Вы находитесь на странице: 1из 2

Marketing Management

Pemasaran : MKM (Mulut Ke Mulut) VS MLM (Multi Level Marketing)

Banyak orang membicarakan kehebatan strategi pemasaran MKM (Mulut Ke Mulut).


Bahkan Kotler & Keller dalam bukunya “ Marketing Management - edisi 13 ”
menempatkan pembahasan mengenai hal ini di salah satu chapter dalam bukunya.
Ya…strategi pemasaran MKM dianggap fenomenal. Strategi pemasaran ini dianggap
salah satu strategi pemasaran yang efektif & efisien. Efek berita yang disampaikan
seperti efek bola salju semakin lama dibicarakan, semakin luas berita yang tersebar.
Pendistribusian informasi semakin berlipat-lipat ketika difasilitasi oleh adanya teknologi
informasi.

Tak kalah hebatnya pemasaran model MLM ( Multi Level Marketing). Banyak orang
yang berhasil dalam menjalankan strategi pemasaran ini. Meski tak kalah banyak juga
yang gagal menjalankannya. Kehebatan MLM ini sampai menarik tokoh-tokoh dunia
seperti :
 Paul Zane Pilzer, Seorang penasehat ekonomi presiden George W. Bush
mengatakan :
“Salah satu bentuk distribusi baru di masa yang akan datang yang akan menjadi trend
dan meledak di seluruh dunia adalah multi-level marketing.”
 Stephen R. Covey, penulis buku “7 Habits of Highly Effective People”,
mengatakan :
“Multi-level marketing adalah bisnis yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa
memandang latar belakang dan membuat setiap orang yang mengerjakannya dapat
menjadi berpikir besar menuju impiannya masing-masing secara terarah.”

Kehebatan sistem pemasaran MKM & MLM telah banyak disampaikan orang. Sekarang,
coba kita lihat reaksi pasar terhadap 2 fenomental system pemasaran tersebut.
Bagaimana proses penyebaran berita dari kedua system ini di pasar ?

Berdasar pengamatan, reaksi pasar tehadap MKM cenderung cepat. Pasar akan segera
menanggapi atau memberikan reaksi terhadap aksi MKM yang dilakukan seseorang.
Entah berita positif maupun negative, pasar akan segera memberikan reaksinya.
Dengan adanya fasilitas internet, berita dari mulut ke mulut atau saat ini bisa jadi dari
keyboard ke keyboard akan cepat menyebar. Kita masih terngiang dengan issue koin
untuk prita. Dalam kurun waktu ynag tidak terlalu lama, gerakan koin untuk prita bisa
mengumpulkan dana lebih dari 800 juta rupiah.

Bagaimana dengan MLM, ketika orang diinformasikan suatu produk yang bagus tetapi
melalui sistem pemasaran MLM, kecenderungan pasar akan menolak. Dengan berbagai
alasan, kebanyakan orang akan menghakimi bahwa MLM dianggap “suatu gangguan /
membuat rasa tidak nyaman”. Pegiat MLM harus berjuang sekuat tenaga
mengandalkan segala trik-triknya untuk menggaet downline. Untuk mendapatkan
downline, tidak cukup 1 atau 2 kali dalam menjelaskan sistem dan produk MLM.

Page 1 of 2
Marketing Management

Yang menarik, ketika pesan positif disampaikan melalui MKM, berita terkesan jujur,
sepenuh hati / berita disampaikan secara tulus tanpa pamrih & hal ini mendapatkan
reaksi positif dari pasar. Sementara kesan dari MLM adalah berita dengan pamrih, ada
syarat khusus ketika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, terkesan mengitimidasi /
mengatur. Dan orang tidak suka dengan hal-hal yang demikian, sehingga reaksi secara
umum untuk MLM adalaah negative.

Berkaitan dengan pemasaran suatu produk, Kesan jujur dari MKM menurut saya
karena berangkat dari kualitas produk. Berita disampaikan kepada orang lain ketika
seseorang merasa puas terhadap suatu produk & mereka ingin berbagi mengenai
manfaat produk tersebut. Sementara pemasaran MLM, kadang bukan didasarkan
kepada kualitas produk, kadang orang hanya ingin cepet sukses tanpa mengerti
produk yang mereka pasarkan. Hal ini salah satu penyebab kegagalan MLM. Ujung-
ujungnya MLM dicap sebagai “anoying system” akibat ulah orang yang tidak sabar
pengin cepet kaya dengan cara instan.

Hal lain yang membedakan MKM dan MLM adalah, di MKM orang membeli produk
karena memang orang tersebut membutuhkannya sementara pada MLM orang seakan
dipaksa untuk membeli suatu produk, karena hal ini adalah salah satu syarat agar bisa
mendatangkan bonus. Sehingga pembelian produk didasarkan pada keinginan semata
untuk memenuhi target penjualan.

Belajar dari reaksi pasar terhadap MKM Vs MLM :


 Pastikan produk atau service yang diberikan ke pelanggan mempunyai kualitas
yang handal, karena dengan kehandalan suatu produk / jasa, dengan
sendirinya produk akan mengiklankan diri. Orang yang terpuaskan dengan
produk tersebut akan membicarakan dan menyampaikan kepada orang lain.
 Jika ingin berita/iklan diterima pasar secara positif, maka buatlah iklan sejujur
mungkin, terkesan tanpa pamrih dan sepenuh hati. Jangan membuat iklan yang
bersifat mengintimidasi.
 Kondisikan pasar agar produk atau service yang kita sediakan adalah produk /
service yang memang dibutuhkan pasar. Jika saat ini produk yang kita sediakan
masih dianggap barang tersier, maka harus ada usaha secara proaktif dari
pemasar agar produk tersebut menjadi barang sekunder dan untuk selanjutnya
mengkondisikan barang yang kita sediakan menjadi barang primer. Jadi
pengkondisian disini memang suatu program yang terencana, bukan hanya
sekedar pasif terserah kehendak pasar.

******************
Andar Khurniawan
AP-19B MM-UGM

Page 2 of 2

Вам также может понравиться