Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Marshell Tendean
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK UKRIDA
Fungsi stetoskop:
Diafragma stetoskop berfungsi memperbesar
bunyi nada tingi.
Bell stetoskop tak memperbesar bunyi nada
rendah, namun mentransmisikan bunyi jantung
lebih baik daripada diafragma.
Meletakan bell haruslah lunak terhadap kulit.
Meletakan diafragma haruslah tepat terhadap
kulit.
Jika bell diletakan tepat terhadap kulit maka akan
berfungsi seperti diafragma oleh karena kulit
menggantikan diafragma.
Auskultasi dinding dada:
Lakukan ausklutasi pada 4 area dengan menggunakan
diafragma stetoskop (aorta, pulmoner, trikuspid dan
mitral) lalu auskultasi ke daerah yang lebih luas pada
seluruh prekordium dan aksila.
Identifikasi Bj 1 dan 2: jika memungkinkan , rasakan
denyut karotis yang berjalan bersamaan dengan BJ 1. Bj 2
biasanya lebih lembut dan bernada tinggi.
Perhatikan adanya bunyi jantung tambahan dan adanya
murmur diantara bunyi jantung, dengan pasien menahan
nafasnya.
Periksalah apakah terdapat arteri karotis pada saat pasien
menahan nafas, untuk mencari apakah terdapat bruit
karotis dan aortic sistolic mur-mur yang menjalar ke
karotis
Bunyi jantung 1 S1: terbaik didengarkan pada apeks dan
dikarenakan penutupan katup mitral dan trikuspid.
Intensitasnya menurun pada saat insufisiensi mitral dan
blok derajat 1. Intensitasnya meningkat pada mitral
stenosis, SVT, kehamilan dan hipertiroidism.
Bunyi jantung 2 S2: terbaik didengarkan pada ujung
sternal kiri pada sela iga ke 2 atau 3. dikarenakan
penutupan katub aorta dan pulmonal.
Keterlambatan penutupan katub pulmonal mengakibatkan
splitting dari bunyi jantung 2. spliting selama inspirasi dapat terjai
secara fisiologis atau karena RBBB.
Spliting yang menetap dikarenakan ASD.
Spliting yang terbalik selama ekspirasi diduga karena LBBB.
Suara tambahan:
Bunyi jantung 3: (S3) memberikan gambaran
tipikal kepada bunyi jantung lub-dum-dum S1-S2-
S3, biasa terdengar pada apeks anak yang sehat,
dewasa muda dan selama kehamilan.
Bunyi ini terdengar pada early ventrikular
filling merupakan nada rendah dan terbaik
didengar dengan menggunakan bell stetoskop.
Sering terdengar pada pasien dengan insufisiensi
mitral dan perikarditis konstriktif pada orang tua
merupakan penanda gagal jantung.
Bunyi jantung 4: S4 sering terjadi bersamaan dengan
kontraksi atrium dan mendahului bunyi jantung 1.
Merupakan bunyi dengan nada rendah dan memberikan
gambaran tipikal untuk bunyi jantung da-lup-dup, sering
dikarenakan oleh hipertensi.
Opening snap: merupakan bunyi yang karakteristik untuk
stenosis mitral.
Bunyi ini terdengar tak lama setelah bunyi jantung 2, merupakan
bunyi dengan nada tinggi dan terbaik didengar dengan
menggunakan diafragma diantara apeks dan ujung kiri
sternal.
Perikardial friction rub: merupakan bunyi yang
karakteristik untuk perikarditis. Merupakan bunyi
creacking seperti berjalan di salju yang kuat. Didengar
terbaik ketika pasien menahan nafas.
Terkadang terdengar dengan karakteristik suara
seperti ‘chi-te-chi’.
Miringkan pasien ke sisi kiri, cari apeks beat dan
dengarkan bunyi jantung dari sisi lateral sampai
ke apeks:
pansistolik murmur pada insufisiensi mitral terbaik
didengar dengan menggunakan diafragma,
diastolik mur-mur karena stenosis mitral terbaik
didengarkan dengan menggunakan bell
Dudukan pasien sambil pasien menahan nafas
saat ekspirasi.
Dengarkan dengan diafragma untuk diastolik
mur-mur untuk insufisiensi aorta di sepanjang
ujung sternum kiri.
Mur-mur:
Merupakan bunyi jantung yang berasal dari aliran
darah turbulen dan dapat terjadi jika terdapat
kelainan katup atau peningkatan aliran darah menuju
katub normal.
Mur-mur memperlihatkan beberapa
karakteristik yaitu:
Lokasi: tempat dimana mur-mur paling beik
terdengar bergantung pada posisi katub jantung
atau defeknya dan arah aliran darah.
Radiation: arah penjalaran dari mur-mur
mengikuti arah dari aliran darah menuju katub
jantung atau defek pada jantung.
Bunyi: bunyi ini karakteristik sekali sebagai
gambaran semakin besar gradien tekanan,
bunyinya semakin besar.
Mur-mur pada mitral stenosis biasanya bernada
rendah sedangkan murmur pada pasien
inkompetensi aorta bernada tinggi.
Timing: mur-mur biasanya terjadi pada sistolik
maupun diastolik.
Tapi ada keadaan khusus dimana murmur terjadi
pada sistole dan diastole , mis pada PDA.
Sistole berarti mur-mur ini terdengar antara bunyi
jantung 1 dan bunyi jantung 2, saat tertutupnya katub
mitral dan trikuspid.
Diastole berarti mur-mur ini terdengar antara bunyi
jantung 2 dan bunyi jantung 1, saat tertutupnya katub
aorta dan pulmonal
Intensitas:
Grade 1: hanya didengar oleh ahli dalam kondisi
yang normal.
Grade 2: tenang, dapat didengar oleh orang yang
tak ahli dalam kondisi yang optimal.
Grade 3: moderat.
Grade 4: besar dan terkadang diikuti oleh thrill
yang terpalpasi.
Grade 5: sangat besar pada area yang besar
dengan thrill yang terpalpasi.
Grade 6: sangat besar bahkan terdengar tanpa
menggunakan stetoskop.