Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam wacana keislaman baik itu dalam bentuk tulisan, diskusi, seminar,
pengajian, dan lain sebagainya kita lebih sering mendengar bahwa para sahabat Nabi dan
orang-orang yang memperjuangkan Islam pada waktu itu adalah dari kalangan laki-laki.
Padahal jika kita membuka kembali lembaran sejarah Islam, niscaya tidak sedikit wanita
mukminah yang turut memperjuangkan Islam. Wanita mukminah merupakan bagian
positif yang ikut serta memikul beban dan tanggung jawab dalam memerangi musuh
Allah.
Salah satu diantaranya adalah Hindun. Ketika kita mendengar nama Hindun, pasti
yang ada di dalam benak kita adalah wanita 'Si Pemakan Jantung' yang keji dan beringas
terhadap umat Islam, namun akhirnya ia menghiasi dirinya dengan sinar Islam. Dialah
Hindun bin Utbah. akan tetapi Hindun yang ini berbeda dengan Hindun yang memiliki
julukan 'Si Pemakan Jantung'. Kendatipun ia kurang begitu populer, tetapi peranannya
cukup menghiasi lembaran sejarah Islam.

B. Maksud dan Tujuan

Pembuatan makalah ini sengaja saya buat dikarenakan saya ingin mengetahui
sejarah islam terdahulu sekaligus juga merupakan salah satu tugas struktur yang
diberikan oleh ibu Kartini, M.Ag sebagai pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
dalam bentuk makalah.

C. Metode Penulisan

Dalam proses pembuatan makalah ini penulis hanya menggunakan metode


pencarian data-data dan informasi mengenai sejarah Hindun binti Amr bin Haram
melewati teman-teman maupun media informasi di internet dalam membantu penulisan
untuk proses penyelesaian tugas makalah ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Hindun binti Amr bin Haram

Dalam wacana keislaman baik itu dalam bentuk tulisan, diskusi, seminar, pengajian, dan
lain sebagainya kita lebih sering mendengar bahwa para sahabat Nabi dan orang-orang yang
memperjuangkan Islam pada waktu itu adalah dari kalangan laki-laki. Padahal jika kita
membuka kembali lembaran sejarah Islam, niscaya tidak sedikit wanita mukminah yang turut
memperjuangkan Islam. Wanita mukminah merupakan bagian positif yang ikut serta memikul
beban dan tanggung jawab dalam memerangi musuh Allah.
Salah satu diantaranya adalah Hindun. Ketika kita mendengar nama Hindun, pasti yang
ada di dalam benak kita adalah wanita 'Si Pemakan Jantung' yang keji dan beringas terhadap
umat Islam, namun akhirnya ia menghiasi dirinya dengan sinar Islam. Dialah Hindun bin Utbah.
akan tetapi Hindun yang ini berbeda dengan Hindun yang memiliki julukan 'Si Pemakan
Jantung'. Kendatipun ia kurang begitu populer, tetapi peranannya cukup menghiasi lembaran
sejarah Islam.
Hindun binti Amr bin Haram, adalah istri Amr bin Jamuh. Hatinya penuh dengan
keimanan dan rasa cinta terhadap agama yang dipeluknya. Karena itulah ia mengikhlaskan
segala apa yang ia miliki sekalipun suami dan anak tercintanya ia korbankan demi
memperjuangkan Al Islam. Suami Hindun seorang terkemuka dan terpandang di kalangan
kaumnya. Sekalipun suami Hindun seorang yang pincang, namun karena panggilan jihad dan
dimotivasi istrinya, akhirnya ia terpanggil pula untuk membela agama Allah serta memerangi
musuh Allah hingga ia mati syahid. Tidak hanya suaminya, anaknya juga yakni Khallad bin Amr
bin Jamuh dan saudaranya yang bernama Abdullah bin Amr bin Haram, mati syahid pula dalam
peperangan.
Ketegaran Hindun turut menghantarkan kepergian tiga orang yang dicintainya untuk
menemui Kekasih dambaannya, Allah SWT. Lalu Hindun membawa mereka diatas unta menuju
ke Madinah untuk dikuburkan di sana. Ketika Aisyah melhat Hindun, lalu ia bertanya, "Ya
Hindun, semoga engkau memperoleh kebaikan. Apakah yang berada di belakangmu?' Jawab
Hindun, "Rasulullah adalah orang yang shaleh, dan setiap musibah selain kehilangan beliau
adalah kecil. Dan Allah telah mengangkat beberapa orang mukmin sebagai syuhada." Lalu
2
Aisyah bertanya lagi, "Ya Hindun, akan engkau bawa kemana mereka itu?" Jawab Hindun,
"Akan aku bawa ke Madinah dan hendak aku kuburkan di sana."
Lalu Ummu Khallad ini pun memacu untanya, agar lebih cepat menelusuri jalan. Tetapi
unta yang ditumpanginya tidak mampu melaju cepat. Akhirnya Hindun memutar halauan,
menuju ke arah medan peperangan. Sungguh keajaiban yang luar biasa ketika itu unta yang
ditumpanginya bergerak serta berjalan sangat cepat, hingga akhirnya sampai di Uhud. Akhirnya
di Uhud, Hindun bertemu dengan Rasulullah. Lalu Rasulullah mendekati jenazahnya. Seraya
bersabda, "Sungguh aku melihatmu (Amr bin Jamuh) berjalan di dalam syurga dengan kakimu
ini dalam keadaan sehat." Lalu Rasulullah menyuruh para sahabatnya agar menguburkan mereka
(Amr bin Jamuh, anaknya, dan saudaranya dalam satu liang kubur). Rasulullah berkata, "Ya
Hindun, mereka akan bersahabat di dalam syurga. Amr bin Jamuh suamimu, Khallad puteramu,
dan Abdullah saudaramu, semuanya akan menjadi penghuni syurga." Mendengar keterangan
Rasulullah, Hindun merasa bangga dan bahagia. Lalu berkata, "Ya Rasulullah. do'akanlah
kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka." Lalu Rasulullah berkata : "Wahai Hindun,
engkau memiliki kesabaran yang tinggi, keimanan yang luhur dan kepercayaan yang kuat kepada
apa yang berada di sisi Allah, engkau tidak pernah berkeluh kesah dalam menempuh kehidupan
ini. Sebaliknya engkau sangat mencintai apa yang berada di sisi Allah."
Kalau kita amati peristiwa yang telah dialami oleh Hindun, sungguh mengherankan.
Seorang wanita yang kehilangan suami, anak, dan saudara kandungnya dalam sehari, namun
hatinya tiada bergoncang dan air matanya tiada mengalir. Itu semua karena keimanan kepada
Allah dan Rasul-Nya telah kokoh tertanam dalam hati, sehingga tidak ada lagi ruang dan relung
hati untuk berduka cita. Semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Karena
kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya telah menjadi tujuan hidupnya. Sehingga segala
apapun yang ia miliki semua itu dikorbankannya demi tegaknya panji Islam. Beliau memiliki
putera empat orang dan semuanya diikutsertakannya dalam perang.

3
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Hindun binti Amr bin Haram, adalah istri Amr bin Jamuh.
 Hindun Hatinya penuh dengan keimanan dan rasa cinta terhadap agama yang
dipeluknya. Karena itulah ia mengikhlaskan segala apa yang ia miliki sekalipun
suami dan anak tercintanya ia korbankan demi memperjuangkan Al Islam.
 Suami Hindun seorang terkemuka dan terpandang di kalangan kaumnya.
 Ketegaran Hindun turut menghantarkan kepergian tiga orang yang dicintainya untuk
menemui Kekasih dambaannya, Allah SWT.

B. Saran

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan
saran yang membangun penulis harapkan demi menambah kesempurnaan makalah ini.

4
Referensi

http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/21458-hindun-binti-amr-
keteguhan-sang-wanita-pengusung-jenazah.html

Вам также может понравиться