Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. PENGERTIAN PONDASI
Desain Pondasi
Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlement tertentu
oleh para Insinyur geoteknik dan struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan
daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga
diikutkan dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya
penurunan total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan
diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi
struktur yang didukungnya.
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap
pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya,
dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri.
Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya amatlah sulit dipastikan,
oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja hanya boleh, biasanya,
sepertiga dari kekuatan desainnya.
Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban
akibat gaya angin pada dinding.
Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:
Momen
Torsi
C. KLASIFIKASI PONDASI
Pondasi setempat; dibuat pada bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom
struktur), tiang, dsb), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan kayu di daerah rawa-rawa.
Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang bertarah dan
diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan.
Ciri pondasi setempat :
1). jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter ;
2). pondasi dibuat hanya di bawah kolom;
3). masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak digunakan untuk
mendukung beban.
Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:
1). pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
2). pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah keras, kemudian
diisi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar.
3). pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak dipasang di bawah setiap
tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan balok kayu di bagian bawah tiang, di bagian
atas tiang menyatu dengan atapnya.Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai
ketinggian ± 1 meter.
Pondasi umpak dapat dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut:
a) Ps bata yg disusun bertangga;
b) pasangan batu kali
c) cor beton tidak bertulang;
d) batu alam yang dibentuk menjadi lunak
b. Pondasi Menerus ( Continuous Footing )
Pondasi menerus (Pondasi Langsung) dapat digunakan pada tanah yang seragam.
Ciri-ciri:
1). ukuran sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama;
2). dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom;
3). biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat;
4). untuk tanah lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.
Pondasi pelat biasanya seluas ukuran gedung. Pondasi ini membagi beban secara
merata ke tanah bangunan.
Merupakan salah satu rekayasa keteknikan di bidang pondasi, hasil temuan Prof. Dr. Ir.
Sedijatmo. Kostruksi ini terdiri dari plat beton bertulang dengan tebal 10 - 12 cm di dan
bagian bawahnya diberi pipa-pipa beton bertulang yang menempel kuat pada plat tersebut.
Mirip seperti akar serabut pada tanaman kelapa yang dapat tumbuh tinggi menjulang di
pantai berpasir yang daya ikatnya rendah, pile atau pipa-pipa beton mencengkeram ke dalam
tanah dan plat betonnya mengikat pile-pile tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang
monolit.
Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah memanfaatkan tekanan tanah pasif,
yang pada sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan. Plat beton yang tipis itu akan
mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini dipertahankan oleh pipa-pipa
yang tetap berdiri akibat tekanan tanah pasif. Dengan demikian maka plat dan konstruksi di
atasnya tidak mudah bengkok.
Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam tidak hanya cocok untuk
mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan landasan. Satu keuntungan lagi,
sistem ini tidak memerlukan sistem drainasi dan sambungan kembang susut.
Pondasi ini memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pondasi konvensional yang lain
diantaranya yaitu KSSL memiliki kekuatan lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan yang
hemat dibandingkan dengan pondasi rakit (full plate) lainnya, mampu memperkecil penurunan
bangunan karena dapat membagi rata kekuatan pada seluruh pondasi dan mampu membuat tanah
menjadi bagian dari struktur pondasi, berpotensi digunakan sebagai pondasi untuk tanah lunak
dengan mempertimbangkan penurunan yang mungkin terjadi dan tanah dengan sifat kembang
susut yang tinggi, menggunakan lebih sedikit alat-alat berat dan bersifat padat karya, waktu
pelaksanaan yang relatif cepat dan dapat dilaksanakan secara industri (pracetak), lebih ekonomis
karena terdiri dari 80% tanah dan 20% beton bertulang dan yang paling penting adalah ramah
lingkungan karena dalam pelaksanaan hanya menggunakan sedikit menggunakan kayu dan tidak
menimbulkan kerusakan bangunan serta tidak menimbulkan kebisingan disekitarnya.
f.
2. Pondasi Dalam ( Deep Foundation).
2. Pondasi Dalam
Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian
atas ke lapisan bawah yang lebih keras.
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan
kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada
posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/kayu ulin,
baja, dan beton bertulang.
Tiang kayu adalah batang pohon yang cabang-cabangnya telah dipangkas dengan hati-hati.
Panjang maksimum kebanyakan tiang kayu adalah 10-20 m. Agar kualitas tiang kayu yang
dipakai bagus, maka kayunya harus lurus, keras, dan tanpa adanya kerusakan. Manual Praktek
No. 17 yang dikeluarkan oleh ASCE (The American Society of Civil Engineers) tahun 1959,
mengklasifikasikan tiang kayu ke dalam 3 kategori:
(1) Tiang klas A: Tiang-tiang dalam kelas ini mampu menerima beban-beban yang berat.
Diameter minimum batang sekurang-kurangnya 356 mm.
(1) Tiang klas B: Tiang-tiang dalam kelas ini mampu menerima beban-beban sedang.
Diameter minimum batang adalah 305-330 mm.
(2) Tiang klas C: Tiang ini digunakan untuk kontruksi sementara. Tiang ini dapat digunakan
untuk konstruksi permanen apabila keseluruhan tiang tenggelam di bawah muka air tanah.
Diameter minimum batang sekurang-kurangnya 305 mm.
Dalam setiap keadaan, kepala tiang tidak boleh memiliki diameter yang kurang dari 150 mm.
Tiang kayu biasanya tidak dapat menahan tegangan pada pemancangan yang keras; oleh
karena itu kapasitas tiang umumnya dibatasi hingga sekitar 220-270 kN (25-30 ton). Sepatu baja
bisa digunakan untuk mencegah kerusakan ujung bawah tiang. Kepala tiang mungkin bisa juga
rusak selama proses pemancangan. Kerusakan pada serat-serat kayu yang disebabkan oleh
tumbukan palu dinamakan dengan brooming. Untuk mencegah kerusakan kepala tiang, topi dari
logam biasanya ditambahkan pada kepala tiang.
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di
daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi
pantai.
Gambar 1 Penyambungan tiang kayu: (a) selubung pipa; (b) lempeng logam dengan baja
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building).
Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut
1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi
panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
3) Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.
Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang
beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang telah
menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-cetakan pondasi dengan
beberapa variasi diameter tiang pancang dan panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik
dengan system “Beton Pra-Tekan” Ukuran tiang pancang produksi pabrik dapat dilihat pada
tabel berikut ini
Gambar 2 Tiang beton cor di tempat (lihat Tabel 4 untuk deskripsi lebih lanjut)
3. Tiang baja
Tiang baja umumnya digunakan baik sebagai tiang pipa maupun sebagai tiang baja
berpenampang H. Tiang pipa dapat disorongkan ke dalam tanah dengan ujung terbuka atau
tertutup. Balok baja berpenampang flens-lebar (wide-flange) dan I dapat juga digunakan
sebagai tiang. Namun tiang berpenampang H biasanya lebih disukai karena badan (web)
flensnya memiliki ketebalan yang sama. Pada balok berpenampang flens-lebar dan I,
ketebalan badannya lebih tipis dari flensnya. Tabel 1 memberikan ukuran tiang baja
penampang H standar yang digunakan di Amerika Serikat. Tabel 2 memperlihatkan daftar
sejumlah penampang pipa yang sering digunakan untuk pemipaan. Dalam banyak kasus,
tiang pipa diisi dengan beton setelah dimasukkan ke dalam tanah.
Gambar 3 Tiang baja: (a) sambungan tiang-H dengan las; (b) sambungan tiang pipa dengan las; (c)
sambungan tiang-H dengan paku keling dan baut; (d) sarung datar pemancangan tiang pipa; (e) sarung
konikal pemancangan tiang pipa
4. Tiang komposit
Yang dimaksud dengan tiang komposit adalah tiang bagian atas dan bawah memiliki bahan
yang berbeda. Sebagai contoh, tiang komposit dapat terbuat dari baja dan beton atau kayu dan
beton. Tiang baja dan beton terdiri dari bagian bawah terbuat dari baja dan bagian atas terbuat
dari beton yang dicor di tempat.
Tiang seperti ini digunakan apabila panjang tiang yang dibutuhkan melampaui daya dukung
tiang beton cor di tempat yang sederhana. Tiang kayu dan beton biasanya terdiri dari bagian
bawah terbuat dari kayu yang secara permanen berada di bawah muka air dan bagian atasnya
beton. Dalam setiap kasus, bagaimanapun tidaklah mudah membuat sambungan yang benar-
benar baik antara dua bahan yang tidak sama, sehingga tiang komposit sangat jarang digunakan
b) Pondasi Caison
Caison adalah suatu pondasi yang terletak pada lapisan pendukung, yang erbenam ke
dalam tanah karerna beratnya sendiri dan dengan mengeluarkan tanah galian dari dasar bangunan
bulat yang terbuat dari beton bertulang.
Jenis ini dibedakan antara kaisaon terbuka dan kaison tekanan, kaison dip[akai sebagai
pondasi bangunan yang besar, bila cara pemotongan terbuka tidak dapat dipakai akibat adanya
air yang nai, atau endapan pada dasar piondasi dan lainnya dan bila daya dukung (vertikal
mendatar) tidak mencukupi untuk pondasi tiang.
a. Pengertian
TPT adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu
pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain
pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton, kayu dan sebaginya.
Bunker