2.6.3.5 Karena pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas dilaksanakan 1 (satu) kali setahun maka tinjauan manajemen dilakukan sekurangkurangnya 1 (satu) kali setahun, setelah pelaksanaan kegiatan.

Hal 16 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB II

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

2.6.4 OOKUMEN TERKAIT.

2.6.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Pemberlakuan Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas Volume 7 Edisi 2.

2.6.4.2 2.6.4.3 2.6.4.4 2.6.4.5

Prosedur Mutu Tinjauan Manajemen.

Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas. Instruksi Kerja Peninjauan Lapangan.

Instuksi Kerja Wawancara.Kepala Puskesmas.

Sub Dines Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 17 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB III MANAJEMEN SUMBER DAYA

3.1 SUMBER DAY A MANUSIA. 3.1.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan penyediaan sumber daya

manusia yang dibutuhkan sebagai pelaksana kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

3.1.2 TANGGUNG JAWAB.

3.1.2.1 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

3.1.2.2 Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan/Kesehatan Masyarakat Kotamadya IKepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten.

3.1.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

3.1.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

3.1.3.1 Kompetensi Tim Kerja Pengukuran Kinerja Puskesmas :

3.1.3.1.1 Memiliki Sertifikat Lead Auditor dan atau Internal Auditor.

3.1.3.1.2 Telah mengikuti Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas yang dilaksanakan oleh Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta dan atau Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

3.1.3.2 Pelatihan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dan dievaluasi efektifitasnya.

3.1.3.3 Bukti pelatihan harus didokumentasikan.

3.1.3.4 Usulan pelatihan berdasarkan hasil analisa gap kompetensi dan kebutuhan tenaga.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 18 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI DKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB III MANAJEMEN SUMBER DAYA

3.1.4.4 3.1.4.5 3.1.4.6

Uraian Tugas Pelaksana Pengukuran Kinerja Puskesmas. Prosedur Mutu Pendidikan dan Pelatihan.

Prosedur Mutu Pengukuran Kinerja Puskesmas.

3.1.4 OOKUMEN TERKAIT.

3.1.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Penunjukan Tim Kerja Pengukuran Kinerja Puskesmas Tingkat Provinsi.

3.1.4.2 Keputusan Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Suku Dinas Kesehatan Kabupaten tentang Penunjukan Tim Kerja Pengukuran Kinerja Puskesmas Tingkat Kotamadya/Kabupaten.

3.1.4.3 Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan tentang Penunjukan Tim Kerja Pengukuran Kinerja Puskesmas di Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dines Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

3.2 SARAN A DAN PRASARANA. 3.2.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan, menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana yang dibutuhkan pad a pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

3.2.2 TANGGUNG JAWAB.

3.2.2.1 Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

3.2.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

3.2.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

Hal 19 dari 68

BAB III MANAJEMEN SUMBER DAYA

3.2.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

3.2.3.1 Sarana dan Prasarana yang digunakan untuk kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas, terdiri dari :

3.2.3.1.1 3.2.3.1.2 3.2.3.1.3 3.2.3.1.4 3.2.3.1.5 3.2.3.1.6 3.2.3.1.7 3.2.3.1.8

Formulir Peninjauan Lapangan.

Formulir Wawancara Kepala Puskesmas. Form Rekapitulasi Pengukuran. Komputer.

LCD.

Faksimili.

TeleponfTelepon Seluler.

Alat Tulis Kantor.

3.2.3.2 Sarana dan Prasarana harus tersedia dan senantiasa dipelihara agar siap pakai bila diperlukan.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.


JAYA itAYA PEOOMAN PENGUKURAN Hal 20 dari 68
m
KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA· Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB III
MANAJEMEN SUMBER DAYA 3.2.4 DOKUMEN TERKAIT.

3.2.4.1 Prosedur Mutu Pengadaan Barang.

3.2.4.2 Prosedur Mutu Pemeliharaan Barang.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

Hal 21 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB III MANAJEMEN SUMBER DAYA

3.3· PEMBIAYAAN.

3.3.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk memastikan kesediaan anggaran untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan aturan yang berlaku dan persyaratan sistem manajemen mutu.

3.3.2 TANGGUNG JAWAB.

3.3.2.1 Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

3.3.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

3.3.2.3 Kepala Puskesmas Kecamatan.

3.3.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

3.3.3.1 Kebutuhan anggaran pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas diusulkan oleh pejabat yang berwenang di masing-masing SKPO Fungsi Kesehatan sesuai hirarki pelaksana kegiatan.

3.3.3.2 Pembiayaan diusulkan untuk pelaksanaan setiap tahapan pad a pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

3.3.3.3 Perencanaan anggaran disesuaikan dengan kebijakan perencanaan yang telah ditetapkan.

3.3.3.4 Monitoring penyerapan anggaran dilakukan secara berkala oleh pejabat yang berwenang.

3.3.4 OOKUMEN TERKAIT.

3.3.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Kebijakan Perencanaan Tahunan.

3.3.4.2 Prosedur Mutu Penyusunan Rencana Anggaran Satuan Kerja.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dines Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Hal 22 dari 68

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.1 BIMBINGAN TEKNIS. 4.1.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan bimbingan teknis bagi seluruh Tim Kerja yang akan mengukur kinerja puskesmas di Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

4.1.2 TANGGUNG JAWAB.

4.1.2.1 Kepala Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

4.1.2.2 Ketua Tim Kerja Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

4.1.2.3 Kepala Tim Kerja Puskesmas Kecamatan se DKI Jakarta.

4.1.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.1.3.1 Bimbingan Teknis diberikan :

4.1.3.1.1 Kepada seluruh anggota tim kerja yang akan melakukan

Kunjungan Lapangan dan Wawancara Kepala Puskesmas. 4.1.3.1.2 Sebelum dilakukan Kunjungan Lapangan dan Wawancara Kepala Puskesmas.

4.1.3.1.3 Dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih detail tentang instrumen pengukuran kinerja agar seluruh anggota tim kerja telah memiliki persepsi yang sarna.

4.1.3.2 Metode Bimbingan Teknis adalah :

4.1.3.2.1 Paparan instrumen pengukuran kinerja.

4.1.3.2.2 Diskusi.

4.1.3.2.3 Latihan.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

Hal 23 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.1.3.3 Dilaksanakan selama 2 (dua) hari atau 16 jam kerja, dengan rincian :

4.1.3.3.1 Paparan instrumen untuk kunjungan lapangan = 2 jam.

4.1.3.3.2 Paparan instrumenwawancara kepala puskesmas = 2 jam. 4.1.3.3.3 Diskusi = 4 jam.

4.1.3.3.4 Latihan/simulasi = 8 jam.

4.1.4 DOKUMEN TERKAIT.

4.1.4.1 Prosedur Mutu Bimbingan Teknis Pengukuran Kinerja Puskesmas.

4.1.4.2 Forrnulir Wawancara Kepala Puskesmas.

4.1.4.3 Formulir Kunjungan Lapangan.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 24 dari 68
Gl KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 4.2 PENINJAUAN LAPANGAN. 4.2.1 TUJUAN PROSES.

Pedornan ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan penijauan lapangan

sebagai salah satu dari rangkaian Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas

4.2.2 TANGGUNG JAWAB.

4.2.2.1 Ketua Tim Kerja Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

4.2.2.2 Ketua Tim Kerja Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan

Kabupaten.

4.2.2.3 Kepala Seksi Akreditasi dan Pengukuran Mutu - Sub Oinas Manajemen Mutu

Kesehatan.

4.2.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.2.3.1 Pelaksanaan peninjauan lapangan dimaksudkan untuk melihat sistem dokumentasi serta pemahaman pada implementasi sistem manajemen mutu.

4.2.3.2 Periode pengukuran dilakukan satu tahun sekali.

4.2.3.3 Oimensi yang diukur adalah :

4.2.3.3.1 Pendekatan proses yang digunakan puskesmas untuk

menjalankan organisasi :

01. Tingkat rasionalitas.

02. Effektifitas dan kesesuaian dengan metode, tools dan teknik.

03. Tingkat kesistimatisan, integrasi dan konsistensi.

04. Tingkat kedekatan siklus penyempurnaan secara struktural.

05. Fokus pada perbaikan berkelanjutan dan inovasi.

4.2.3.3.2 Penjabaran (Deployment) mengacu pad a seberapa luas dan baik proses-proses itu dilaksanakan.

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

4.2.3.6.1 4.2.3.6.2 4.2.3.6.3 4.2.3.6.4 4.2.3.6.5 4.2.3.6.6 4.2.3.6.7 4.2.3.6.8 4.2.3.6.9

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.2.3.4 Fungsi pengukuran adalah alat praktis, alat ukur dan alat banding.

4.2.3.5 Hasil pengukuran adalah gambaran untuk pengelolaan unit kerja, tingkat kesehatan unit kerja, kekuatan yang dimiliki, daftar aktifitas penyempurnaan posisi unit kerja dibanding dengan organisasi sejenis berupa nilai/skor.

4.2.3.6 Dokumen yang harus disiapkan oleh Puskesmas meliputi :

Hal 25 dari 68

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

01. Tingkat kesesuaian dan efektifitas penggunaan proses-proses pad a seluruh layanan.

02. Tingkat kesesuaian dan efektifitas penggunaan proses-proses yang tertulis di seluruh aktivitas loperasional.

03. Tingkat kesesuaian dan efektifitas penggunaan proses-proses yang tertulis pada seluruh interaksi dengan pelanggan, pemasok/mitra dan masyarakat.

Data laporan program.

Data survey pasar/pelanggan.

Rencana Strategis dan Rencana Tahunan.

Laporan kinerja bulanan yang diperiksa oleh oleh para pimpinan. Data model proses layanan.

Studi perbandingan.

Laporan tentang pesaing utama.

Rencana keselamatan layanan/gedung (contingency plan). Rencana pengembangan SOM.

4.2.3.6.10 Proses pengembangan layanan dan dokumentasinya. 4.2.3.6.11 Kartu laporan pemasok.

4.2.3.6.12 Survey dan perangkat pengumpulan data lainnya. 4.2.3.6.13 Grafik unit kerja dan uraian pekerjaan.

4.2.3.6.14 Data kinerja tambahan lainnya.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 26 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.2.3.7 Cara pengukuran.

4.2.3.7.1 Persiapan assessment dilakukan oleh Puskesmas.

01. Penyiapan dan pengumpulan dokumen (sistem, prosedur

mutu, catatan mutu).

02. Self assessment

03. Penyusunan overview program dan aplikasinya.

04. Pengukuran indikator kinerja.

4.2.3.7.2 Pengukuran tingkat kotamadya/kabupaten.

01. Pengiriman self assessment Puskesmas ke Sudin wilayah (panitia pengukuran wilayah kota terdiri dari Suku Dinas Kesehatan Masyarakat dan Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya, Suku Dinas Kesehatan Kabupaten.).

02. Kunjungan lapangan dan wawancara oleh Panitia di Kotamadya atau Kabupaten.

03. Pengiriman hasil pengukuran ketingkat provinsi.

4.2.3.7.3 Pengukuran Tingkat Provinsi.

01. Menerima hasil pengukuran Tingkat Kotamadya/Kabupaten.

02. Pengukuran dilakukan oleh Tim Kerja Tingkat Provinsi.

03. Kunjungan lapangan dan wawancara oleh tim kerja tingkat provinsi.

04. Pengumuman hasil oleh Tim Kerja Tingkat Provinsi untuk keseluruhan hasil penilaian, sesuai ranking.

05. Pemberian penghargaan untuk puskesmas terbaik dengan nilai tertinggi.

06. Pemberian penghargaan untuk Kepala Puskesmas

berprestasi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.2.3.8 Tim Kerja ..

4.2.3.8.1 Untuk Tingkat Provinsi, 1 tim kerja terdiri dari minimal 3 orang dari unsur : Kesehatan Masyarakat, Pelayanan Kesehatan, Penunjang dan Mutu.

4.2.3.8.2 Untuk Tingkat Kotamadya/Kabupaten, 1 tim kerja terdiri dari minimal 3 orang dari unsur : Suku Dinas Pelayanan Kesehatan dan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya, atau Suku Dinas kesehatan Kabupaten.

4.2.3.8.3 Tiap Puskesmas dinilai oleh satu tim.

4.2.3.8.4 Untuk menyamakan persepsi tiap tim selalu diadakan bimbingan

teknis tim kerja di tingkat provinsi sebelum melakukan

pengukuran.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 27 dari 68
ltl KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 4.2.3.9 Pengukuran Kinerja Puskesmas rneliputi :

4.2.3.9.1 Kepemimpinan (Leadership).

Sudut pandang pengukuran tentang :

01. Kepala Puskesmas melakukan kegiatan penyusunan visi, misi dan nilai - nilai Puskesmas dengan melibatkan seluruh karyawan dan disosialisasikan sehingga menjadi sikap dan perilaku seluruh karyawan.

02. Visi dan misi dan nilai-nilai Puskesmas dijabarkan ke seluruh unit kerja

03. Kepala Puskesmas melakukan pembinaan dan pengawasan guna meningkatkan kepatuhan karyawan terhadap setiap peraturan yang berlaku.

04. Puskesmas menetapkan target kinerja, disosialisasikan keseluruh unit kerja.

05. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi terhadap pencapaian target kinerja dan melakukan tindakan perbaikan

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 28 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

06. Kepala Puskesmas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran individu dan organisasi.

07. Kepala Puskesmas harus mengembangkan kemampuan kepemimpinannya secara terus menerus untuk mendukung peningkatan kinerja Puskesmas.

08. Kepala Puskesmas harus mampu melakukan komunikasi yang efektif, memberdayakan dan memotivasi karyawan.

09. Kepala Puskesmas menetapkan dan melaksanakan sistem

pengakuan dan penghargaan terhadap karyawan untuk

meningkatkan kinerja.

10. Kepala Puskesmas harus mengidentifikasi setiap ketidak sesuaian dan menetapkan rencana tindak lanjut sesuai prioritas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja Puskesmas.

. I

4.2.3.9.2 Tanggung jawab publik.

Sudut pandang pengukuran tentang :

01. Puskesmas mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan program, penggunaan anggaran, menerapkan transparansi, melaksanakan audit secara independen dan mampu memberikan perlindungan bagi pihak ketiga / mitra kerja / pemasok.

02. Puskesmas melakukan evaluasi kinerja manajemen Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program serta menindak lanjuti untuk perbaikan kinerja.

03. Puskesmas melakukan antisipasi terhadap risiko layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

----------------------------------------------

Hal 29 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

04. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional sesuai ketentuan maupun kode etik yang berlaku secara konsisten.

05. Puskesmas menetapkan pelanggan, persyaratan dan

meningkatkan kepuasan pelanggan.

06. Puskesmas menetapkan dan melaksanakan proses pelayanan kesehatan sesuai standar operasional serta mampu memberikan perlindungan, keselamatan terhadap pasien, masyarakat dan petugas kesehatan.

07. Puskesmas melaksanakan sosialisasi, pengawasan serta

pengendalian terhadap penerapan kode etik dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

08. Puskesmas melakukan identifikasi dan pembinaan terhadap kader kesehatan dan tokoh masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat dan mendukung keberhasilan program kesehatan.

4.2.3.9.3 Rencana Strategis.

Sudut pandang penilain tentang :

01. Puskesmas menetapkan dan menyusun rencana strategis dengan melibatkan tim penyusun sesuai langkah-Iangkah yang telah di tetapkan.

02. Puskesmas menyusun rencana strategis dengan

mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

1) Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Puskesmas

2) Perkembangan teknologi, kompetitor, kebutuhan pelanggan /masyarakat dengan peraturan yang berlaku.

3) Keadaan darurat ( KLB, bencana ).

4) Kemampuan dalam melaksanakan renstra.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 30 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

03. Puskesmas menentukan rencana kerja tahunan berikut sasarannya.

04. Puskesmas dalam menentukan rencana kerja tahunan harus mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan.

05. Rencana strategis dan sasaran-sasaran dijabarkan ke seluruh unit kerja.

06. Puskesmas mempertimbangkan sumber daya dan

kemampuan operasional dalam mengembangkan strategi.

07. Puskesmas menindaklanjuti terhadap hasil pencapaian

rencana kerja .

08. Puskesmas menetapkan dan melaksanakan

perubahan

rencana kerja bila diperlukan.

09. Puskesmas menetapkan renstra dan rencana kerja tahunan

10. Puskesmas melakukan revisi renstra, rencana kerja tahunan maupun prosedur bila dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

11. Puskesmas harus selalu mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya sesuai dengan kebutuhan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

12. Puskesmas menetapkan indikator keberhasilan rencana kerja serta formula pengukurannya untuk mendukung pencapaian visi puskesmas.

13. Puskesmas harus membuat analisa hasil kegiatan tahunan dibandingkan pencapaian tahun lalu dan pesaingnya.

14. Puskesmas melakukan studi banding (peningkatan wawasan)

sesuai

kebutuhan serta menindak lanjuti apabila ada

kesenjangan guna meningkatkan mutu pelayanan.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.


JAYA &AYA PEOOMAN PENGUKURAN Hal 31 dari 68
Gl
KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 4.2.3.9.4 Fokus pada pelanggan dan pasar.

Sudut pandang pengukuran tentang :

01. Puskesmas menetapkan target pelanggan individual dan target pelanggan kelompok baik pelanggan Puskesmas maupun pelanggan pesaing.

02. Puskesmas menetapkan target pangsa pasar puskesmas maupun target pangsa pasar pesaing.

03. Puskesmas menetapkan metode pembelajaran untuk

menemukan kunci persyaratan pelanggan saat ini.

04. Puskesmas menetapkan metode pembelajaran untuk

menemukan kunci persyaratan mantan pelanggan.

05. Puskesmas menetapkan metode pembelajaran untuk

menemukan kunci persyaratan pelanggan potensial.

06. Puskesmas menetapkan metode untuk kaji ulang persyaratan pelanggan sesuai dengan arah bisnis puskesmas.

07. Puskesmas menetapkan proses-proses yang digunakan untuk kerjasama dengan pelanggan.

08. Puskesmas menemukan dan menetapkan proses-proses pelanggan untuk mendapat kemudahan dalam mencari bantuan dan informasi.

09. Puskesmas menetapkan proses-proses agar pelanggan dapat menyampaikan keluhan.

10. Puskesmas mensosialisasikan persyaratan pelanggan kepada seluruh karyawan.

11. Setiap karyawan di Puskesmas menqetahui persyaratan pelanggan.

12. Puskesmas memiliki proses penanganan keluhan pelanggan.

13. Puskesmas menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan dan melakukan perbaikan (improvement).

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dines Kesehatan OKI Jakarta.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 32 dari 68
Gl KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 14. Puskesmas memiliki metoda proses untuk mengetahui kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan.

15. Puskesmas memiliki metode untuk membandingkan data kepuasan pelanggan dan pesaing .

16. puskesmas memiliki metode untuk melakukan benchmark.

17. Puskesmas memiliki data untuk menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.

18. Ukuran-ukuran kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan menggambarkan data yang merefleksi potensi pelanggan masa depan.

19. Puskesmas memiliki metode untuk meningkatkan action dan feedback (umpan balik) pelanggan terhadap kepuasan pelangan.

20. Puskesmas memiliki metoda untuk membandingkan data kepuasan pelanggan dengan pesaing dan benchmark.

21. Seluruh kegiatan diatas dibuat prosedur dan dijaminkan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001-2000.

4.2.3.9.5 Pengukuran, Analisis dan Manajemen IImu Pengetahuan ..

01. Puskesmas menyajikan hasil profil puskesmas.

02. Puskesmas melakukan anal isis data dan informasi untuk melakukan review atau kajian kinerja Puskesmas.

03. Puskesmas menetapkan formula pengukuran sasaran program/mutu.

04. Puskesmas menjamin keakuratan analisa data yang menunjukan kedekatan organisasi dan hasil utama kegiata puskesmas.

05. Puskesmas menjamin kesesuaian analisa pengukuran data atau informasi dengan sistem perencanaan puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 33 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

06. Puskesmas membuat rencana strategis.

07. Puskesmas menetapkan target rencana kerja unit dan individu.

08. Puskesmas menetapkan metode evaluasi untuk membandingkan pencapaian output dengan sasaran.

09. Puskesmas melakukan analisa data dan informasi untuk mendukung aktivitas perencanaan.

10. Puskesmas menentukan jaminan terhadap analisa yang mampu menunjukan kedekatan organisasi dan hasil utama kegiatan Puskesmas.

11. Analisa pengukuran data atau informasi selaras dengan setiap perencanaan Puskesmas.

4.2.3.9.6 Fokus pada SOM.

01. Puskesmas mendesain, mengorganisir dan mengelola pekerjaan dan tugasuntuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi, inisiatif individu dan inovasi.

02. Puskesmas mendesain, rnenqorqamsir dan mengelola pekerjaan dan tugas untuk meningkatkan fleksibilitas.

03. Kepala Puskesmas melakukan motivasi dan meningkatkan pengembangan pegawai.

04. Puskesmas melakukan peningkatan performansi pegawai melalui skema kompensasi.

05. Puskesmas menjamin komunikasi, kerjasama dan peningkatan pengetahuan atau keterampilan terbagi merata di seluruh unit kerja.

06. Puskesmas melakukan identifikasi karakteristik dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk pegawai potensial.

07. Puskesmas melakukan kontrak pegawai baru dan memasukan rekruitisasi dalam laporan persyaratan performansi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

08. Puskesmas menciptakan keseimbangan diklat pegawai dengan kebutuhan organisasi dan pengembangan pegawai, pembelajaran pegawai, peningkatan kehadiran pegawai.

09. Puskesmas menggunakan informasi kinerja pekerjaan untuk desain diklat dan evaluasi.

10. Puskesmas mencari input dari pegawai mengenai kebutuhan, harapan dan desain diklat pegawai.

11. Puskesmas mensosialisasikan pelatihan, pembelajaran dan pendidikan formal.

12. Puskesmas melakukan langkah-Iangkah orientasi pegawai baru.

13. Puskesmas mengusahakan dan melakukan improvement tempat kerja.

14. Puskesmas mempertimbangkan terbentuknya iklim kerja sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang berbeda-beda ..

15. Puskesmas menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pad a kesejahteraan pegawai dengan cara mengukurnya.

16. Puskesmas menentukan faktor-faktor yang berpengaruh pad a kepuasan pegawai dan cara mengukurnya.

17. Puskesmas menggunakan kemangkiran, produktivitas, turn over pegawai untuk meningkatkan motivasi, kesejahteraan dan kepuasan pegawai.

18. Puskesmas menghubungkan data kepuasan pegawai dengan hasil kegiatan Puskesmas.

19. Puskesmas menghubungkan data kepuasan pegawai dengan hasil kegiatan Puskesmas untuk mengidentifikasi prioritas improvement di lingkungan kerja.

20. Puskesmas menentukan keluhan pegawai untuk

meningkatkan motivasi pegawai.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 34 dar; 68
l!) KINERJA PUSKESMAS 01
-::::::- PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 35 dari 68

PEDOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

21. Puskesmas menentukan tingkat kemangkiran pegawai untuk meningkatkan kepuasan pegawai.

22. Puskesmas menentukan tingkat produktivitas pegawai untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.

23. Semua kegiatan ada prosedurnya, dijaminkan pad a sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 dan dilakukan improvement.

4.2.3.9.7 Proses Manajemen.

01. Puskesmas menentukan desain proses layanan baik pelayanan kesehatan maupun kesehatan masyarakat dikaitkan dengan proses penyampaiannya kepada pasien atau masyarakat.

02. Dalam menentukan proses layanan Puskesmas memasukkan perubahan persyaratan pelanggan kepada masyarakat.

03. Puskesmas menggunakan teknologi tepat guna dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat .

04. Puskesmas menentukan sistem manajemen mutu yang diimplementasikan di Puskesmas dalam mendukung programprogram Puskesmas.

05. Puskesmas menentukan proses transfer pembelajaran dari proyek-proyek terdahulu dan baqian-baqian/unit-unit lain dalam organisasi.

06. Puskesmas menentukan sistem pengendalian biaya.

07. Puskesmas menentukan proses-proses untuk efisiensi dan efektivitas organisasi.

08. Puskesmas melakukan koordinasi dan mengLiji setiap layanan terbebas dari kesalahan (trouble free) dan menjamin tepat waktu pada proses layanannya.

Sub Dines Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 36 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI DKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

09. Puskesmas menentukan proses kunci untuk layanannya dan beserta persyaratan kinerja utama.

10. Puskesmas menjamin operasi rutin terhadap pelayanan klinis maupun kesehatan masyarakat.

11. Puskesmas melakukan peningkatan proses-proses layanan baik klinis maupun kesehatan masyarakat.

12. Puskesmas menyebar luaskan proses perbaikan/improvement ke unit-unit kerja dibawahnya.

13. Puskesmas menentukan tarif sesuai Peraturan Daerah tentanq retribusi yang berlaku

14. Puskesmas dapat menentukan secara analisa subsidi yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

15. Puskesmas melakukan evaluasi dan umpan balik kepada perternuan kerja.

16. Puskesmas dapat meminimalisasi biaya dari proses kerjasama dengan mitra kerja.

17. Puskesmas menentukan sasaran kerja baik untuk pelayanan klinis maupun kesehatan masyarakat secara terukur dan realitas.

18. Semua proses dibuat prosedur, dan dijaminkan kepada sistem manajemen mutu ISO 9001-2000 dan dilakukan improvement.

4.2.3.9.8 Hasil kinerja

01. Puskesmas mengidentifikasi produk tayanan yang sesuai persyaratan pelanggan.

02. Puskesmas menetapkan indicator kinerja yang menjadi persyaratan sumber dana

03. Puskesmas melaporkan hasil pengukuran indicator kinerja

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.


~ PEOOMANPENGUKURAN Hal 37 dari 68
Gl KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. -I

04. Puskesmas melakukan evaluasi pelayanan dengan melakukan survey harapan dan kepuasan pelanggan secara berkala.

05. Puskesmas menetapkan indikator kepuasan pelanggan

06. Puskesmas melakukan evaluasi kepuasan pelanggan atas

layanan dibandingkan dengan kepuasan pelanggan

competitor

07. Puskesmas menetapkan program prioritas.

08. Puskesmas menetapkan prosedur pengukuran kinerja

09. Puskesmas melakukan pengendalian penggunaan anggaran

melalui rapat monitoring anggaran

10. Puskesrnas membuat rencana kebutuhan SOM

11. Puskesmas membuat uraian tugas karyawan

12. Puskesmas membuat rencana kebutuhan pengembangan

karyawan.

13. Puskesmas melakukan evaluasi pasca pelatihan

14. Puskesmas menetapkan metode dan ukuran pengukuran formal dan informal untuk menentukan kesejahteraan, kepuasan dan motivasi karyawan

·4.2.4 OOKUMEN TERKAIT.

4.2.4.1 Prosedur Mutu Pengkuran Kinerja Puskesmas.

4.2.4.2 Format Penilaian Evaluasi Kinerja Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 38 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Oesember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.3 WAWANCARA KEPALA PUSKESMAS. 4.3.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan wawancara Kepala

Puskesmas yang harus sejalan dengan pembuktian dokumen guna menilai implementasi system manajemen mutu puskesmas di Provinsi OKI Jakarta dengan hasil

kinerja terbaik.

4.3.2 TANGGUNG JAWAB.

4.3.2.1 Ketua Tim Kerja di setiap tingkat organisasi.

4.3.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.3.3.1 Wawancara Kepala Puskesmas dilakukan oleh seluruh tim kerja.

4.3.3.2 Wawancara Kepala Puskemas meliputi :

4.3.3.2.1 Kepemimpinan ILeadership.

01. Wawancara untuk Kepala Puskesmas agar menjelaskan

proses yang digunakan organisasi dalam mengembangkan visi, rnisi, wawasan dan nilai-nilai organisasi.

02. Wawancara untuk melihat peran Kepala Puskesmas dalam mendukung proses untuk menjamin kinerja terunggul.

03. Wawancara untuk Ke.pala Puskesmas untuk mempromosikan manajemen tingkat menengah di Puskesmas.

04. Wawancara untuk Kepala Puskesmas bagaimana dia dapat mengetahui keinginan terpenting dari pelanggan utamanya.

05. Wawancara untuk Kepala Puskesmas tentang kontribusinya pada perbaikan lingkungan dan masyarakat.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Hal 39 dari 68

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.3.3.2.2 Strategic Planning I Rencana Stratejik.

01. Wawancara untuk mengetahui kapan rencana stratejik diperbaharui yang terakhir.

02. Wawancara untuk mengetahui rencana pengembangan SOM termasuk dalam rencana stratejik Puskesmas.

03. Wawancara untuk mengetahui cara menyebarluaskan tujuan, sasaran dan action plan keseluruh organisasi dan cara memastikan bahwa rencana dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang digariskan.

04. Wawancara untuk mengetahui sasara khusus Puskesmas.

4.3.3.2.3 Fokus pada Pelanggan.

01. Wawancara untuk mengetahui cara Kepala Puskesmas untuk mengenal harapan pelanggan baik yang terdahulu, sekarang atau masa yang akan datang.

02. Wawancara untuk

mengetahui seberapa jauh Kepala

Puskesmas dapat menyediakan kemudahan akses bagi masyarakat memperoleh informasi dan mendapat bantuan untuk menyalurkan keluhannya.

03. Wawancara untuk mengetahui sejauh mana Kepala Puskesmas sering berbicara I mendengarkan masyarakat.

04. Wawancara untuk mengetahui ukuran utama untuk kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.

4.3.3.2.4 Pengukuran, Analisis dan Manajemen Ilmu Pengetahuan.

01. Wawancara untuk mengetahui kinerja utama yang mendesak untuk menjalankan organisasi.

Sub Dine« Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 40 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

02. Wawancara untuk mengetahui bahwa informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan lengkap, tepat waktu, dapat dikendalikan, dapat dijangkau dan akurat.

03. Wawancara untuk mengetahui Kepala Puskesmas dalam menentukan prioritas utama program Puskesmas.

04. Wawancara untuk dapat menggali analisa informasi yang baik bagi pelanggan dan keberhasllan organisasi.

4.3.3.2.5 Fokus pada SOM.

01. Wawancara untuk mengetahui bagaimana karyawan

mengetahui dan memahami prioritas organisasi.

02. Wawancara untuk mengetahui sistem penghargaan,

kompensasi untuk mencapai sasaran kinerja terunggul.

03. Wawancara untuk mengetahui sistem penggajian, penerimaan insentif yang adil bagi karyawan Puskesrnas.

04. Wawancara untuk mengetahui bagaimana Puskesmas melakukan pelatihan berkesinambungan untuk karyawannya.

05. Wawancara untuk mengetahui Kepala Puskesmas mendorong

karyawan untuk mengembangkan dan menggunakan

kemampuan mereka sepenuhnya.

06. Wawancara untuk mengetahui cara mengukur kepuasan karyawan.

4.3.3.2.6 Proses Manajemen.

01. Wawancara untuk mengetahui Kepala Puskesmas

menentukan proses layanan baru atau yang diperbaharui untuk menjamin agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 41 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

02. Wawancara untuk mengetahui bahwa proses layanan dijamin tepat waktu dan memenuhi indikator mutu yang telah ditentukan.

03. Wawancara untuk mengetahui bahwa Kepala Puskesmas menentukan proses pendukung layanan utama.

04. Wawancara untuk mengetahui pemasok atau mitra kerja utama Puskesmas.

4.3.3.2.7 Hasil Kinerja.

01. Mengetahui pelanggan internal dan eksternal.

02. Menetapkan indikator kepuasan pelanggan.

03. Pencapaian/hasil kegiaan dari setiap unit dicatat, diukur dan dilaporkan kepada kepala Psuskesmas secara berkala menggunakan formulir yang berlaku.

04. Melakukan survey kepuasan pelanggan secara berkala

minimal 2 kali setahun.

05. Menyusun perencanaan anggaran.

06. Menyusun jadwal monitoring dan evaluasi anggaran.

07. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mengenai penggunaan anggaran dan basil kegiatan/program.

08. Mempelajari pangsa pasar.

09. Oapat mengembangkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan wilayah/masyarakat.

10. Melakukan pemasaran/promosi kesehatan mengenai

pengembangan produk pelayanan.

11. Menetapkan indikator efektivitas kinerja SOM.

12. Mengetahui pesaing diwilayahnya.

13. Mengukur kinerja SOM dan kinerja Puskesmas.

14. Mengukur efektivitas kinerja SOM.

Sub Dines Manajemen Mutu Kesehatan - Dines Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 42 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

15. Mendata/mempunyai daya pemasok/mira kerja.

16. Menetapkan indikator kinerja pemasok/mitra kerja (ketepatan waktu, tingkat kesalahan dan pengurangan biaya) atau sesuai

perda.

17. Wawancara untuk mengetahui tingkat kinerja pemasok atau

mitra kerja (ketepatan waktu, tingkat kesalahan dan pengurangan biaya) atau sesuai dengan peraturan yang berlaku)

18. Kepala Puskesmas menetapkan POA

19. Menetapkan norma-norma dan patuh/mematuhi kebijakan

20. Membuat prosedur mutu dan instruksi kerja.

21. Menetapkan jadwal pemeliharaan alat produknya.

22. Melaksanakan audit mutu internal.

23. Melaksanakan tinjauan manajemen.

24. Membuat formulasi pengukuran indikator kinerja.

25. Wawancara untuk mengetahui kecenderungan kepuasan pelanggan dan tingkat kinerja saat ini.

26. Wawancara untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan

Puskesmas.

27. Wawancara untuk mengetahui efektifitas kerja SOM.

28. Wawancara untuk mengetahui tingkat kinerja pemasok atau mitra kerja (ketepatan waktu, tingkat kesalahan dan pengurangan biaya).

29. Wawancara untuk mengetahui efektifitas dari organisasi

layanan pendukung.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

Hal 43 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.3.4 DOKUMEN TERKAIT. 4.3.4.1 Format Wawancara

4.3.4.2 Format penilaian kunjungan petugas.

4.3.4.3 Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta. '

1

I

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Hal 44 dari 68

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.4 PENGHITUNGAN NILAI. 4.4.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk memberikan gradasi pencapaian kinerja puskesmas di Provinsi OKI Jakarta secara kuantitatif mulai tingkat buruk sampai tingkat yang sangat baik atau istimewa sesuai dengan persyaratan system manajemen mutu.

4.4.2 TANGGUNG JAWAB.

4.4.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.4.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

4.4.2.3 Kepal.a Seksi Akreditasi dan Pengukuran Mutu - Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan.

4.4.2.4 Kepala Puskesmas Kecamatan se OKI Jakarta. 4.4.2.5 Ketua tim kerja.

4.4.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.4.3.1 Penilaian dibagi dalam tujuh katagori dengan total point adalah 1000. 4.4.3.2 Katagori I : Kepemimpinan atau Leadership (120 point).

Menguji bagaimana Kepala Puskesmas akan memandu dan mempertahankan keberlanjutan puskesmas. Juga diuji tat a kelola puskesmas dan bagaimana puskesmas menunjukan tanggungjawab terhadap etika, hukum dan masyarakat.

Terdiri dari 2 item yaitu :

4.4.3.2.1 Senior Leadership: Bagaimana Kepala Puskesmas memimpin (70 points). Area pertanyaan adalah tentang :

01. Visi dan Nilai-nilai organisasi.

02. Komunikasi dan Kinerja organisasi.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 45 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

4.4.3.2.2 Governance dan Tanggung Jawab Sosial : Bagaimana Kepala Puskesmas mengelola puskesmas dan menunjukkan tanggung jawab social (50 points).

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.4.3.3 Katagori II : Rencana Strateqis (85 point)

Menguji bagaimana puskesmas mengembangkan sasaran strategis dan rencana kerja. Juga diuji bagaimana sasaran strategis dan rencana kerja yang telah dipilih, di deploy atau dijabarkan dan diubah bila situasi mengharuskan, serta bagaimana kemajuannya diukur.

. _-

4.4.3.4 Katagori III : Fokus Pelanggan dan Pasar (85 point).

Menguji bagaimana puskesmas menentukan persyaratan, ekspektasi dan preferensi pelanggan dan pasar. Juga diuji bagaimana puskesmas membangun hubungan dengan pelanggan dan menentukan faktor kunci yang mengarah ke akuisisi, kepuasan, loyalitas dan retensi pelanggan, serta ekspansi bisnis dan berkelanjutan.

4.4.3.5 Katagori IV : Pengukuran, Analisis dan Manajemen ilmu Pengetahuan (90 point).

Menguji bagaimana puskesmas menseleksi, mengumpulkan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki data, informasi dan asset pengetahuan. Juga diuji bagaimana puskesmas me-review kinerja.

4.4.3.6 Katagori V : Fokus pad a Sumber Oaya Manusia (85 point).

Menguji bagaimana sistem kerja puskesmas dan pembelajaran pegawai serta motivasi membuat pegawai mampu mengembangkan dan memanfaatkan potensinya secara penuh dalam keselarasan dengan sasaran, strategi dan rencana kerja puskesmas secara keseluruhan. Juga diuji apakah upaya puskesmas untuk membangun dan memelihara lingkungan kerja dan iklim

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 46 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

dukungan bagi pegawai kondusif bagi keunggulan kinerja dan bagi pertumbuhan individu dan organisasi.

4.4.3.7 Katagori VI : Manajemen Proses (85 point)

Menguji aspek kunci manajemen proses puskesmas termasuk proses kunci prod uk, layanan dan bisnis untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan organisasional serta proses pendukung kunci. Katagori ini meliputi semua proses kunci dan semua unit kerja.

4.4.3.8 Katagori VII: Hasil (450 point)

Menguji kinerja puskesmas dan perbaikan di seluruh bidang kunci - hasil produk dan layanan, kepuasan pelanggan, kinerja financial dan pasar, hasil sumber daya manusia, kinerja operasional, dan kepemimpinan serta tanggung jawab social. Tingkat kinerja diuji perbandingannya competitor dan puskesmas lain yang menyediakan produk dan layanan yang serupa.

4.4.3.9 Skala Penilaian dibagi dalam 7 skala yang menggambarkan kinerja terburuk sampai pada kinerja istimewa.

SKALA POINT URAIAN
I 0-250 Menunjukkan tahap awal pengembangan dan
pendekatan-pendekatan implementasi pada
persyaratan katagori. Bagaimanapun juga, gap
penting terdapat di sebagian besar katagori. Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS .

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Oesember 2006

Hal 47 dari 68

',

II 251 - 350 Menunjukkan permulaan pendekatan yang sistematis dalam merespons persyaratan dasar item, tapi gap besar terdapat dalam cara pendekatan dan deployment di beberapa katagori. Pada saat ini puskesmas berada dalam tahap awal untuk memperoleh hasil sesuai pendekatan dengan beberapa perbaikan dan kinerja baik yang telah diamati. .

III 351 - 450 Menunjukkan pendekatan yang sistematis, efektif dalam merespons persyaratan dasar sebagian besar item, tetapi deployment dalam beberapa area kunci atau unit kerja masih terlalu dini dalam menunjukkan hasilnya. Arah perbaikan masih

i dalam tahap awal dan data komparatif dalam area yang penting bagi persyaratan organisasional kunci ada buktinya.

IV 451 - 550 Menunjukan pendekatan yang sistematis, efektif atas keseluruhan persyaratan item, tetapi deployment berbeda-beda di beberapa area kunci atau unit kerja. Evaluasi dan perbaikan berdasarkan fakta menunjukan efisiensi dan efektifitas proses-proses kunci. Hasil-hasil menunjukan persyaratan pelanggan kunci, pasar dan proses, dan menunjukkan beberapa area kekuatan dan atau kinerja baik.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 48 dari 68

PEDOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKE'SMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

SKALA POINT URAIAN
V 551 - 650 Menunjukkan pendekatan yang sistematis, efektif
atas keseluruhan persyaratan item, dan atas
kebutuhan organisasional kunci dengan proses
evaluasi dan perbaikan berbasis fakta sebagai hasil
pembelajaran organisasai secara menyeluruh.
Tidak ada gap besar dalam deployment. Arah
perbaikan dan atau kinerja baik dilaporkan dalam
sebagian besar area yang penting. Hasil-hasil
menunjukkan pelanggan kunci, pasar dan
persyaratan proses dan rnenunjukkan area-area
kekuatan.
VI 651 - 750 I Menunjukkan pendekatan yang sempurna,
I termasuk ukuran kunci, deployment yang baik dan
hasil yang sangat baik di sebagian besar area.
Keselarasan, pembelajaran dan sharing sebagai
alat kunci manajemen. Beberapa aktifitas dan hasil
yang luar biasa menunjukkan persyaratan
pelanggan kunci, pasar, proses dan rencana kerja.
Organisasi menjadi panutan dalam beberapa area.
VII 751 - 875 Menunjukkan pendekatan yang sempurna, inovasi,
deployment yang unggul dan perbaikan kinerja dan
level yang baik sampai unggul dalam sebagian
besar area. Integrasi dan keselarasan yang baik
sampai unggul terbukti dengan analisis,
pembelajaran, dan berbagi best practices
organisasional sebagai strategi kunci rnanajernn.
Kepemimpinan ditunjukkan dalam hasil-hasil yang
memenuhi sebagian besar persyaratan pelanggan
kunci, pasar, proses dan rencana kerja. BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

r-------------------------~--

Hal 49 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.4.4 DOKUMEN TERKAIT.

4.4.4.1 Prosedur Mutu Pengukuran Kinerja Puskesmas. 4.4.4.2 Instruksi Kerja Penghitungan Nilai.

sKALA

POINT

URAIAN

VIII 876 - 1000 Menunjukkan pendekatan yang luar biasa, inovasi,

deployment penuh, dan hasil kinerja unggul dan berkelanjutan. Integrasi dan keselarasan yang unggul terbukti, serta analisis, pembelajaran, dan berbagai organisasional best practices bersifat pervasive. Kepemimpinan nasional dan dunis ditunjukkan dalam hasil-hasil yang menunjukkan persyaratan pelanggan kunci, proses dan rencana kerja secara penuh.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 50 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.5 ANALISA HASIL. 4.5.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan analisa hasil pengukuran kinerja puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

4.5.2 TANGGUNG JAWAB.

4.5.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.5.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

4.5.2.3 Kepala Seksi Akreditasi dan Pengukuran Mutu - Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan.

4.5.2.4 Kepala Puskesmas Kecamatan.

4.5.3 KEBIJAKAN OPERAStONAL.

4.5.3.1 Faktor yang dievaluasi :

4.5.3.1.1 Tingkat kinerja saat ini.

4.5.3.1.2 Tingkat dan luasnya perbaikan kinerja.

4.5.3.1.3 Kinerja perbandingan dan atau benchmark yang sesuai.

4.5.3.1.4 Keterkaitan antara hasil dengan persyaratan petanggan, produk dan tayanan pasar, proses dan rencana kerja yang telah diidentifikasi.

4.5.3.2 Analisa Hasil : menilai hasil dan dampak atas pencapaian tujuan yang di persyaratkan sistem dan menggambarkan :

4.5.3.2.1 Tingkat pencapaian kinerja tahun latu dan sekarang.

4.5.3.2.2 Gambaran peningkatan/perbaikan yang terpelihara atau

pencapaian tingkat tinggi yang terpelihara.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 51 dari 68
0 KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 4.5.3.2.6 4.5.3.2.7

Menggambarkan terjadinya hubungan yang nyata antara hasil dan proses.

Kecepatan peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja yang luas dan penting melampaui batas unit dan jasa.

Pengaruh yang besar pada perbaikan mutu layanan. Tingkat pemberdayaan dengan pesaing dan benchmark.

4.5.3.2.3

4.5.3.2.4 4.5.3.2.5

SKOR URAIAN
0% atau 5% 1. Tidak ada hasil atau hasil yang buruk dalam bidang
yang dilaporkan.
.2. Tidak ada arah kebijakan yang dilaporkan atau
I ;
I menunjukkan arah yang buruk.
',3. Tidak ada informasi komparatif.
4. Hasil tidak dilaporkan di berbagai bidang yang enting
bagi persyaratan bisnis kunci.
10%,15% 20% 1. Hanya sedikit hasil yang dilaporkan, ada perbaikan
atau 25% dan atau tingkat kinerja yang baik pada tahap dini.
2. Sedikit atau tidak ada arah kebijakan yang dilaporkan.
3. Sedikit atau tidak ada informasi komparasi yang
dilaporkan.
4. Hasil yang dilaporkan hanya sedikit dalam bidang
yang penting bagi persyaratan bisnis kunci
puskesmas.
30%, 35%,40% 1. Perbaikan dan atau tingkat kinerja dilaporkan dalam
atau 45% banyak bidang yang mengacu persyaratan.
2. Ada bukti pengembangan arah kebijakan tahap dini.
3. Ada bukti perolehan informasi komparasi tahap dini.
4. Hasil yang dilaporkan dalam banyak bidang yang
penting bagi persyaratan bisnis kunci puskesmas. 4.5.3.3 Petunjuk Skoring :

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

----------------------------- ~ -~-------


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 52 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. SKOR

URAIAN

50%, 55%, 60% 1. atau 65%

Perbaikan dan atau tingkat kinerja dilaporkan di hampir semua bidang yang mengacu pada persyaratan.

2. Ada bukti tidak ada arah kebjakan atau tingkat kinerja yang buruk dalam bidang yang penting bagi persyaratan bisnis kunci puskesmas.

3. beberapa arah kebijakan dan atau tingkat kinerja yang dilaporkan - dievaluasi dengan pembandingan yang relevan dan atau benchmark - menunjukkan kinerja pembandingan bidang-bidang yang baik dan sangat baik.

4. Hasil bisnis mengacu hampir semua persyaratan pelanggan, pasar, proses kunci dan rencana verja.

70%, 75%, 80% 1. Kinerja sa at ini baik sampai unggul (excellent) di

atau 85% hamper semua bidang yang penting bagi persyaratan.

2. Hampir semua perbaikan arah kebijakan dan atau ktingkat kinerja berkelanjutan.

3. 8anyak sampai hamper semua arah kebijakan dan atau tingkat kinerja yang dilaporkan - dievaluasi dengan pembandingan yang relevan dan atau benchmark - menunjukkan kinerja pembandingan yang emmimpin dan sangat baik.

4. Hasil bisnis mengacu hampir semua persyaratan pelanggan, pasar dan proses kunci

90%,85% atau 1. Kinerja saat ini unggul (excellent) di hampir semua

100% bidangyang penting bagi persyaratan.

2. Perbaikan arah kebijakan yang unggul dan atau tingkat kinerja unggul yang berkelanjutan dilaporkan di hampir semua bidang.

3. Ada bukti memimpin (leadership) dan benchmark dalam banyak bidang.

4. Hasil bisnis mengacu sepenuhnya pada persyaratan pelanggan, pasar, proses kunci dan rencana kerja.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 53 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.5.3.4 Skor pengukuran dihitung dari :

4.5.3.4.1 75 % nilai point dari assessment evaluasi pengukuran kinerja baik

dokumen maupun pembuktian dilapangan.

4.5.3.4.2 25 % nilai wawancara dengan kepala Puskesmas

4.5.3.4.3 100 % nilai total skor adalah 1000 (seribu)

4.5.4 DOKUMEN TERKAIT.

4.5.4.1 Prosedur Mutu Pengukuran Kinerja Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 54 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.6 FORUM KOMUNIKASI. 4.6.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pertemuan guna mengkomunikasikan hasil pengukuran kinerja puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan system manajemen mutu.

4.6.2 TANGGUNG JAWAB.

4.6.2.1 Kepala Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.6.2.2 Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

4.6.2.3 Kepala Seksi Penggerakan dan Penghargaan - Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan.

4.6.2.4 Kepala Puskesmas Kecamatan.

4.6.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.6.3.1 Forum Komunikasi dilaksanakan di setiap tingkat organisasi.

4.6.3.2 Masukan pada forum komunikasi :

4.6.3.2.1 Hasil Analisa Pengukuran Kinerja Puskesmas.

4.6.3.2.2 Pengembangan wawasan untuk upaya perbaikan.

4.6.3.2.3 Berbagi pengalaman dalam menerapkan sistem manajemen mutu.

4.6.3.3 Keluaran forum komunikasi :

4.6.3.3.1 Rencana tindak lanjut sesuai dengan hasil skoring.

4.6.3.3.2 Rencana perbaikan dari proses pengukuran kinerja.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.6.4 DOKUMEN TERKAIT.

4.6.4.1 Prosedur Mutu Penyelenggaraan Forum Komunikasi. 4.6.4.2 Prosedur Mutu Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. 4.6.4.3 Form Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.


~ PEOOMANPENGUKURAN Hal 55 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 56 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.7 PEMBERIAN PENGHARGAAN. 4.7.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan pemberian penghargaan kepada puskesmas di Provinsi okl Jakarta dengan nilai kinerja tertinggi sebagai bukti pengakuan prestasi di bidang manajemen mutu.

I

4.7.2 TANGGUNG JAWAB.

4.7.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

4.7.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya dan Kabupaten.

4.7.2.3 Kepala Seksi Penggerakan dan Penghargaan - Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan.

4.7.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.7.3.1 Pemberian penghargaan diberikan kepada :

4.7.3.1.1 Organisasi yaitu Puskesmas dengan nilai kinerja tertinggi.

4.7.3.1.2 Individu yaitu Kepala Puskesmas yang memiliki nilai kepemimpinan tertinggi.

4.7.3.2 Perencanaan pemberian diajukan dalam perencanaan tahunan oleh :

4.7.3.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Muu Kesehatan untuk pemberian penghargaan tingkat provinsi.

4.7.3.2.2 Kepala Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten untuk pemberian penghargaan tingkat kotamadya/kabupaten ..

4.7.4 OOKUMEN TERKAIT.

4.7.4.1 Keputusan Kepala Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta tentang Kebijakan Perencanaan Tahunan.

4.7.4.2 Prosedur Mutu Pemberian Penghargaan.

Sub Dines Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

Hal 57 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB IV

PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS.

4.8 PENCATATAN DAN PELAPORAN. 4.8.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan system manajemen mutu.

4.8.2 TANGGUNG JAWAB.

4.8.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

4.8.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

4.8.2.3 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Puskesmas.

4.8.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

4.8.3.1 Seluruh proses Pengukuran Kinerja Puskesmas harus dicatat dan dilaporkan agar dapat dilakukan evaluasi serta ditindak lanjuti.

4.8.3.2 Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan menggunakan format yang telah ditetapkan oleh Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

4.8.3.3 Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten dan Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta mencatat dan melaporkan Hasil Kinerja Puskesmas secara keseluruhan sesuai dengan ranking.

4.8.3.4 Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas dilaksanakan secara berjenjang pada setiap tingkatan.

4.8.3.5 Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta harus menindaklanjuti seluruh laporan Hasil Pengukuran Kinerja Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 58 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB IV
PROSES PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS. 4.8.4 DOKUMEN TERKAIT.

4.8.4.1 Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesmas. 4.8.4.2 Prosedur Mutu Pencatatan dan Pelaporan.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan OKI Jakarta.

5.1.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

5.1.3.1 Formula perhitungan sasaran mutu harus ditetapkan. 5.1.3.1.1 80 % Kepuasan Pelanggan.

01. Cara pengambilan data:

Hasil survey kepuasan pelanggan.

02. Implementasi pengukuran : 1 (satu) kali dalam setahun.

03. Formula pengukuran :

umlah ~elanggan yang menYataka_ n puas

x 100% umlah seluruh pelanggan yang di survey

__________________ _ ____l


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 59 dari 68
'!;"'J.f KINERJA PUSKESMAS 01
p:'\?(~ .. ~~ PROVINSI OKI JAKARTA T anggal T erbit
_:;<iu~ ..... 1 15 Desember 2006
BAB V
PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN 5.1 PENGUKURAN DAN ANALISA. 5.1.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

5.1.2 TANGGUNG JAWAB.

5.1.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

5.1.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) / Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

5.1.2.3 Wakil Manajemen _ Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Puskesmas.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 60 dari 68
~ KINERJA PUSKESMAS 01
~
-::-=~.~ PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB V
PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN 5.1.3.1.2 100% Pedoman Pengukuran Kinerja Puskesmas digunakan sebagai acuan untuk mengukur kinerja puskesmas.

01. Cara pengambilan data:

Melalui kegiatan analisa gap program yang dilakukan minimal 6 (enam) bulan setelah pedoman diimplementasikan.

02. Implementasi pengukuran : 1 (satu) kali setahun.

03. Formula pengukuran :

x 100 %

Jumlah unit yang menggunakan pedoman sebagaiacuan

Jumlah seluruh unit yang melakukah Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas

5.1.3.1.3 80% Puskesrnas melakukan self assessment tepat waktu.

01. Cara pengambilan data:

Monitoring kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

02. Implementasi pengukuran : Bulanan

03. Formula pengukuran :

x 100 %

Jumlah puskesmas melakukan self assessment sesuai jadwal

Jumlah seluruh puskesmas yang melakukan self assessment

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

I-- __L . __ --- ---- .. ---.-.------.- ------------.-- - .. --- --- -. -.--

L- .. . .. -.-- ... - .. - .. --- ..

PEDOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI DKI JAKARTA

Hal 61 dari 68

T anggal T erbit 15 Desember 2006

BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

5.1.3.1.4 100 % Keluhan Pelanggan ditindak lanjuti

01. Cara pengambilan data:

Rekapitulasi Keluhan Pelanggan dan atau Survei Kepuasan Pelanggan.

02. Implementasi pengukuran : 1 (satu) kali dalam setahun.

03. Formula pengukuran :

lr~~m'~h-S~::~'Uhan yang ditindak lanjutl Jumlah seluruh saran dan keluhan

yang diterima

x 100 %

_I

5.1.3.1.5 80% HasH Penilaian ditindaklanjuti.

01. Cara pengambilan data:

Pemantauan Proses Tindak Lanjut dan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

02. Implementasi pengukuran : 1 (satu) kali dalam setahun

03. Formula pengukuran :

Jumlah hasil penilaian yang di tindaklanjuti

x 100 %

Jumlah seluruh hasil penilaian yang dilaporkan

Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

........ -- --.--- ---

Hal 62 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

5.1.4 DOKUMEN TERKAIT.

5.1.4.1 Prosedur Mutu Pengukuran Sasaran Mutu. 5.1.4.2 Prosedur Mutu Analisa Data

5.1.4.3 Instruksi Kerja Fonnula Pengukuran Sasaran Mutu. 5.1.4.4 Prosedur Mutu Survey Kepuasan Pelanggan. 5.1.4.5 Prosedur Mutu Penanganan Keluhan Pelanggan. 5.1.4.6 Laporan Pemantauan Pencapaian Sasaran Mutu.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta


~ PEDOMANPENGUKURAN Hal 63 dari 68
t~'~)J KINERJA PUSKESMAS 01
~~!I~.Ji~i PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
,%,,",,~~.,;.'
- .. 15 Desember 2006
BAB V
PENGUKURAN,ANAUSADANPERB~KAN 5.2 MONITORING DAN EVALUASI. 5.2.1 RUANG LlNGKUP.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan mengevaluasi proses kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta di Provinsi OKI Jakarta sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

5.2.2 TANGGUNG JAWAB.

5.2.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

5.2.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) / Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

5.2.2.3 Wakil Manajemen Mutu (WMM) / Management Representative (MR) Puskesmas.

5.2.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

5.2.3.1 Pembinaan, pengawasan, penqendalian dan evaluasi dilaksanakan di unit kerja pad a saat pelaksanaan kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

5.2.3.2 Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi dilaksanakan secara periodik terhadap :

5.2.3.2.1 Pencapaian sasaran mutu.

5.2.3.2.2 Kemungkinan adanya ketidaksesuaian dalam layanan.

5.2.3.2.3 Pelaksanaan tindak lanjut dari tinjauan manajemen dan atau keluhan pelanggan.Ketersediaan sumber daya.

5.2.3.2.4 Ketersediaan sumber daya.

5.2.3.2.5 Pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

5.2.3.3 Tindakan perbaikan dan pencegahan dilakukan terhadap sasaran mutu yang tidak tercapai.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OK/ Jakarta

Hal 64 dari 68

PEOOMANPENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

T anggal T erbit 15 Desember 2006

BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

5.2.3.4 Laporan hasil Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi merupakan bahan I masukan dalam tinjauan manajemen.

5.2.4 DOKUMEN TERKAIT.

5.2.4.1 ' Prosedur Mutu Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Puskesrnas. 5,2.4.2 Prosedur Mutu Tinjauan Manajemen.

5.2.4.3 Prosedur Mutu Penanganan Keluhan Pelanggan. 5.2.4.4 Laporan Hasil Pengukuran Kinerja Puskesmas.

5.2.4.5 Laporan Ketidaksesuaian Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

Hal 65 dari 68

PEOOMAN PENGUKURAN KINERJA PUSKESMAS 01 PROVINSI OKI JAKARTA

Tanggal Terbit 15 Desember 2006

BAB V

PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

5.3 ANALISA DAN PERBAIKAN. 5.3.1 RUANG LlNGKUP.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan analisa dan perbaikan proses kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta secara sistematis sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu.

5.3.2 TANGGUNG JAWAB.

5.3.2.1 Kepala Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta.

5.3.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

5.3.2.3 Wakil Manajemen Mutu (WMM)· I Management Representative (MR) Puskesmas.

5.3.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

5.3.3.1 Oilaksanakan berdasarkan hasil kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

5.3.3.2 Menghasilkan rekomendasi yang harus ditindaklanjuti

5.3.3.3 Tindak lanjut meliputi perbaikan manajemen dan teknis program yang dilakukan oleh penanggung jawab Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas.

5.3.4 OOKUMEN TERKAIT.

5.3.4.1 Prosedur Mutu Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

5.3.4.2 Prosedur Mutu Layanan Tidak sesuai.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OK! Jakarta


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 66 dari 68
C~'\!~ KINERJA PUSKESMAS 01
~,~~ PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
~.-:.:.'I:ii.( 15 Desember 2006
BAB V
PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN 5.4 AUDIT MUTU.

5.4.1 TUJUAN PROSES.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan melaksanakan audit mutu terhadap

pelaksanaan Kegiatan Pengukuran Kinerja Puskesmas di Provinsi OKI Jakarta sesuai . persyaratan sistem manajemen mutu.

5.4.4 OOKUMEN TERKAIT.

5.4.4.1 Pedoman Mutu Audit Internal. 5.4.4.2 Sertifikat Internal Auditor

5.4.2 TANGGUNG JAWAB.

5.4.2.1 Kepala Sub Dinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi

OKI Jakarta.

5.4.2.2 Wakil Manajemen Mutu (WMM) I Management Representative (MR) Suku Oinas Pelayanan Kesehatan Kotamadya/Kabupaten.

5.4.2.3 Wakil Manajemen MutLi (WMM) I Man-agement Representative (MR) Puskesmas.

5.4.3 KEBIJAKAN OPERASIONAL.

5.4.3.1 Audit Mutu yang dilaksanakan adalah :

5.4.3.1.1 Audit Mutu Internal dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam setahun oleh Internal Auditor secara lintas fungsi.

5.4.3.1.2 Audit Mutu Eksternal dilakukan secara berkala minimal dua kali dalam setahun oleh Lead Auditor pihak ketiga dan atau oleh Badan Sertifikasi.

5.4.3.2 Audit Surveilens dilakukan secara berkala minimal dua kali dalam setahun oleh Badan Sertifikasi.

5.4.3.3 Audit dapat dilaksanakan secara komprehensive dengan kegiatan lainnya.

Sub Dines Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta


l% PEOOMAN PENGUKURAN Hal 67 dari 68
m KINERJA PUSKESMAS 01
PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAB VI
REFERENSI 6.1 DASAR HUKUM.

6.1.1 Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6.1.2 Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 tentang Sentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta.

6.1.4 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Sentuk Susunan Organisasi & Tata Kerja Perangkat Daerah dan Struktur DPRD Provinsi DKI Jakarta.

6.1.3 Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta.

6.1.5 Keputusan Gubernur Nomor 58 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

6.2 DAFT AR PUST AKA.

6.2.1 Iskandar Sadikin. 2006. Bunga Rampai Kriteria Malcolm Baldrige National Quality

Award (MBNQA).


~ PEOOMAN PENGUKURAN Hal 68 dart 68
11:1 ft ~'"
qf '\ d~~ KINERJA PUSKESMAS 01
ii~i! PROVINSI OKI JAKARTA Tanggal Terbit
15 Desember 2006
BAO VI
MO
REFERENSI 6.2.2 Iskandar Sadikin. 2006. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldrige.

Sub Oinas Manajemen Mutu Kesehatan - Oinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta

6.2.3 Iskanar Sadikin. 2006. Self Assessment Berbasis Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) .

Вам также может понравиться