Вы находитесь на странице: 1из 32

FILARIASIS

Presented by :

Aditya Sultan
Aulia Dinika Nur Afyan
Ayu Subekti
Dwi Setia Ningrum
Indriyanti
Luvi Selviatul Harfiyyah
DEFINISI

Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan


oleh infeksi cacing filarial yang ditularkan oleh berbagai jenis
nyamuk pada kelenjar getah bening, Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan.

Di Indonesia sendiri telah diketahui ada spesies nyamuk dari


genus Culex dan Aemigeres yang dapat berperan sebagai
vektor penular penyakit
Ciri-ciri cacing filariasis sebagai berikut :

1. Cacing dewasa (makrofilaria)


Bentuk cacingnya seperti benang berwarna putih kekuning, sedangkan
larva cacing filariasis (mikrofilaria) berbentuk seperti benang
berwarna putih susu.
2. Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65-100 mm,
ekornya berujung tumpul. Untuk makrofilarial yang jantan memiliki
panjang kurang lebih 40mm yang memiliki ekor melingkar, sedangkan
mikrofilaria berukuran panjang kurang lebih 250 mikron, bersarung
pucat.
3. Tempat hidup makrofilaria jantan dan betina disaluran limfe dan
kelenjar limfe. Pada saat malam hari mikrofilaria terdapat
dipembuluh darah tepi, dan saat siang hari mikrofilaria terdapat
dikapiler alat-alat dalam. Misalnya : paru-paru, jantung dan hati.
PENYEBAB
Penyebab filariasis biasanya dibedakan berdasarkan bagian tubuh atau
jaringan yang menjadi tempat bersarangnya :

1. Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia alayi,dan Brugia


timori, dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin.

2. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika) Mansonella
streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus edinensis (cacing guinea).
Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit.

3. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan


Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan
melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh
kopepoda (Crustacea).
GAMBAR

Kaki gajah pada kaki Kaki gajah pada alat kelamin


HOSPES

 Manusia : Pada dasarnya setiap orang dapat tertular


filariasis apabila digigit oleh nyamuk infektif
(mengandung larva stadium 3)

 Hewan : Beberapa jenis hewan dapat berperan sebagai


sumber penularan filariasis (hospes reservoir). Dari
semua species cacing filarial yang menginfeksi manusia
di Indonesia, hanya Brugia malayi tipe sub periodic
nokturna dan non periodic yang ditemukan pada lutung
(Presbytis cristatus). Kera (Macaca fascicularis) dan
kucing (Felis catus).
KLASIFIKASI

1. Filariasis Limfatik
2. Filariasis Subkutan
G1. G.1 Filaria

FILARIASIS LIMFATIK
bancrofti
(Wuchereria
bancrofti)

G.2 Filaria
malayi (Brugia
G.2 malayi)

G.3 Timor
microfilaria
(Brugia
timori)
G.3
WUCHERERIA BANCROFTI

 Distribusi geografis
Parasit ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis di
seluruh dunia dan terdapat di Indonesia terutama didaerah
yang beriklim panas dan hanya dapat hidup pada tubuh
manusia. Contoh: India, Asia Tenggara, Cina, Afrika Timur
dan kepulauan Pasifik.
 Hospes

Manusia, menyebabkan penyakit filariasis bankrofti.


 Parasit filariasis ini ditemukan diperkotaan (Urban type) atau
diperdesaan (Rural type). Parasit diperkotaan ditularkan oleh
Culex quinquefasciatus yang menggunakan air kotor dan
tercemar sebagai tempat perindukannya, sedangkan yang
dipedesaan ditularkan oleh bermacam-macam spesies nyamuk
 Vektor
Anopheles, Culex, dan Aedes.
 Morfologi
cacing dewasa: hidup didalam saluran kelenjar limfe.
Cacing betina berukuran 80-100x0,24-0,33 mm sedangkan
cacing jantan berukuran 400x0,1mm dan ekornya
melengkung kearah ventral. Bentuknya halus seperti benang
dan warnanya putih susu.
mikrofilaria: panjang 244-296x7,5-10 mikron. Sarung
(sheathed) kurang mengambil zat warna Geisma. Inti
tersusun teratur, tidak mempunyai inti tambahan (caudal
nuclei). Panjang kepala (cephalic spacea) sama dengan lebar
kepala. Lekuk tubuhnya halus bila mikrofilaria mati secara
lambat sewaktu-waktu sediaan darah mengering.
 Patologi dan gejala klinis
Masa inkubasi:
o Antara 3-8 bulan tapi kadang-kadang hingga 12
bulan.

o Pada manusia antara 3-15 bulan sedangkan pada


hewan bervariasi sampai beberapa bulan.

o Masa inkubasi mungkin sesingkat 2 bulan. Periode


pra paten (dari saat infeksi sampai tampaknya
microfilaria di dalam darah) sekurang-kurangnya 8
bulan.
GEJALA FILARIASIS AKUT
o Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat
hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
o Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka)
didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang
tampak kemerahan, panas dan sakit.
o Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas
dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal
lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis).
o Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan
kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah.
o Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang
terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early
lymphodema).
Filaria malayi (Brugia malayi)
 Distribusi Geografis
B.Malayi hanya terdapat diasia dari India sampai
jepang termasuk Indonesia
 Hospes : manusia, lutung, kucing dan kera terutama

jenis Presbytis. Menyebabkan penyakit filariasis malayi.


 Morfologi : Cacing dewasa jantan dan betina hidup di

saluran dan pembuluh limfe.


Cacing jantan diliputi kutikula halus dan pada bagian kaudal
terdapat papilla adanal (3-4) buah dengan ukuran yang berbeda,
di belakang anus terdapat sepasang papilla (3-4pasang adanal,
lateral, serta papilla preanal yang tidak berpasangan). Pada ujung
ekor terdapat 4-6 papila yang kecil. Antara papilla ini dengan
papilla adanal ada 0-2 papila. Terdapat dua spikula yang
panjangnya tidak sama dan guberakulum yang kurang berbentuk
bulan sabit daripada Wuchereria bancrofti. Ukuran cacing ini (13,5
23,5) mm × (70-80) µm.
Cacing betina, vulva merupakan alur tranversal berhubungan
dengan vagina sebagai saluran yang panjang dengan dua lapis
dinding, lumennya sempit. Kemudian berhubungan dengan uterus
sebelah distal yang tunggal dimana ke sebelah proksimalnya
bercabang dua. Ukurannya (43,5-55) mm × (170) µm.
Mikrofilaria B. malayi mempunyai panjang 200-275 μm dan
bulat mengakhiri anterior dan posterior ujung runcing.
mikrofilaria ini adalah berselubung, yang banyak noda dengan
Giemsa. selubung ini sebenarnya kulit telur, lapisan tipis yang
mengelilingi kulit telur sebagai mikrofilaria yang beredar dalam
aliran darah. mikrofilaria yang mempertahankan sarungnya
sampai dicerna dalam midgut nyamuk. Bentuknya halus seperti
benang dan berwarna putih susu. Yang betina berukuran 55 mm ×
0,16 mm dan yang jantan 22-23 mm × 0,09 mm. Cacing betina
mengeluarkan microfilaria yang bersarung. Ukuran microfilaria
adalah 200-260 mikron × 8 mikron.
 Patologi dan Gejala klinis
Gejala klinis filariasis malayi sama dengan gejala klinis filariasis
timori. Gejalal klinis ke dua penyakit tersebut berbeda dengan
gejala klinis filariasis bankrofti.

Stadium akut ditandai dengan serangan demam dan gejala


peradangan saluran dan kelenjar limfe, yang hilang timbul
berulang kali. Limfadenitis biasanya berlangsung 2-5 hari dan
dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa pengobatan. Kadang-
kadang peradangan peradangan pada kelenjar limfe ini menjalar ke
bawah, mengenai saluran limfe dan menimbulkan limfangitis
retrograd, yang bersifat khas untuk filariasis. Pada stadium ini
tungkai bawah biasanya ikut membengkak dan menimbulkan
gejala limfedema. Limfadenitis dapat pula berkembang menjadi
bisul, pecah menjadi ulkus. Ulkus pada pangkal paha ini,
bilasembuh meninggalkan bekas sebagai jaringan parut dan tanda
ini merupakan salah satu gejala obyektif filariasis limfatik.
Timor microfilaria (Brugia timori)

 Distribusi Geografis
B.timor hanya terdapat di Indonesia Timur di Pulau Timor, Flores,
Rote, Alor dan beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara Timur.
 Hospes : manusia, menyebabkan penyakit filariasis timori.

 Morfologi

Bentuknya menyerupai B. malayi, cacing dewasa jantan dan


betina hidup di saluran dan pembuluh limfe. Bentuknya halus
seperti benang dan berwarna putih susu. Yang betina berukuran
21 – 39 mm x 0,1 mm dan yang jantan 13- 23 mm x 0,08 mm.
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung. Ukuran
mikrofilaria Brugia timori adalah 280 – 310 mikron x 7 mikron.
 Patologi dan Gejala Klinis

Gejala klinis filariasis malayi sama dengan


gejala klinis filariasis timori.
SIKLUS HIDUP
DIAGNOSA
Bentuk menyimpang dari filariasis (eosinoffiliatropikal) ditandai
oleh hipereosinivilia, adanya Microfilaria di jaringan tetapi tidak
terdapat di dalam darah, dan titer antibody antifilaria yang
tinggi. Microfilaria mungkin ditemukan di cairan limphatik. Tes
serologi telah tersedia tetapi tidak dapat diandalkan sepenuhnya.

Diagnosa berdasarkan gejala klinis dan dipastikan dengan


pemeriksaan laboratorium:
 Diagnosis parasitologi
 Radiodiagnosis
 Diagnosis imunologi
PENCEGAHAN
 Berusaha menghindari dari gigitan nyamuk vektor,
misalnya: memasang kelabu sewaktu tidur, menutupi
ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat
semprot nyamuk atau bakar, dan mengoleskan kulit
dengan obat anti nyamuk.
 Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan
bak air dirumah.
 Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air
sebagai tempat perlindungan air.
 Membersihkan semak-semak disekitar rumah.
PENGOBATAN
Obat yang diberikan:
 DEC (Diethilcarbamazin Sitrat) dengan efek membunuh
mikrofilaria dan cacing dewasa.
dosis: 6 mg/kgBB/hari selama 10 hari dosis 3x1.
 Albendazol mempunyai efek anthelmentik.

dosis: 400mg/single dosis.


 Loaiasis: DEC 2 mcg/kgBB/hari, 3x1 selama 14 hari. Dan
dilakukan pembedahan.
 Invermektin dengan efek membunuh mikrofilaria.

dosis: 400mcg/kgBB/hari.
 Onkosekosis: invermectin 150mcg/kgBB. 1-2kali selama 1
tahun.
G.1 G.1 Loa loa

FILARIASIS SUBKUTAN
(Cacing Loa,
cacing mata)

G.2 Onchocerca
volvulus (Filaria
volvulus)
G.2
Loa loa (Cacing Loa, cacing mata)

 Sejarah : Untuk pertama kali Mongin pada tahun 1770


megeluarkan cacing dewasa Loa loa dari mata seorang wanita
Negro di Santo Domingo, Hindia Barat.
 Hospes dan nama penyakit : Parasit ini hanya ditemukan pada
manusia. Penyakitnya disebut loaiasis atau Calabar swelling
(fugitive swelling). Loaiasis terutama terdapat di Afrika Barat,
Afrika Tengah dan Sudan.
 Morfologi daur hidup

Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan, yang betina


berukuran 50-70 mm × 0,5 mm dan yang jantan 30-34 mm ×
0,35-0,43 mm. cacing betina mengeluarkan microfilaria yang
beredar dalam darah pada siang hari (diurna). Pada malam hari
microfilaria berada dlaam pembuluh darah paru-paru.
Microfilaria mempunyai sarung berukuran 250-300 mikron × 6-
8,5 mikron, dapat ditemukan dalam urin, dahak dan kadang-
kadang ditemukan dalam cairan sumsum tulang belakang.
 Siklus Hidup
Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops. Microfilaria yang
beredar dalam darah diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10
hari di dalam badan serangga, microfilaria tumbuh menjadi larva
infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya. Cacing
dewasa tumbuh dalam badan manusia dalam waktu 1 sampai 4
tahun kemudian berkopulasi dan cacing dewasa betina
mengeluarkan microfilaria.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
1. Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan subkutan
dan microfilaria yang beredar dalam darah seringkali tidak
menimbulkan gejala
2. Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan
seringkali menimbulkan gangguan konjungtiva mata
3. Pembengkakan jaringan yang tidak sakit ini dapat menjadi
sebesar telur ayam. Lebih sering terdapat di tangan atau
lengan dan sekirnya. Timbulnya secara spontan dan
menghilang setelah beberapa hari
4. Masalah utama adalah bila cacing masuk ke otak dan
menyebabkan ensefalitis
Diagnosis
Diagnosis dibuat dengan menemukan microfilaria dalam
darah yang diambil waktu singa hari atau menemukan cacing
dewasa di kunjungtiva mata ataupun dalam jaringan subkutan

Pengobatan
Selama lebih dari 40 tahun dietilkarbamasin (DEC) merupakan obat
pilihan, diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari, 3 kali/hari selama 14
hari. Namun memiliki efeksamping yang sangat berat sehingga obat
pilihan untuk loasis saat ini adalah Ivermektin

Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari gigitan lalat atau
dengan pemberian obat sebulan sekali, selama 3 hari berturut-turut.
Onchocerca volvulus (Filaria volvulus)
 Sejarah
O’neill meneliti microfilaria parasit ini di dalam kulit seorang
penderita di Afrika barat pada tahun 1875. Kemudian seorang
dokter Jerman menemukan cacing dalam benjolan kulit dari
orang Negro di Ghana, Afrika Barat, lalu dinamakan sebagai
filarial volvulus oleh Leuckard 1893. Tahun 1915 Robles
 Hospes dan nama penyakit

Parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut


onkoserkosis, onkosersiasis, river blindness, blinding filariasis.
 Morfologi
Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat, melingkar satu dengan
lainnya seperti benang kusut dalam benjolan (tumor). Cacing betina
berukuran 33,5-50 cm × 270-400 mikron dan cacing jantan 19-42 mm
× 130-210 mikron. Bentuknya seperti kawat berwarna putih, opalesen
dan transparan. Cacing betina yang gravid mengeluarkan microfilaria
di dalam jaringan subkutan, kemudian microfilaria meninggalkan
jaringan subkutan mencari jalan ke kulit. Microfilaria mempunyai dua
macam ukuran yaitu 285-368 × 6-9 mikron dan 150-287 × 5-7
mikron. Bagian kepala dan ujung ekor tidak ada inti dan tidak
mempunyai sarung.
 Siklus Hidup
Bila lalat Simulium menusuk mulit dan mengisap darah manusia maka
microfilaria akan terisap oleh lalat, kemudian microfilaria menembus lambung lalat,
masuk ke dalam otot toraks. Setelah 6-8 hari berganti kulit dua kali dan menjadi
larva infektif. Larva infektif masuk ke dalam probosis lalat dan dikeluarkan bila
lalat mengisap darah manusia. Larva masuk lagi ke dalam jaringan ikat menjadi
dewasa dalam tubuh hospes dan mengeluarkan microfilaria.
 Patologis dan gejala
Ada 2 tipe onkosersiasis
Tipe forest dimana kelainan kulit lebih dominan
Tipe savanna dimana kelainan mata yang dominan

a.Klinis : adanya nodul subkutan,kelainan kulit


b.Parasitologik : menemukan microfilaria atau cacing dewasa dalam
banjolan subkutan
c.Ultrasonografi nodul: untuk menentukan beratnya infeksi (worm
burden).

 Pengobatan
a.Ivermectin merupakan obat pilihan dengan dosis 150 µg/kg berat
badan, diberikan satu atau dua kali per tahun pada pengobatan masal.
Untuk pengobatan individu, dapat diberikan pada dosis 100-150 µg/kg
berat badan dan diulang setiap 2 minggu, bulan atau 3 bulan hingga
mencapai dosis total 1,8 mg/kg berat badan.
b. Suramin merupakan satu-satunya obat yang membunuh
cacing dewasa O. volvulus tetapi jarang dipakai mengingat
cara pemberiannay yang relative sulit dan toksisitas tingginya
tinggi.

Obat filariasi tidak boleh diberikan pada penderita gagal


ginjal dan gagal hati.
 Albendazol tidak boleh diberiakan pada ibu hamil.
 DEC diminum setelah dan makan, aman untuk ibu hamil dan
menyusui
Untuk mencegah efek samping seperti demam diberikan
paracetamol 500mg 3x1
Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan lalat
Simulium atau memakai pakaian tebal yang menutupi seluruh
tubuh.
THANKS FOR ALL

Вам также может понравиться

  • Filariasis
    Filariasis
    Документ27 страниц
    Filariasis
    Isra' Sukhraini Nasution
    100% (1)
  • Materi Filariasis (Kaki Gajah)
    Materi Filariasis (Kaki Gajah)
    Документ44 страницы
    Materi Filariasis (Kaki Gajah)
    christin Wahyu
    100% (1)
  • Laporan Kasus III Filariasis
    Laporan Kasus III Filariasis
    Документ35 страниц
    Laporan Kasus III Filariasis
    Malvino Giovanni
    67% (3)
  • Malaria
    Malaria
    Документ18 страниц
    Malaria
    Tian Nugraha
    100% (3)
  • Anemia Normositik Normokrom
    Anemia Normositik Normokrom
    Документ2 страницы
    Anemia Normositik Normokrom
    Riris Silvia R Sibagariang
    0% (1)
  • Malaria
    Malaria
    Документ16 страниц
    Malaria
    hdharmayanti
    100% (1)
  • Malaria Pada Anak
    Malaria Pada Anak
    Документ18 страниц
    Malaria Pada Anak
    Laura Yolanda Aribie
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ12 страниц
    Filariasis
    Alvi Adi Pradana Avv
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ41 страница
    Filariasis
    Alfi Hinata
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ13 страниц
    Filariasis
    Rizkhy Wahyu
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ19 страниц
    Filariasis
    anggia jelita pratiwi
    Оценок пока нет
  • Brugia Malayi Dan Timori
    Brugia Malayi Dan Timori
    Документ12 страниц
    Brugia Malayi Dan Timori
    dhita_habiba
    50% (2)
  • Perbandingan Morfologi Mikrofilaria
    Perbandingan Morfologi Mikrofilaria
    Документ6 страниц
    Perbandingan Morfologi Mikrofilaria
    Mega Redha Putri
    Оценок пока нет
  • Demam Kuning
    Demam Kuning
    Документ20 страниц
    Demam Kuning
    Maria Tandoro
    Оценок пока нет
  • Makalah Culex
    Makalah Culex
    Документ11 страниц
    Makalah Culex
    ervika
    Оценок пока нет
  • LIMFADENITIS
    LIMFADENITIS
    Документ13 страниц
    LIMFADENITIS
    Kurnia Elka Vidyarni
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Malaria Felita
    Penyuluhan Malaria Felita
    Документ13 страниц
    Penyuluhan Malaria Felita
    pratama emon
    100% (1)
  • Campak
    Campak
    Документ9 страниц
    Campak
    Nurull ZA
    Оценок пока нет
  • Pengendalian Vektor Malaria
    Pengendalian Vektor Malaria
    Документ24 страницы
    Pengendalian Vektor Malaria
    rhedanurea93
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ41 страница
    Filariasis
    Oktania Putri Kusnawan
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Vektor Dan Penyakit Yang Ditimbulkan
    Jenis Jenis Vektor Dan Penyakit Yang Ditimbulkan
    Документ7 страниц
    Jenis Jenis Vektor Dan Penyakit Yang Ditimbulkan
    Khansa Nabilah
    100% (1)
  • Makalah Filariasis
    Makalah Filariasis
    Документ37 страниц
    Makalah Filariasis
    Niza Nurul Miftah
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ40 страниц
    Filariasis
    Nelvira Darra Shandy
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Penunjang Malaria
    Pemeriksaan Penunjang Malaria
    Документ11 страниц
    Pemeriksaan Penunjang Malaria
    AyuMardewi
    Оценок пока нет
  • Epidemiologi Malaria
    Epidemiologi Malaria
    Документ37 страниц
    Epidemiologi Malaria
    Wina Marthalia
    Оценок пока нет
  • Macam Macam Parasit
    Macam Macam Parasit
    Документ2 страницы
    Macam Macam Parasit
    Lelly Susanti
    100% (2)
  • Malaria (Laporan Kasus)
    Malaria (Laporan Kasus)
    Документ63 страницы
    Malaria (Laporan Kasus)
    Kurnia Sari
    Оценок пока нет
  • Referat Malaria
    Referat Malaria
    Документ29 страниц
    Referat Malaria
    white_beared
    100% (3)
  • Konsep Dasar Penyakit Tropis
    Konsep Dasar Penyakit Tropis
    Документ13 страниц
    Konsep Dasar Penyakit Tropis
    Hasrudin Al-Munajat
    Оценок пока нет
  • Mikosis Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Faktor Resiko Mikosis Superfisial
    Mikosis Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Faktor Resiko Mikosis Superfisial
    Документ58 страниц
    Mikosis Definisi, Epidemiologi, Etiologi, Faktor Resiko Mikosis Superfisial
    Muhammad Kahfi
    Оценок пока нет
  • Plasmodium
    Plasmodium
    Документ34 страницы
    Plasmodium
    arisuyandi
    100% (1)
  • Materi PPT Malaria
    Materi PPT Malaria
    Документ10 страниц
    Materi PPT Malaria
    erlanda dora
    100% (1)
  • Makalah Tinea Korporis
    Makalah Tinea Korporis
    Документ51 страница
    Makalah Tinea Korporis
    Levhy Cwoq Nyebeliin
    100% (1)
  • Laporan Kasus Taeniasis
    Laporan Kasus Taeniasis
    Документ25 страниц
    Laporan Kasus Taeniasis
    Sri Megawati
    100% (2)
  • Power Point DHF
    Power Point DHF
    Документ11 страниц
    Power Point DHF
    Nadya Anastasia
    Оценок пока нет
  • Malaria
    Malaria
    Документ39 страниц
    Malaria
    Atika Lailana
    Оценок пока нет
  • Malaria PPT 1
    Malaria PPT 1
    Документ41 страница
    Malaria PPT 1
    Eka Prasetyowati
    100% (1)
  • Yellow Fever
     Yellow Fever
    Документ11 страниц
    Yellow Fever
    Endivia Rizki Maghfiroh
    Оценок пока нет
  • Pencegahan Hipertensi
    Pencegahan Hipertensi
    Документ2 страницы
    Pencegahan Hipertensi
    Feby Happymonica
    Оценок пока нет
  • Jenis Jenis Vektor Penyakit
    Jenis Jenis Vektor Penyakit
    Документ5 страниц
    Jenis Jenis Vektor Penyakit
    Nasya Shafira
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Malaria
    Penatalaksanaan Malaria
    Документ22 страницы
    Penatalaksanaan Malaria
    li2del
    Оценок пока нет
  • Pertusis Kelompok 3
    Pertusis Kelompok 3
    Документ6 страниц
    Pertusis Kelompok 3
    Sherly Artuna
    Оценок пока нет
  • Fasciolopsis Buski
    Fasciolopsis Buski
    Документ2 страницы
    Fasciolopsis Buski
    Erika Triasih Epsita
    100% (1)
  • ANTRAKS
    ANTRAKS
    Документ10 страниц
    ANTRAKS
    tesar
    Оценок пока нет
  • Morfologi Dan Identifikasi
    Morfologi Dan Identifikasi
    Документ2 страницы
    Morfologi Dan Identifikasi
    Gita Kusumadiani Haryono
    Оценок пока нет
  • Makalah Malaria
    Makalah Malaria
    Документ27 страниц
    Makalah Malaria
    fitriyudi
    100% (1)
  • Komplikasi Limfadenopati
    Komplikasi Limfadenopati
    Документ2 страницы
    Komplikasi Limfadenopati
    Indah Indriani
    Оценок пока нет
  • Kelompok 3 - Salmonella Typhi
    Kelompok 3 - Salmonella Typhi
    Документ24 страницы
    Kelompok 3 - Salmonella Typhi
    Fika Rasya
    100% (3)
  • Rantai Infeksi Epidemiologi
    Rantai Infeksi Epidemiologi
    Документ2 страницы
    Rantai Infeksi Epidemiologi
    Nikko Pratama
    100% (3)
  • Materi Kecacingan
    Materi Kecacingan
    Документ31 страница
    Materi Kecacingan
    Delia Rakana Raina
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ46 страниц
    Filariasis
    apoteker muda
    Оценок пока нет
  • Kaki Gajah
    Kaki Gajah
    Документ23 страницы
    Kaki Gajah
    nando talibonso
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka A. Filariasis
    Bab Ii Tinjauan Pustaka A. Filariasis
    Документ34 страницы
    Bab Ii Tinjauan Pustaka A. Filariasis
    1aLarenza puspkiyanti
    Оценок пока нет
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Документ20 страниц
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    fitra aulia fitra
    Оценок пока нет
  • FILARIASIS
    FILARIASIS
    Документ22 страницы
    FILARIASIS
    hetty santi
    Оценок пока нет
  • Resume EPM Filariasis
    Resume EPM Filariasis
    Документ14 страниц
    Resume EPM Filariasis
    Vitra Nurdian Cahyani
    Оценок пока нет
  • Identifikasi Mikrofilaria
    Identifikasi Mikrofilaria
    Документ12 страниц
    Identifikasi Mikrofilaria
    Ayu Tirtamara
    33% (3)
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ25 страниц
    Filariasis
    Vishafa
    Оценок пока нет
  • 20-125 - Nugroho Pamungkas Sasi
    20-125 - Nugroho Pamungkas Sasi
    Документ2 страницы
    20-125 - Nugroho Pamungkas Sasi
    Nugroho Pamungkas Sasi
    Оценок пока нет
  • Filariasis
    Filariasis
    Документ6 страниц
    Filariasis
    Asiah Abdillah
    Оценок пока нет
  • Panduan SKP 4
    Panduan SKP 4
    Документ12 страниц
    Panduan SKP 4
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Pengantar Farmasi Rumah Sakit
    Pengantar Farmasi Rumah Sakit
    Документ31 страница
    Pengantar Farmasi Rumah Sakit
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Studi Kasus Angk 33 Apt Uhamka
    Studi Kasus Angk 33 Apt Uhamka
    Документ16 страниц
    Studi Kasus Angk 33 Apt Uhamka
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Pengertian Aseptic Dispensing
    Pengertian Aseptic Dispensing
    Документ23 страницы
    Pengertian Aseptic Dispensing
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Kuliah Antitrombotik Trombolitik Antikoagulan
    Kuliah Antitrombotik Trombolitik Antikoagulan
    Документ34 страницы
    Kuliah Antitrombotik Trombolitik Antikoagulan
    Dio Sukardi
    Оценок пока нет
  • Dettie Yuliati - Peningkatan - Pelayanan - Kefarmasia - Di - Komunitas PDF
    Dettie Yuliati - Peningkatan - Pelayanan - Kefarmasia - Di - Komunitas PDF
    Документ26 страниц
    Dettie Yuliati - Peningkatan - Pelayanan - Kefarmasia - Di - Komunitas PDF
    Muharram Rangga
    Оценок пока нет
  • KMK No. 328 TTG Formularium Nasional
    KMK No. 328 TTG Formularium Nasional
    Документ111 страниц
    KMK No. 328 TTG Formularium Nasional
    novitalumintusari
    Оценок пока нет
  • Isi Eritrosit
    Isi Eritrosit
    Документ19 страниц
    Isi Eritrosit
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • ID Praktik Peracikan Puyer Untuk Anak Penderita Tuberkulosis Di Indonesia
    ID Praktik Peracikan Puyer Untuk Anak Penderita Tuberkulosis Di Indonesia
    Документ6 страниц
    ID Praktik Peracikan Puyer Untuk Anak Penderita Tuberkulosis Di Indonesia
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Rsud Koja Ppt2
    Rsud Koja Ppt2
    Документ14 страниц
    Rsud Koja Ppt2
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Dismonere
    Dismonere
    Документ9 страниц
    Dismonere
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Anti Fungi
    Anti Fungi
    Документ16 страниц
    Anti Fungi
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Anti Mikroba
    Anti Mikroba
    Документ19 страниц
    Anti Mikroba
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Fitokimia Lengkuas 2
    Fitokimia Lengkuas 2
    Документ13 страниц
    Fitokimia Lengkuas 2
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Laporan Mikro Koe Fen
    Laporan Mikro Koe Fen
    Документ12 страниц
    Laporan Mikro Koe Fen
    Toshio Bidam
    Оценок пока нет
  • Larutan Asam Basa
    Larutan Asam Basa
    Документ70 страниц
    Larutan Asam Basa
    Shela Maranatha
    100% (1)