Вы находитесь на странице: 1из 9

Sistem Informasi, Organisasi,

Manajemen dan strategi

NOKIA

Disusun Oleh :

1. Fuadz Adi Hertoto (M0508041)

2. Adhike Noviyani (M0508079)

3. Cintya Dewi SN (M0508093)

4. Elvin Kusuma P (M0508101)

5. Erlis Ardila Sari (M0508103)

JURUSAN INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011
Sejarah Nokia

Nokia pada awal kemunculannya, tahun 1865, merupakan sebuah perusahaan pengolahan
bubur kayu yang didirikan oleh Fredrik Idestam. Perusahaan ini akhirnya berubah menjadi pabrik
kertas pada tahun 1920. Tak lama setelah Perang Dunia I berakhir, Perusahaan Karet Finlandia
mengakuisisi Perusahaan Penggilingan Kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia. Ketiga
perusahaan tersebut digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1967.

Selama puluhan tahun Nokia mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan
tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap membangun keterampilan
substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik televisi Salora
bergabung dan mengembangkan telepon radio untuk militer. Selain telepon, Nokia sempat
menjalankan bisnis di beberapa jenis produk, seperti kabel, sepatu, kertas, radio telepon dan lain
sebagainya. Resesi yang terjadi di Finlandia, berakhirnya kerjasama dengan Uni Sovyet yang runtuh,
dan produk yang gagal sempat mewarnai usaha yang dilakukan Nokia untuk menjadi produsen
telepon seluler terkemuka di dunia.

Pada awal 1981, Nokia meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT
merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an
NMT diperkenalkan ke sejumlah Negara. Pada awal 1990-an Nokia sempat mengalami krisis, tetapi
CEO saat itu mengambil keputusan penting untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan
telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian
pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an.

Kini lebih dari 2000 seri ponsel Nokia tersebar di seluruh dunia, dengan tenaga kerja
sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Serta penghargaan yang didapatkan dari
berbagai pihak, yang mengakui keberhasilan Nokia dalam menjalankan strateginya.

Perubahan Sistem Informasi dlm organisasi

Sistem informasi telah menjadi alat yang menyeluruh, online, dan interaktif yang sangat
mempengaruhi operasi dari menit-ke-menit, serta dalam pengambilan keputusan pada organisasi
besar. Sekarang akan dijelaskan perubahan peranan dari sistem informasi dalam organisasi, serta
bagaimana hal tersebut dibentuk oleh interaksi diantara organisasi dan teknologi informasi. Sistem
informasi dan organisasi saling mempengaruhi. Sistem informasi harus disesuaikan dengan
organisasi untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan dalam
organisasi tersebut. Pada saat yang sama, organisasi haruspeduli dan terbuka terhadap pengaruh
sistem informasi dalam rangka mendapatkan manfaat dari teknologi baru.
Saat kita mengakses sistem informasi nokia, yaitu nwww.nokia.com maka akan tampil
halaman seperti di atas. Pada halaman tersebut terdapat beberapa pilihan bahasa, hal ini
diperuntukan nokia yang telah tersebar di hampir di seluruh dunia. Di dalam situs resmi nokia ini kita
dapat melihat berbagai informasi tentang NOKIA, diantaranya :
a. Produk nokia dan mengetahui spesifikasinya.

b. Lokasi retail yang menyedikan produk nokia.

c. Software serta layanan yang diperuntukan bagi pengguna produk nokia. Pengguna juga bisa
langsung mendownload software yang dibutuhkan untuk meng-upgrade atau meningkatkan
kemampuan produk nokia yang digunakan.

d. Aksesoris terbaru nokia.

e. Produk yang akan di launch berikutnya, serta banyak lg.

Bagaimana Sistem Informasi Mempengaruhi Organisasi?

Dalam teori ekonomi, sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang dapat
menjadi subtitusi bebas bagi kapital dan tenaga kerja. Dengan semakin murahnya teknologi
informasi, TI menggantikan (menjadi subtitusi) tenaga kerja yang semakin lama semakin mahal.
Dalam hal ini nokia memanfaatkan sistem informasi yang telah dibuat untuk lebih
mendekatkan diri kepada para pengguna nokia. Dengan adanya sistem informasi ini tentu membuat
segala bentuk informasi mendaji lebih efisien dan membuat biaya lebih hemat. Pihak nokia dapat
mempublikasikan ataupun memberikan informasi kepada pengguna produk nokia tentang produk
baru, layanan baru, serta aplikasi-aplikasi baru. Selian itu, pengguna nokia juga mendapat
keuntungan dengan adanya sistem informasi ini. Pengguna dapat mencari informasi, misalnya untuk
mengetahui harga ponsel nokia, aplikasi yang terbaru untuk meningkatkan kemampuan ponsel yang
digunakan, dan maih banyak lagi.
Manajer, pengambilan keputusan dan Sistem Informasi

Revolusi perkembangan produk-produk Nokia terbagi menjadi empat jaman, yaitu tahun
first century, the move to mobile, mobile revolution dan Nokia now. First century terjadi pada tahun
1865 sampai dengan 1967, ketika Nokia baru didirikan. Pada awal berdirinya Nokia masih berupa
pabrik pengolah bubur kayu dan mulai beralih menjadi pabrik elektronik yang menghasilkan
peralatan rumah tangga, sepatu, kabel, dan komputer. Sampai pada akhirnya pada tahun 1967,
Nokia bergabung dengan Finnish Rubber Works dan Finnish Cable Works, mendirikan Nokia
Corporations.

Era kedua, the move to mobile, terjadi sejak 1968 sampai dengan 1991. Pada masa ini, Nokia
bekerja sama dengan pabrik televisi Salora, memprosuksi Mobira Oy. Pada tahun 1981, Nokia juga
menciptakan Nordic Mobile Telephone (NMT), sebagai ponsel analog pertama di dunia. Pada masa
ini pula diperkenalkan roaming internasional dan telepon mobil. Setelah Salora, Nokia juga
mengakuisisi Luxor, produsen peralatan elektronik asal Swedia. Dan ketika muncul trend penurunan
pangsa pasar di barang elektronik, Nokia hendak mempersiapkan strategi baru, namun strategi ini
ditolak oleh dewan internal, dengan melanjutkan akuisisi terhadap Ocean SA, Solonor SA dan
Televisso SA, serta membeli 61% saham Maillefer Holding SA, produsen kabel asal Swiss. Kegiatan
akuisisi ini berlanjut sampai dengan tahun 1988, ketika Nokia mengalami kerugian besar dikarenakan
restrukturisasi produksi pesawat televisi dihentikan sebagai akibat hubungan internal dewan
eksekutif yang tidak akur dan runtuhnya Uni Sovyet sebagai mitra utama bisnis Nokia. Dari kejadian
ini, dapat disimpulkan dua kesalahan utama Nokia, yaitu melakukan akuisisi tanpa riset yang
memadai dan rasa percaya diri yang berlebihan dalam menangani masalah yang terjadi.

Sampai pada tahun 1991, Nokia memutuskan untuk mengubah strateginya, dengan berfokus
pada pengembangan telekomunikasi dan mobile telephone, dan menjual semua kepemilikan
sahamnya diluar divisi ponsel. Selain itu, Nokia juga mengakuisisi Technophone, produsen ponsel
terbesar kedua di Eropa yang telah berhasil memasuki ke pasar Amerika Serikat. Masuknya Nokia ke
Amerika Serikat sempat mengalami hambatan, yaitu tuntutan yang diajukan Motorola sebagai
produsen ponsel terbesar di Amerika Serikat saat itu. Namun keputusan berani ini terbukti telah
meningkatkan profitabilitas Nokia dengan cepat dan membuat Nokia dapat menetapkan sasaran-
sasaran baru yang lebih besar. Pada masa ini, Global System for Mobile communications (GSM)
pertama kali digunakan oleh Perdana Mentri Finlandia saat itu, menggunakan produk Nokia,
membawa Jorma Ollila ke kursi CEO Nokia. Pada tahun 1992, Nokia mengubah slogannya menjadi
bahasa Inggris, Connecting People, yang digunakan hingga saat ini.
Kesuksesan GSM di Eropa terjadi karena dukungan dari pemain kuncinya, yaitu pemerintah
sebagai penentu peraturan, penyedia layanan jaringan (operator), dan industri produk yang
berkomitmen. Selain itu, standar digitalisasi memungkinkan pengembangan layanan telekomunikasi
ini. Dan keberhasilan Nokia mengaplikasikan GSM didukung oleh dua alasan. Pertama, sistem GSM
menjanjikan pasar yang sangat besar, yang menjanjikan investasi jangka panjang. Kedua, Nokia telah
tidak asing terhadap GSM, dan Nokia secara tidak langsung ikut serta dalam pengembangan standar
GSM.

Setelah teknologi GSM mulai digunakan, Nokia mulai membangun bisnisnya secara serius
menjadi bisnis telekomunikasi. Nokia yakin bahwa ponsel, yang pada masa itu masih merupakan
peralatan bisnis yang mahal dan berukuran besar, akan mewabah dikemudian hari. Produk GSM
pertama adalah Nokia 1011, diluncurkan pada tahun 1992. Produk Nokia 2100 dengan desain
melengkung pertama, diperkirakan akan laku sebanyak 400 ribu buah, terjual sebanyak 20 juta buah,
memberikan keuntungan operasional sebesar 1 miliyar US dollar. Sejak saat ini, Nokia masuk ke era
ketiga dan Nokia memunculkan beberapa ikon yang menjadi ciri khasnya sampai saat ini, seperti
Nokia Tune dan permainan Snake. Era ketiga ini diakhiri pada tahun 1999 dengan munculnya produk
Nokia 7110, produk pertamanya yang dilengkapi WAP handset.

Perkembangan selanjutnya terjadi dengan cepat, ditandai dengan ukuran ponsel yang
semakin kecil, tersegmentasi sesuai dengan keragaman kelompok penggunanya, dan munculnya
layanan baru, seperti SMS, MMS, radio, dan yang terakhir, teknologi internet. Pada tahun 2002
Nokia meluncurkan 6650 sebagai produk 3G pertamanya. Dan di tahun 2006, Nokia memutuskan
untuk membangun jaringan bersama Siemens. Teknologi terakhir Nokia ditandai dengan
diluncurkannya OVI, produk Nokia yang menggabungkan selular dan internet.

Pasar Telepon Genggam sampai Tahun 2009 di pasar Global dikuasai oleh Nokia.
Diperkirakan pangsa pasar Nokia mencapai 65 persen. Nokia didirikan tahun 1865 sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang industri kehutanan di Finlandia. Sampai tahun 1982 nama
Nokia identik dengan bisnis karet, kertas, produsen kabel, produk-produk metal, sistem ventilasi,
bidang kimia dan sama sekali jauh dari keidentikan dengan bisnis inti telepon seluler. Andai saja di
tahun 1988, Jorma Ollila (CEO Nokia) tidak melakukan reposisi bisnis, mungkin Anda tidak mengenal
Nokia saat ini. Reposisi bisnis ini sendiri dalam sejarah korporasi di Finlandia dilakukan bersama oleh
Pemerintah Finlandia dengan reposisi industri. Keberhasilan korporasi Nokia tidak pelak telah
mendongkrak posisi daya saing bisnis Negara yang menempatkan Finladia menempati urutan
teratas di bisnis Global.
Reposisi bisnis Nokia berbuah hasil, ditunjang oleh strategi sumber daya manusia yang tepat,
bisnis Nokia terus mengalami pertumbuhan. Strategi sumber daya manusia yang membantu
karyawan beradaptasi terhadap perubahan, senantiasa bersikap terbuka, membangun budaya
inovasi, dan meningkatkan kontribusi karyawan untuk berperan aktif dalam proses transformasi
menunjukkan hasilnya. Berbagai slogan seperti: Nokia is investing in people, continous learning,
freedom to develop yourself support each other growth, learn from your world class colleagues
menjadikan proses pembelajaran yang tumbuh menopang perkembangan Nokia. Untuk menopang
proses pembelajaran Nokia senantiasa melaksanakan training kepada staf 2-3 kali setahun. Untuk
menanamkan penilaian kepada pelanggan, ungkapan seperti customer satisfaction, respect,
achievement, dan renewal menjadi slogan yang mendukung pelayanna kepada pelanggan di pasar
global.

Dari perubahan Nokia dari era ke era yang lain, dapat dilihat bahwa kesuksesan Nokia terjadi
karena ia selalu mengandalkan kemauan dan kemampuannya untuk memahami dan memanfaatkan
perubahan yang terjadi di pasar. Keadaan yang senantiasa berubah menuntut para pelaku bisni
untuk melakukan perubahan strategi, untuk memperbarui dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar
dari low end hingga high end. Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju
di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat. Kemampuan mengidentifikasi dan
menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan pemasaran
yang jitu. Orang-orang Nokia, menurutnya, sangat kompeten sehingga di era desentralisasi dan
kompetisi yang amat ketat saat ini, Nokia bisa mengambil keputusan yang tepat dengan cepat.
Kecepatan pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam bisnis ponsel karena begitu dinamisnya
persaingan dan perkembangan di pasar.

Sistem Informasi dan strategi bisnis

VISI DAN STRATEGI NOKIA

Nokia merupakan produsen ponsel dengan pangsa pasar terbesar didunia. Di tanah air,
Nokia juga merupakan pemain terbesar mengungguli para pemain lainnya seperti Sony Erricson,
Samsung dan LG. Secara garis besar, strategi pemasaran Nokia didasarkan pada tiga faktor kunci,
yaitu :

 Mendesain beragam jenis ponsel untuk semua jenis segmen pasar. Artinya ia menjalankan
strategi multi product for multi market segment. Semua kelas ponsel, mulai dari kelas low
end hingga kelas high end dimasuki oleh produk Nokia. Dengan strategi ini maka Nokia bisa
melakukan penetrasi ke semua lapiran pasar ponsel di tanah air.

 Desain produk yang memang menarik dan elegan. Kalau kita perhatikan hampir semua
produk ponsel Nokia memiliki desain yang menarik dan relatif disukai oleh pasar. Sebagian
besar ponsel Nokia memiliki jenis batangan, jenis ponsel yang memang relatif disukai oleh
pengguna ponsel di tanah air. Dan bukan jenis clamshell atau keong. Selain menarik dan
elegan, produk Nokia juga relatif memiliki tingkat keawetan yang bagus. Artinya ponselnya
tahan banting sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama.

 Terus melakukan inovasi produk agar bisa terus menguasai pangsa pasar ponsel di
Indonesia. Kalau lalai atau lamban melakukan inovasi, produknya pasti akan segera tergilas.
Kita ingat dulu Motorola pernah berjaya dalam pasar ponsel di tanah air, namun sekarang
meredup. Demikian juga ponsel merk Siemens, dulu sempat disukai oleh pasar, tapi
sekarang hilang. Semua ini terjadi karena mereka gagal melakukan inovasi, dan terlambat
melakukan perubahan untuk merespon dinamika perkembangan pasar. Agar terus berjaya,
Nokia harus selalu mendesain strategi pemasaran yang akurat dan jitu.

STRUKTUR BISNIS NOKIA


Nokia terdiri dari tiga grup bisnis:

 Mobile Phones, Ponsel menghubungkan orang dengan tersedianya fasilitas mobile voice
yang semakin berkembang dan kapabilitas data pada perangkat mobile dengan jarak yang
luas. menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk segmen pasar
yang luas, dan mengembangkan ponsel untuk semua standar penting dan segmen pasar di
lebih dari 130 negara.

 Multimedia memberi kesempatan kepada setiap orang untuk dapat membuat, mengakses,
menjelajahi dan berbagi file multimedia dan aplikasi dengan konektivitas pada standar
teknologi. menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat
mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti
imaging, game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat
tambahan mobile dan solusi yang inovatif.

 Solusi Enterprise menawarkan kepada pelaku bisnis dan institusi suatu kesempatan yang
luas untuk menghasilkan banyak produk dan solusi, meliputi enterprisegrade mobile device,
infrastruktur keamanan, software dan layanan

Grup bisnis nokia didukung oleh beragam kesatuan horisontal yaitu :

 Operasi Pasar dan Pelanggan bertanggung jawab pada penjualan dan pemasaran,
manufacture dan logistik, dan sourcing serta procurement untuk ponsel dari Ponsel, Solusi
Multimedia dan Enterprise.
 Technology Platforms menyediakan teknologi dan platform dasar untuk grup bisnis Nokia
dan pelanggan eksternal.
 Beberapa unit horisontal Nokia mengarahkan dan mengatur aset spesifik Nokia. Meliputi
Merk dan Desain, Dukungan Developer, Riset dan Spekulasi, dan , Infrastruktur Bisnis.

Siapa pun memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dan berbagi. Nokia membantu siapa
pun untuk mengisi kebutuhan ini dan kami membantu orang untuk merasa dekat satu sama lain,
apapun yang terjadi. Kami fokus pada penyediaan teknologi kepada para pelanggan – teknologi
adalah intuisi, kesenangan untuk menggunakan dan keindahan. Industri komunikasi berlanjut
menjadi perubahan dan Internet adalah pusat dari transformasi ini. Sekatang, Internet adalah kunci
utama Nokia. Strategi Nokia mempercayakan pada pertumbuhan, transformasi dan pembangunan
bisnis Nokia untuk memastikan kesuksesan di masa mendatang.
Menurut IDC (International Data Corporation), penjualan tablet PC pada tahun 2010 akan
mencapai 7,6 juta unit. Pada tahun 2014 diperkirakan menjadi 46 juta. Bahkan menurut Forrester
Research, di Amerika Serikat jumlah pengguna tablet PC akan lebih banyak dari pada pengguna
netbook pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 penjualan tablet PC mencapai 23% dari total
penjualan PC. Sebetulnya masih susah mendefinisikan tablet PC, masih belum ada kesepakatan yang
jelas, tetapi menurut Wikipedia, tablet PC adalah laptop atau komputer portable berbentuk buku.
Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer
mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse komputer. Mudahnya,
tablet bagaikan perpaduan atau konvergensi dari smartphone dan notebook. Ukuran tablet PC
bervariasi, sekitar 7 inchi sampai 9,7 inchi.

Sehingga, tidak aneh bila kita search di internet dengan keyword “will produce tablet”, maka
hampir semua produsen PC, smartphone atau gadget ternama akan kita lihat dalam peluncuran atau
rencana pengembangan tablet. Pertama, tentu saja Apple iPad. Disusul kemudian oleh produsen
lain, seperti: Samsung, Toshiba, Acer, HP, Fujitsu, Lenovo, Motorola, Dell, RIM (Blackberry), dan
bahkan Intel dan Amazon. Kecuali Nokia! Setelah kata “will” akan diikuti oleh “not”. Seperti
diberitakan heretechs.com, dalam forum Nokia World 2010 di London, VP Product Nokia Media
Group menyatakan Nokia tidak akan memproduksi tablet PC. Nokia masih akan berkonsentrasi pada
kategori smartphone.

Ada apa dengan Nokia? Apakah Nokia tidak tertarik dengan angka-angka prediksi penjualan
tablet seperti di paragraf pertama tulisan ini, atau masih trauma 2 kali kegagalannya masuk ke
industri PC? Nokia pernah memproduksi PC tetapi didivestasi tahun 1991. Tahun 2009, Nokia
kembali memproduksi PC: Nokia Booklet 3G, tetapi juga tidak terlalu berhasil di pasar. Beberapa
waktu lalu, Nokia mengakui kalah di pasar smartphone, salah satunya karena tertinggal dari para
pesaingnya dalam mengembangkan smartphone. Pada kelas smartphone, Nokia dihajar oleh Apple
(iPhone), RIM (Blackberry). Kini Nokia juga dihadapkan pada banyak produsen yang menggunakan
sistem operasi Android yang menunjukkan angka pertumbuhan penjualan hampir 900% pada kuartal
kedua tahun 2010. Di Amerika Serikat, penjualan handset Android telah melampaui penjualan Apple
iPhone.

Вам также может понравиться