Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
"in0nk thea"
Tujuan Mobilisasi
1. Meningkatkan kemandirian diri
2. Meningkatkan kesehatan
3. Memperlambat proses penyakit,khususnya
penyakit degeneratif.
4. Meningkatkan aktualisasi diri (harga diri dan citra
tubuh).
Tirah Baring
Merupakan suatu intervensi dimana individu dibatasi untuk
tetap berada di tempat tidur untuk tujuan terapeutik (Perry
dan Poter).
Jenis Imobilisasi
1. Imobilisasi Fisik : Kondisi ketika seseorang
mengalami keterbatasan fisik yang disebabkan oleh
faktor lingkungan atau kondisi orang tersebut.
2. Imobilisasi Intelektual : Kondisi ini disebabkan o/
kurangnya pengetahuandisebabkan krn kerusakan otak.
3. Imobilisasi Emosional : Terjadi krn proses
pembedahan/kehilangan seseoarang yg dicintai.
"in0nk thea"
"in0nk thea"
2. Sistem Gastrointestinal
Imobilisasi lama akan mengakibatkan pe motilitas
usus sehga t’jdi konstifasi.
3. Sistem Pernafasan
Imobilisasi lama atau klien post op bisa menyebabkan
terjadi komplikasi paru (Bronkopnemoni).
Imobilisasi lama
Bronkopnemoni
"in0nk thea"
4. Sistem Kardiovaskuler
Imobilisasi yg lama bisa menyebabkan hipotensi
ortostatik, peningkatan beban kerja jantung dan
pembentukan trombus.
Imobilisasi lama
Penurunan co
Co menurun
Hipertensi
"in0nk thea"
5. Sistem Muskuloskletal
"in0nk thea"
Gangguan metabolisme kalsium di tulang
Osteoporosis
"in0nk thea"
6. Sistem Integumen
Imobilisasi menybk’ t’jdinya gangg pd sistem
integumen yi dekubitus.
Imobilisasi lama
Penekanan kulit di daerah bokong, siku dan tumit
Aliran darah terhambat disekitar penekanan
Fase kontriksi pembuluh darah
Iskemik jaringan
Nekrosisi jaringan
Dekubitus
"in0nk thea"
7. Sistem Perkemihan
Imobilisasi menyebabkan terjadinya stasis urin, resiko ISK,
resti batu ginjal
Imobilisasi lama
Ginjal yg membentuk urin masuk kedalam buli melawan gaya
grafitasi
Mengakibatkan terjadinya kontraksi ureter
Urin masuk kembali ke pelvis ginjal
Penumpukan urin di pelvis ginjal
Stasis urin
"in0nk thea"
Imobilisasi lama "in0nk thea"
Gg metabolisme kalsium
Hiperkalsemia
Diginjal difiltrasi
Stasis urin
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilisasi fisik b/d penurunan
rentang gerak, tirah baring, penurunan
kekuatan otot.
2. Intoleransi aktivitas b/d penurunan mobilisasi.
3. Resiko cidera b/d penurunan kekuatan otot,
hemifarise.
4. Gg integritas kulit b/d imobilisasi, penekanan
permukaan kulit.
Rencana tindakan
1. Gangguan mobilisasi fisik b/d penurunan rentang
gerak, tirah baring, penurunan kekuatan otot.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
mobilisasi fisik klien kembali normal atau menjadi
lebih baik.
Kriteria hasil
Klien mampu mempertahankan rentang gerak pada
sendi.
"in0nk thea"
Kekuatan otot meningkat
Klien mampu melakukan mobilisasi dibantu atau
dengan mandiri.
Intervensi :
Kaji tingkat mobilisasi klien
Kaji kekuatan otot klien
Kaji rentang gerak aktif klien
Ajarkan klien melakukan rentang gerak aktif
Bantu dan motivasi klien untuk melakukan mobilisasi
bertahap.
"in0nk thea"
2. Intoleransi aktivitas b/d penurunan mobilisasi.
Tujuan
Setelah dilakk tindk keperawatan diharapkan Aktifitas fsk
klien kembali normal atau menjadi lebih baik.
Kriteria hasil
• Klien mampu melakukan aktivitas fisik secara mandiri
atau dg bantuan.
Intervensi :
• Kaji tingkat aktivitas klien
• Kaji kekuatan otot klien
• Kaji rentang gerak aktif klien
• Bantu dan motivasi klien untuk melakukan
mobilisasi bertahap. "in0nk thea"
3. Gg integritas kulit b/d imobilisasi, penekanan
permukaan kulit.
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
integritas kulit menjadi utuh.
Kriteria hasil
• Integritas kulit klien kembali utuh
• Tidak ada tanda-tanda perluasan luka
• Tidak ada tanda infeksi
• Kulit Klien halus dan lembut.
"in0nk thea"
Intervensi :
Kaji integritas kulit klien
Observasi adanya kemerahan atau lika
pada kulit
Observasi tanda-tanda infeksi
Lakukan massase di ekstermitas klien
Berikan lotion pada kulit
Lakukan perawatan luka dengan tehnik
aseptik dan anti septik.
"in0nk thea"