Вы находитесь на странице: 1из 6

Bab 1 : Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah


Salah satu virus yang perkembangannya menyita perhatian dunia saat
ini adalah virus H5N1 atau biasa dikenal dengan virus flu burung. Seiring
bertambahnya jumlah kasus dan macam penyebaran membuat penyakit ini
semakin banyak dibahas. Penyakit ini dapat ditularkan dari unggas ke
unggas, dan dari unggas ke manusia.
Pada blok 1 dengan skenario Terjadi kematian ayam secara mendadak
di suatu kampung, dan dinyatakan positif terjangkit flu burung. Di laih
pihak, seorang anak benama Budi yang ayahnya adalah seorang peternak
ayam dijauhi teman – temannya karena dianggap dapat menularkan virus
flu burung, mereka membaca adanya kemungkinan penularan antar
manusia seperti kasus di Medan. Guru murid tersebut menjelaskan bahwa
penyakit flu burung hanya dapat ditularkan dari unggas yang sakit ke
manusia. Apakah benar bahwa penyakit flu burung dapat menukar
antarmanusia? Atau hanya bisa dari unggas sakit ke manusia?
Dengan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu bepikir
dengan kritis dalam menanggapi suatu permasalahan berdasarkan sumber
– sumber yang valid dan dapat dipercaya, terutama bila dalam masalah
tersebut terdapat dua persepsi berbeda.

2. Rumusan Masalah
• Bagaimana penularan flu burung dari unggas ke
manusia maupun antarmanusia menurut jurnal kedokteran?
• Apa tanda dan gejala flu burung pada unggas dan
manusia berdasarkan referensi-referensi ilmiah?
• Apa perbedaan gejala flu burung dengan flu biasa
untuk menanggapi animo dalam masyarakat?
3. Tujuan

1
• Mengetahui penularan flu burung dari unggas ke manusia maupun
antarmanusia dengan jalan berpikir kritis.
• Mengetahui gejala flu burung pada unggas dan manusia berdasarkan
sumber terpercaya.
• Mengetahui perbedaan gejala flu burung dengan flu biasa pada
manusia.
4. Manfaat
• Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data relevan.
• Menerapkan keterampilan menilai data untuk melakukan validasi
informasi ilmiah secara sistematik.
• Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktek kedokteran
berdasarkan data yang valid.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka


1. Penularan Flu Burung
a) Dari Unggas ke Manusia
Penularan flu burung dari unggas ke manusia telah dibuktikan
dapat terjadi. Sudah ada banyak kasus yang membuktikan hal tersebut.
Penularan itu sendiri bisa melalui saluran pernapasan, yaitu ketika
kotoran (sekret) unggas yang terinfeksi mengering, tertiup angin dan
serbuknya dihirup oleh manusia (Maksum Radji, 2006).
Cara lainnya adalah melalui kontak langsung maupun tidak
langsung antara unggas yang sakit dengan manusia, misalnya petugas
peternakan. Reseptor virus flu burung pada tubuh manusia adalah α
2,6. Sebenarnya virus ini akan menjangkiti obyek yang memiliki
reseptor α 2,3 (reseptor pada unggas), namun suatu waktu pada tubuh
manusia terjadi perubahan susunan asam amino sehingga reseptornya
berubah menjadi α 2,3, hal inilah yang memungkinkan terjadinya

2
penularan virus dari unggas ke manusia (Russel CJ and Webster RG,
2005)
Dalam trakea manusia juga ditemukan sel epithel berbulu getar
(ciliated cells) yang memiliki glikoprotein berupa reseptor unggas
dengsn densitas yang rendah. Hal ini yang dapat menjelaskan mengapa
manusia tidak sepenuhnya kebal terhadap virus influenza unggas strain
tertentu.

b) Penularan Antarmanusia
Penularan virus flu burung antar manusia belum dapat dipastikan
karena belum ada bukti yang pasti. Penularan antar manusia memerlukan
proses mutasi dari virus itu sendiri, karena virus H5N1 tidak memiliki
karakteristik yang cukup kuat untuk menular antar manusia.
Ada dua kemungkinan yang dapat menghasilkan subtype baru
dari H5N1 yang dapat menular dari manusia ke manusia, yaitu:
(i) Mutasi Drift
Virus mengalami perubahan susunan asam amino pada saat
bereplikasi sehinnga menimbulkan galur baru yang mempunyai
sifat baru
(ii) Mutasi Shift
Virus berbeda (human virus dan avian virus) dari dua
penjamu berbeda menginfeksi penjamu lain, misalnya babi. Babi
juga memiliki sel silia bergetar sehingga babi rentan terhadap
human virus dan avian virus Dalam tubuh babi kedua virus
mengalami mix dan menimbulkan sifat virus yang baru.

Awalnya virus flu burung hanya dapat ditularkan antar unggas,


namun karena karena terjadi mutasi maka menjadi dapat mnular dari
unggas ke manusia, dalam jangka waktu ke depan, virus ini dapat
melakukan mutasi lagi (karena sifatnya yang mudah bermutasi) dan
menimbulkan sifat yang juga baru. Hal inilah yang mendasari pendapat

3
para ahli bahwa virus flu burung nantinya akan sangat mungkin dapat
menular antar manusia (Yuen, KY and Wong SS, 2005)

2. Tanda dan Gejala Flu Burung pada Unggas dan Manusia


Pada Unggas : Jengger berwarna biru, borok pada kaki, Hidung
dan mata berair, dan mati mendadak (Depkes RI,
2007).
Pada Manusia : Demam, batuk, lemas, sakit tengorokan, sakit kepala,
tidak nafsu makan, muntah, nyeri perut, nyeri sendi,
diare, infeksi selaput mata, dan lama-kelamaan
menjadi pneumonia dan kematian (Depkes RI, 2007).

3. Perbedaan Gejala Flu Burung dengan Influnza Biasa


Flu Biasa Flu Burung
Jarang Panas >38,8˚C
Jarang Sakit Kepala Sering
Kadang Lelah Pegal selama 3 minggu
Sering Hidung Berair Jarang
Sering Bersin Jarang
Sering Radang Tenggorokan Jarang
Merasa dingin Batuk Dingin dan sakit
Tidak Muntah Jarang
(Saduran BIMC, 2007)

Bab 3 : Pembahasan
Kembali kepada kasus, pendapat manakah yang benar sesuai
dengan data? Dalam skenario ini kita dituntut untuk berfikir kritis untuk
menentukan perbedaan pendapat. Berdasarkan data dan penelitian,
pendapat yang paling memungkinkan adalah pendapat si Guru, karena
penularan antar manusia masih belum dapat dibuktikan dan harus ada
mutasi dari virus flu burung (Beigel JH,et. al. 2005).

4
Mutasi bisa terjdi dan berbeda – beda waktunya di setiap negara.
Di Thailand virus flu burung sudah dapat menular antar manusia, namun
tidak berkembang lebih jauh karena penderita terakhir berhasil sembuh.
Sedangkan di Indonesia (dalam skenario yang dibahas adalah Medan)
virus ini belum dapat dibuktikan menular antar manusia, berdasarkan
sumber dari Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat dikatakan bahwa dugaan penyebaran flu burung
antar manusia diperkiran negatif karena di sekitar daerah penjangkitan
ditemukan unggas yang positif terkena flu burung.
Jadi, dalam skenario yang ada, pendapat si Guru lebih valid,
apalagi saat itu Budi dalam keadaan sehat, jadi tidak mungkin Budi
dapat menularkan virus flu burung ke teman – temannya. Selama Budi
menjaga perilaku hidup sehat dan bersih (menjaga kebersihan pakaian,
dan barang sehari – hari) di sekitar rumah dan peternakannnya, serta
mengikuti saran dan tindakan – tindakan pencegahan penularan flu
burung, maka Budi tidak bisa menjadi pembawa atau penyebar virus
bagi teman – temannya.

Bab 4 : Simpulan dan Saran


Diskusi tutorial ini membuat kita mengetahui referensi – referensi
ilmiah yang valid dan up to date. Kesimpulan yang dapat ditarik setelah
dilakukan diskusi dan pembahasan adalah bahwa teman – teman Budi
tidak perlu takut pada Budi, karena penularan antarmanusia belum terbukti
di Indonesia. Dan terhadap masalah ini, penatalaksanaan yang perlu
dilakukan Budi adalah menjaga kebersihan di petrnakannya agar
unggasnya dan keluarganya sendiri tidak terjangkit virus flu burung. Perlu
jaga dilakukan cara – cara pencegahan seperti pemberian Imunisasi pada
unggas dan para pekerja di peternakannya. Namun untuk mengetahui Budi
telah terjangkit flu burung atau tdak, perlu dilakukan tes laboratorim lebih
lanjut.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Saduran RS BIMC

Departemen Kesehatan Republik Indonsia. 2007. Waspada Flu Burung. Jakarta:


www.depkes.go.id

Radji, Maksum. 2006. Avian Influenza A (H5N1): Patogenesis, Pencegahan dan


Penyebaran pada Manusia. Jakarta: www.jurnal.farmasi.ui.ac.id

Russel CJ and Webster RG. 2005. The genesis og a pandemic influenza virus.
Cell. 123(3): 368-371.

Yuen, KY and Wong SS. 2005. Human Infection by Avian Influenza A H5N1.
Hong Kong Med J. 11 (3) 189-199

Вам также может понравиться

  • Bab 2
    Bab 2
    Документ24 страницы
    Bab 2
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Pengakhiran Kehamilan
    Pengakhiran Kehamilan
    Документ2 страницы
    Pengakhiran Kehamilan
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Pretest H-1
    Pretest H-1
    Документ1 страница
    Pretest H-1
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Preeklamsia Berat
    Preeklamsia Berat
    Документ5 страниц
    Preeklamsia Berat
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • ABORTUS
    ABORTUS
    Документ6 страниц
    ABORTUS
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Pe Tanpa Gejala Berat
    Pe Tanpa Gejala Berat
    Документ3 страницы
    Pe Tanpa Gejala Berat
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Wedding Checklist
    Wedding Checklist
    Документ9 страниц
    Wedding Checklist
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Surat Siap Mengabdi
    Surat Siap Mengabdi
    Документ1 страница
    Surat Siap Mengabdi
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Proposal Dekontaminasi Ruang Neo
    Proposal Dekontaminasi Ruang Neo
    Документ3 страницы
    Proposal Dekontaminasi Ruang Neo
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Rakor Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
    Rakor Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
    Документ4 страницы
    Rakor Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • POA Poli Umum
    POA Poli Umum
    Документ33 страницы
    POA Poli Umum
    Lanny Margaretha Barutu
    100% (2)
  • FORMAT Visum Et Repertum
    FORMAT Visum Et Repertum
    Документ5 страниц
    FORMAT Visum Et Repertum
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • Plan of Action Ukp
    Plan of Action Ukp
    Документ74 страницы
    Plan of Action Ukp
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет
  • POA Apotek
    POA Apotek
    Документ32 страницы
    POA Apotek
    Lanny Margaretha Barutu
    Оценок пока нет