Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1.1.PENDAHULUAN
Hidrolika adalah bagian dari hidromekanika
(hydro mechanics) yang berhubungan dengan gerak
air. Untuk mempelajari aliran saluran terbuka
mahasiswa harus menempuh mata kuliah kalkulus
dan mekanika fluida lebih dulu.
Dengan bekal mata kuliah kalkulus dan
mekanika fluida mahasiswa akan mampu memehami
penurunan persamaan-persamaan dasar dan
fenomena aliran yang pada prinsipnya merupakan
fungsi dari tempat (x,y,z) dan waktu (t).
HYDRO
HYDRODYNAMICS
MECHANICS
HYDROLICS
FLUID
MECHANICS
AEROSTATICS
AERO THEOROTICAL
MECHANICS AERODYNAMICS
EXPERIMENTAL
AERODYNAMICS
y d
Penampang melintang
Datum θ Datum
Keliling basah
B
Dimana:
R = Jari-jari hydraulik (ft/m)
A = Luas penampang (ft2 atau m2)
Pw = Keliling basah (ft atau m)
D = Diameter pipa (ft atau m)
TEP 201 - Mekanika Fluida 27
dari suatu penampang
aliran adalah luas A
penampang dibagi D= ( 1.4)
lebar permukaan, dan T
oleh karena itu
mempunyai satuan
panjang. Simbul atau
notasi yang digunakan
adalah D.
m1 = ρ1 . A1.V1 = m2 = ρ 2 . A2 .V2
untuk kerapatan tetap ρ1 = ρ2, sehingga
persamaan tersebut menjadi :
A1 . V 1 = A 2 . V 2 = Q (1.6)
Q
V = (1.7)
A
Dimana:
V = Kecepatan rata – rata aliran (ft/s atau m/s)
Q = Debit aliran (ft3/s atau m3/s )
A = Luas penampang aliran (ft2 atau m2)
TEP 201 - Mekanika Fluida 36
Gambar 1.6
menunjukkan
pembagian
kecepatan
diarah vertikal
dengan
kecepatan
Gambar 1.6. maksimum di
Pembagian kecepatan permukaan air
(velocity distribution) di dan kecepatan
arah vertikal nol pada dasar.
TEP 201 - Mekanika Fluida 37
Misalnya kecepatan aliran di suatu titik
adalah v dan kecepatan rata rata aliran
adalah V maka debit aliran adalah :
Q = V . A = ∫ v .dA (1.8)
A
V =
∫ A
v . dA
(1.9)
A
TEP 201 - Mekanika Fluida 38
Aliran tetap (steady flow) merupakan
salah satu jenis aliran; kata “tetap”
menunjukkan bahwa di seluruh analisis
aliran diambil asumsi bahwa debit alirannya
tetap. Apabila aliran melalui saluran
prismatis maka kecepatan aliran V juga
tetap, atau kecepatan aliran tidak berubah
menurut waktu.
⎛ ∂V ⎞
⎜ = 0⎟
⎝ ∂t ⎠
⎛ ∂V ∂V ⎞
⎜ = 0 dan = 0⎟
⎝ ∂t ∂s ⎠
h1 h2
(a)
TEP 201 - Mekanika Fluida 44
Air balik (backwater)
Laut
(b)
(c) Laut
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel
sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)
TEP 201 - Mekanika Fluida 49
Menurut hasil percobaan oleh
Reynold, apabila angka
Reynold kurang daripada
2000, aliran biasanya
merupakan aliran laminer.
Apabila angka Reynold lebih
besar daripada 4000, aliran
biasanya adalah turbulen.
Sedang antara 2000 dan 4000
aliran dapat laminer atau
turbulen tergantung pada
faktor-faktor lain yang
mempengaruhi.
TEP 201 - Mekanika Fluida 50
Efek dari gaya gravitasi pada suatu
aliran ditunjukkan dalam perbandingan
atau rasio antara gaya inersia dan gaya
gravitasi. Rasio antara gaya-gaya
tersebut dinyatakan dalam angka Froude,
yaitu :
V
FR = ( 1.11)
g .L
TEP 201 - Mekanika Fluida 51
Dimana:
V
FR = ( 1.12)
g .D
V = g.D ( 1.13)
TEP 201 - Mekanika Fluida 53
Dimana:
c = gD
TEP 201 - Mekanika Fluida 54
Dalam hal ini aliran disebut dalam
kondisi kritis, and aliran disebut aliran kritis
(critical flow). Apabila harga angka FR lebih
kecil daripada satu atau V 〈 g . D
aliran disebut aliran sub-kritis (subcritical
flow).
y
y 1
z
B
B
(a) Trapesium (b) Persegi empat
T
T
d0
y 1 y
z
Jawaban:
Kemiringan tebing : 1 (vertikal) : 0 (horizontal)
Luas Penampang : A = B x y
= 6m x 0,80m = 4,80 m2
Keliling basah : P = B + 2y = 6m + 2 x 0,80m
= 7,60 m
TEP 201 - Mekanika Fluida 60
Lebar permukaan :T=B=6m
Jari-jari hydraulik : A 4,80 m2
R= = = 0,6316m
P 7,6
Kedalaman hydraulik : A 4,8m 2
D= = = 0,80 m
T 6m
Faktor Penampang aliran kritis : Z = A D
= 4,80m2 4,80 m
= 4,29m2,5
A 4,5
=
(4 × 6 , 67 m s × 0 , 75 m )
= 20 . 000 . 000
Re
( −6
1 . 00 × 10 m s 2
)
31,47 × 10 −6
V= m
y
4VR
Re =
ϑ
TEP 201 - Mekanika Fluida 78
Tipe aliran dapat ditunjukkan
dengan hubungan antara
kecepatan aliran dengan faktor
geometri dan gaya gravitasi. V
Hubungan tersebut dinyatakan FR =
dalam Angka Froude (FR) yang gD
tidak berdimensi. Angka Froude
tersebut menunjukkan adanya
aliran kritis, aliran Sub kritis dan
Aliran Superkritis.