Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karya tulis dengan judul Pengaruh Pemanasan Global Pada Kehidupan di
Dunia ini adalah untuk mengetahui seberapa besar bahaya yang mengancam akibat
global warming ini. Banyak sekali orang-orang yang melakukan hal yang menyebabkan
global warming, entah mereka tidak tahu, atau mereka tahu tetapi dibiarkan saja. Karena
itu penulis membuat karya tulis ini dengan tujuan mengingatkan bahaya pemanasan
global yang boleh dibilang tidak lama lagi akan mencapai puncaknya.
Menurut penulis, pemanasan global sudah cukup parah untuk saat ini, dan akan
memperparah jika tidak ada usaha untuk diperlambat. Sedangkan kenyataannya kita
sekarang malah memperparah keaadaan dengan cara seperti menambah jumlah emisi
gas kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak CO2, memakai hairspray yang
mengandung aerosol, dsb.
Harapan penulis, pemanasan global bisa dicegah se-maksimal mungkin dengan
cara, salah satunya mungkin kita semua bisa mengurangi pemakaian kendaraan
bermotor dan lebih memilih memakai sepeda, karena selain berolahraga, menggunakan
sepeda juga tidak menyebabkan pemanasan global. Tetapi pada kenyataannya, hal
seperti itu sangat sulit untuk diwujudkan. Mengingat keegoisan kita sendiri yang
mementingkan kepentingan pribadinya masing-masing, misalnya tidak mau berkeringat
saat sampai di sekolah, atau bisa kepanasan saat dijalan, malah ada juga yang mungkin
berpikiran nanti tatanan rambutnya rusak jika naik sepeda. Oleh karena itu mungkin kita
harus berpikir dalam-dalam dan berusaha se-maksimal mungkin untuk memperlambat
pemanasan global, dengan cara yang tidak terlalu rumit, tetapi berarti untuk bumi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah:
1. Apakah pemanasan global itu?
2. Apakah penyebab utama pemanasan global?
3. Apa saja dampak pemanasan global?
4. Bagaimana cara mengukur pemanasan global?
5. Bagaimana cara mengendalikan pemanasan global?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulis agar kita dapat mengetahui bahaya dan pengaruh akibat
terjadinya pemanasan global, dan kita sebagai manusia yang masih membutuhkan bumi
ini dapat berpikir keras cara memperlambat pemanasan global dan mengatasi
kerusakan parah akibat pemanasan global.
D. RUANG LINGKUP
Pada karya tulis ini, penulis mengambil ruang lingkup pada kejadian pemanasan
global yang telah terjadi di dunia ini dalam kehidupan sehari-hari.
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan
global ini adalah :
• Untuk mengetahui secara jelas apa pemanasan global itu.
• Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global.
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia
sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim
akibat dari pemanasan global.
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
dapat mencegah lebih lanjut pemanasan global tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI/ KERANGKA TEORI
A . LANDASAN TEORI
1.Efek rumah kaca dan pemanasan global
Peningkatan efek rumah kaca disebabkan oleh pencemaran udara,dapat
mengakibatkan prubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
2. Pemanasan global
Pemanasan global adalah naiknya suhu permukaan bumi karena meningkatnya
efek rumah kaca.Efek rumah kaca di atmosfer meningkatkan peningktkan gas – gas
seperti karbondioksida,metana dan ozon.
Pemanasan global telah menjadi isu internasional karena pemanasan global mempunyai
dampak yang sangat besar bagi dunia dan kehidupan makhluk hidup,yaitu perubahan
iklim dunia dan kenaikan permukaan air laut
3. Karbondioksida dan pemanasan global
Pembakaran bahan bakar fosil
Sumbangan utama terhadap jumlah karbondioksida di atmosfer berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil,yaitu minyak bumi,batu bara dan gas bumi.Selain
merupakan bahan bakar fosil yang menghasilkan pencemaran paling tinggi,batu bara
juga menghasilkan karbondioksida terbanyak.Kayu justru lebih parah lagi.
Penggundulan hutan dan perluasan pertanian
Penggundulan hutan dan perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah
karbondioksida di atmosfer.
Peningkatan kadar karnondioksida di atmosfer
Dapat disimpulkan kegiatan manusia,yaitu pembakaran bahan bakar fosil,penggundulan
hutan dan perluasan pertanian menambahkan jumlah karbondioksida ke atmosfer tiap
tahun.
Pelepasan karbondioksida ke atmosfer menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.
B.HIPOTESIS
• Pemanasan Global memang benar-benar ada.
• Pemanasan Global telah lama terjadi.
• Pemanasan Global terjadi karena gas-gas yang dihasilkan seperti Co2,No2, dan lain-
lain.
• Adanya gas-gas seperti Co2 dan No2 menyebabkan radiasi sinar matahari yang
sampai ke bumi terperangkap karena efek rumah kaca.
• Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di permukaan bumi semakin lama
semakin meningkat.
• Dari penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, pemanasan Global membawa
dampak negatif bagi bumi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.SUMBER DATA
METODE PENELITIAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN
1.Studi Korelasi
Seorang peneliti dapat menggunakan variasi dari metode korelasi, jika seorang
peneliti berminat untuk memastikan tingkat validitas eksternal yang tinggi (Veitch &
Arkkelin, 1995). Studi ini menyediakan informasi tentang hubungan-hubungan atau
peristiwa yang terjadi di alam nyata tanpa dipengaruhi oleh pengumpulan data.
Namun sesempurna apapun suatu studi juga memiliki kelemahan. Kelemahan dari studi
kasus adalah lemahnya validitas internal, berkebalikan dengan studi laboratorium yang
memiliki tingkat validitas internal yang lebih tinggi, namun memliki validitas eksternal
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan studi korelasi.
2. Eksperiment Laboratorium
Jika peneliti tertarik untuk memastikan tingkat validitas internal yang tinggi, maka
studi inilah yang sangat tepat (Veitch & Arkkelin, 1995). Metode ini member kebebasan
kepada peneliti untuk melakuakn manipulasi secara sistematik dengan tujuan
mengurangi variable-variabel yang mengganggu. Metode ini mengambil subjeknya
secara random, yang berarti semua subjek memiliki kesempatan yang sama dalam
semua keadaan eksperimen. Namun kelemahan dari metode ini salah satunya adalah
hasil yang diperoleh di laboratorium belum pasti dapat diterpkan di luar laboratorium.
3. Eksperimen Lapangan
Metode ini adalah metode penengah antara Korekasi dengan Eksperiment
Laboratorium. Asumsinya adalah jika peneliti ingin menyeimbangkan validitas internal
yang didapat dalam eksperiment laboratorium dengan validitas eksternal yang didapat
dari studi korelasi. Dalam metode ini peneliti tetap melakukan manipulasi sitematis,
hanya bedanya peneliti juga harus member perhatian pada variable eksternal dalam
suatu seting tertentu
4. Teknik-Teknik Pengukuran
Beberapa disajikan beberapa contoh tekhnik pengukuran dengan keunggulannya
masing-masing, antara lain mudah dalam scoring, administrasi maupun dalam proses
pembuatannya. Antara lain:
• Self-report
• Kuisioner
• Wawancara atau Interview
• Skala Penilaian
C . TEKNIK PENELITIAN
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian yang
telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian yang relevan,
terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti lingkungan. Berbagai
penelitian telah dilakukan secara internasional, karena memang masalah ini menyangkut
manusia secara keseluruhan, jadi tidak terbatas oleh negara dan ras.
Sebagai pemicu untuk memulai penelitian, ada beberapa pertanyaan yang harus dicari
jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah pertanyaan kunci
yang melandasi penelitian tersebut:
• Apa itu pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global benar-benar terjadi? Dan
seberapa besar tingkat kepercayaan dan keakuratan dari bukti-bukti tersebut?
• Apa efek-efek yang dibawa oleh pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global kemungkinan disebabkan
oleh gas-gas efek rumah kaca?
• Apa yang dapat dan harus dilakukan berkenaan dengan pemanasan Global, apabila
hal ini memang terjadi dan disebabkan oleh polutan-polutan di uadara dan emisi?
• Dan apabila pemanasan Global tidak terjadi, apakah ada alasan lain untuk
mengendalikan emisi polutan yang terjadi pada atmosfer bumi?
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-
daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah
yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan
meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu,
air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih
kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola
yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan
air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi
dan lebih ekstrim.
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang
terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia
tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;
persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-
penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue,
demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden
alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak
polutan, spora mold dan serbuk sari.
1. Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah
dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon,
terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat
banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di
seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan.
Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan
kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian
atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan
penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas
rumah kaca.
Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan
menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong
agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa
dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan
batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas
pantai Norwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas
alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke
permukaan.
Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar
fosil. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber
energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak
langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas
melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila
dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan
energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir,
walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya,
bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.
2. Persetujuan internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah
kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar
untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud
ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara
merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara
industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah
kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990.
Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika
Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan
pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang
menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen.
Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk
berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.
BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sebenarnya pemanasan global itu sudah terjadi sejak tahun 1861, tetapi belum
parah seperti sekarang. Itu menunjukan ada nya peningkatan suhu dari tahun ke tahun,
sehingga ada kemungkinan besar pemanasan global ini akan semakin parah di masa
depan.
B.SARAN
Seperti yang kita tahu, sampai saat ini tidak ada yang bisa mencegah
pemanasan global, tetapi kita sebagai generasi muda harus berusaha untuk mengurangi
jalannya pemanasan global. Dengan hal yang sangat kecil saja, seperti selalu
menggunakan kertas di kedua sisinya, matikan keran saat menggosok gigi,
menggunakan kembali amplop bekas, gunakan baterai isi ulang, dll.