Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Makalah ini disusun untuk memenuhi pemilaian Ujian Tengah Semester (UTS)
Komunikasi Internasional
Dosen: Yoki Wijaya
Oleh:
1
Mohammad Shoelhi, Diplomasi: Praktik Komunikasi Internasional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2011), hlm.2-4.
2
Ibid
Segala aspek yang diangkat pada dua pendapat ahli di atas jika dikaitkan dengan konsep
power maka Negara-negara dengan kekuatan, baik ekonomi maupun politik, yang lebih besar
(North) akan mampu melakukan fungsi diplomasi, propaganda, dan informasi dengan lebih
hegemonis dibandingkan Negara-negara dengan kekuatan yang lebih kecil (South).
Ketimpangan arus dalam hal ini adalah ketika Negara Selatan menerima informasi lebih
banyak dari Negara Utara daripada sebaliknya. Ketimpangan inilah yang bisa menciptakan
disinformasi komunikasi internasional.
Ada beberapa akibat yang ditimbulkan dari hadirnya MTV yang berhasil menarik perhatian
sekian banyak audiens melalui program-programnya yang Amerika-sentris di berbagai
Negara di luar Amerika. Pertama, MTV telah menciptakan industri musik yang membentuk
stereotype bahwa untuk menjadi terkenal di masyarakat harus mengudara melalui program
MTV dan memang pada kenyataannya Jones (1992) dan Shuker (1994) menyatakan bahwa
MTV paling mampu mengorbitkan artis-artis ternama. Banks (1997) menyatakan bahwa 90%
video yang ditayangkan di MTV adalah video-video artis non-Asia, maka dapat disimpulkan
bahwa Asia Tenggara akan selalu tersisih ketika disandingkan dengan artis-artis dari
Amerika ataupun Eropa. Kemudian, para artis lokal menyingkirkan idealisme ke-lokal-an
mereka dan mulai meniru segala sesuatu yang dimiliki artis Amerika dan Eropa agar music
mereka mau didengarkan oleh masyarakat. Hal ini jelas membuktikan adanya ketimpangan
arus informasi antara Negara Utara dengan Negara Selatan yang terlihat sederhana namun
sebenarnya sangat mengakar sehingga mampu mengikis nilai-nilai kebudayaan Negara-
negara Selatan.
Setelah melakukan analisa dari berbagai literatur yang menyediakan informasi aktual tentang
ketimpangan arus dan isi informasi dalam komunikasi internasional maka dapat disimpulkan
bahwa ketimpangan-ketimpangan tersebut memang ada. Baik ketimpangan arus yang tidak
seimbang antara Negara Utara dengan Negara Selatan maupun ketimpangan isi informasi
antara media yang satu dengan media lainnya dalam menyikapi suatu kejadian.
Referensi
Dimaggio, R. Anthony. 2009. Mass Media, Mass Propaganda: Examining American News
in the ‘War on Terror’. London: Lexington Books.
Held, David. 2004. A Globalizing World? Culture, Economics, Politics. London: Routledge
Nye, S. Joseph. 2004. Power in a Global Information Age: from Realism to Globalization.
London: Routledge
Sowards, K. Stacey. 2003. MTV Asia: Localizing the Global Media. Dalam Lee Artz dan
Yahya R. Kamalipour (Eds.). The Globalization of Corporate Media Hegemony (hlm. 229-
244). New York: State University of New York Press.