Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI PRODUKSI
suatu output.
Q = f (K, L, R, T)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 1
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat
output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut.
Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor
produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu
input variabel : Q = f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input
Variabel Tunduk pada “Law of Diminishing Return” yang
menyatakan : bila satu macam input (labor) penggunaannya terus
ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain
konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai
nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan produksi total semakin
lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan
kemudian menurun.
Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana
dimisalkan Y input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor produksi
variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan
menggunakan sejumlah modal(Y) tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan), dan input
variabel tenaga kerja/labor X.
Tabel 1
Total Product, Average Product, dan Margina Product dari
Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan)
Kuantitas Total Product Marginal Average
Input Labor Dari Input X Product Product
(X) (Q)* Dari Input X Dari Input X
(MPx) (APx)
1 15 15 15
2 31 16 15,5
3 48 17 16
4 59 11 14,7
5 68 9 13,6
6 72 4 12,0
7 73 1 10,4
8 72 -1 9
9 70 -2 7,8
10 67 -3 6,7
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 2
1) Marginal Produck (MP) of labor (MPL) : extra output perunit
change in labor used, MPL = ∆ TP/∆ L.
2) Average Produck (AP) of labor (APL) = total product divede by
the quantity of labor used. APL = TP/L.
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average
Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1
Kurva Total Product dan Marginal Product
TP
TP
MP
L
0
MP
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 3
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum
“the law of deminishing return” yang menyatakan : Bila suatu macam input
penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan,
pada mulanya Total Product(TP) akan semakin besar pertambahannya. Tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu “produksi tambahan” semakin menurun
hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat
pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan
input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 4
• Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva
total product (TP) mulai berubahan.
• Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi
yang jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan
output. Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll.
• Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat
mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 5
Soal
1) Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan pengertian produksi didalam teori ekonomi
mikro itu.
2) Dari fungsi produksi berikut ini, buatlah sebuah tabel produksi yang menunjukkan
hubungan antara banyaknya faktor produksi variabel yang digambarkan (X),
produksi total (Q), produksi rata-rata (APx) dan produksi marginal (MPx).Q = 21X +
9X2 + 33.
3) Dari tabel yang dimaksudkan pada soal nomor 2 di atas, buatlah kurva-kurva
produksi total (PT), produksi rata-rata (PRx) dan produksi marginal (PMx). Dan
kemudian dari grafik tersebut, tentukan mana daerah I, daerah II, dan daerah III.
4) Tentukan besarnya nilai produksi marginal dari faktor produksi I, (PMI) dan dari
faktor produksi C (PMC) pada waktu faktor produksi I, digunakan 10 satuan dan
faktor produksi C digunakan 6 satuan, pada fungsi produksi berikut :
Q = 36L – L2 + 20C – LC.
Penyelesaian
1) Produksi didalam teori ekonomi mikro berarti kegiatan manusia yang dimaksudkan
untuk penciptaan guna. Guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
X Q MPx APx
Q = 21X +9X2 – X3 MPx = 21+18X-3X2 APx = 21+9X-X2
0 0 - -
1 29 36 29
2 70 45 35
3 117 48 39
4 164 45 41
5 205 36 41
6 234 21 39
7 245 0 35
8 232 -27 29
9 189 -60 21
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 6
2) MPL = ∂ Q = 36 – 2L – C = 36 – 2 (10) – 6 = 10
∂L
MPC = ∂ Q = 20 – L = 20 – 10 = 10
∂L
TEORI PRODUKSI
(Dengan Dua Input Variabel)
Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja (L) dan modal (K). Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara
tenaga kerja dan modal dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal
dapat menggantikan tenaga kerja oleh tenaga kerja dapat menggantikan modal.
Jika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal
diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam
usahanya untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui.
Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu bagaimana caranya perusahaan
memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat analisis yang digunakan
untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan “kurva isokuan” dan
“garis isokos”.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 7
Produksi Dengan Dua Input Variabel
Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga
kerja (L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama
(tertentu).
Q=60
Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan
menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai
oleh produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 8
K
Q3
Q2
Q1
Apabila titik ini ditemukan pada semua isokuan atau isokuan map dalam ruang
faktor produksi atau relevant range (yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen
untuk berproduksi dengan kombinasi dua input dibeberapa tingkat isokuan) dan
kemudian dihubungkna satu dengan yang lain, maka akan diperoleh “garis batas
substitusi” (ridge line of substitution).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 9
Pada titik A, B, C slope (lereng) dari isokuan-isokuan tersebut adalah tidak
terhingga (~ ). Pada titik-titik tersebut penggunaan modal (K) relatif terlalu banyak
terhadap tenaga kerja, sehingga “produk marginal” dari modal (K) adalah nol. Karena
“slope isokuan”=MPL/MPK, maka slope isokuan yang diperoleh adalah tidak terbatas (~).
Dalam keadaan yang dimiliki ini, apabila kuantitas modal (K) terus bertambah “produk
marginal”-nya akan menjadi negatif, dan volume produksi (TP)-nya menjadi (justru)
menuru. Sehingga lewat batas tersebut tidak relevant lagi untuk melakukan kegiatan
produksi, dan daerah (space) diluar kedua garis batas substitusi disebut Irrelevant
Range.
Pada titik-titik D,E,F, penggunaan tenaga kerja (L) relatif terlalu banyak terhadap
modal (K), sehingga “produk marginal” dari tenaga kerja (L) sama dengan Nol. Maka
“slope isokuan” pada titik tersebut sama dengan nol (0/MPK=0) atau MRTSLK pada
titik tersebut atau sama dengan nol.
MRTSLK : menunjukan jumlah input modal (K) yang harus dikorbankan oleh
produsen untuk memperoleh tambahan 1 unit input tenaga kerja (L), agar tetap
berada pada isokuan yang sama (untuk mempertahankan tingkat output yang
sama).
MRTSLK itu menunjukan slope/nilai kemiringan dari kurva isokuan, sehingga MRTS
LK = - MPL / MPK = (δ Q/δ L)/(δ Q/δ K) = -δ Q/δ L x δ K/δ Q = - δ K/δ L
• Isokos (Isocost)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 10
Isokos : menunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L)
dan input modal (K) yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran)
tertentu.
Sehingga persamaan garis isokos : C = wL + rK
Dimana :
C = total cost untuk memperoleh sejumlah K dan L tertentu.
L = jumlah input tenaga kerja (unit)
w = tingkat upah (wage) per unit tenaga kerja
r = biaya penggunaan modal per unit.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 11
Contoh
Jumlah biaya yang tersedia untuk membeli faktor produksi tenaga kerja (L) dan
modal (K) = $ 15.000, biaya penggunaan modal = $100/unit, dan tenaga kerja = $250
per orang per hari. Maka kombinasi faktor produksi yang mungkin terbeli adalah : 15000
= 100 K + 250 L. Maka garis isokos-nya adalah sebagai berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 12
Kesimbangan Produsen Secara Grafis
Seorang produsen berada dalam kondisi kesimbangan,apabila dengan sejumlah
pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal, atau
dengan kata lain untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal.
MPL w MPL w
- = - atau =
MPK r MPK r
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 13