Вы находитесь на странице: 1из 4

Kejujuran melawan Kebohongan

‫ نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهد هللا فهو‬,‫إن الحمد هلل وحده‬
‫ أشهد أن ال اله اال هللا وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ‬,‫ ومن يضلله فلن تجد له وليا مشرشدا‬A‫المهتد‬
‫ اللهم صل وسلم على‬,‫الرسالة وأدى األمانة ونصح لألمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها ال يزيغ عنها اال هلك‬
‫ بتقوى‬A‫ فيا عباد هللا اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة‬,‫ أما بعد‬.‫نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين‬
َ ‫ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا‬: ‫ وقال هللا تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬.‫هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬
)102 : ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ (ال عمران‬
َّ ‫َح‬

Kaum muslimin rahimakumullah…

Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya
maksimal untuk melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan
juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa
saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga sunnah Rasul Saw.

Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan….
Selanjutnya, shalawt dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaiman
perintah Allah : Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam pada nabi
(Muhammad) Saw. dalam Al-Qur’an, surah Al-Ahzab : 56 :

َ ‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ُ‫إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَهُ ي‬

Kaum Muslimin rahimakumullah….

Berbagai kejahatan yang terjadi dan terkuak belakangan ini, seperti korupsi besar-besaran di
kalangan sebagian pejabat, kolaborasi pengusaha dan penguasa (pejabat), mafiah hukum dan
peradilan, peredaran narkoba yang telah menyerang dunia anak-anak, pergaulan bebas di
kalangan remaja dan masyarakat umum lainnya yang sangat mengkhawatirkan, kekacauan
rumah tangga sebagai akibat perselingkuhan, dan berbagai tindakan kriminal lainnya yang
frekuensinya semakin hari semakian meningkat, merupakan fenomena kehidupan yanhg amat
menakutkan dan menjadi ancaman yang sangat membahayakan kehidupan kita semua.

Fenomena tersebut lebih menakutkan dan lebih besar bahayanya dari pada ancaman gempa,
terorisme dan berbagai penyakit fisik yang akhir-akhir ini terjadi. Karena, berbagai tindakan
kejahatan tersebut dapat menghancurkan sebuah bangsa dan sebuah Negara. Kehancurannya
bukan saja di dunia, akan tetapi di akhirat juga. Semua itu bermuara dari lenyapnya kejujuran
dan suburnya kebohongan dalam kehidupan kita saat ini.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di mana-mana kita sulit menemukan sebuah kejujuran
dalam masyarakat, sebaliknya di mana-mana kita dengan mudah menemukan kebohongan
demi kebohongan. Di rumah, kita dengan mudah menemukan ketidak jujuran antara suami
dan istri dan antara anak dengan orang tuanya.

Di pasar, kita dengan mudah menemukan pedagang yang tidak jujur dalam sukatan dan
timbangan. Di kantor dan tempat kerja, khususnya di lembaga-lembaga pemerintahan,
dengan mudah kita menemukan kebohongan dan ketidak jujuran. Di pengadilan dan
penegakan hukum, dengan mudah kita temukan kebohongan dan ketidak juran. Di kalangan
pengusaha dan bahkan di kalangan poltisi, dengan mudah kita temukan kebohongan dan
ketidak jujuran.
Lebih mengerikan lagi, di dunia pendidikan dan dakwahpun kita sering pula menemukan
kebohongan dan ketidak jujuran. Hampir tidak ada lini kehidupan saat ini yang tidak dirasuki
kebohongan dan ketidak jujuran. Sebaliknya, kejujuran sudah menjadi makhluk langka.
Orang-orang yang jujur dianggap makhluk aneh, lugu dan tidak bisa mengikuti serta
memahami perkembangan zaman.

Kejujuran Sumber Segala Kebaikan, Sedangkan Kebohongan Sumber Segala


Kejahatan.

Nabi Muhammad Saw, jauh-jauh hari, yakni lebih dari 14 silam, telah mewanti-wanti kita,
sebagai umatnya, aagr selalalu bersifat jujur dan sekali-kali jangan terlibat dalam
kebohongan, sekecil apapun dan dalam kondisi apaun, kecuali dalam keadaan perang,
mendamaikan orang yang sedang berselisih dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Itupun
dengan sangat hati-hati dan sebatas yang diperlukan saja. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan imam Bukhahri dan Muslim, Rausl Saw. bersabda :

‫ق يَ ْه ِدي إِلَى ْالبِ ِّر َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِدي إِلَى ْال َجنَّ ِة َو َما يَزَ ا ُل ال َّر ُج ُل‬ َ ‫ص ْد‬ِّ ‫ق فَإ ِ َّن ال‬ ِّ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْي ُك ْم بِال‬
ِ ‫ص ْد‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ِ َّ‫ُور يَ ْه ِدي إِلَى الن‬
‫ار‬ ْ
َ ‫ُور َوإِ َّن الفُج‬ ْ
ِ ‫ب يَ ْه ِدي إِلَى الفُج‬ ْ
َ ‫ب فَإ ِ َّن ال َك ِذ‬ ْ ِ ِ ‫َب ِع ْن َد هَّللا‬
َ ‫صدِّيقًا َوإِيَّا ُك ْم َوال َك ِذ‬ َ ‫ق َحتَّى يُ ْكت‬ َ ‫ص ْد‬
ِّ ‫ق َويَتَ َحرَّى ال‬ ُ ‫يَصْ ُد‬
َّ َ ‫هَّللا‬
‫َب ِعن َد ِ كذابًا‬ ْ ْ
َ ‫ب َحتى يُكت‬ َّ َ ْ َ ْ
َ ‫َو َما يَ ا ُل ال َّر ُج ُل يَك ِذبُ َويَت َحرَّى الك ِذ‬ َ‫ز‬

Rasul Saw. bersabda : “Hendaklah kalian semua menjadi jujur, karena sesungguhnya
kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan
menyampaikan kalian ke syurga. Bialamana seseorang itu jujur dan menguasai sifat jujur
(secara terus menerus), maka Allah menetapkannya sebagai seorang yang jujur. Dan sekali-
kali jangan kalian berbohong, karena sesungguhnya kebohongan itu menggiring kalian
kepada berbagai kejahatan (dosa) dan sesungguhnya berbagai kejahatan itu akan menggiring
kalian ke neraka. Bilamana seseorang itu berbohon dan terus menerus berbohong, maka Allah
akan menetapkannya sebagai pembohong. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadist tersebut di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Seorang Muslim, yang mengaku Muhammad Saw. adalah teladan hidupnya,


hendakalah memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong atau ketidak jujuran.
2. Sifat jujur itu adalah sumber segala kebaikan di dunia dan akan menyebabkan meraih
kebaikan di akhirat, yakni syurga. Sedangkan kebohongan dan ketidak jujuran itu
adalah sumber segala kejahatan di dunia dan menyebabkan pelakunya sengsara di
akhirat, yakni masuk neraka.
3. Kejujuran harus menjadi karakter dalam kehdupan agar menghasilkan berbagai
kebaikan dunia dan akhirat. Untuk menjadi karakter, kejujuran harus dipraktekkan di
mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, sesuai petunjuk Rasul Saw.
4. Bila seseorang atau suatu masyarakat dan bangsa memiliki karakter pembohong dan
tidak jujuran, pasti muncul berbagai tindak kejahatan yang berakibat pada penderitaan
orang banyak. Bila hal ini terjadi, tunggulah kehancuran di dalam kehidupan dunia
dan kesengsaraan di akhirat kelak.

Ruang Lingkup Kejujuran

Kaum Muslimin rahimakumullah….


Di sampaing apa yang disebutkan sebelumnya, bahwa kejujuran adalah sumber kebaikan
dunia dan akhirat, sedangkan kebohongan atau ketidak jujuran adalah sumber malapetaka di
dunia dan juga di akhirat, bahwa kejujuran itu bagi orang mukmin adalah segalanya.
Kejujuran harus meliputi semua aspek kehisupannya. Kalau tidak, ia akan mengalami
kehancuran hidup di dunia dan sengsara di akhirat. Dalam Alqur’an terdapat berbagai kata
“kejujuran” yang menjelaskan berbagai situasi dan kondisi kehidupan orang-orang beriman.
Di antarannya :

1. Tempat tinggal, komunitas dan negara yang jujur. Hal ini dijelaskan Allah dalam
surat Al-Isrok/17 : 81-82, terkait dengan Makah dan masyarakatnya yng sudah tidak
kondusif lagi bagi Rausl Saw. dan para Sahabatnya untuk membangun masyarakat
jujur, karena mayoritasnya menolak dakwah Rasul Saw. Oleh sebab itu, Allah
mengajarkan Rasul-Nya untuk meminta agar Allah berikan solusi tempat keluar yang
jujur (mukhraja shidq) dalam keadaan selamat dan memperoleh temapat
masuk/tinggal yang jujur (mudkhola shidq). Faktanya, Rsul Saw. Allah keluarkan dari
Mekkah dalam keadaan selamat dari ancaman pembunuhan yang dirancang kaum
kafir Quraiys dan pada waktu yang sama Allah berikan Al-Madinah Al-Munawwaroh
sebagai tempat tinggal, komunitas dan Negara Jujur yang dibangun pertama kali oleh
Rasul Saw.
2. Citra yang baik. Sesungguhnya pencitraan tidak bisa dilakukan dengan rekayasa dan
kebohongan, karena betapapun canggihnya rekayasa dan kemampuan membungkus
kebohongan dan ketidak jujuran, suatu saat pasti terbongkar juga, seperti yang kita
saksikan beberapa waktu belakangan ini. Citra yang baik, hanya dapat dilakukan
dengan kejujuran hidup dengan semua dimensinya, sejak dari keyakinan/keimanan,
undang-undang (peraturan hidup) sampai kepada muamalah dan akhlak sehari-hari.
Hal ini dijelaskan Alllah dalam surat Maryam / 19 : 50 dan Asy-syu’arok / 26 : 84,
terkait dengan pencitraan nabi Ibrahim ‘alaihissalam sehingga Beliau menjadi buah
bibir (lisana shidqin) sepanjang masa sampai akhir zaman. Umat nabi Muhammad
Saw, bahkan diwajibkan untuk menjadikan Ibrahim sebagai uswah disamping Nabi
Muhammad Saw. dan mebacakan sholawat dan salam atasnya sewaktu shalat dan
mengaitkan sholawat atas Nabi Muhammad Saw. dengan shalawat kepada Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam. Maka citra Ibrahim yang spektakuler adalah Kahlilullah
(kekasih Allah) dan Abul Anbiyak (Bapak Para Nabi). Sebaliknya, pencitraan yang
dibangun di atas kebohongan dan ketidak jujuran akan memunculkan imej di
masyarakat sebagai Khalilusy-syaithan (Kekasih Setan) dan Abul Fujur (Bapak
Kejahatan/Korupsi)
3. Barometer kehidupan. Dalam Islam, barometer kehidupan itu bukanlah pangkat,
kedudukan, harta, status sosial dan berbagai label materialistik lainnya. Apatah lagi
jiak semua itu dihasilkan dengan keohongan dan ketidak jujuran. Akan tetapi adalah
keberhasilan dalam menjalankan berbagai amal sholeh yang sesuai dengan petunjuk
(wahyu) Allah dan Rasul-Nya yang dijalankan dengan niat yang ikhlas. Orang-orang
yang beriman dan beramal sholeh akan mendapatkan kedudukan yang mulia (qodama
shidqin) di sisi Allah, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, surah Yunus /10 : 2. “
Pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberikan wahyu kepada seorang
laki-laki di antara mereka (Muhammad Saw.). “Beri kabar gembiralah orang-orang
beriman bahwa mereka memiliki kedudukan yang tinggi (qodama shidqin) di sisi
Tuhan Pencipta mereka (Allah). Orang-orang kafir berkata : orang ini (Muhammad
Saw. benar-benar pesihir”.
4. Orientasi hidup. Orientasi hidup orang-orang yang jujur adalah kehidupan akhirat
yang abadi dengan segala fasilitas super-super-super VVIP yang telah Allah dan
Rasul janjikan. Sebab itu, siapun dia, setinggi apapun pangkat dan kedudukannya,
sebanyak apapun harta dan ilmunya, sebesar apapun pengaruhnya di masyarakat,
tidak akan pernah memalingkannya sedikitpun dari orientasi hidupnya yang
sebenarnya, yakni kemuliaan, keridhaan, ampunan dan syurga Allah di akhirat kelak.
Hal ini dijelaskan Allah dalam surat Al-Qamar/54 : 54 dan 55 : “ Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa berada di taman-taman dan sungai-sungai (syurga). Di
tempat yang sejati (maq’adi shidqi), di sisi Raja Yang Maha Kuasa (Allah)”. Itulah
orientasi dan cita-cita tertinggi orang-orang yang jujur. Sedangkan orang-orang yang
pembohong dan tidak jujur, hanay berorientasikan kehidupan dunia semata. Sebab itu,
apapun cara akan ditempuhnya, tanpa menghiraukan halal dan haram sekalipu, karena
karaketr bohong sudah sedemikian kuat tertanam dalam dirinya, wal ‘iyadzu billah….

Kaum Muslimin rahimakumullah…..

Dalam kesempatan ini, khatib menghimbau diri sediri dan kaum muslimin semuanya, marilah
kita besama-sama membentk karakter jujur dan kejujuran dalam diri kita dan menghidarkan
kebohongan dan ketidak jujuran dalam hidup ini agar kita selamat di dunia dan di akhirat
kelak.

Untuk mencapainya, kita tidak bisa hidup sendiri-sendiri, kita memerlukan rumah tangga,
komunitas atau jamaah dan bahkan Negara yang jujur agar kejujuran itu menjadi karakter
kita. Kalau tidak, kita akan terbawa dan terbentuk sebagai orang yang memiliki karakter
pembohong dan tidak jujur, sebagaimana yang Allah perintahkan dalam Al-Qur’an, surah
Attaubah/9 : 119 berikut :

َ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدقِين‬

“Wahai orang-orang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dan jadilah kamu (hidup)
bersama orang-orang yang jujur”.

Kaum Muslimin rahimakumullah….

Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan
dunia yang sementara ini. Semogaa Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus,
yaitu jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin…

‫بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من اآليات و الذكر الحكيم أقول قول هذا وأستغفر هللا لي ولكم إنه‬
‫ هو السميع العليم‬......  

Вам также может понравиться