Вы находитесь на странице: 1из 21

BREAST CANCER

KELOMPOK 5:
1. YOSSY EVA L 105070303111002
2. SUCI NUR P 105070300111010
3. ARIESKA
4. MEGA SILVIA 105070301111004
5. LUDYA
6. IKA
EPIDEMIOLOGI
Bukan monopoli kaum perempuan,
karena laki-laki juga bisa mengalaminya
(1%)
Penyebab kematian terbanyak wanita
umur 40 –50 tahun
menduduki peringkat kedua setelah
kanker leher rahim di antara kanker yang
menyerang wanita Indonesia
1. Frekuensi (dunia dan
Indonesia)
Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker
payudara. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50%
pasien mengalami kanker payudara stadium akhir
dan hanya bertahan hidup 18 – 30 bulan.
Di eropa : lebih dari 250,000 kasus baru kanker
payudara dan lebih dari 165,000 meninggal (setiap
tahun)
Di amerika serikat: kurang lebih 175,000 dan 44,000
pasien meninggal (per tahun)
tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis
kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal
karenanya
Kariadi Semarang
Where: Rumah
sakit Dokter

Why :penyebab kanker payudara diantar anya riwayat tumor


jinak, lama b erolahr aga<4 jam/minggu,f rekuensitinggi
konsumsilemak,r iwayatkanker payudara padakeluarga, lama
menyusui< 5 bulan, lamamenggunakan ko ntrasepsi or al> 10
tahun dan umur janin padasaataborsi > 10 minggu. Probabilitas
in dividu untuk terkena kanker payudar adengan memiliki
faktor- faktor r isiko tersebutdiatas adalah sebesar 52,67%.
2. Sebaran dan faktor determinan dari penyakit gizi

Henry Setyawan S,
Djoko Handojo
Rini Indrati,

September 2004 -
Pebruari 2005

When : bulan
Kariadi Semarang
Rumah Sakit Dokter
kanker payudara primerdi
yang baru didiagnosa
Who :pasien (wanita)
3.Data public health indicator
4. Metode dan hasil pengukuran exposure dan
outcome

a. Exposure : Aktifitas fisik


Outcome : Dengan aktifitas fisik atau
berolahraga yang cukup akan dapat
dicapai keseimbangan antara kalori
yang masuk dan kalori yang keluar.
Wanita yang melakukan olahraga pada
waktu yang lama akan menurunkan risiko
kanker payudara sebesar 37%
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
B. Exposure : Pola Konsumsi
Makanan Berlemak
outcome : Beberapa Case control
study menunjukkan bahwa pola diet
makanan berlemak dengan frekuensi yang
tinggi akan dapat meningkatkan risiko
terkena kanker payudara serta penelitian
beberapa penelitian yang lainnya.
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
Diet lemak pe produksi estrogen, cz me
nya jar adipose
Pe konsentrasi estrogen dlm drah
me resiko kanker payudara, cz efek
proliferasi dr estrogen pd duktus
ephitelium payudara
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
c. Exposure : Riwayat Kanker Payudara
pada Keluarga
outcome : Kanker payudara merupakan
penyakit kanker familial (Sindroma Li
Fraumeni / LFS). 75%dari sindroma tersebut
disebabkan adanya mutasi pada gen p53,yg
menyebabkan fungsi sebagai gen penekan
tumor mengalami gangguan sehingga sel
akan berproliferasi secara terus menerus
tanpa adanya batas kendali.
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
D. Exposure : Lama Menyusui
outcome : Menurunnya kadar hormon
estrogen dan hormon progesteron dalam
darah selama menyusui akan mengurangi
pengaruh hormone tersebut terhadap proses
proliferasi jaringan termasuk jaringan
payudara. Terdapat hubungan dose-response
antara lama menyusui dengan kanker
payudara, signifikan berdasar uji X2 linier
for trends
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
E. Exposure : Lama Menggunakan Kontrasepsi Oral
Outcome : Kandungan estrogen dan progesteron
pada kontrasepsi oral akan memberikan efek proliferasi
berlebih pada duktus ephitelium payudara. . Berlebihnya
proliferasi bila diikuti dengan hilangnya control atas
proliferasi sel dan pengaturan kematian sel yang sudah
terprogram (apoptosis) akan mengakibatkan sel payudara
berproliferasi secara terus menerus tanpa adanya batas
kematian. Hilangnya fungsi kematian sel yang terprogram
(apoptosis) ini akan menyebabkan ketidakmampuan
mendeteksi kerusakan sel akibat adanya kerusakan pada
DNA, sehingga sel-sel abnormal akan berproliferasi secara
terus menerus tanpa dapat dikendalikan
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
F. Exposure : Umur Janin pada Saat Aborsi
outcome : Produksi hormon estrogen dan progesteron
oleh plasenta akan semakin meningkat sampai akhir masa
kehamilan. Walaupun sekresi hormon estrogen oleh
plasenta berbeda dari sekresi ovarium (hampir semua
hormon estrogen yang dihasilkan plasenta selama masa
kehamilan adalah estriol, suatu estrogen yang relatif
lemah), tetapi aktivitas estrogenik total akan meningkat
kira-kira 100 kali selama kehamilan. Tingginya kadar
hormon estrogen berpengaruh pada proses proliferasi
jaringan termasuk jaringan payudara. Pengaruh umur
janin pada saat aborsi terhadap kanker payudara selaras
dengan beberapa penelitian lainya
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
G. Exposure : Riwayat Kanker Payudara dan
Kanker Ovarium
outcome :
 Wanita dengan riwayat kanker payudara sebelumnya
kemungkinan besar akan mendapatkan kanker payudara
pada sisi yang lain, hal ini terjadi karena payudara
merupakan organ berpasangan yang dilihat dari suatu
sistem dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama
 Wanita yang memiliki riwayat pernah menderita kanker
ovarium kemungkinan akan terkena kanker payudara.
Wanita dengan kanker payudara menunjukkan hiperplasi
korteks ovarium
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
H. Exposure : Pola konsumsi Makanan Berserat
outcome : Frekuensi tinggi seseorang untuk
mengkonsumsi makanan sumber serat merupakan
faktor protektif terhadap kejadian kanker payudara.
Diet makanan berserat berhubungan dengan
rendahnya kadar sebagian besar aktivitas hormon
seksual dalam plasma, tingginya kadar sex
hormone-binding globulin (SHBG), serta akan
berpengaruh terhadap mekanisme kerja punurunan
hormon estradiol dan testosteron
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
I.Exposure : Riwayat Paparan Pestisida
outcome : Paparan estrogen dari
lingkungan yang berupa organochlorines
dalam pestisida dan industri kimia mungkin
berperan pada kejadian kanker payudara.
Beberapa studi melaporkan terdapat
peningkatan kadar 1,1-dichloro 2,2-bis (p-
chlorophenyl) ethylene (DDE) dan
polychlorinated biphenyls (PCBs) dalam
darah pada penderita kanker payudara
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
J. Exposure : Riwayat Berada di Medan
Elektromagnetik
Outcome : Beberapa penelitian menunjukkan
adanya kenaikan insidens kanker payudara
pada wanita yang tinggal dan bekerja di
lingkungan medan elektromagnetik.
Tingginya insidens kanker payudara diduga
ada hubungannya dengan berkurangnya kadar
melatonin yang dihasilkan oleh glandula
pinealis
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
K. Exposure : Umur Menstruasi
Pertama
Outcome : Umur menstruasi yang
lebih awal berhubungan dengan
lamanya paparan hormone estrogen dan
progesteron pada wanita yang
berpengaruh terhadap proses proliferasi
jaringan termasuk jaringan payudara
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
L. Exposure : Perokok pasif
outcome : Wanita perokok akan
memiliki tingkat metabolism hormon
estrogen yang lebih tinggi disbanding
wanita yang tidak merokok. Hormon
estrogen ini berpengaruh terhadap proses
proliferasi jaringan payudara. Proliferasi
yang tanpa batas akan mengakibatkan
terjadinya kanker payudara
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
M. Exposure: Kanker Ovarium pada Keluarga
Outcome : Terdapat juga hubungan positif
antara kanker payudara dan kanker ovarium,
keduanya dianggap terjadi akibat adanya
ketidakseimbangan hormone estrogen.
Diperkirakan 15% sampai dengan 20% kanker
payudara dihubungkan dengan adanya riwayat
kanker pada keluarga. Keluarga yang memiliki
gen BRCA1 yang diturunkan memiliki risiko
terkena kanker payudara lebih besar
4. Metode dan hasil pengukuran
exposure dan outcome
N. Exposure : Riwayat Kegemukan
outcome : Berat badan responden didasarkan atas
persepsi dan perkiraan dari responden, bukan berdasarkan
hasil pengukuran. Hasil penelitian ini selaras dengan
penelitian Budiningsih (1995) bahwa obesitas tidak
berpengaruh terhadap kanker payudara, tetapi tidak sesuai
dengan penelitian Enger (1989) dan Colditz (1994) bahwa
ada peningkatan risiko terkena kanker payudara pada
wanita dengan Body Mass Index yang besar. Risiko pada
kegemukan akan meningkat karena meningkatnya sintesis
estrogen pada timbunan lemak yang berpengaruh
terhadap proses proliferasi jaringan payudara.
THANK FOR YOUR ATTENTION

Вам также может понравиться

  • SPM Gizi
    SPM Gizi
    Документ30 страниц
    SPM Gizi
    bobby_hamenda
    100% (2)
  • 04 Artikel Buah Naga
    04 Artikel Buah Naga
    Документ18 страниц
    04 Artikel Buah Naga
    Chiy Nabz
    Оценок пока нет
  • 168 172 1 PB
    168 172 1 PB
    Документ87 страниц
    168 172 1 PB
    aziezahaje
    100% (1)
  • PBL Blok 24
    PBL Blok 24
    Документ15 страниц
    PBL Blok 24
    Andreas Hadinata
    Оценок пока нет
  • Week 5. Fix
    Week 5. Fix
    Документ98 страниц
    Week 5. Fix
    Eva Putri Harjito
    Оценок пока нет
  • ANALISIS KANDUNGAN SN
    ANALISIS KANDUNGAN SN
    Документ95 страниц
    ANALISIS KANDUNGAN SN
    Arie Febrianto
    Оценок пока нет
  • Laporan Legum
    Laporan Legum
    Документ49 страниц
    Laporan Legum
    Daniel Samuel Andar Sitohang
    Оценок пока нет
  • Komposit Indeks
    Komposit Indeks
    Документ3 страницы
    Komposit Indeks
    Eva Putri Harjito
    Оценок пока нет
  • AZG P' Jaya
    AZG P' Jaya
    Документ2 страницы
    AZG P' Jaya
    Eva Putri Harjito
    Оценок пока нет
  • 14 Penanganan Susu Segar
    14 Penanganan Susu Segar
    Документ51 страница
    14 Penanganan Susu Segar
    Eva Putri Harjito
    Оценок пока нет