Вы находитесь на странице: 1из 13

KHASIAT BUAH NAGA

Ditulis oleh BuahNaga.us | 67 comments

Buah naga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya sebagai
penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi
kolesterol, pencegah pendarahan dan mengobati keluhan keputihan.

Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena
buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis
karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam
bentuk jus, sari buah, manisan maupu selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda.

Secara umum,pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein,
serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang
diimport.

Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah ,
buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat
membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia.

“Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga
memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah.“Penelitian
juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol
yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” katanya.

Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan
metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis
dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium
(menguatkan tulang).

Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam
badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin
C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).

Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga :

Kadar Gula : 13-18 briks


Air : 90 %
Karbohidrat : 11,5 g
Asam : 0,139 g
Protein : 0,53 g
Serat : 0,71 g
Kalsium : 134,5 mg
Fosfor : 8,7 mg
Magnesium : 60,4 mg
Vitamin C : 9,4 mg

Khasiat Buah Naga

Akhir-akhir ini pasar swalayan kita dibanjiri dragon fruit dari Thailand. Ukurannya
sebesar mangga gedong gincu, dan warnanya merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular yang
besar. Tetapi bukan karena itu ia disebut dragon fruit.

Orang Cina kuno menganggap buah itu membawa berkah. Karena itu, ia selalu diletakkan di
antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah jadi mencolok
sekali di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang
Vietnam yang menganut budaya Cina, lalu terkenal sebagai thang loy (buah naga). Thang loy-
nya orang Vietnam ini kemudian diinggriskan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris
sebagai dragon fruit.

Dulu untuk bagus-bagusan

Ternyata buah itu cuma buah kaktus. Ah, kalau kaktus sih, memang sudah lama terkenal ada
jenis yang dapat dimakan buahnya. Tetapi dragon fruit ini bukan buah kaktus biasa yang kita
kenal sebagai prickly pear, Opuntia ficus-indica itu. Tanaman penghasilnya ialah kaktus
pemanjat Hylocereus undatus.

Ia disebut pemanjat, karena batangnya memang memanjat batang tanaman lain ketika ia
ditemukan pertama kali di tempat tumbuhnya yang asli di lingkungan hutan belantara yang
teduh. Kalau ia dicabut dari tanah, ia masih hidup terus sebagai epifit, menyerap air dan mineral
melalui akar udara pada batangnya di daerah atasan.

Kaktus yang nyeleneh ini hidup asli di Meksiko (di sana disebut pitahaya), Amerika Tengah, dan
Amerika Selatan bagian utara. Di sini ia dipanggil pitaya roja (pitaya merah). Sebagai hasil
hutan, pitahaya dan pitaya sudah lama dimanfaatkan buahnya oleh orang Indian, tetapi selama itu
tidak pernah diberitakan dalam media massa dunia.

Pada tahun 1870, tanaman itu dibawa orang Prancis dari Guyana, Amerika Selatan bagian utara,
ke Vietnam, sebagai tanaman hias untuk bagus-bagusan. Pitahaya memang menarik. Batangnya
saja sudah aneh, berbentuk segitiga. Mana ada tanaman yang berbatang segitiga? (Yang segi
empat dan bulat banyak!)

Keanehan kedua ialah, durinya pendek sekali dan tidak mencolok, sampai mereka dianggap
"kaktus tak berduri". Tetapi yang paling aneh ialah bunganya. Mekarnya mulai senja, kalau
kuncup bunga sudah sepanjang 30 cm. Itulah saatnya kita mengundang para tetangga dan handai
taulan pencinta bunga untuk menyaksikan mekarnya pitahaya. Boleh dikata dengan cepat,
mahkota bunga bagian luar yang krem itu mekar pada pukul sembilan (kira-kira), lalu disusul
mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benangsari yang kuning.

Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam. Itulah sebabnya ia tersiar
luas ke seluruh dunia sebagai night blooming cereus. Sambil mekar penuh ini, ia menyebar bau
yang harum.

Ternyata bau ini disebar ke seluruh penjuru angin malam, untuk menarik para kelelawar, agar
sudi kiranya datang bertandang untuk menyerbuki bunga itu. Dalam gelap gulitanya hutan
belantara malam, mata kelelawar memang kurang awas, tetapi hidungnya "tajam".

Ternyata enak

Orang Vietnam kemudian tahu, ternyata tanaman itu dapat dimakan buahnya seperti di Meksiko,
lalu mengebunkannya khusus untuk dipanen buahnya. Di sepanjang pantai timur, mulai dari Ho
Chi Minh City di selatan, sampai ke Nha Trang di utara, kini muncul kebun kaktus itu, sampai
ratusan hektar luasnya. Walaupun usahanya komersial, namun cara bertanamnya masih secara
tradisional seperti cara orang Indian Amerika Selatan (bagian utara).

Kaktus ditanam di antara pohon-pohon lain yang bertindak sebagai tempat panjatan yang murah.
Secara berkala, pohon panjatan ini dipangkas daunnya agar bisa leluasa meneruskan matahari ke
batang kaktus. Para pekebun yakin bahwa dengan tindakan itu, produksi buah naga bisa
meningkat.

Kalau sudah musim buah, antara Juli dan Oktober, buah thang loy memang melimpah sampai
dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines ke Eropa. Di Vietnam sendiri,
buah dijajakan di kios buah-buahan wet market (pasar becek).

Secara sederhana, buah naga dimakan segar, setelah masak dan empuk. Buah dibelah jadi dua,
lalu daging buahnya yang putih bertaburan biji hitam kecil-kecil disendoki. Biji ini dapat
dimakan tanpa menggangu kesehatan, seperti biji selasih. Baru kita tahu betapa menyegarkan
daging buah itu, yang dipromosikan sebagai "lebih manis daripada semangka", tapi agak asam-
asam sedikit.

Cara makan seperti ini kita tiru (alih teknologikan) dari orang Indian Amerika Selatan. Kulit
buah belahan kita pegang sebagai semacam mangkok.

Mereka yang enggan makan seperti orang Indian, mengolah buah menjadi pai saja. Ada pula
yang menyantapnya sebagai dessert dalam bentuk es krim restoran modern.

Mitos khasiat penyembuhan

Dalam berbagai pameran buah-buahan tahun 1999 yang lalu, buah naga dipromosikan sebagai
penyeimbang kadar gula darah, pencegah kolesterol tinggi, dan pencegah kanker usus. Promosi
yang berlebihan seperti ini harus dibaca dengan kacamata yang skeptis. Sebab, bukti khasiat
yang dikemukakan bukan bukti hasil penelitian, tetapi hanya daftar kandungan nutrisi yang
disusun para "promotor" sendiri. Kita diajak menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka
kandungan nutrisi itu. Tentu saja ada yang tidak mau.

Jenis kaktus penghasil nopalitos yang sudah jelas berkhasiat ialah Opuntia ficus-indica karena
sudah jelas diteliti dengan sahih.

"Makan nopalitos dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes yang tidak
tergantung pada insulin," tulis Yosef Mizrahi dan Avinoam Nerd dari Ben Gurion University,
Israel, dalam "Cacti as crops" di Horticultural Review 18 (1997): 291-320. "Selain itu, nopalitos
juga menurunkan kadar lemak dan kolesterol darah."

Nopalitos ialah pucuk tunas cabang kaktus prickly pear, Opuntia ficus-indica yang masih pipih
seperti daun, sampai disebut salah kaprah "daun kaktus". Setelah dibuang duri dan tunas daunnya
yang muda, sayur itu bisa dimasak macam-macam, termasuk sebagai salad dan sop daging.

Walaupun nilai gizinya sama dengan jenis-jenis sayuran lain seperti spinach dan daun selada
(90% air, 3-7% karbohidrat, dan 1,3% mineral, terutama kalsium), namun ia merupakan sumber
vitamin beta karoten (18-30 mg tiap 100 g bobot sayuran) dan vitamin C (10-18 mg tiap 100 g
bobot sayur). Inilah yang menjaga kesehatan orang Indian Amerika Selatan dan Meksiko.

Tetapi baru tahun 1979, dunia kedokteran tahu, bahwa nopalitos itu berkhasiat menurunkan
kadar gula, sejak Ibanez-Camacho dari Meksiko menelitinya. Kemudian juga ternyata
menurunkan kadar lemak dan kolesterol, setelah Fernandez dan kawan-kawannya meneliti buah
prickly pear itu tahun 1992.

Dragon fruit belum ada yang meneliti khasiatnya secara sahih seperti itu, sehingga belum dapat
dianggap sama khasiatnya dengan nopalitos kaktus Opuntia fiscus-indica itu. Khasiat Dragon
fruit masih mitos.

Makin mendunia

Buah kaktus Opuntia itu juga sudah lama diperkebunkan di Amerika Serikat, Israel, Afrika
Selatan, dan negara-negara Amerika Selatan. Di Meksiko, buah dijual sebagai tuna dan di
Amerika Utara sebagai cactus pear atau prickly pear.

Baru pada tahun 1980, buah kaktus epifit semacam dragon fruit mulai ikut menyerbu pasar
dunia. Gara-gara seorang pengusaha Jepang merasakan sendiri betapa enaknya buah itu, ia minta
dipasok beberapa ton buah pitaya amarilla, Selenicereus megalanthus untuk diekspor ke Jepang.
Di sana buah itu ternyata sangat disukai, sampai orang Kolombia yang diminta memasok
beberapa ton buah itu mengebunkan tanamannya secara komersial.

Buah ini mirip dragon fruit yang kita kenal sekarang, tetapi warnanya kuning. Ketika masih
setengah matang, buah pitaya kuning mencolok sekali duri-durinya yang bisa sampai 2 cm
panjangnya. Tetapi sesudah masak, duri itu luruh. Ketika dipanen sebelum buah masak benar,
duri yang masih agak menempel tapi sudah loyo itu disikat sampai bersih dulu, baru buah dipak
untuk dijual. Bercak bekas tempat duri masih tampak menonjol seperti bisul.
Di Kolombia, kaktus ini diperkebunkan dengan diberi trelli sebagai tempat memanjat. Cara
penanaman dengan trelli ini kemudian dialih teknologikan (ditiru) di Israel, dan pada akhir tahun
1994 dialih teknologikan pula ke beberapa pengusaha pekebun buah di Thailand, tetapi yang
ditanam bibit dragon fruit yang merah buahnya. Kita di Indonesia baru mengalih teknologikan
cara makannya saja. (Slamet Soeseno, indomedia.com/intisari)

Khasiat Buah Naga


 

Sajen buat dewa ini sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Buah yang kaya serat, vitamin, dan
mineral ini mampu mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, mengurangi tekanan emosi, dan
menetralkan racun dalam darah.

Buah naga terbilang baru dikenal di Indonesia. Meski begitu, namanya belakangan ini menjadi buah bibir
di masyarakat luas. Penampilan buah ini sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong
gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu
buah ini dikenal sebagai dragon fruit.

Saat ini buah naga belum dapat dijumpai di pasar tradisional, hanya bisa ditemukan di supermarket.
Harganya pun masih relatif mahal, yaitu sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per kg. Rasanya manis
segar dan sedikit asam.

Ada yang mengaitkannya dengan mitos mampu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-
akhir ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah yang ditanam
di dalam pot.

Masyarakat Cina kuno menganggap buah naga membawa berkah, sehingga sering diletakkan di antara
duo ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar persembahan kepada dewa. Warna merah buah
menjadi mencolok di antara warna naga yang hijau.

Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina, terkenal sebagai
nama thang loy (buah naga). Thang loy-nya orang Vietnam ini kemudian disebut dengan bahasa Inggis
disebut dengan dragon fruit.

Kaya Serat
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat sangat
dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan
mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan
demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan
oleh tubuh.

Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem
pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang
dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. 

Sementara itu, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu
zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan
tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).

Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan
penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih sangat rendah,
yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30
gram per orang per hari.

Buah naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang
di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan,
reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.

Diperkirakan setiap 6 mikrogram betakaroten mempunyai aktivitas biologis setara dengan 1 mikrogram
retinol. Kelompok FAO-WHO telah menghitung bahwa hanya separuh dari betakaroten yang terserap
yang akan diubah menjadi vitamin A. Kira-kira hanya 1/6 dari kandungan karoten dalam bahan makanan
yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh tubuh.

Betakaroten juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi
konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari
kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada
konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi
tinggi oksigen.

Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Betakaroten
dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan
dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.

Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga :

Kadar Air (g) : 82,5 - 83,0

Protein (g) : 0,16 - 0,23

Lemak (g) : 0,21 - 0,61

Serat/dietary fiber (g) : 0,7 - 0,9

Betakaroten (mg) : 0,005 - 0,012

Kalsium (mg) : 6,3 - 8,8

Fosfor (mg) : 30,2 - 36,1

Besi (mg) : 0,55 - 0,65

Vitamin B1 (mg): 0,28 - 0,30

Vitamin B2 (mg): 0,043 - 0,045

Vitamin C (mg) : 8 - 9

Niasin (mg) : 1,297 - 1,300

Sehat dengan Kiwi

Berikut ini beberapa manfaat buah kiwi untuk kesehatan.

Memiliki kandungan vitamin C yang sangat besar


Kiwi mengandung 100 mg vitamin C dalam 100 gram beratnya. Sedangkan jeruk hanya
memiliki kandungan vitamin C sebanyak 54 mg per 100 gram. Ini berarti kandungan vitamin C
pada sebutir kiwi sama dengan 2 buah jeruk.

 Kaya Antioksidan

Kandungan polifenol, karotenoid dan enzim-enzim lain membentuk antioksidan yang akan
menangkal radikal bebas yang masuk dalam tubuh. Hasilnya tubuh lebih sehat dan dapat
terhindar dari banyak penyakit.

 Mengandung Lutein dan Beta Karoten

Manfaat dari lutein dan beta karoten (vitamin A) adalah menjaga kesehatan mata. Maka dengan
mengkonsumsi kiwi, fungsi penglihatan dapat terpelihara dengan baik.

 Mengandung Kalium

Kalium berfungsi menjaga kesehatan jantung. Kiwi juga dapat membantu mengurangi risiko
penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Mengontrol kolesterol
dan kadar gula dalam darah.

 Menghilangkan Masalah Pencernaan

Kiwi dapat membantu bagi Anda yang memiliki masalah pencernaan. Buang air besar tidak
teratur atau kembung dapat diatasi dengan mengkonsumsinya secara teratur.

Cantik dengan Kiwi

Selain untuk kesehatan, kandungan yang dimiliki dalam sebutir kiwi yang bermanfaat untuk
kecantikan antara lain:

 Dapat digunakan sebagai masker yang akan membuat kulit menjadi lebih elastis dan segar.
 Mengkonsumsi kiwi dapat membuat kulit menjadi bersinar, mengurangi kerutan pada wajah,
dan lingkaran hitam pada mata yang dapat mengganggu penampilan.
 Kandungan antioksidannya juga membuat kulit terlihat kencang dan awet muda.
 Biji kiwi menghasilkan minyal omega-3 yang biasa digunakan untuk kosmetik.
 Hanya mengandung sedikit kalori, sehingga buah ini senang dikonsumsi oleh mereka yang
sedang berdiet.
 Khasiat Buah Kiwi
 Fakta Baru Buah Kiwi, Cegah Impotensi dan Serangan Jantung
 Berdasarkah hasil penelitian ilmiah, buah impor ini terbukti berkhasiat untuk
kesehatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paul La Chence yang
dipublikasikan oleh Journal of the American College of Nutrition. Hasil
penelitianya menujukan bahwa kiwi merupakan buah yang kepadatan nutrisinya
paling tinggi dibandingkan buah-buahan lain. Ini menunjukan bahwa kiwi
mengandung kepadatan nutrisi terbaik dibandingkan buah lainnya.
Di dalam kiwi terkandung asam amino arginin dan glutamate. Arginin bersifat
vasodilator atau penurun tekanan darah dan membantu meningkatkan aliran
darah. Asam amino ini juga terbukti mampu mengobati gejala impotensi ringan.

Kandungan mineral esensisal dalam kiwi juga sangat banyak. Seperti kalium,
kalsium, magnesium, seng, tembaga, mangan dan fosfor. Mineral kalium dalam
kiwi bisa mencapai 5.4 mg/kalori. Kalium berfungsi menjaga fungsi gerak reflek
sistem saraf dan menjaga fungsi otot. Mineral ini juga berperan sebagai penurun
tekanan darah tinggi. Sedangkan mineral magnesium dalam kiwi mampu
mencegah serangan jantung dan hipertensi.
 Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4
 Vitamin dalam kiwi juga sangat beragam. Kandungan vitamin C di dalam kiwi
jumlahnya 17 kali lipat lebih banyak dibandingkan apel. Kiwi juga mengandung
vitamin E, B1, B2, B6 dan vitamin A. Peran vitamin C dan E dalam kiwi berfungsi
sebagai antioksidan, zat penangkal radikal bebas penyebab penuaan dini dan
pencegah sel kanker. Tingginya kandungan vitamin C dalam kiwi menjadikan
buah ini dapat mempertahankan trubuh dari serangan flu dan
 Kiwi terkenal sebagai buah penghasil vitamin C terbesar diantara buah-buahan
yang lain. Bentuk buahnya yang unik, berbulu dengan tekstur buah yang khas,
membuat kiwi digunakan sebagai granis atau hiasan makanan.
 Buah asal Cina ini diperkenalkan ke Selandia Baru pada tahun 1906 dan
jenisnya mulai dikembangkan hingga akhirnya Selandia Baru terkenal sebagai
negara penghasil kiwi, saat ini terdapat sekitar 10 jenis kiwi yang ditanam hampir
diseluruh dunia termasuk di Amerika Serikat, Perancis, Italia, Spanyol, Israel,
Chili, Australia, Afrika Selatan dan Rusia.
 Kiwi yang kualitasnya baik biasanya dipetik saat matang, tapi teksturnya padat.
Saat ditekan dengan jari tangan, buah kiwi terasa padat tapi tidak keras. Buah
yang terlalu lembek biasanya sudah busuk. Ukuran besar bukan patokan kualitas
kiwi yang baik. Rasa kiwi akan lebih manis jika dibiarkan matang pada suhu
ruang.
 Harga yang mahal membuat kiwi jarang dikonsumsi langsung. Tapi minimal, kiwi
dapat ditambahkan ke dalam berbagai olahan yang sangat digemari oleh
keluarga anda. Jika musimnya, kiwi sangat mudah ditemukan dengan harga
yang tidak terlalu mahal. Tapi jika tidak musim, jangan harap anda menemukan
kiwi di pasar swalayan.
 kiwi biasanya diolah menjadi puding atau minuman yang menyegarkan. Dalam
penyajian makanan secara internasional, kiwi lebih sering digunakan sebagai
granis yang juga berfungsi sebagai isian makanan yang disajikan, seperti salad
buah.
 Lebih baik mengonsumsi kiwi saat masih segar karena kandungann gizinya
belum hilang. Kiwi segar dapat dimakan langsung dengan cara dipotong atau
disendok langsung. Atau bisa juga dicampur dalam sereal, yogurt, es krim, atau
sorbet buah. Pada hidangan lain seperti cake, pie dan krim bavaria kiwi
menambah selera makan karena warnanya yang segar.
 Di daerah Eropa, kiwi sering diolah denagn mencampurkannya dalam masakan
daging, unggas atau ikan. Bahkan sering juga digunakan dalam pembuatan saus
dan sup.
 Seperti umumnya buah-buahan, kandungan terbanyak dalam kiwi adalah air
yaitu sekitar 83% dari beratnya. Kandungan lainnya yang juga banyak adalah
karbohidrat (15 gr), protein (1 gr), lemak (0,4 gr), serat (3,4 gr) dan kalori (61
kkal), untuk setiap 100 gram kiwi.
 Kiwi sumber vitamin C dan potasium terbaik, selain itu juga mengandung
magnesium, fosfor, besi, dan vitamin A. Kiwi menghasilkan vitamin C dua kali
lebih banyak dari jeruk manis dan lemon, hingga dapat dikatakan, kiwi dapat
mencegah penyakit tulang bengkok.
 Perlu diketahui, ketika akan mengkonsumsi buah kiwi jangan dicampur
dengan produk susu karena akan pahit rasanya.

Cegah Stress
dengan Khasiat
Buah Kiwi
30 Nov 2009
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Paul La Chence
yang dipublikasikan oleh Journal of the American College
of Nutrition menyebutkan bahwa kiwi merupakan buah
yang kepadatan nutrisinya paling tinggi dibandingkan
buah-buahan lain.

Ini menunjukan bahwa kiwi mengandung kepadatan


nutrisi terbaik dibandingkan buah lainnya. Di dalam kiwi
terkandung asam amino arginin dan glutamate.

Arginin bersifat vasodilator atau penurun tekanan darah


dan membantu meningkatkan aliran darah. Asam amino
ini juga terbukti mampu mengobati gejala impotensi
ringan.

Kandungan mineral esensisal dalam kiwi juga sangat banyak. Seperti kalium, kalsium,
magnesium, seng, tembaga, mangan dan fosfor. Mineral kalium dalam kiwi bisa mencapai 5.4
mg/kalori.

Kalium berfungsi menjaga fungsi gerak reflek sistem saraf dan menjaga fungsi otot. Mineral ini
juga berperan sebagai penurun tekanan darah tinggi. Sedangkan mineral magnesium dalam kiwi
mampu mencegah serangan jantung dan hipertensi.

Vitamin dalam kiwi juga sangat beragam. Kandungan vitamin C di dalam kiwi jumlahnya 17 kali
lipat lebih banyak dibandingkan apel. Kiwi juga mengandung vitamin E, B1, B2, B6 dan vitamin
A. Peran vitamin C dan E dalam kiwi berfungsi sebagai antioksidan, zat penangkal radikal bebas
penyebab penuaan dini dan pencegah sel kanker.

Tingginya kandungan vitamin C dalam kiwi menjadikan buah ini dapat mempertahankan tubuh
dari serangan flu dan stress. (perempuan/pit)

Memetik Manfaat Sehat si Buah Kiwi


Rabu, 2 September 2009 - 11:08 wib

Foto: Istimewa

KIWI dikenal sebagai buah berkhasiat karena kandungan nutrisi yang melimpah dan mampu
mencegah penyakit. Bahkan, makan tiga buah kiwi per hari dapat menjauhkan Anda dari risiko
stroke.

Buah kiwi alias chinese gooseberries memang layak disanjung. Selain daging buahnya yang
lezat dan menyegarkan, kiwi dikategorikan sebagai buah paling kaya nutrisi. Studi yang
dilakukan para peneliti dari Universitas Rutgers di Amerika pada 1997 menyebutkan bahwa di
antara 27 jenis buah yang umum dikonsumsi masyarakat, kiwi paling unggul dalam hal
kepadatan nutrisinya.

Sebagai contoh, kandungan vitamin C pada satu buah kiwi setara dengan dua buah jeruk.
Fitochemical alias zat warna alami pada kiwi, juga mengandung cukup banyak vitamin A, E, K,
dan antioksidan seperti flavonoid, betakaroten, karotenoid, dan lutein yang bagus untuk
kesehatan mata.

Sekadar informasi, kandungan lutein satu buah kiwi bahkan setara empat buah apel.Wah,jika
sebutir apel per hari saja dapat menjauhkan Anda dari penyakit, apalagi makan empat apel?
Health Science Manager Zespri ® International Lynley Drummond mengungkapkan, kiwi
merupakan sumber vitamin C yang sempurna. Setiap 100 gram buah kiwi mengandung sekitar
93-109 miligram vitamin C.

Jumlah tersebut lebih tinggi daripada asupan harian yang direkomendasikan (daily recommended
intake/DRI), yaitu 75-90 miligram per hari. Dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C,daya
tahan tubuh meningkat sehingga lebih kuat melawan infeksi dan radikal bebas.

"Bagi Anda yang sangat berhati- hati dengan kadar gula, tak perlu khawatir karena buah kiwi
memiliki indeks glukosa rendah," ungkap Lynley.

Sebagai ahli teknologi pangan, Lynley juga membeberkan sejumlah fakta terkait manfaat kiwi
untuk pencegahan ataupun terapi penyakit. Misalnya peran buah kiwi dalam terapi penyakit
saluran pernapasan atas pada pasien anak.

"Hasil penelitian menunjukkan, anak-anak dengan gangguan saluran napas atas mengalami
penurunan gejala manakala mengonsumsi buah kiwi. Tingkat antioksidan juga meningkat secara
signifikan," tutur wanita yang pernah bergabung selama enam tahun di New Zealand Daily
Industry.

Biji kiwi juga disebut-sebut sebagai sumber asam lemak Omega 3 yang bagus. Studi
melaporkan, banyak mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak Omega 3 dapat mengurangi
risiko penyakit jantung koroner, stroke, serta mencegah gangguan perkembangan pada anak
seperti autisme. Asam lemak Omega 3 merupakan komponen potensial dalam mencerdaskan
otak.

Sebuah studi di Inggris melaporkan bahwa anakanak yang mendapat asupan asam lemak Omega
3 menunjukkan peningkatan prestasi belajar dan perbaikan perilaku. Masih terkait otak, kiwi
juga baik dikonsumsi pasien alzheimer guna mencegah kerusakan saraf otak lebih lanjut.

Adapun bagi ibu hamil, kandungan asam folat pada buah kiwi membantu mencegah risiko NTD,
suatu kondisi di mana janin terlahir cacat atau bahkan tanpa rongga kepala. Kabar baik juga
dialamatkan bagi Anda yang sedang berdiet.

Menurut Spesialis Gizi FKUI, dr Inge Permadhi MS SpGK, kandungan serat terlarut pada kiwi
sangat baik untuk kesehatan pencernaan, mencegah kembung, bahkan menangkal sel kanker.
Kiwi juga mampu membakar lemak sehingga efektif mengurangi berat badan. Kiwi mengandung
sekitar 2-4 gram serat per 100 gram buah. Jika Anda ingin mengurangi berat badan, makanlah 2-
3 kiwi setiap pagi sebelum sarapan, setidaknya selama satu bulan.

"Namun, mengingat kebutuhan serat berkisar 25-30 gram per hari, jangan lupa untuk
mengombinasikannya dengan tiga porsi sayur dan lima porsi buah yang bervariasi," saran ibu
dua anak itu.

Sama halnya dengan pisang, buah kiwi segar sangat kaya potasium, yang merupakan komponen
penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
Antioksidan alami seperti polifenol pada kiwi, juga berfungsi sama seperti zat antigumpalan
darah yang berfungsi mencegah pembentukan pelak atau sumbatan di dalam pembuluh darah.
Dengan demikian, risiko stroke dan serangan jantung pun menjauh. Studi menunjukkan, makan
2-3 buah kiwi per hari selama 28 hari secara signifikan mengurangi penyumbatan pembuluh
darah. Kadar trigliserida pun menampakkan penurunan.

Bayangkan, alangkah baiknya bila Anda dapat mencegah penyakit mematikan dengan cara sehat,
alami sekaligus enak. Indahnya hidup sehat dengan cara alami diakui Sri Setiati.Wanita berusia
61 tahun ini terbiasa makan buah kiwi sampai tiga buah per hari.

Dia berkisah, kebiasaan yang sudah berlangsung selama tiga tahun itu bermula saat sang suami
terkena stroke lima tahun lalu. Sang dokter lantas menyarankan perubahan pola makan dan
menganjurkan konsumsi tiga buah utama, yaitu kiwi, apel, dan pir.

"Selagi sehat, saya harus melakukan upaya pencegahan supaya jangan sampai ikut-ikutan sakit
seperti bapak (suami). Maka itu, saya jadi ikut rajin makan buah.Kalau sedang di jalan belum
sempat makan, saya biasanya mengganjal perut dengan kiwi yang saya taruh di kotak makan,"
tutur warga Bintaro itu.

Lantas, manfaat apa yang dirasakan dengan rajin mengonsumsi kiwi? Selain lebih bugar, Sri
yang asal Yogyakarta itu mengaku tidak mudah jatuh sakit.

"Saya pernah menunggui bapak di rumah sakit. Seharian enggak makan nasi, cuma makan salad,
buah apel dan kiwi pada pagi dan siang hari. Ternyata saya bisa bertahan," ungkapnya seraya
tersenyum.

Makin Kaya Variasi

Buah kiwi asal Selandia Baru yang kita kenal selama ini sejatinya berawal dari benih chinese
gooseberry di Zhejiang, China. Pada awal abad ke-20, seorang misionaris membawa benihnya ke
Selandia Baru dan menanamnya.

Melalui serangkaian penelitian, buah berdaging lezat yang identik dengan rasa manis-asam ini
terus berkembang.Sebut saja golden kiwi yang dikembangkan melalui teknik hibrida sejak 1992.
Pada 1998, Zespri International® sebagai perusahaan yang juga merupakan wadah asosiasi
petani kiwi terbesar di Selandia Baru,mulai mengekspornya dengan nama Zespri Gold.

"Kami sudah mengembangkan buah kiwi organik dan akan segera meluncurkan varian terbaru buah kiwi
yang berwarna merah," ungkap South East Asia Marketing Manager Zespri International, Daniel
Mathieson.

Secara umum, golden kiwi memiliki warna keemasan dengan sedikit bulu. Tekstur daging buahnya lebih
lembut dengan rasa tidak seasam kiwi hijau. Harganya pun lebih mahal dari kiwi hijau.(Koran SI/Koran
SI/nsa)

Вам также может понравиться