Вы находитесь на странице: 1из 25

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2009
Editing Terahir: Desember 2008

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI

ISI BUKU

NO. TOPIK

1. Pemeriksaan Payudara

2. Pemeriksaan Palpasi Limfe

3. Pengambilan bahan Pemeriksaan dan Pembuatan


Preparat Pap Smear

2
Editing Terahir: Desember 2008

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas

Disusun oleh
dr. Willem Hamdani, Sp.BOnk

Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2009

3
Editing Terahir: Desember 2008

KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DIAGNOSIS DINI KANKER PEYUDARA)

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara secara baik dan benar.

SASARAN PEMBELAJARAN:
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan
payudara resiko tinggi.
2. Mampu melakukan sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan mengajarkannya
ke masyarakat.
3. Mampu menyebutkan apa yang harus dicari /dilacak pada pemeriksaan sadari
4. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk mendiagnosis dini kanker
payudara.
5. Mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis kanker payudara.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN:


1. Buku panduan peserta skill lab sistim onkologi
2. Boneka mankin dewasa.

INDIKASI :
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) diperiksa secara rutin setiap bulan,
seminggu setelah menstruasi dimulai umur 20 tahun

4
Editing Terahir: Desember 2008

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi


1. Pengantar 5 menit 1. Perkenalan, mengatur posisi duduk
mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur
kerja, peran masing-masing mahasiswa
dan alokasi waktu.
2. Demonstrasi 5 menit 1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara
singkat tentang SADARI pada model
SADARI 2. Diskusi singkat bila ada yang kurang
dimengerti.
3. Praktek 10 menit 1. Mahasiswa mempraktekkan SADARI
SADARI 2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
(Pemeriksaan bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
payudara sendiri) melakukan praktek.
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
4. Praktek 10 menit 1.Mahasiswa mempraktekkan Pemeriksaan payudara :
diagnosis dini 2. Instruktur memperhatikan dan memberikan
kanker payudara bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek.
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
5. Praktek 10 menit 1. Mamografi
Pemeriksaan - Teknik Mamografi
Penunjang - Posisi pengambilan foto
- Cara penilaian foto
- Bi-rads
2 . FNA / Biopsi insisi / eksisi
- Teknik FNA/ Biopsi insisi/ biopsi
- Cara pemeriksaan sitologi
- Penilaian sitologi/histopatologi
6. Diskusi 10 menit 1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek pemeriksaan payudara
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban.
3. Instruktur mejelaskan penilaian umum tentang
jalannya praktek pemeriksaan payudara : apakah
secara umum berjalan baik, apakah ada sebagaian
mahasiswa yang masih kurang. Bila perlu
mengumumkan hasil masing-masing mahasiswa.
Total waktu 50 menit

5
Editing Terahir: Desember 2008

PENUNTUN PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA)
(digunakan oleh Peserta)

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan
atau tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.

2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan


urutannya, tetapi tidak efisisen

3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan


daan efisien.

TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan.

NO LANGKAH KLINIK KASUS


A. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SADARI 1 2 3
1. Berdiri di depan cermin dengan posisi :
a. kedua tangan menekan punggung
b. kedua tangan diangkat lurus ke atas
2. Inspeksi yang diperhatikan adalah :
a. apakah kedua payudara simetris (jarak kedua puting susu
ke garis tengah tubuh sama kiri dan kanan)
b. apakah ada retraksi papila
c. apakah ada perubahan warna kulit payudara
d. apakah ada benjolan, cekukan atau kulit seperti kulit jeruk
di payudara.
3. Palpasi :
• memencet papila dengan ibu jari dan telunjuk untuk
melihat apakah ada keluar cairan
• Periksa semua kelengkapan alat
B. PERSIAPAN PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Mintalah penderita untuk duduk

6
Editing Terahir: Desember 2008

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan


4. Tanyakan identitas lengkap penderita dan keluhan utamanya
5. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada
penderita
6. Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Inspeksi : perhatikan
a. Simetris
b. Retraksi papila
c. Dimpling
d. Peau de’orange
e. Warna kulit/pelebaran vena
f. Ulkus
g. Lecet pada areola mamma
h. Benjolan
i. Satelit
2. Palpasi
a. Lokasi
b. Ukuran/jumlah tumor
c. Konsistensi
d. Perlengketan ke jaringan sekitar
e. Permukaan tumor (licin/berbenjol)
f. Nyeri
g. Pembesaran kelenjar axilla, supra dan infraklavikuler
3. Mamografi
a. Teknik Mamografi
b. Posisi pengambilan foto
c. Cara penilaian foto
d. Bi-rads
4. FNA / Biopsi insisi / eksisi
a. Teknik FNA/ Biopsi insisi/ biopsi
b. Cara pemeriksaan sitologi
c.

7
Editing Terahir: Desember 2008

D. SELESAI PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada penderita
2. Ucapkan terima kasih dan salam ke pada penderita
3. Persilahkan penderita keluar ruangan
4. Pemeriksa mencuci tangan dengan air dan sabun cair

8
Editing Terahir: Desember 2008

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PALPASI KELENJAR
LIMFA LEHER

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas

Disusun oleh
dr. Freddy Kuhuwael, Sp.THT

Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2009

9
Editing Terahir: Desember 2008

PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER

PENDAHULUAN
Palpasi kelenjar leher adalah bagian dari pemeriksaan fisis yang
digunakan untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu massa yang terdapat pada leher dengan
jalan melakukan perabaan dengan saksama. Pemeriksaan ini dilakukan setelah inspeksi.
Dengan melakukan palpasi yang benar maka dapat diketahui letak dari pembesaran
kelenjar/massa, bagaimana konsistensinya lunak, fluktuasi, kenyal atau padat; berapa
ukurannya; melekat dengan struktur disekitarnya, apakah nyeri atau tidak; apakah tunggal
atau multiple.

INDIKASI
Untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu pembesaran kelenjar limfa
massa pada leher yang mana sangat berhubungan dengan suatu tumor ganas maupun
jinak atau suatu infeksi.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan palpasi kelenjar atau massa pada leher dengan benar dan
tepat.

SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan penderita dalam rangka pemeriksaan palpasi
kelenjar limfa leher.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar limfa dengan benar.
3. Mahasiswa mampu menentukan sifat-sifat pembesaran kelenjar limfe leher.
4. Mahasiswa dapat menginterpretasi pembesaran kelenjar limfa leher.
5. Mahasiswa mampu menentukan apakah pemebesaran kelenjar leher lateral
merupakan keganasan, infeksi akut, tbc kelenjar atau kelainan kongenital

10
Editing Terahir: Desember 2008

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


1. Buku panduan skill lab
2. Daftar panduan skill lab
3. Gambar/ slide cara palpasi kelenjar limfe leher
4. Alat tulis menulis / spidol
5. Foto-foto kasus pembesaran kelenjar limf leher

METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi dan alih ketrampilan
2. Diskusi
3. Daftar tilik dengan sistem skor

11
Editing Terahir: Desember 2008

DESKRIPSI KEGIATAN

KEGIATAN WAKTU DESKRIPSI

1. Pengantar 5 menit Pengantar skill lab

2. Persiapan 10 menit a. Mengatur posisi duduk mahasiswa.


b. Merpersiapkan model
c. Dosen memberikan penjelasan hal-hal
yang penting
d. Memberikan kesempatan mahasiswan
untuk bertanya.
e. Semua media dan alat sudah disiapkan
f. Menjelaskan jalanya skill lab dan
menyampaikan berkumpul kembali
untuk interpretasi hasi melalui audio
visual
3. Persiapan praktek 10 menit a. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok
b. Disampaikan setiap mahasiswa
melakukan palpasi kelenjar limf leher
c. Diperlukan mentor untuk menmgamati
setiap mahasiswa
d. Siapkan audio visual di ruangan tertentu/
terpisah
4. Pelaksanaan palpasi 15 menit a. Persiapan penderita
kelenjar limf leher b. Persiapan posisi penderita
c. Melakukan palpasi kelenjar limf leher
f. Pembacaan hasil
d. Interpretasi hasil.

5. Diskusi/curah pendapat 10 menit a. Apa yang dirasakan mudah dan yg sulit?


b. Mahasiswa menyimpulkan hasil palpasi
kelenjar limf leher yang telah dilakukan
c. Instruktur menjelaskan apa yg kurang
jelas
d. Instruktur menjawab pertanyaan.
e. Instruktur menyimpulkan semua hal
tentang palpasi kelenjar limf leher

Total waktu 50 menit

12
Editing Terahir: Desember 2008

PENUNTUN PEMBELAJARAN
PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER
SISTEM ONKOLOGI

( Digunakan oleh Peserta )

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien

TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

NO LANGKAH KEGIATAN KASUS


A. ANAMNESE & PERKENALAN 1 2 3
1. Ucapkanlah salam dan perkenalkanlah diri anda pada klien.
2. Tanyakanlah identitas lengkap penderita dan keluhan
utamanya
3. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan,
4. Jelaskanlah prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada
penderita
5. Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir
B. PEMERIKSAAN KELENJAR LIMFE 1 2 3
6. Dengan sopan persilahkanlah penderita duduk tegak menghadap
pemeriksa
7. Berdirilah didepan atau dibelakang penderita
8. Palpasi dilakukan secara sistematis, dimulai pada daerah yang
diindikasi oleh pemeriksaan inspeksi.
9. Palpasi kelenjar limf submental dan submandibular yaitu
pemeriksa berada di belakang penderita kemudian palpasi
dilakukan dengan kepala penderita condong ke depan sehingga

13
Editing Terahir: Desember 2008

ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula. Kepala dapat


dimiringkan dari satu sisi kesisi yang lain sehingga palpasi dapat
dilakukan pada kelenjar yang superficial maupun yang
profunda.Dapat juga dilakukan palpasi bimanual dari luar dan
dalam mulut. Gambar 2,3,4.
10. Palpasi rantai kelenjar jugularis dapat dimulai di uperficial
dengan melakukan penekanan ringan dengan menggerakan
jari-jari sepanjang m.sternocleido mastoideus. Pada palpasi
yang lebih dalam, ibu jari ditekan di bawah m. Sternocleido
mastoideus pada kedua sisi sehingga dapat dipalpasi kelenjar
yang terdapat di sub atau retro dari muskulus ini. Bila
pemeriksaan ini negatip atau meragukan, maka pemeriksa
harus berdiri dibelakang penderita kemudian ibu jari
digunakan untuk menggeser m. Sternocleido mastoideus ke
depan sementara jari yang lain meraba pada tepi anterior
muskulus tersebut. Perabaan secara bilateral dan simultan
selalu dianjurkan untuk menilai perbedaan antara kedua sisi.
Palpasi kelenjar leher ini agak sulit pada orang gemuk, leher
pendek dan leher yang berotot, terutama bila kelenjarnya
masih kecil. Gambar 5,6,7.
11. Palpasi kelenjar limfa asesorius dilakukan dengan menekan ibu
jari pada tepi posterior m. trapezius ke depan dan jari-jari
ditempatkan pada permukaan anterior muskulus ini. Gambar 8
12. Palpasi kelenjar limfa supraklavikular dapat dilakukan
dengan duduk di depan atau berdiri dibelakang penderita dimana
jari-jari digunakan untuk palpasi fosa supraklavikular. Gambar
9,10.
B. SELESAI PEMERIKSAAN 1 2 3
13. Jelaskanlah hasil pemeriksaan kepada penderita
14.. Ucapkanlah terima kasih dan salam ke pada penderita
15. Lakukanlah perpisahan dengan klien sambil memberinya

14
Editing Terahir: Desember 2008

harapan.
16.. Cucilah tangan dengan air dan sabun cair

GAMBAR KELENJAR LIMFA LEHER DAN TEKNIK


PERABAAN

Kel limfa jugularis prof.sup.

Kel Submandibularis

Kel limfa submentale

Kel jugularis prof.med

Kel limfa spinal asesorius

Kel jugularis prof.inf

Kel limfa supraklavikula

Gambar 1.
.

15
Editing Terahir: Desember 2008

Gambar 4.

Gambar 2 Gambar 3

Gambar 6

Gambar 4

16
Editing Terahir: Desember 2008

Gambar 7

Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7
Gambar 8

17
Editing Terahir: Desember 2008

Gambar 9 Gambar 10

18
Editing Terahir: Desember 2008

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
DAN PEMBUATAN PREPARAT PAP SMEAR

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas

Disusun oleh
dr. Deviana Riu, Sp,OG
Dr. dr. Syahrul Rauf, Sp.OG

Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2009

19
Editing Terahir: Desember 2008

KETERAMPILAN

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP


SMEAR

PENDAHULUAN
Pemeriksaan Pap smear merupakan porsedur klinik untuk memeriksa sel yang
berasal dari serviks. Tujuan utama dari pemeriksaan ini untuk menilai adanya perubahan
sel yang abnormal yang mungkin berasal dari kanker serviks atau sebelum berkembang
menjadi kanker (lesi prakanker). Untuk pememriksaan ini diperlukan bahan pemeriksaan
yang diambil dari

INDIKASI
• Riwayat keputihan
• Riwayat perdarahan kontak
• Tumor pelvik
• Pemeriksaan rutin untuk penapisan awal

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran ini, mahasiswa akan mampu untuk melakukan pemeriksaan Pap
smear dengan benar

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN :


1. Penuntun Belajar untuk pemeriksaan Pap smear
2. Kapas dan larutan antiseptik, spekulum cocor bebek (Grave’s speculum), spatula
ayre, kapas lidi, gelas objek, kasa, meja instrumen, lampu sorot, sarung tangan,
sabun dan wastafel/air bersih untuk cuci tangan, handuk bersih dan kering.
3. Kertas, pensil, pena dan kartu ibu.

20
Editing Terahir: Desember 2008

METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar
DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan Waktu Deskripsi
# 1. Pengantar 2 menit Pengantar
# 2. Bermain Peran Tanya 30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa
2. Dua orang dosen memberikan contoh
& Jawab
bagaimana cara melakukan
Pemeriksaan Pap smear, satu orang
dosen sebagai penolong dan yang
lain sebagai ibu / pasien. Mahasiswa
menyimak / mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
Belajar
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang
aspek-aspek yang penting
# 3. Praktek bermain peran 100 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi pasangan-
pasangan. Seorang mentor diperlukan
dengan Umpan Balik
untuk mengamati 3 pasangan.
2. Setiap pasangan berpraktek
melakukan kunjungan (seorang
mahasiswa menjadi penolong dan
yang lainnya menjadi ibu / pasien)
secara serempak
3. Mentor berkeliling diantara
mahasiswa dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
4. Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
# 4. Curah Pendapat/ 15 menit 1. Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang
dirasakan mudah? Apa yang sulit?
Diskusi
Menanyakan bagaimana perasaan
mahasiswa yang berperan sebagai
ibu. Apa yang dapat dilakukan oleh
bidan agar ibu merasa lebih nyaman?
2. Dosen menyimpulkan dengan
menjawab pertanyaan terakhir dan
memperjelas hal-hal yang masih
belum dimengerti
Total waktu 150 menit

21
Editing Terahir: Desember 2008

PENUNTUN BELAJAR
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN DAN
PEMBUATAN PAP SMEAR
(digunakan oleh Peserta)

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
4. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.

5. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya,


tetapi tidak efisisen

6. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan


efisien.

TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
keadaan.

NO LANGKAH KLINIK KASUS


A. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Jelaskanlah tentang prosedur pemeriksaan
2. Jelaskanlah tentang tujuan pemeriksaan
3. Jelaskanlah bahwa proses pemeriksaan mungkin akan
menimbulkan perasaan khawatir atau kurang menyenangkan
tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal tersebut
4. Pastikan bahwa pasien telah mengerti prosedur dan tujuan
pemeriksaan
5. Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan
B. PERSIAPAN 1 2 3
6. Siapkanlah peralatan yang akan dipakai: pada tindakan.
1. ALAT YANG AKAN DIPAKAI PADA KLIEN
• Kapas dan larutan antiseptik
• Spekulum cocor bebek (Grave’s speculum)
• Penjepit has
• Spatula Ayre
• Kapas lidi
• Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%

22
Editing Terahir: Desember 2008

• Meja instrumen
• Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
• Lampu sorot
Label nama
2. ALAT YANG AKAN DIPAKAI PEMERIKSA
• Sarung tangan DTT
• Apron dan baju periksa
• Sabun dan air bersih
• Handuk bersih dan kering
C. MEMPERSIAPKAN PASIEN 1 2 3
Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan
melepas pakaian dalam
Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi
Atur pasien pada posisi litotomi.
Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada
bagian yang akan diperiksa
D. MEMPERSIAPKAN DIRI 1 2 3
1. Cucilah tangan kemudian keringkan dengan handuk bersih.
2. Pakailah sarung tangan
E. PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan,
menghadap ke aspekus genitalis.
2. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan
perineum
3. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung
telunjuk kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung
spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa
tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam
lumen vagina.
4. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º
hingga tangkainya ke arah bawah.
• Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci

23
Editing Terahir: Desember 2008

pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila


menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
5. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks
tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding
dan sekret vagina atau forniks).
6. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-
hati (supaya pengambilan epitel tidak terganggu).
7. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio
(ektoserviks). Sampel diambil dengan menggunakan spatula
ayre yang diputar 360° pada permukaan porsio.
8. Oleskan sampel pada gelas objek
9. Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan
menggunakan kapas lidi dengan memutar 360° sebanyak satu
atau dua putaran
10. Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat
yang berbeda dengan sampel yang pertama, hindari jangan
sampai tertumpuk
11. Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila
mnggunakan spray usahakan menyemprot dari jarak 20 – 25
cm atau merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol
95% selama 15 menit, kemudian biarkan mengering
kemudian diberi label
12. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan
pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.
13. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan
14. Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk
tentukan konsistensi porsio, besar dan arah uterus serta
keadaan parametrium
15. Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan
antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan

24
Editing Terahir: Desember 2008

sekitar vulva/perineum.
16. Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan
persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.
F. PENCEGAHAN INFEKSI 1 2 3
1. Kumpulkan semua peralatan dan lakukan dekontaminasi
2. Buang sampah pada tempatnya
3. Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan
dengan handuk yang bersih
G. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN 1 2 3
1. Jelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan
2. Pastikan pasien mengerti apa yang telah dijelaskan
H. RENCANA LANJUTAN 1 2 3
1. Catat hasil pemeriksaan pada rekam medis
2. Buat pengantar pemeriksaan ke ahli patologi anatomi
3. Buat jadwal kunjungan ulang
4. Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan
selesai) atau ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan
lanjutan).

DAFTAR ACUAN
1. Questions and Answers About the Pap Test. CANCER FACTS National Cancer
Institute National Institutes of Health (NIH).
2. ACOG Technical Bulletin: Cervical cytology: Evaluation and management of
abnormalities. No. 183, Aug 1993.
3. Krebs, HB. Premalignant lesions of the cerviks. In: Copeland, LJ, Jarrell, JF.
Textbook of gynecology.2nded.Philadelphia: WB. Saunders Compan;.2000.p.1238

25

Вам также может понравиться