Вы находитесь на странице: 1из 6

Oklusi secara harfiah berarti “penutupan”.

Dalam kedokteran gigi, oklusi berarti kontak

lengkungan gigi berlawanan ketika rahang tertutup (hubungan oklusal statis) dan kontak selama

berbagai gerakan rahang terjadi (hubungan oklual dinamis). Lokasi kontak gigi yang berlawanan

tersebut (kontak oklusal) bervariasi, tergantung dari perbedaan ukuran dan bentuk gigi serta

rahang, dan posisi rahang.

Dua lengkungan garis disamping digambar untuk membantu

visualisasi bentuk lengkungan gigi. Hal yang penting diingat adalah cusp bukal rahang

bawah(garis facial oklusal) berkontak dengan central fossa rahang atas dan cusp lingual rahang

atas(garis lingual oklusal) berkontak dengan central fossa rahang bawah.


Dari lengkungan gigi tersebut terlihat jelas bahwa

lengkungan gigi rahang atas lebih luas daripada lengkungan gigi rahang bawah. Jadi gigi rahang

atas bertumpang tindih dengan gigi rahang bawah. Hal tersebut dapat dilihat ketika kedua rahang

ditutup. Maximum intercuspation (MI) merupakan posisi rahang bawah ketika gigi-gigi

berkontak secara maksimal. Sinonim maximum intercusption yaitu intercuspal contact, acquired

occlusion, habitual occlusion, and convenience occlusion. Dapat dilihat pada pandangan molar

(gambar C) bahwa garis facial occlusal rahang bawah dan garis central fossa occlusal rahang

atas berhimpitan. Pada gambar D gigi anterior memiliki perbedaan hubungan dalam MI, tetapi

juga tetap bertumpang tindih dengan gigi rahang atas. Pada Maximum intercuspation (MI) gigi

incisive dan kaninus rahang bawah berkontak dengan permukaan lingual gigi lawannya di rahang

atas.
Lokasi mesiofacial cusp molar 1 rahang atas yang ber-relasi dengan molar 1 rahang bawah

digunakan sebagai indicator klasifikasi Angle.

Kelas 1: cusp mesiofasial molar 1 rahang atas berada di mesiofasial developmental groove

molar 1 rahang bawah; terbentuk ketika ukuran mandibula dan maksila sama.

Kelas 2: cusp mesiofasial molar 1 rahang atas berada di facial embrasure antara premolar dan

molar 1 rahang bawah; terbentuk ketika ukuran mandibula lebih kecil daripada maksila.

Kelas 3: cusp mesiofasial molar 1 rahang atas berada di groove distofasial molar 1 rahang

bawah; terbentuk ketika ukuran mandibula lebih besar daripada maksila.


Pada gambar A-2 diilustrasikan sebagai overlap insisive. Karakteristik overlap tersebut

digambarkan dalam dua dimensi, horizontal overlap (overjet) and vertical overlap (overbite).

Perbedaan ukuran maksila dan mandibula dapat menghasilkan variasi hubungan incisive, yaitu

(1) openbite sebagai hasil dari mandibular deficiency, (2) erupsi berlebihan dari gigi posterior,

atau (3) pertumbuhan mandibular yang berlebihan (lihat gambar 2-48, A-3).

Pada gambar 2-48, B-1 diilusrasikan sebagai oklusi normal kelas 1 di gigi premolar rahang

bawah yang berlokasi mengarah ke setengah gigi anterior rahang atas (gigi kaninus).

Hubungannya yaitu cusp facial rahang bawah berkontak dengan mesial marginal ridge premolar

rahang atas dan cusp lingual premolar rahang atas berkontak dengan distal marginal ridge rahang

bawah. Oleh karena hanya satu gigi antagonis berkontak, disebut sebagai a tooth-to-tooth
relationship. Hubungan ( kontak) supporting cusp tips dengan dua marginal ridges, disebut

sebagai tooth-to-two-tooth contact. Variasi posisi akar mesial-distal gigi akan menimbulkan

hubungan yang berbeda (lihat gambar 2-48, B-2). Ketika rahang bawah mengarah ke distal

rahang atas (istilah kecenderungan Class II, masing-masing supporting cusp tips akan

berhubungan dengan mesial atau distal fossa gigi berlawanan, hubungan ini dinamakan cusp

fossa.

Pada gambar 2-48, C, ilustrasi hubungan molar kelas I yang lebih detail. Gambar 2-48, C-2,

mengilustrasikan posisi kontak molar normal, facial crossbite, dan lingual crossbite. Facial

crossbite di gigi posterior dikarakteristikaan oleh kontak dari cusp facial rahang atas dengan

central fossa rahang bawah dan lingual cusp rahang bawah dengan central fossa rahang atas.

Lingual crossbite merupakan hubungan molar sangat buruk yang memiliki kontak fungsional

minimal.

Profil Wajah

Profil diperkirakan dengan menghubungkan 2 garis berikut :

 Menghubungkan garis dahi dan titik A di jaringan lunak. ( titik terdalam di bibir atas).
 Menghubungkan titik A dan pogonion jaringan lunak (titik paling anterior dari dagu).

Berdasarkan pada hubungan antara 2 garis ini, maka terdapat 3 profil wajah :

1. Straight profile (lurus)

Yaitu 2 garis membentuk suatu garis lurus.

2. Convex profile (cembung)

Yaitu 2 garis membentuk suatu sudut dengan kecekungan jaringan lunak. Jenis profil ini terjadi
sebagai akibat dari suatu maksila yang prognatik atau mandibula retrognatik seperti terlihat pada
maloklusi kelas II divisi I.

3. Concave profile (cekung)


Yaitu 2 garis referensi membentuk suatu sudut dengan kecembungan terhadap jaringan. Tipe
profil ini dihubungkan dengan mandibula prognatik atau maksila retrognatik seperti maloklusi
kelas III.3

Вам также может понравиться