Вы находитесь на странице: 1из 57

Sistem Syaraf

Saepudin, M.Si., Apt.


Pendahuluan
• Sistem syaraf manusia  jaringan jalinan
syaraf yang sangat kompleks, sangat khusus,
saling terhubung erat satu dengan yang lain
• Merupakan sistem tubuh dengan massa yang
paling kecil  ± 2Kg (±3% BB)
Fungsi
• Fungsi utama  mengkoordinasi,
menafsirkan, dan mengontrol interaksi tubuh
manusia dengan lingkungannya
– Fungsi sensorik
– Fungsi integratif
– Fungsi motorik
• Menjadikan tubuh manusia sbg unit yang
harmonis
Sistem Syaraf Manusia
• Komponen
– Sistem syaraf pusat/SSP (central nervous system)
– Sistem syaraf tepi/SST (peripheral nervous system)
Sistem Syaraf Pusat
• Terdiri dari
– Otak (Brain)
– Medula Spinalis (Spinal cord)
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
• Otak terdiri dari 4 bagian utama
– Batang otak (brain stem)
– Cerebellum
– Diencephalon
– Cerebrum
• Otak Dilindungi oleh tulang tengkorak dan cairan
cerebrospinal yang dibentuk di ventrikel otak
• Otak diliputi oleh tiga lapis jaringan yang secara
bersama-sama disebut meninges (duramater,
arakhnoid, dan piamater)
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
• Batang otak
– Terdiri dari medula oblongata, pons, dan otak tengah
(midbrain)
– Medula oblongata : Pusat pengatur kardiovaskular dan
pernafasan, pusat pengatur muntah, menelan, batuk, dan
bersin, tempat keluarnya syaraf kranial no VIII, IX, X, XI, XII
– Pons : Pusat pengatur pernafasan bersama medula
oblongata, tempat keluar syaraf kranial no V, VI, VII
– Midbrain : Pengatur gerakan kepala, mata, dan rangka
tubuh, tempat keluar syaraf kranial no III dan IV
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
• Cerebellum
– Memperhalus dan mengkoordinasikan gerakan
otot rangka, mengatur posisi dan keseimbangan
tubuh, diduga berperan dalam proses kognitif dan
bahasa
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
• Diencephalon
– Terdapat thalamus, hypothalamus, dan epithalamus
– Thalamus : meneruskan semua input sensorik ke
korteks serebral, berperan dalam fungsi gerakan dan
kesadaran
– Hypothalamus : mengendalikan dan mengintegrasikan
aktivitas SSO, memproduksi bbg hormon, pusat
pengatur lapar dan haus, suhu, dan irama sirkadian
– Epithalamus : terdapat glandula pineal yang
mensekresikan melatonin
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
• Cerebrum
– Area sensorik berperan dalam persepsi informasi
sensorik
– Area motorik mengendalikan eksekusi motorik
– Area asosiasi berperan dalam fungsi integratif
yang kompleks seperti mengingat, intelegensia,
personalitas
– Sistem limbik berperan dalam pengaturan emosi
Sistem Syaraf Pusat
• Medula Spinalis
– Struktur lanjutan dari medula oblongata
– Berada di dalam kolumna vertebralis  dilindungi
oleh tulang belakang
– Terdiri dari 4 bagian : Servikal, torakal, lumbal, dan
sakral
– Masing-masing segmen menjadi tempat keluarnya
syaraf spinal yang berjumlah 31 pasang 
menyusun sistem syaraf tepi
Sistem Syaraf Tepi
• Secara anatomis tersusun dari 31 pasang syaraf
spinal dan 12 pasang syaraf kranial
• Syaraf spinal akan menghantarkan pesan-pesan
aferen maupun eferen  Syaraf campuran
• Syaraf kranial
– 5 pasang syaraf motorik
– 3 pasang syaraf sensorik
– 4 pasang syaraf campuran
Sistem Syaraf Tepi
• Secara fisiologis terdiri dari
– Sistem syaraf somatis
– Sistem syaraf otonom
Sistem Syaraf Somatis
• Terdiri dari syaraf campuran
• Bagian aferen  menerima rangsang/pesan
sensorik baik yang disadari maupun tidak
• Bagian eferen  menerima pesan motorik
dari SSP dan menghubungkannya dengan
organ efektor  terutama otot rangka tubuh
• Menangani interaksi dan respons tubuh
dengan lingkungan
Sistem Syaraf Otonom
• Merupakan sistem syaraf campuran
• Bagian aferen  membawa rangsang/pesan
dari organ-organ visceral
• Bagian eferen  mempersarafi otot polos,
otot jantung, dan kelenjar2 visceral
• Terutama menangani pengaturan fungsi
visceral dan interaksinya dengan lingkungan
Sistem Syaraf Otonom
• Terbagi menjadi 2 bagian
– Sistem syaraf otonom parasimpatis (SSOP)
– Sistem syaraf otonom simpatis (SSOS)
• SSOP  keluar dari otak melalui komponen2
syaraf kranial dan bagian sakral medula
spinalis
• SSOS  keluar dari bagian torakal dan lumbal
medula spinalis
Sistem Syaraf Otonom
• SSOP  terutama berperan menjaga
homesotasis fungsi-fungsi tubuh 
menurunkan kecepatan denyut jantung dan
pernafasan, meningkatkan pergerakan saluran
cerna
• SSOS  mempersiapkan tubuh agar siap
menghadapi tantangan dan ancaman  respons
tempur atau lari  meningkatkan denyut
jantung dan pernafasan, menurunkan
pergerakan saluran cerna
Sel Penyusun Sistem Syaraf
• Dua tipe sel utama
– Neuron
– Neuroglia
Sel Penyusun Sistem Syaraf
• Neuron
– Menjalankan berbagai fungsi unik sistem syaraf 
menerima rangsang, berfikir, mengingat,
mengendalikan aktivitas otot, mengatur sekresi
kelenjar
• Neuroglia
– Mendukung, melindungi, dan memenuhi
kebutuhan nutrisi sel neuron  menjaga
homeostasis neuron dg cairan interstisial
Neuron
• Tiga bagian utama
– Badan sel (cell body)
– Dendrit (dendrites)
– Akson (axon)
Neuron
• Badan sel
– Sitoplasma mengandung nukleus dan berbagai
organel (mitokondria, lisosom, ribosom, badan
Nissl)
– Rangka sel tersusun dari neurofibril dan
mikrotubulus
Neuron
• Dendrit
– Penerima stimulus
– Pendek dan bercabang banyak
– Pada kebanyakan neuron membentuk pola seperti
pohon
Neuron
• Akson
– Penyebar impuls syaraf ke neuron lain, serabut
otot, atau sel2 kelenjar
– Panjang dan tipis, keluar dari badan sel melalui
akson hillock
– Bagian akson yang paling dekat dengan akson
hillock disebut akson segmen pertama
– Antara akson hillock dengan segmen pertama
terdapat area yang disebut “trigger zone” 
Neuron
• Akson
– Mengandung mitokondria, neurofibril, dan
mikrotubulus
– Aksoplasma
– Aksolemma
– Akson kolateral
– Akson terminal (telodendria)
Neuron
• Komunikasi antar neuron terjadi di celah
sinaps
• Ujung akson terminal umumnya memiliki
suatu gelembung tempat penyimpanan
neurotransmiter
Neuron
• Klasifikasi berdasar struktur
– Neuron multipolar  memiliki banyak dendrit dan
satu akson  penyusun syaraf di otak dan medula
spinalis
– Neuron bipolar  memiliki satu dendrit utama dan
satu akson  penyusun syaraf mata, telinga, area
penciuman di otak
– Neuron unipolar  memiliki akson dan dendrit
yang tergabung  penyusun sebagian besar syaraf
tepi
Neuron
• Klasifikasi berdasar fungsi
– Neuron sensorik/afferent
– Neuron motorik/efferent
– Neuron asosiasi/interneuron
Neuroglia
• Menyusun kurang lebih setengah dari sistem
syaraf
• Diambil dari kata “glue”  mengikat sel2
neuron
• Ukuran umumnya < neuron
• Jumlah > neuron, 5-50x lebih banyak
• Tidak menjalarkan potensial aksi
Neuroglia
• Terdapat 6 tipe
• 4 tipe yang terdapat di SSP
– Astrosit
– Oligodendrosit
– Mikroglia
– Ependima
• 2 tipe yang terdapat di SST
– Sel Schwann
– Sel satelit
Mielin
• Selubung yang membungkus akson
• Berfungsi menyekat/mengisolasi arus listrik
yang menyebar di akson
• Dihasilkan oleh neuroglia
– Sel Schwann di SST
– Oligodendrosit di SSP
• Bagian akson yang tidak diselubungi mielin
disebut Nodus Ranvier
Penjalaran pesan antar neuron
• Neuron akan saling berkomunikasi untuk
menerima, meneruskan, dan mengolah pesan
• Komunikasi antar neuron terjalin melalui sinyal
listrik akibat adanya potensial aksi yang terjadi
pada neuron
• Potensial aksi terjadi akibat perubahan
mendadak pada potensial membran  terjadi
akibat pertukaran ion-ion melalui membran sel
Potensial Aksi (PA) Neuron
• Neuron memiliki eksitabilitas listrik 
kemampuan untuk merespons stimulus dan
mengubahnya menjadi potensial aksi
• Stimulus  perubahan2 lingkungan yang dapat
menstimulasi terjadinya potensial aksi
• Potensial aksi  sinyal listrik yang menjalar di
sepanjang permukaan membran sel  timbul
akibat pergerakan ion2 dari cairan interstisial
ke intrasel dan sebaliknya
Penjalaran PA melalui neuron
• 4 tipe kanal ion pada membran sel
– Kanal bocor (leakage channel)
– Kanal bergerbang ligand kimiawi (ligand-gated
channel)
– Kanal bergerbang mekanik (mechanically-gated
channel)
– Kanal bergerbang voltase (voltage-gated channel)
Tahapan potensial aksi
• Tahap istirahat
• Tahap depolarisasi
• Tahap repolarisasi
• Tahap hiperpolarisasi
• Tahap refrakter
Tahapan potensial aksi
• Setiap tahap terjadi melibatkan pertukaran ion
antara intra dan ekstrasel
• Pertukaran terjadi melalui berbagai kanal
terutama kanal bergerbang voltase (voltage
gate channel) dan gerbang bocor (leakage
channel)
• Ion utama yang berperan adalah natrium dan
kalium
Tahapan potensial aksi
• Tahap istirahat
– Potensial membran sel neuron rata-rata -70 mV (-
40 sampai -90mV)
– Potensial membran istrahat terjadi akibat :
• Distribusi berbagai ion yang tidak sama antara intra dan
ekstrasel  kanal bocor kalium pada membran sel
lebih banyak
• Anion tidak mudah keluar dari intrasel
• Aktivitas pompa Na+/K+ ATPase
Tahapan potensial aksi
• Tahap depolarisasi
– Stimulus diterima oleh dendrit atau badan sel 
membuka kanal ion bergerbang mekanik atau
kanal ion bergerbang ligand  menstimulasi
pembukaan gerbang aktivasi kanal ion Na+
bergerbang voltase di area trigger zone 
membran sel permeabel terhadap natrium
– Natrium mengalir ke intrasel  muatan positif
intrasel bertambah  potensial membran turun 
0 mV  depolarisasi
Tahapan potensial aksi
• Tahap depolarisasi
– Terdapat 2 tipe kanal Na+ bergerbang voltase
• Gerbang aktivasi  terdapat di bagian luar membran
sel
• Gerbang inaktivasi  terdapat di bagian dalam
membran sel
Tahapan potensial aksi
• Tahap repolarisasi
– Muatan di bagian dalam membran sel mendekati
0 mV  gerbang inaktivasi kanal Na+ menutup 
diikuti dengan membukanya kanal K+ bergerbang
voltase  K+ mengalir ke ekstrasel  muatan
positif di bagian dalam membran sel berkurang
Tahapan potensial aksi
• Tahap hiperpolarisasi
– Muatan di bagian dalam membran sel sangat
negatif  -90mV
– Terjadi akibat banyaknya ion K+ yang keluar dari
sel
Tahapan potensial aksi
• Tahap refrakter
– Stimulus tidak dapat mencetuskan potensial aksi
 walaupun mencapai ambang batas atau bahkan
melebihi
– Mempertahankan homeostasis neuron
Transmisi PA antar neuron
• PA yang terjadi pada suatu neuron akan
diteruskan/ditransmisikan ke neuron yg lain
• Transmisi terjadi di bagian sinaps
– Presinaps
– Gap junction atau Celah sinaps
– Pascasinaps/potssinaps
• Beberapa tipe sinaps
– Aksodendritik
– Aksosomatik
– Aksoaksonik
Transmisi PA antar neuron
• Tipe transmisi
– Elektrik  impuls diteruskan secara langsung
dalam bentuk impuls listrik  terjadi pada otot
polos visceral, otot jantung, SSP
– Kimiawi  impuls diteruskan melibatkan peran
senyawa kimia  neurotransmitter (NT)
Transmisi PA antar neuron
• Transmisi elektrik
– Lebih cepat
– Sinkron
Transmisi kimiawi

• PA pd neuron pascasinaps tjd akibat aksi NT yg


berikatan dg reseptor pd membran neuron
pascasinaps
• Mekanisme pelepasan dan aksi NT..??
Transmisi kimiawi
• Tipe reseptor di pascasinaps
– Reseptor ionotropik
• Mengandung kanal ion
• Reseptor dan kanal ion disusun oleh protein yang sama
– Reseptor metabotropik
• Tidak mengandung kanal ion
• Terhubung dengan kanal ion oleh suatu protein
membran  protein G
• Protein G dapat langsung mempengaruhi kanal ion, atau
dengan mengaktifkan senyawa lain (second
messengger)
Transmisi kimiawi
• Apa yang akan terjadi apabila NT berikatan
dengan reseptor ionotropik atau metabotropik
di pascasinaps…???
Transmisi kimiawi
• Tipe NT berdasarkan aksi yang ditimbulkan di
neuron pascasinaps
– NT eksitatorik
– NT inhibitorik
Transmisi kimiawi
• Klasifikasi NT berdasarkan ukuran molekul
– NT molekul kecil
• Asetilkolin
• Asam amino : glutamat, aspartat, GABA
• Amin biogenik : katekolamin, serotonin
– Neuropeptida
• Enkefalin
• Endorfin
• Dinorfin
• Substansi P

Вам также может понравиться