Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
UR DA
W
Y
T
A
TU
NI
MEMBIMBING GURU DALAM
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Materi ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi individu pengawas sekolah
dan lembaga yang terkait dalam penguatan kemampuan pengawas sekolah di
Propinsi dan Kab/Kota. Berbagai pihak yang ingin berkontribusi terhadap
program penguatan pengawas sekolah dapat memperkaya dengan berbagai
referensi dan khasanah bacaan lainnya untuk mewujudkan pengawas sekolah
yang profesional dan akuntabel.
A. Latar Belakang
Diundangkannya Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, merupakan bukti pengakuan terhadap profesionalitas
pekerjaan guru dan dosen semakin mantap. Terlebih lagi di dalam pasal 14 dan
15 Undang-undang tersebut dinyatakan bahwa guru berhak memperoleh
penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial, meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta
penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan
khusus, dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru
yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
Bagi para guru pengakuan dan penghargaan di atas harus dijawab dengan
meningkatkan profesionalisme dalam bekerja. Guru tidak selayaknya bekerja
as usual seperti era sebelumnya, melainkan harus menunjukkan komitmen dan
tanggung jawab yang tinggi. Setiap kinerjanya harus dapat dipertanggung
jawabkan baik secara publik maupun akademik. Untuk itu ia harus memiliki
landasan teoretik atau keilmuan yang mapan dalam melaksanakan tugasnya
mengajar maupun membimbing peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru sudah pasti akan berhadapan
dengan berbagai persoalan baik menyangkut peserta didik, subject matter,
maupun metode pembelajaran. Sebagai seorang profesional, guru harus mampu
membuat prefessional judgement yang didasarkan pada data sekaligus teori
yang akurat. Selain itu guru juga harus melakukan peningkatan mutu
pembelajaran secara terus menerus agar prestasi belajar peserta didik optimal
disertai dengan kepuasan yang tinggi.
Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus dibekali dengan kemampuan
meneliti, khususnya Penelitian Tindakan Kelas. Dalam hal ini peran pengawas
sebagai pembina dan pembimbing para guru tentu sangat dibutuhkan.
Pengawas tidak hanya berperan sebagai resources person atau konsultan,
B. Dimensi Kompetensi
Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir pendidikan
dan pelatihan ini adalah dimensi penelitian dan pengembangan
D. Indikator Pencapaian
Setelah menyelesaikan materi pelatihan ini pengawas diharapkan dapat:
1. Menjelaskan konsep dasar penelitian tindakan kelas.
2. Menjelaskankan prosedur penelitian tindakan kelas.
3. Menyusun proposal penelitian kelas
4. Melakukan penelitian tindakan kelas
5. Menyusun laporan penelitian tindakan kelas
6. Membimbing guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
E. Alokasi Waktu
No. Materi Diklat Alokasi
1. Konsep Dasar PTK 2 jam
2. Prosedur pelaksanaan PTK 4 jam
3. Penyusunan proposal PTK 4 jam
4. Penulisan laporan PTK 2 jam
5 Penilaian laporan KTI 4 jam
F. Skenario
Pe re nc a n a a n Pe la k s a na a n
Pe rm a s a la h a n
T in da k a n - I T ind a k a n - I
S IKLUS - I Pe n ga m a ta n /
Re fle k s i - I Pe ng um pula n
Da ta - I
Pe rm a s a la h a n Pe re nc a n a a n Pe la k s a na a n
b a r u, ha s il T in da k a n - II T ind a k a n - II
Re fle k s i
S IKLUS - II Pe n ga m a ta n /
Re
Refle
flekkssii -- II
I Pe ng um pula n
Da ta - II
Bila Pe r m a s a la ha n
Be lum Dila nj utk a n k e
T e r s e le s a ik a n Sik lus Be rik utn y a
B. Perencanaan Tindakan
Setelah masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan
alternatif tindakan yang akan diambil. Alternatif tindakan yang dapat diambil
dapat dirumuskan ke dalam bentuk hipotesis tindakan dalam arti dugaan
mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
Perencanaan tindakan memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan
dan pengalaman yang diperoleh di masa lalu dalam kegiatan
E. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian
melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi
A. Pengertian
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal
yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK
dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan
yang mungkin terjadi selama penelitian berlangsung. Proposal PTK harus
dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah
diikuti. Proposal PTK adalah gambaran terperinci tentang proses yang akan
dilakukan peneliti (guru) untuk memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas
(pembelajaran).
Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu
pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara
keseluruhan. Proposal PTK penelitian berkaitan dengan pernyataan atas nilai
penting dari suatu penelitian. Membuat proposal PTK bisa jadi merupakan
langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam tahapan proses
penelitian. Sebagai panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK.
B. Sistematika Proposal
Sistematika proposal PTK mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas
menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah
serta nilai manfaatnya. Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud PTK
bukan penelitian pada umumnya. Umumnya di bawah judul utama dituliskan
pula sub judul. Sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci
tentang subyek, tempat, dan waktu penelitian. Berikut contoh judul PTK dalam
pendidikan dasar.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran.
Untuk itu, dalam uraian latar belakang masalah yang harus dipaparkan hal-
hal berikut.
(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah pembelajaran yang
terjadi di sekolah. Umumnya didapat dari pengamatan dan diagnosis
yang dilakukan guru atau tenaga kependidikan lain di sekolah. Perlu
dijelaskan pula proses atau kondisi yang terjadi.
(2) Masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah penting dan
mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi
LATIHAN/TUGAS
1. Identifikasi Masalah dalam PTK
a. kemukakanlah masalah-masalah atau kendala-kendala yang anda hadapi
ketika melaksanakan tugas dalam
pembelajaran/bimbingan……………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
b. Rencana Tindakan:
Siklus 1:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Siklus 2:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………...................
c. Rincian Tindakan/Langkah-langkah:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………
3. Usulan PTK
a. Tulislah judul PTK yang anda usulkan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………Apakah judul PTK anda telah mencantumkan hal-hal
berikut:
Tujuan
Cara menyelesaikan masalah
Tempat penelitian dilaksanakan
A. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Abstrak
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar tabel/ lampiran
B. Bagian Isi
Bagian isi memuat hal-hal sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
C. Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Memuat semua sumber pustaka yang dirujuk dalam kajian teori yang
digunakan dalam semua bagian laporan, dengan sistem penulisan yang
konsisten menurut ketentuan yang berlaku.
Lampiran-Lampiran
Berisi lampiran berupa instrumen yang digunakan dalam penelitian, lembar
jawaban dari siswa, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.
Karya Tulis Ilmiah (KTI) terbagi dalam dua besaran, yaitu KTI hasil Penelitian
dan KTI Non Penelitian. Untuk menilai karya tulis ilmiah hasil KTI yang dibuat
oleh guru maupun non penelitian, PTK merupakan KTI Penelitian. Suhardjono
dkk (2009) menyusun rambu-rambu penilaian KTI dan kriteria-kriteria penilaian
KTI sebagai berikut.
Perhatikan identitas guru yang akan dinilai karya pengembangan profesinya
Tentukan jenis karya pengembangan profesi yang diusulkan
Lakukan langkah penilaian KTI sebagai berikut ini
1. Baca secara teliti KTI yang dinilai
2. Tentukan dengan tepat jenis KTI
3. Bila KTI tersebut merupakan pengajuan kembali (apelan), atau yang
pernah ditolak, baca dengan cermat isi surat penolakan terdahulu, dan pahami
apa yang disarankan dalam surat tersebut. Bila tidak ada surat terdahulu,
tanyakan kepada sekretariat.
4. Baca dengan cermat dan teliti KTI dengan memastikan kesesuaiannya
dengan persyaratan yang ditentukan (APIK), kesesuaian kerangka isi,
kelengkapan pengesahan dan persyaratan serta bukti fisik lain
5. Bila telah MEMENUHI SYARAT berikan nilai sesuai dengan yang
ditetapkan (lihat tabel besaran angka kredit KTI)
6. Bila tidak memenuhi syarat TETAPKAN ALASAN PENOLAKAN DAN
SARAN sesuai dengan nomor kode alasan penolakan
7. Tuliskan nomor kode alasan penolakan dalam format penilaian untuk dapat
diproses selanjutnya.
1. Pada KARYA TULIS Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH ini diragukan
2 ILMIAH terdapat indikasi keasliannya, karena banyaknya laporan hasil penelitian dalam kurun waktu
yang menunjukkan yang tersedia, tampak kurang wajar.
kejanggalan misalnya :
Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, karya sendiri, dalam
Dalam satu tahun, bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang
seorang pengawas bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
sekolah mengajukan
lebih dari dua buah Misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
KARYA TULIS ILMIAH karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
hasil penelitian.
Bila KARYA TULIS ILMIAH tersebut berupa laporan penelitian maka
(Catatan : Apabila setiap sistematikanya paling tidak memuat
semester dilakukan satu
penelitian, maka dalam (Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
setahun, dihasilkan Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II)
maksimal dua KARYA Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan
TULIS ILMIAH hasil pustaka dari hal yang dipermasalahkan; (Bab III) Metode Penelitian yang
penelitian) menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan
Analisis hasil penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
1. Pada karya tulis ilmiah Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH ini diragukan
3 terdapat indikasi yang keasliannya, yaitu adanya perbedaan mutu KARYA TULIS ILMIAH
menunjukkan yang mencolok di antara karya-karya yang dibuat oleh seorang
kejanggalan misalnya : pengawas sekolah yang sama
Beberapa karya tulis Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, karya sendiri, dalam
ilmiah dari pengawas bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang
sekolah yang sama, bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
sangat berbeda
kualitasnya. Misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
Misalnya satu KARYA
TULIS ILMIAH berkualitas Bila KARYA TULIS ILMIAH tersebut berupa laporan penelitian maka
setara tesis, sedang sistematikanya paling tidak memuat
KARYA TULIS ILMIAH lain
yang, mempunyai (Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
kualitas yang sangat Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II)
Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan
1. Pada KARYA TULIS Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH ini diragukan
4 ILMIAH terdapat indikasi keasliannya, yaitu terdapat banyak kesamaan mencolok di antara
yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH yang dinyatakan dibuat pada waktu yang
kejanggalan misalnya : berbeda.
KARYA TULIS ILMIAH Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, karya sendiri, dalam
yang dinyatakan bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang
dibuat dalam waktu bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
yang berbeda
(misalnya tahun- Misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
tahun yang berbeda) karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
mempunyai
kesamaan mencolok Bila KARYA TULIS ILMIAH tersebut berupa laporan penelitian maka
1. KARYA TULIS ILMIAH Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH ini diragukan
5 yang diajukan sangat keasliannya, yaitu adanya kemiripan yang sangat mencolok dengan skripsi,
mirip skipsi, tesis tesis atau desertasi (yang sangat mungkin karya orang lain)
atau desertasi (yang
sangat mungkin Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, karya sendiri, dalam
karya orang lain, atau bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang
karya yang bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
bersangkutan)
Misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
1. Beberapa KARYA TULIS Terdapat indikasi yang menunjukkan KARYA TULIS ILMIAH ini diragukan
7 ILMIAH (yang umumnya keasliannya yaitu adanya berbagai kesamaan mencolok dengan KTI-KTI
berasal dari daerah yang dibuat oleh guru yang lain dari daerah yang sama.
yang sama) sangat
Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, karya sendiri, dalam
mirip.
bidang pendidikan yang berfokus pada laporan kegiatan nyata yang
bersangkutan dalam pengembangan profesinya sebagai pengawas sekolah.
Kemiripan yang
mencolok tersebut Misalnya berupa laporan penelitian, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
tampak pada pengantar, karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, atau karya terjemahan.
abstrak, teori, daftar
Bila KARYA TULIS ILMIAH tersebut berupa laporan penelitian maka
pustaka, yang tertulis
sistematikanya paling tidak memuat
sama baik bentuk dan
ukuran huruf, kata-demi- (Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
kata, kalimat dan lain- Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II)
lain. Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan
pustaka dari hal yang dipermasalahkan; (Bab III) Metode Penelitian yang
Contoh judul: (Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian; (Bab II)
1. Pengaruh jumlah Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori dan
faktor air semen pada pustaka dari hal yang dipermasalahkan; (Bab III) Metode Penelitian yang
kekuatan tekan menjelaskan tentang prosedur pelaksanaan penelitian; (Bab IV) Hasil dan
beton. Analisis hasil penelitian; dan (Bab V) Simpulan dan Saran-Saran.
2.2. KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH dinyatakan sebagai laporan PTK, namun pengawas
2 dinyatakan sebagai sekolah melakukannya tanpa beekerjasama dengan guru. Atau TIDAK
laporan penelitian mencantumkan nama guru yang bekerjasama dalam melakukan PTKnya.
tindakan kelas (PTK) Disarankan untuk membuat KARYA TULIS ILMIAH baru, misalnya berupa
yang dilakukan oleh laporan penelitian tindakan sekolah, atau tinjauan ilmiah, prasaran ilmiah,
pengawas tanpa karya ilmiah populer, diktat, buku pelajaran, dan karya terjemahan.
kolaborasi dengan
guru Bila KARYA TULIS ILMIAH tersebut berupa laporan penelitian tindakan
sekolah maka sistematikanya paling tidak memuat:
2.2. KARYA TULIS ILMIAH KARYA TULIS ILMIAH yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas,
3 yang diajukan berupa namun (a) metode penelitian belum mengemukakan tahapan dan tindakan
penelitian tindakan tiap siklus dan indikator keberhasilannya, (b) pada laporan hasil dan
kelas (PTK) namun
pembahasan belum melaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan yang
belum mengikuti
kaidah penelitian terjadi pada siswa, pengawas sekolah atau kelas serta bahasan terhadap
tindakan keseluruhan hasil penelitian dan (c) lampiran belum lengkap
a. metode penelitian
belum mengemukakan Disarankan memperbaiki laporan PTK tersebut. Isi laporan penelitian
tahapan dan tindakan
tindakan kelas paling tidak memuat:
tiap siklus dan
indikator
(Bab I) Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
keberhasilannya
Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah melalui rencana
b. pada laporan hasil tindakan yang akan dilakukan, Tujuan dan Kemanfaatan Hasil Penelitian;
dan pembahasan (Bab II) Kajian / Tinjauan Pustaka yang berisi uraian tentang kajian teori
2.3. Karya Tulis Ilmiah yang Karya Tulis Ilmiah yang dinyatakan sebagai artikel yang dimuat di jurnal
2 dinyatakan sebagai ilmiah. Namun jurnal tidak menyertakan jurnal yang memuat artikel
artikel yang dimuat di tersebut.
jurnal ilmiah.
Disarankan untuk menyertakan jurnal yang memuat artikel tersebut.
Namun artikel tersebut
BELUM DIMUAT dalam
jurnal ilmiah
3. Minat siswa SMP Laporan penelitian harus pula melampirkan (a) semua instrumen yang
dalam bidang digunakan dalam penelitian, b) contoh isian instrumen (c) dokumen
kesenian di kota pelaksanaan penelitian yang lain seperti misalnya, analisis perhitungan,
surat ijin, foto-foto kegiatan, daftar hadir, dan lain-lain.
Medan