Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tujuan :
Mendemonstrasikan reaksi tekanan darah terhadap perubahan suhu.
Pre-test :
1. Terangkan respon tubuh terhadap stress!
Respon tubuh terhadap stress adalah adaptasi, dalam upaya mengembalikan
keadaan tubuh ke kondisi normal.
Tipe – tipe adaptasi :
a. accomodation (adaptasi jangka pendek)
b. acclimation (adaptasi yang disengaja)
c. acclimatization (adaptasi alami)
d. genetic adaptation (adaptasi jangka panjang)
1
3. Terangkan bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap stress dan
tekanan darah!
Pembuluh darah
Suhu dingin mengalami Kapasitas pembuluh
vasokonstriksi darah menurun
Cara kerja :
1. Pasang manset sfigmanometer pada lengan kanan atas naracoba yang telah
beristirahat.
2. Ukur tekanan darah sampai mendapat nilai yang sama 3 kali berturut – turut
untuk menentukan tekanan darah basal.
3. Dalam keadaan manset tetap terpasang tanpa tekanan, naracoba
memasukkan tangan kirinya ke dalam ember berisi air es (suhu 40C) sampai
pergelangan tangan.
4. Tentukan tekanan sistolik dan diastolik pada detik ke-30 dan detik ke-60
pendinginan (usahakan mengukur tekanan darah secara tepat).
5. Setelah tekanan darah ditetapkan, segera angkat tangan dari air es,
kemudian/ temukan tekanan darah pasca pendinginan setiap 2 menit sampai
kembali ke tekanan basal.
2
Catatan :
Bila perubahan tekanan sistolik > 20 mmHg dan diastolik > 15 mmHg dari keadaan
basal, naracoba termasuk dalam kelompok hipereaktor, bila perubahan tekanan
lebih kecil disebut hiporeaktor. Bila mengukur tekanan darah cepat sulit dilakukan,
percobaan dapat dilakukan 2 kali. Percobaan I hanya mengukur tekanan sistolik,
percobaan II mengukur tekanan diastolik. Akan tetapi, antara percobaan I dan II,
tekanan darah naracoba harus kembali ke tekanan darah basal.
Hasil percobaan :
3
Post-test
Pembuluh darah
Suhu tinggi mengalami Aliran darah
vasokonstriksi meningkat
4
5