Вы находитесь на странице: 1из 4

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Penelititian ini di laksanakan pada bulan Juni – Agustus 2010, penelitian

di lakukan di hatcery Jurusan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar dan

analisis sampel dilakukan di Lab. Parasit dan Penyakit Ikan Jurusan Perikanan

Universitas Hasanuddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat- alat yang digunakan pada pengamatan udang serta analisis

Histopatologi sebagai berikut :

Tabel 1. Alat-alt yang digunakan pada pengamatan udang dan analisis


histopatologi serta kegunaannya.

Nama Alat Kegunaanya

Aquarium Sebagai tempat pengamatan udang


Aerasi Untuk mendistribusikan oksigen
Objek dan Dec glass Untuk meletakkan preparat
Gunting Untuk memotong organ
Scalpel Untuk membedah organ
Pinset Untuk mengambil sampel
Cawan Petri Untuk meletakkan preparat
Botol sampel Untuk mengawetkan jaringan
Casset dan Deckel Untuk memblok paraffin yang berisi sampel
Lempengan Blok Untuk memblok paraffin yang berisi sampel
Microtom Untuk memotong jaringan
Nampan Sebagai tempat membedah sampel
Bahan-bahan yang digunakan pada pada pengamatan udang serta

analisis histopatologi sebagai berikut :

Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan pada pengamatan udang dan analisis


histopatologi serta kegunaannya.

Nama bahan kegunaannya


Udang windu Untuk sampel (insang dan hepatopankreas)
Logam Cu Untuk dipaparkan pada udang
Alkohol 70%, 80%, 90%, Untuk bahan pada proses washing, rehidrasi dan
100% dehidrasi
Aquadest Untuk bahan pengencer, perenggan jaringan
Ehrilich’s Hematoxylin Untuk perwarnaan
Haematoxylin dan Eosin Untuk bahan perwarnaan jaringan
Enteltan Untuk bahan perekat
Larutan Bouin’s Untuk larutan fiksatif
Paraffin Untuk bahan impregnating dan embedding
Tissue Untuk membersihkan
Xylene Untuk penjernih, deparafinasi

C. Prosedur Penelitian

Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah udang windu

(Penaeus monodon) yang berukuran 7-10 cm yang diperoleh dari sumber yang

baik. Udang yang telah didapatkan diaklimatisasi terlebih dahulu sebelum

digunakan sebagai hewan uji.

Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah formulasi logam

berat tembaga (Cu) dengan konsentrasi 50 ppm. Logam berat tembaga (Cu)

yang digunakan adalah Cu dalam bentuk senyawa CUSO4 5H2O dengan warna

biru dalam bentuk kristal. Cu yang sudah ditimbang sesuai konsentrasi yang

telah ditentukan, dilarutkan dalam air payau, kemudian dituangkan kedalam air

media yang telah disiapkan.


Perlakuan terhadap sampel dibagi menjadi dua perlakuan, yakni

perlakuan pertama (P0) aquarium yang bervolume 20 liter dan berisi 10 ekor

udang windu diberi perlakuan dengan konsentrasi tembaga 0 ppm, dan untuk

perlakuan kedua (P2) aquarium yang bervolume 20 liter berisi 10 ekor udang

windu diberi perlakuan dengan konsentrasi tembaga 50 ppm. Pemaparan pada

semua perlakuan sampel dilakukan selama 10 hari.

Udang windu yang akan dibuat preparat histologi diambil bagian

cephalothorax dengan memotong pada daerah perbatasan abdomen dengan

cephalothorax. Cephalothorax dimasukkan kedalam larutan davidson Selama 24

jam dan dibuat preparat histologi insang dan hepatopankreasnya. Setelah itu

dilakukan pengamatan mikroskopis untuk mengetahui perubahan struktur insang

dan hepatopankreasnya. Perubahan struktur yang diamati adalah :

a. Perubahan ukuran lamella yaitu dengan cara mengukur lebar ujung, pangkal

dan tengah lamella menggunakan mikrometer.

b. Hiperplasi yaitu dengan cara menghitung jumlah lamella yang mengalami

hiperplasia. Lamella yang mengalami hiperplasi ditandai dengan

bertambahnya jumlah sel di lamella, lamella menjadi tebal.

Jumlah lamella yang mengalami hiperplasi


Jumlah keseluruhan lamella

c. Cara pengamatan nekrosis sama dengan hiperplasia tetapi yang diamati

adalah sel yang mengalami nekrosis. Nekrosis yang muncul biasanya

ditandai dengan adanya penumpukan sel epitel di lamella dan warna lamella

berubah menjadi lebih gelap.

Jumlah lamella yang mengalami nekrosis


Jumlah keseluruhan lamella
d. Vakuolisasi ditandai dengan sel-sel di bawah mikroskop epitel tubulus yang

kehilangan isi selnya akan kosong.

Jumlah tubulus hepatopankreas yang mengalami vakuolisasi


Jumlah tubulus per lapang pandang

Untuk uji histopatologi insang dan hepatopankreas digunakan analisis secara

deskriptif dalam bentuk gambar.

Вам также может понравиться