Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
dihabiskan, tenaga yang dipakai serta sebab-akibat psikologis dan sosiologis yang
ditimbulkannya.
Teknik tata cara kerja merupakan hasil perpaduan antara teknik-teknik
pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi gerakan. Yang dicari dengan teknik-
teknik dan prinsip-prinsip ini sistem kerja yang terbaik yaitu yang memiliki
efisiensi dan produktivitas yang setinggi-tingginya.
Efisiensi & Produktifitas adalah keluaran (output) dibagi masukan (input).
Semakin besar harga rasio ini semakin tinggi efisiensinya. Dalam pemrosesan
sebuah produk, efisiensi penggunaan bahan dihitung dengan membagi banyaknya
bahan yang menjadi produk jadi dengan banyaknya bahan yang dimasukkan
dalam proses.
Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk harus
berdasarkan pada faktor kelonggaran dan penyesuaian yang berhubungan dengan
tubuh manusia sehingga kita dapat mengukur output yang dihasilkan dengan
tepat.
2
I.3 TUJUAN
Adapun tujuan praktikum yang dilakukan, antara lain:
1. Menentukan waktu standar suatu siklus dimana pekerja bekerja
dengan metode kerja yang standar.
2. Mempelajari hubungan antara pengaruh jarak pemindahan dan
diameter benda dengan penentuan waktu standarnya.
3. Menerapkan prinsip ekonomi gerakan untuk mempelajari
pekerjaan manual pada suatu stasiun kerja.
4. Merencanakan lay out material yang akan dirakit.
I.4 MANFAAT
Adapun manfaat praktikum yang dilakukan, antara lain:
1. Dengan adanya praktikum ini kita mampu menghitung waktu
standar berdasarkan data pengamatan dan faktor kelonggaran serta faktor
penyesuaian.
2. Kita dapat menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan sesuai
dengan data.
3. Kita dapat menentukan lay out yang terbaik dalam sistem kerja
sehingga didapatkan perancangan sistem kerja yang lebih baik.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Salah satu teknik pengukuran kerja yang sederhana dan umum dipakai ialah
teknik stop watch time study. Jumlah pengamatan sangat mempengaruhi tingkat
ketelitian pengamatan yang dilakukan.
Σ( χi − χ ) 2
σ=
N −1
Diiketahui; N = Jumlah pengamatan terdahulu
χ = waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran
pendahuluan
4
3. Menghitung standard deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup.
σ
σχ =
n
BKB = χ −3.σχ
N '=
∑ χi
WS = χ =
∑ χi
N
7. Menghitung waktu normal (WN)
WN = WT × Rf
5
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian
badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian diharapkan,
agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan
sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat
pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan
tersebut.
Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan
dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar.
Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan-gerakan dasar secara mendalam
adalah Frank B. Gilbert dan istrinya. Ia menguraikan gerakan kedalam 17 elemen
gerakan yang dinamai Therblig.
1. Mencari (search)
Merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan lokasi. Alat yang
digunakan dalam hal ini dalah mata
2. Memilih (select)
Merupakan gerakan dasar untuk menemukan suatu obyek yang tercampur, tangan
dan mata adalah bagian badan yang digunakan untuk melakukan gerakan ini.
3. Memegang (Grasp)
Merupakan gerakan untuk memegang obyek yang didahului oleh gerakan
menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjangkau (reach)
Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah tempat tanpa beban, baik
gerakan mendekati maupun menjauhi obyek.
5. Membawa (move)
6
Merupakan gerakan dasar dari tangan untuk berpindah tempat akan tetapi tangan
dalam keadaan dibebani.
7. Melepas (release)
Merupakan gerakan pekerja dalam melepas obyek yang dipegangnya.
8. Mengarahkan (position)
Merupakan gerakan mengarahkan suatu obyek pada lokasi tertentu
7
Merupakan kelambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi di luar
kemampuan pekerja.
BAB III
8
PENGUMPULAN DATA
3
B 2 E
D
3. Kemudian ukurlah jarak antara A-B, A-D, A-E, A-C, B-D, D-E, D-
C.
4. Lalu keluarkan isi korek api ke wadahD. Tempatkan tutup korek
pada wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B.
5. Persiapkan stop watch. Dan kemudian mulai penghitungan waktu
dengan sample sebanyak 30 sampel.
6. Disamping itu kita juga harus mencatat kondisi tempat kerja dalam
menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja
serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan.
9
Layout 2
1. Bentuk pola (lay out 2) untuk pengamatan yang kedua. Terdiri
atas: wadah B (wadah korek bag. dalam), C (hasil jadi/ out put), D (korek
api), dan E (tutup korek). Kemudian susun lay out 1 seperti gambar dibawah
ini
2. Tempatkan operator pada posisi A
B C
1 2
D
E
3. Kemudian ukurlah jarak antara A-B, A-D, A-E, A-C, B-D, D-E, E-
C.
4. Lalu keluarkan isi korek api ke wadahD. Tempatkan tutup korek
pada wadah E dan wadah korek bagian dalam pada wadah B.
5. Persiapkan stop watch. Dan kemudian mulai penghitungan waktu
dengan sample sebanyak 30 sampel.
6. Disamping itu kita juga harus mencatat kondisi tempat kerja dalam
menentukan kelonggaran dan mencatat keterampilan, usaha, kondisi kerja
serta konsistensi kerja guna membuat penyesuaian yang dibutuhkan
10
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
DATA PENGAMATAN
11
IV.1 JUMLAH PENGAMATAN YANG DIBUTUHKAN
LAYOUT 1
SUBGRUP
(LAYOUT1)
Diketahui
xi : rata-rata tiap subgroup ke-i
k : banyaknya subgroup yang terbentuk
x : rata-rata seluruh subgroup lay out
σ : standard deviasi
N : jumlah pengamatan yang telah dilakukan
xj : waktu penyelesaian untuk sampel ke-j
x=
∑xi
k
208 .778
=
6
= 34 .8
12
σ= ∑( xj − x) 2
N −1
998 .1309
=
29
= 5.8667
σ
σx = dengan asumsi 43,00 dan 26,00 masuk dalam batas kontrol
n
5.8667
=
5
5.8667
=
2.2361
= 2.624
Sub grup
Waktu penyelesaian berturut-turut Harga rata-rata
ke
2 35.12 29.12 30.06 39.87 33.75 33.584
4 30.87 30.33 29.25 40.12 39.81 34.076
Jumlah 67.660
13
x=
∑xi
k
33 .584 + 34 .076
=
2
67 .66
=
2
= 33 .83
σ= ∑( xj − x) 2
N −1
(35 .12 − 33 .83 ) 2 + (29 .12 − 33 .83 ) 2 +...... + (39 .81 − 33 .83 ) 2
=
10 −1
191 .8616
=
9
= 21 .318
= 4.62
Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol
σ
σx =
n
4.62
=
5
4.62
=
2.2361
= 2.0661
14
40 {10 ×(35 .12 2 + 29 .12 2 +... + 39 .81 2 )} − (35 .12 + 29 .12 +... + 39 .81 ) 2
N '=
(35 .12 + 29 .12 +... + 39 .81 )
40 ×43 .802
=
338 .3
1752 .1
=
338 .3
= 5.1791
=6
N’<N
5.1791<10 maka hentikan pengamatan
15
LAYOUT 2
SUBGRUP LAYOUT 2
Diketahui
xi : rata-rata tiap subgroup ke-i
k : banyaknya subgroup yang terbentuk
x : rata-rata seluruh subgroup lay out
σ : standard deviasi
N : jumlah pengamatan yang telah dilakukan
xj : waktu penyelesaian untuk sampel ke-j
x=
∑xi
k
197 .07
=
6
= 32 .85
16
σ= ∑( xj − x) 2
N −1
2107 .8357
=
29
= 8.5255
σ
σx = dengan asumsi 45,00 dan 21,00 masuk dalam batas kontrol
n
8.5255
=
5
8.5255
=
2.2361
= 3.8126
SUBGRUP LAYOUT 2
x=
∑xi
k
17
33 .584 + 34 .076
=
2
67 .66
=
2
= 31 .66
σ= ∑( xj − x) 2
N −1
(31 .37 − 31 .66 ) 2 + (26 .06 − 31 .66 ) 2 +...... + (38 .50 − 31 .66 ) 2
=
10 −1
158 .4851
=
9
= 17 .6095
= 4.1964
Dengan asumsi 27.00 dan 41.00 masuk dalam batas kontrol
σ
σx =
n
4.1964
=
5
4.1964
=
2.2361
=1.88
18
40 {10 ×(31 .37 2 + 26 .06 2 +... + 38 .50 2 )} − (31 .37 + 26 .06 +... + 38 .50 ) 2
N '=
(31 .37 + 26 .06 +... + 38 .50 )
40 ×39 .8102
=
316 .62
1592 .408
=
316 .62
= 5.029
=6
N’<N
5.029<10 maka hentikan pengamatan
19
IV.2 MENGHITUNG WAKTU BAKU (WB)
LAYOUT 1
A. WAKTU SIKLUS (WS)
WS = X
WS =
∑xi
n
1043 ,89
WS =
30
WS = 34 ,8
20
=34,8×1,09 = 37,94 menit
C. WAKTU BAKU (WB)
Diketahui kelonggaran (All)
1. Operator Pria = 2,5 %
Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan
pada operator pria.
2. Jenis Pekerjaan: Sangat ringan = 7%
Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu
pekerjaan.
3. Posisi kerja : Duduk = 1%
Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan
pekerjaan.
4. Gerakan Kerja : Normal = 0%
Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang
operator.
5. Pandangan terus-menerus dengan fokus berubah = 8 %
Berdasarkan pada penggunaan mata yang dapat
menyebabkan kelelahan mata.
6. Temp. & Kelembaban: Normal = 3%
Berdasarkan pada suhu dan kelembaban
lingkungan kerja.
7. Siklus udara : Baik = 0%
Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara.
8. Pencahayaan baik & kebisingan rendah = 0%
Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja.
________+
21,5 %
WB = WN (1 + All )
WB = WN +WN × All
= 37 ,94 + (37 ,94 × 21,5%)
21
LAYOUT 2
A. WAKTU SIKLUS (WS)
WS = X
WS =
∑xi
n
985 ,35
WS =
30
WS = 32 ,85
22
C. WAKTU BAKU (WB)
Diketahui kelonggaran (All)
9. Operator Pria = 2,5 %
Berdasarkan kelonggaran yang tidak terhindarkan
pada operator pria.
10. Jenis Pekerjaan: Sangat ringan = 7%
Berdasarkan pada berat atau ringannya suatu
pekerjaan.
11. Posisi kerja : Duduk = 1%
Berdasarkan pada posisi tubuh dalam melakukan
pekerjaan.
12. Gerakan Kerja : Normal = 0%
Berdasarkan pada arah gerakan kerja seorang
operator.
13. Pandangan terus-menerus dengan fokus berubah = 8 %
Berdasarkan pada penggunaan mata yang dapat
menyebabkan kelelahan mata.
14. Temp. & Kelembaban: Normal = 3%
Berdasarkan pada suhu dan kelembaban
lingkungan kerja.
15. Siklus udara : Baik = 0%
Berdasarkan pada keadaan ventilasi udara.
16. Pencahayaan baik & kebisingan rendah = 0%
Berdasarkan pada situasi lingkungan kerja.
________+
21,5 %
WB = WN (1 + All )
WB = WN +WN × All
= 35 ,81 + (35 ,81 × 21,5%)
23
IV.3 HUBUNGAN ANTARA JARAK DENGAN WAKTU PENGAMATAN
LAYOUT 1
Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut:
Jarak
56 32 20 35 35
(cm)
Waktu
1,05 1,32 0,88 1,38 1,49
(cm)
Rumus yang digunakan yaitu:
1. Rumus penentu tetapan a & b
∑y = n.a +b.∑x
∑yx = a.x +b.∑x 2
Diketahui:
n= jumlah data
∑y =jumlah dari n waktu yang diukur
χ = jarak
y= waktu
pengolahan data
Waktu Jarak
x2 y.x
y x
1,05 56 3136 58,8
1,32 32 1024 42,24
0,88 20 400 17,6
1,38 35 1225 48,3
1,49 35 1225 52,15
∑y = 6,12 ∑x =178 ∑x 2 = 7010 ∑y.x = 219 ,09
24
∑y.x =∑x +b.∑x 2
∑y = n.a +b.∑x
6,12 = 5.a +b.178
6,12 = 5.a +(0,005862 ×178 )
a =1,015312
Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah
y = a +b.x
y =1,015312 + 0,005862 ( x )
LAYOUT 2
Pada layout 1 diukur jarak dan waktu sebagai berikut:
Jarak
76 30 57 26 26
(cm)
Waktu
1,20 1,09 0,93 0,74 0,89
(cm)
Rumus yang digunakan yaitu:
3. Rumus penentu tetapan a & b
∑y = n.a +b.∑x
∑yx = a.x +b.∑x 2
Diketahui:
n= jumlah data
∑y =jumlah dari n waktu yang diukur
χ = jarak
y= waktu
25
pengolahan data
Waktu Jarak
x2 y.x
y x
1,20 76 5776 91,2
1,09 30 900 32,7
0,93 57 3249 53,01
0,74 26 676 19,24
0,89 26 676 23,14
∑y = 4,85 ∑x = 215 ∑x 2 = 11277 ∑y.x = 219 ,29
∑y.x = ∑x +b.∑x 2
∑y = n.a +b.∑x
4,85 = 5.a +b.215
4,85 = 5.a +(0,0004 ×215 )
a = 0,9528
Jadi, hubungan antara jarak dengan waktu pengamatan pada layout 1 adalah
y = a +b.x
y = 0,9528 + 0,0004 ( x )
26
BAB V
ANALISA & EVALUASI
LAYOUT 1
σ1 = ∑( xj − x) 2
N −1
998 .1309
=
29
= 5.8667
σ 12 = (σ 1 ) 2
= (5.8667 ) 2
= 34 .42
S1 =
∑( xj − x) 2
N −1
(35 .12 − 33 .83 ) 2 + (29 .12 − 33 .83 ) 2 +...... + (39 .81 − 33 .83 ) 2
=
10 −1
191 .8616
=
9
= 21 .318
= 4.62
27
S12 = ( 4.62 ) 2
S12 = 21 .3444
LAYOUT 2
σ2 = ∑( xj − x) 2
N −1
2107 .8357
=
29
= 8.5255
σ 22 = (σ 2 ) 2
= (8.5255 ) 2
= 72 .6842
S2 =
∑( xj − x) 2
N −1
(31 .37 − 31 .66 ) 2 + (26 .06 − 31 .66 ) 2 +...... + (38 .50 − 31 .66 ) 2
=
10 −1
158 .4851
=
9
= 17 .6095
= 4.1964
S 22 = (4.1964 ) 2
S 22 = 17 .61
28
V.2 Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara variasi penggunaan
layout 1 dan 2 dengan data tabel L.6 (yang seharusnya pada tingkat keyakinan
95% dan tingkat ketelitian 5%).
Sehingga,
layout 1
f test =
layout 2
S12
σ 12
=
S 22
σ 22
σ 22 .S12
= 2 2
σ 1 .S 2
72.6842 × 21.3444
=
34.42 × 17.61
1551 .4007
=
606 .1362
= 2.559
Diketahui bahwa:
f test < f tabel
2.559 < 2.98
Maka:
Terima Ho → karena f berada di luar wilayah kritik dan dapat dikatakan bahwa
waktu yang dibutuhkan tidak lebih lama dari waktu standar.
29
V.3 Kurva Belajar Perkembangan Operator
LAYOUT 1
60.00
50.00
40.00
waktu
LAYOUT 2
60.00
50.00
40.00
waktu
30
BAB VI
KESIMPULAN dan SARAN
VI.1 KESIMPULAN
Dari pengolahan data diatas, kita dapat menyimpulkan:
1. Bahwa pada susunan layout 1, waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu kali pekerjaan (satu siklus kerja) lebih lama dari waktu
siklus pada susunan layout 2.
2. Bahwa pada susunan layout 1 tidak mempertimbangkan ergonomis
gerak tubuh operator sedangkan pada layout 2 sangat mempertimbangkan
arah gerak tubuh operator sehingga tidak menimbulkan kelelahan pada
operator korek api yang pada akhirnya akan mempengaruhi waktu siklus.
3. Berdasarkan pada faktor penyesuaian, waktu normal pada layout 2
lebih kecil dari pada waktu normal pada layout 1.
4. Berdasarkan pada kelonggaran, waktu standar pada layout 2 lebih kecil
dari pada waktu standar pada layout 1.
VI.2 SARAN
1. Pada pengukuran, data sampel yang diambil sebaiknya dua kali lebih
banyak dari data sampel yang akan diamati atau yang akan dihitung pada
setiap layout karena apabila terjadi kekurangan data dari data yang
seharusnya maka kita tidak perlu melakukan pengukuran tambahan.
2. Pada penentuan jumlah pengamatan yang dibutuhkan, sebaiknya kita
tentukan batas toleransi atas dan batas toleransi bawahnya (asumsi-asumsi)
karena kita tidak akan kekurangan data untuk dihitung apabila ada banyak
subgrup yang akan dibuang.
3. Pada penentuan faktor penyesuaian dan kelonggaran, sebaiknya
mengambil nilai yang terkecil karena dengan nilai faktor yang kecil dapat
31
mengakibatkan penghitungan waktu normal maupun waktu standar tidak
terlalu besar.
LAMPIRAN
PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
( LAY OUT 1)
C
JARAK
3 KET A-B : 56 cm
B 2 E
1 D A : OPERATOR A-D : 43 cm
B : WADAH KOTAK BAG . DALAM A-E : 53 cm
C : HASIL JADI(OUT PUT) A-C : 63 cm
D : WADAH KOREK API B-D : 32 cm
E : WADAH TUTUP KOREK D-E : 35 cm
D-C : 20 cm
A
Mengambil kotak bagian dalam 56 1,05 28,68 - Memasukkan korek kedalam kotak bagian dalam
Menempatkan hasil jadi ke dalam wadah 20 0,88 1,49 35 Memasang tutup korek api
RINGKASAN
32
PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
( LAY OUT 2)
JARAK
B C
A-B : 76 cm
1 2 KET
A-D : 44 cm
D 3 A : OPERATOR
E A-E : 46 cm
B : WADAH KOTAK BAG. DALAM
A-C : 77 cm
C : HASIL JADI (OUT PUT)
B-D : 30 cm
D : WADAH KOREK API
D-E : 26 cm
E : WADAH TUTUP KOREK
E-C : 31 cm
D-C : 57 cm
A
Mengambil kotak bagian dalam 76 1,20 28 - Memasukkan korek kedalam kotak bagian dalam
Menempatkan hasil jadi ke dalam wadah 57 0,93 0,89 26 Memasang tutup korek api
29,63 52
TOTAL 163 3,22
RINGKASAN
33