Pendahuluan • Sistem syaraf manusia jaringan jalinan syaraf yang sangat kompleks, sangat khusus, saling terhubung erat satu dengan yang lain • Merupakan sistem tubuh dengan massa yang paling kecil ± 2Kg (±3% BB) Fungsi • Fungsi utama mengkoordinasi, menafsirkan, dan mengontrol interaksi tubuh manusia dengan lingkungannya – Fungsi sensorik – Fungsi integratif – Fungsi motorik • Menjadikan tubuh manusia sbg unit yang harmonis Sistem Syaraf Manusia • Komponen – Sistem syaraf pusat/SSP (central nervous system) – Sistem syaraf tepi/SST (peripheral nervous system) Sistem Syaraf Pusat • Terdiri dari – Otak (Brain) – Medula Spinalis (Spinal cord) Sistem Syaraf Pusat (SSP) • Otak terdiri dari 4 bagian utama – Batang otak (brain stem) – Cerebellum – Diencephalon – Cerebrum • Otak Dilindungi oleh tulang tengkorak dan cairan cerebrospinal yang dibentuk di ventrikel otak • Otak diliputi oleh tiga lapis jaringan yang secara bersama-sama disebut meninges (duramater, arakhnoid, dan piamater) Sistem Syaraf Pusat (SSP) • Batang otak – Terdiri dari medula oblongata, pons, dan otak tengah (midbrain) – Medula oblongata : Pusat pengatur kardiovaskular dan pernafasan, pusat pengatur muntah, menelan, batuk, dan bersin, tempat keluarnya syaraf kranial no VIII, IX, X, XI, XII – Pons : Pusat pengatur pernafasan bersama medula oblongata, tempat keluar syaraf kranial no V, VI, VII – Midbrain : Pengatur gerakan kepala, mata, dan rangka tubuh, tempat keluar syaraf kranial no III dan IV Sistem Syaraf Pusat (SSP) • Cerebellum – Memperhalus dan mengkoordinasikan gerakan otot rangka, mengatur posisi dan keseimbangan tubuh, diduga berperan dalam proses kognitif dan bahasa Sistem Syaraf Pusat (SSP) • Diencephalon – Terdapat thalamus, hypothalamus, dan epithalamus – Thalamus : meneruskan semua input sensorik ke korteks serebral, berperan dalam fungsi gerakan dan kesadaran – Hypothalamus : mengendalikan dan mengintegrasikan aktivitas SSO, memproduksi bbg hormon, pusat pengatur lapar dan haus, suhu, dan irama sirkadian – Epithalamus : terdapat glandula pineal yang mensekresikan melatonin Sistem Syaraf Pusat (SSP) • Cerebrum – Area sensorik berperan dalam persepsi informasi sensorik – Area motorik mengendalikan eksekusi motorik – Area asosiasi berperan dalam fungsi integratif yang kompleks seperti mengingat, intelegensia, personalitas – Sistem limbik berperan dalam pengaturan emosi Sistem Syaraf Pusat • Medula Spinalis – Struktur lanjutan dari medula oblongata – Berada di dalam kolumna vertebralis dilindungi oleh tulang belakang – Terdiri dari 4 bagian : Servikal, torakal, lumbal, dan sakral – Masing-masing segmen menjadi tempat keluarnya syaraf spinal yang berjumlah 31 pasang menyusun sistem syaraf tepi Sistem Syaraf Tepi • Secara anatomis tersusun dari 31 pasang syaraf spinal dan 12 pasang syaraf kranial • Syaraf spinal akan menghantarkan pesan-pesan aferen maupun eferen Syaraf campuran • Syaraf kranial – 5 pasang syaraf motorik – 3 pasang syaraf sensorik – 4 pasang syaraf campuran Sistem Syaraf Tepi • Secara fisiologis terdiri dari – Sistem syaraf somatis – Sistem syaraf otonom Sistem Syaraf Somatis • Terdiri dari syaraf campuran • Bagian aferen menerima rangsang/pesan sensorik baik yang disadari maupun tidak • Bagian eferen menerima pesan motorik dari SSP dan menghubungkannya dengan organ efektor terutama otot rangka tubuh • Menangani interaksi dan respons tubuh dengan lingkungan Sistem Syaraf Otonom • Merupakan sistem syaraf campuran • Bagian aferen membawa rangsang/pesan dari organ-organ visceral • Bagian eferen mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar2 visceral • Terutama menangani pengaturan fungsi visceral dan interaksinya dengan lingkungan Sistem Syaraf Otonom • Terbagi menjadi 2 bagian – Sistem syaraf otonom parasimpatis (SSOP) – Sistem syaraf otonom simpatis (SSOS) • SSOP keluar dari otak melalui komponen2 syaraf kranial dan bagian sakral medula spinalis • SSOS keluar dari bagian torakal dan lumbal medula spinalis Sistem Syaraf Otonom • SSOP terutama berperan menjaga homesotasis fungsi-fungsi tubuh menurunkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan, meningkatkan pergerakan saluran cerna • SSOS mempersiapkan tubuh agar siap menghadapi tantangan dan ancaman respons tempur atau lari meningkatkan denyut jantung dan pernafasan, menurunkan pergerakan saluran cerna Sel Penyusun Sistem Syaraf • Dua tipe sel utama – Neuron – Neuroglia Sel Penyusun Sistem Syaraf • Neuron – Menjalankan berbagai fungsi unik sistem syaraf menerima rangsang, berfikir, mengingat, mengendalikan aktivitas otot, mengatur sekresi kelenjar • Neuroglia – Mendukung, melindungi, dan memenuhi kebutuhan nutrisi sel neuron menjaga homeostasis neuron dg cairan interstisial Neuron • Tiga bagian utama – Badan sel (cell body) – Dendrit (dendrites) – Akson (axon) Neuron • Badan sel – Sitoplasma mengandung nukleus dan berbagai organel (mitokondria, lisosom, ribosom, badan Nissl) – Rangka sel tersusun dari neurofibril dan mikrotubulus Neuron • Dendrit – Penerima stimulus – Pendek dan bercabang banyak – Pada kebanyakan neuron membentuk pola seperti pohon Neuron • Akson – Penyebar impuls syaraf ke neuron lain, serabut otot, atau sel2 kelenjar – Panjang dan tipis, keluar dari badan sel melalui akson hillock – Bagian akson yang paling dekat dengan akson hillock disebut akson segmen pertama – Antara akson hillock dengan segmen pertama terdapat area yang disebut “trigger zone” Neuron • Akson – Mengandung mitokondria, neurofibril, dan mikrotubulus – Aksoplasma – Aksolemma – Akson kolateral – Akson terminal (telodendria) Neuron • Komunikasi antar neuron terjadi di celah sinaps • Ujung akson terminal umumnya memiliki suatu gelembung tempat penyimpanan neurotransmiter Neuron • Klasifikasi berdasar struktur – Neuron multipolar memiliki banyak dendrit dan satu akson penyusun syaraf di otak dan medula spinalis – Neuron bipolar memiliki satu dendrit utama dan satu akson penyusun syaraf mata, telinga, area penciuman di otak – Neuron unipolar memiliki akson dan dendrit yang tergabung penyusun sebagian besar syaraf tepi Neuron • Klasifikasi berdasar fungsi – Neuron sensorik/afferent – Neuron motorik/efferent – Neuron asosiasi/interneuron Neuroglia • Menyusun kurang lebih setengah dari sistem syaraf • Diambil dari kata “glue” mengikat sel2 neuron • Ukuran umumnya < neuron • Jumlah > neuron, 5-50x lebih banyak • Tidak menjalarkan potensial aksi Neuroglia • Terdapat 6 tipe • 4 tipe yang terdapat di SSP – Astrosit – Oligodendrosit – Mikroglia – Ependima • 2 tipe yang terdapat di SST – Sel Schwann – Sel satelit Mielin • Selubung yang membungkus akson • Berfungsi menyekat/mengisolasi arus listrik yang menyebar di akson • Dihasilkan oleh neuroglia – Sel Schwann di SST – Oligodendrosit di SSP • Bagian akson yang tidak diselubungi mielin disebut Nodus Ranvier Penjalaran pesan antar neuron • Neuron akan saling berkomunikasi untuk menerima, meneruskan, dan mengolah pesan • Komunikasi antar neuron terjalin melalui sinyal listrik akibat adanya potensial aksi yang terjadi pada neuron • Potensial aksi terjadi akibat perubahan mendadak pada potensial membran terjadi akibat pertukaran ion-ion melalui membran sel Potensial Aksi (PA) Neuron • Neuron memiliki eksitabilitas listrik kemampuan untuk merespons stimulus dan mengubahnya menjadi potensial aksi • Stimulus perubahan2 lingkungan yang dapat menstimulasi terjadinya potensial aksi • Potensial aksi sinyal listrik yang menjalar di sepanjang permukaan membran sel timbul akibat pergerakan ion2 dari cairan interstisial ke intrasel dan sebaliknya Penjalaran PA melalui neuron • 4 tipe kanal ion pada membran sel – Kanal bocor (leakage channel) – Kanal bergerbang ligand kimiawi (ligand-gated channel) – Kanal bergerbang mekanik (mechanically-gated channel) – Kanal bergerbang voltase (voltage-gated channel) Tahapan potensial aksi • Tahap istirahat • Tahap depolarisasi • Tahap repolarisasi • Tahap hiperpolarisasi • Tahap refrakter Tahapan potensial aksi • Setiap tahap terjadi melibatkan pertukaran ion antara intra dan ekstrasel • Pertukaran terjadi melalui berbagai kanal terutama kanal bergerbang voltase (voltage gate channel) dan gerbang bocor (leakage channel) • Ion utama yang berperan adalah natrium dan kalium Tahapan potensial aksi • Tahap istirahat – Potensial membran sel neuron rata-rata -70 mV (- 40 sampai -90mV) – Potensial membran istrahat terjadi akibat : • Distribusi berbagai ion yang tidak sama antara intra dan ekstrasel kanal bocor kalium pada membran sel lebih banyak • Anion tidak mudah keluar dari intrasel • Aktivitas pompa Na+/K+ ATPase Tahapan potensial aksi • Tahap depolarisasi – Stimulus diterima oleh dendrit atau badan sel membuka kanal ion bergerbang mekanik atau kanal ion bergerbang ligand menstimulasi pembukaan gerbang aktivasi kanal ion Na+ bergerbang voltase di area trigger zone membran sel permeabel terhadap natrium – Natrium mengalir ke intrasel muatan positif intrasel bertambah potensial membran turun 0 mV depolarisasi Tahapan potensial aksi • Tahap depolarisasi – Terdapat 2 tipe kanal Na+ bergerbang voltase • Gerbang aktivasi terdapat di bagian luar membran sel • Gerbang inaktivasi terdapat di bagian dalam membran sel Tahapan potensial aksi • Tahap repolarisasi – Muatan di bagian dalam membran sel mendekati 0 mV gerbang inaktivasi kanal Na+ menutup diikuti dengan membukanya kanal K+ bergerbang voltase K+ mengalir ke ekstrasel muatan positif di bagian dalam membran sel berkurang Tahapan potensial aksi • Tahap hiperpolarisasi – Muatan di bagian dalam membran sel sangat negatif -90mV – Terjadi akibat banyaknya ion K+ yang keluar dari sel Tahapan potensial aksi • Tahap refrakter – Stimulus tidak dapat mencetuskan potensial aksi walaupun mencapai ambang batas atau bahkan melebihi – Mempertahankan homeostasis neuron Transmisi PA antar neuron • PA yang terjadi pada suatu neuron akan diteruskan/ditransmisikan ke neuron yg lain • Transmisi terjadi di bagian sinaps – Presinaps – Gap junction atau Celah sinaps – Pascasinaps/potssinaps • Beberapa tipe sinaps – Aksodendritik – Aksosomatik – Aksoaksonik Transmisi PA antar neuron • Tipe transmisi – Elektrik impuls diteruskan secara langsung dalam bentuk impuls listrik terjadi pada otot polos visceral, otot jantung, SSP – Kimiawi impuls diteruskan melibatkan peran senyawa kimia neurotransmitter (NT) Transmisi PA antar neuron • Transmisi elektrik – Lebih cepat – Sinkron Transmisi kimiawi
• PA pd neuron pascasinaps tjd akibat aksi NT yg
berikatan dg reseptor pd membran neuron pascasinaps • Mekanisme pelepasan dan aksi NT..?? Transmisi kimiawi • Tipe reseptor di pascasinaps – Reseptor ionotropik • Mengandung kanal ion • Reseptor dan kanal ion disusun oleh protein yang sama – Reseptor metabotropik • Tidak mengandung kanal ion • Terhubung dengan kanal ion oleh suatu protein membran protein G • Protein G dapat langsung mempengaruhi kanal ion, atau dengan mengaktifkan senyawa lain (second messengger) Transmisi kimiawi • Apa yang akan terjadi apabila NT berikatan dengan reseptor ionotropik atau metabotropik di pascasinaps…??? Transmisi kimiawi • Tipe NT berdasarkan aksi yang ditimbulkan di neuron pascasinaps – NT eksitatorik – NT inhibitorik Transmisi kimiawi • Klasifikasi NT berdasarkan ukuran molekul – NT molekul kecil • Asetilkolin • Asam amino : glutamat, aspartat, GABA • Amin biogenik : katekolamin, serotonin – Neuropeptida • Enkefalin • Endorfin • Dinorfin • Substansi P